Anda di halaman 1dari 5

Tugas K.A.

P 1

DOSEN : FAIZAL RIZAL,S.Kep.,Ns.,M.Kes.,M.Kep (FR) Koordinator DEDI SADARMEI,.S.Kep.

ANALISIS PERAWATAN MENJELANG AJAL DENGAN CARA BERPIKIR KRITIS (CRITAL


THINKING)

DISUSUN OLEH :

FAJAR SITA NIM 122312008

PROGRAM S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) FAMIKA MAKASSAR

2022/2023
Proses kehilangan, Support keluarga, Fungsi dan Peran keluarga dalam perawatan paliatif

Perawatan paliatif adalah perawatan yang diberikan kepada pasien tidak hanya untuk fisik tetapi memenuhi
kebutuhan spritual, psikososial , dan menjaga perasaan emosionalnya. Tidak hanya untuk pasien diberikan
perawatan paliatif tetapi keluarga juga penting di berikan perawatan paliatif agar kelurga siap dalam emosional
atas kehilangan anggota keluarganya.

Proses kehilangan adalah suatu situasi terhadap individu mengalami perubahan hidup nya dengan kehilangan
seseorang, dengan disertai perasaan yang tidak bisa di ungkapin.

Duka cita adalah keadaan dimana seseorang kehilangan dan ditinggalkan oleh salah satu anggota keluarganya
dengan perasaan yang berat, Duka cita sudah di tetapkan atau takdir yang tidak bisa dihindari.

Hasil wawancara kepada keluarga Bapak Irwan, ada salah satu anggota keluarganya yang telah meninggal dan
sudah lama dirawat dirumah sakit dengan mengidap penyakit terminal yaitu diabetes. Saat di lakukan
wawancara “ bagaimana perasaan keluarga saat di tinggalkan salah satu anggota tercinta “, perasaan keluarga
tentu saja sedih berkepanjangan , tidak terima kenyataan , sakit ditinggalkan anggota keluarga , dan tiba – tiba
kehilangan semangat hidup. Proses kehilangan yaitu saat tanda – tanda saat menjelang ajal keluarga menjadi
khawatir, tidak siap , belum terima , dan sedih. Saat diwawancarai keluarga Bapak Irwan , bapak mengatakan “
saat perawat memberitahukan kami bahwa kesehatan anggota keluarganya tidak bisa lagi disembuhkan tinggal “
dari situlah seluruh keluarga pak irwan mulai sedih , belum terima kenyataan , dan menangis. Perawat juga
disana memberitahukan dengan baik dan penuh hati – hati takut terjadi yang tidak diingikan.

Tahapan proses kehilangan yang dialami keluarga Bapak Irwan :

1. Fase awal
Fase dimana seluruh keluarga mulai merasakan kesedihan , ketakutan , kekhawatiran melihat penyakit
nya mulai parah dan tidak adalagi kemungkinan untuk sembuh. Tentu seluruh keluarga mulai merasakan
kesedihan dan ketakutan yang berlebihan.
2. Fase tengah
Fase dimana keluarga mulai mendapatkan info dari perawat bahwa pasien tidak bisa lagi disembuhkan,
seluruh keluarga mulai syok, tidak percaya, menangis ,dan sedih. Dimana keluarga mulai bertindak
obsesif dan bertindak denial (penyangkalan) terhadap perawat seperti “ ini tidak mungkin terjadi “ , “
pasti sembuh kalau jika diberikan perawatan terus “ dan “ kenapa harus terjadi kepada salah satu
anggota keluarga saya”. Bertindak obsesif dimana seluruh keluarga mulai berpikiran tidak masuk akal.
3. Fase akhir atau pemulihan
Fase dimana seluruh keluarga masih merasakan kesedihan yang berkepanjangan belum masih terima
kenyataan ditinggalkan pasien. Perasaan kehilangan masih terasa walau sudah melewati minggu pertama
kehilangan, Walaupun seluruh keluarga masih mengingat bagaimana peristiwa saat bersama pasien.
Keluarga mulai terbiasa dan mulai terima kenyataan saat mulai melewati satu bulan lamanya kehilangan
pasien. Keluarga sudah mulai bisa melakukan aktivitas. Walau masih sulit melewati kenyataan.

Support keluarga adalah dimana keluarga memberikan dukungan kepada anggota keluarga seperti dukungan
emosional, dukungan spritualnya, dan dukungan pemenuhan kebutuhan anggota keluarganya.

Hasil wawancara kepada keluarga Bapak Irwan , Keluarga selalu memberikan dukungan seperti dukungan
penyemangat, dukungan dalam emosionalnya , dukungan pemenuhan spritual dan dukungan pemenuhan
kebutuhanya sebelum menuju ajalnya. Keluarga Bapak Irwan mengatakan sebelum pasien menuju ajalnya
“Kami selalu ada disisi pasien , awal – awal pasien mulai terjadi komplikasi pasien mulai merasakan ketakutan,
kekhwatiran, dan sedih bahwa penyakit ini tidak bisa sembuh. Kami sebagai keluarga selalu memberikan
semangat , ketenangan dan dukungan kepada pasien bahwa ini pasti sembuh dan tetap berikan semangat dan
jangan putus asa. Kami seluruh keluarga selalu mengajak bicara dan selalu menanyakan keinginan pasien.
Dengan itu pasien mulai mengurangi rasa takut dan khawatir. Saat detik – detik pasien menjelang ajal kami
seluruh keluarga berkumpul diberitahu oleh perawat bahwa pasien tidak bisa disembuhkan kami semua tentu
sedih tetapi kita selalu tetap tegar. Saat pasien di beritahu oleh perawat tentu pasien mulai takut , khawatir dan
was – was apakah saat pasien meninggal apakah keluarga baik – baik saja tentu seluruh keluarga memberikan
dukungan bahwa kami seluruh keluarga terima keadaan pasien bahwa setiap manusia akan pulang
Rahmatullah , ikhlas dengan keadaan dan terima kenyataan dengan itu pasien tenang saat meninggalkan seluruh
keluarganya” itulah yang ungkapkan Keluarga Bapak Irwan saat dilakukan wawancara.

Jadi kesimpulan dari support keluarga adalah bahwa dukungan keluarga sangat penting terhadap pasien dengan
memberikan dukungan dapat mengurangi rasa kecemasan, ketakutan, dan kekhwatiran kepada pasien.
Dukungan berupa dukungan spritual, dukungan pemenuhan kebutuhannya, dan kebutuhan emosionalnya.
Support keluarga bukan hanya membantu pasien tetapi perawat juga terbantu dengan itu memudahkan dalam
melakukan perawatan paliatif terhadap pasien. Dukungan yang diberikan kepada pasien tentu saja membantu
pasien dalam menghadapi menjelang ajalnya.

Peran dan fungsi keluarga dalam perawatan paliatif adalah keluarga senantiasa selalu mendampingin pasien
dalam menghadapi keadaan yang di timpahkan dengan itu dapat mengurangi rasa stress. Keluarga berperan
penting dalam perawatan paliatif terhadap pasien seperti membantu dalam emosional, komunikasi, perawatanya
kepada pasien, keluhannya, kebutuhan spiritualnya ,dan lingkungan sosial pasien.

Peran dan fungsi keluarga dalam perawatan paliatif sebagai berikut :

a. Peran dan fungsi keluarga dalam membantu menghadapi masalah pasien seperti keluhan fisik dan
emosional yang dihadapi pasien yaitu keluarga membantu pasien dengan cara memberikan dukungan
seperti membantu mengurangi rasa keluhan seperti misalnya melakukan relaksasi, membantu dalam
melakukan pemindahan jika pasien ingin mengubah posisi baringnya, dan memberikan support seperti
kepercayan dan di berikan kata semangat seperti “ bahwa setiap orang yang sakit pasti mengalami
kesakitan anggaplah sakitnya sebagai pengugur dosa” dengan itu membantu mengurangi rasa keluhan
pasien. Dengan edukasi yang diberikan perawat.
b. Peran dan fungsi keluarga dalam membantu perawat dalam melakukan perawatan seperti perawatan
dalam fisik misal membantu memandikan, menganti pakaian pasien , dan membantu pasien untuk
BAK/BAB dengan itu mengurangi beban perawat. Tujuan keluarga agar pasien marasa aman jika
keluarga turut membantu untuk memenuhi segala kebutuhannya.
c. Peran dan fungsi keluarga dalam berkomunikasi tentu saja membantu perawat dengan itu keluarga
membantu untuk mengatakan jika keadaan pasien terjadi komplikasi contohnya saja. Dengan keluarga
memberikan support dengan berkomunikasi. Komunikasi kepada pasien juga dapat mengurangi rasa
cemas pasien. Cara komunikasi keluarga sudah dibimbing oleh perawat.
d. Peran dan fungsi keluarga dalam pemenuhan kebutuhan spritualnya. Tentu saja pasien saat menjelang
ajal pasti merasakan emosional yang berlebihan seperti takut dan khawatir terhadap akan kematian.
Pasien merasa bersalah terhadap keluarganya karena belum sempat membahagiakan, dak akan menjadi
beban kepada keluarga , dan apakah keluarga nya akan baik – baik saja saat ditingglakan. Dengan itu
peran dan fungsi keluarga adalah mensupport atau berikan dukungan untuk mengurangi tingkat
kecemasan dan ketakutan pasien. Keluarga membantu untuk mengurangi dengan cara selalu disisi
pasien dan mendampingin saat pasien mulai putus asa, ketakutan. Edukasi tersebut yang diberikan
pasien kepada keluarga akan terbantu dalam kebutuhan spritual pasien.

Peran dan fungsi dalam keluarga Bapak Irwan saat dilakukan wawancara seperti hal sudah dijelaskan diatas,
selalu mendampingin, memenuhi kebutuhan pasien, turut membantu perawat dalam melakukan perawatan fisik,
dan memberikan selalu dukungan kepada pasien sampai menjelang ajal.

Anda mungkin juga menyukai