Anda di halaman 1dari 13

Sikap empati, simpaty,

care dan altruisme


dalam keperawatn

WIDYA ASTUTI
BT2001058
1B
SIKAP EMPATY
Empati merupakan suatu proses memahami perasaan orang lain dan ikut
merasakan yang orang lain rasakan. Empati dibagi menjadi dua komponen
utama, yaitu kognitif dan afektif. Empati secara kognitif adalah proses
memikirkan suatu situasi dari sudut pandang orang lain, sedangkan secara
afektif akan membuat seseorang melakukan sesuatu untuk menolong dan
menunjukkan kepeduliannya pada orang lain.
Perawat yang memiliki empati, akan lebih mudah untuk menjalin hubungan
terapeutik sehingga pasien akan lebih mudah menerima tindakan asuhan
keperawatan.
. Contoh perasaan Empati

Ikut merasakan kesedihan teman, keluarga, atau siapapun yang


sedang mengalami kehilangan anggota keluarganya, merasa
dirinya ikut merasakan dan memposisikannya sebagai keluarga
yang ditinggalkan, sehingga dapat mendatangi atau ikut melayat,
memberikan ucapan bela sungkawa, ikut menyolatkan,
memberikan sumbangan, bahkan mengikuti acara sampai ke
pemakaman.
Contoh Kasus Empathy
Di Rumah Sakit Harapan Sehat, ada seorang pasien dengan keadan kritis,
semua keluarga berkumpul dengan penuh kecemasan, di sisi lain dokter
menyatakan bahwa pasien tidak memiliki harapan hidup lagi jika kakinya
tidak diamputasi. Suasana sedih pun menyelimuti keluarga pasien, ibu pasien
menangis histeris, seakan tidak percaya bahwa anaknya harus diamputasi.
Sesaat kemudian perawat memeriksa keadaan pasien dan mengatakan bahwa
“Saya mengerti perasaan ibu sekang, tapi mau bagaimana lagi bu ya sudah
amputasi saja, ini semua demi kebaikan anak ibu, dan yang paling penting
anak ibu masih bisa diselamatkan.” Kesedihan semakin bertambah pasca
lontaran yang diucapkan perawat tersebut. Pasien semakin gelisah dan
melemah.
SIKAP SIMPATY

Simpati yang ada pada diri seorang perawat secara tidak langsung
akan mendekatkan hubungan emosional antara perawat dengan
pasien, sehingga dengan adanya simpati tersebut, perawat akan
senantiasa memberikan perawatan yang lebih baik dan dengan
adanya rasa simpati dari perawat maka pasien akan merasa
nyaman dan tenang dalam menjalani proses penyembuhan.
Contoh perasaan Simpati
 Memberikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga, teman, atau siapapun yang sedang
mengalami kedukaan berupa kehilangan secara abadi.
 Memberikan motivasi kepada teman yang sedang sedih, baik karena putus hubungan
dengan kekasihnya, nilai turun, atau yang lainnya.
 Memberikan selamat kepada teman kita yang sedang diberikan kabar bahagia. Anda
bisa bersimpati dengan memberikan selamat bagi teman anda yang sedang naik jabatan,
mendapatkan juara satu, atau keberhasilan lain.
 Ikut membagikan postingan terkait bencana alam, atau postingan penggalangan dana
 Memberikan ucapan selamat untuk perayaan hari raya sesama umat ataupun untuk umat
lain.
 Mengutuk suatu tindakan terorisme yang terjadi di suatu negara.
SIKAP CARE

Caring  merupakan sikap peduli, menghormati dan menghargai orang lain, artinya memberi
perhatian dan mempelajari kesukaan – kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berfikir dan
bertindak. Memberikan asuhan (caring) secara sederhana tidak hanya sebuah perasaan emosional
atau tingkah laku sederhana, karena caring merupakan kepedulian untuk mencapai perawatan
yang lebih baik, perilaku caring bertujuan dan berfungsi membangun struktur sosial, pandangan
hidup dan nilai kultur setiap orang yg berbeda pada satu tempat. Perilaku caring dalam
keperawatan adalah hal yang sangat mendasar.
Perilaku caring dalam keperawatan adalah hal yang sangat mendasar.
mengemukakan bahwa caring adalah kebutuhan dasar manusia yang
esensial, caring adalah keperawatan, caring adalah penyembuhan, caring adalah jantung
dan jiwa keperawatan, caring adalah kekuatan, caring adalah ciri-ciri istimewa dari
keperawatan sebagai suatu profesi atau disiplin.
Caring yang diharapkan dalam keperawatan adalah sebuah perilaku perawat yang didasari
dari beberapa aspek diantaranya:
1. Humanistic altruistic (mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan)
2. Menanamkan kepercayaan dan harapan
3. Mengembangkan kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain
4. Pengembangan bantuan dan hubungan saling percaya
5. Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negatif
6. Sistematis dalam metode pemecahan masalah
7. Pengembangan pendidikan dan pengetahuan interpersonal
8. Meningkatkan dukungan, perlindungan mental, fisik, sosial budaya dan lingkungan
spiritual
9. Senang membantu kebutuhan manusia
10. Menghargai kekuatan eksistensial-phenomenogikal
Contoh Kasus Care

Perawat masuk ke kamar klien, beri salam hangat kepada klien


sambil menyentuh pundak klien, lakukan kontak mata, duduk
beberapa menit, dan tanyakan tentang apa yang menjadi pikiran
dan perhatian klien, dengarkan cerita klien, lihat cairan
intravena (IV) yang tergantung, kaji klien beberapa saat, dan
kemudian periksa rangkuman tanda vital klien dalam layar
komputer sebelum meninggalkan ruangan.
SIKAP ALTRUISME

Altruisme merupakan perilaku membantu tanpa pamrih


demi mementingkan kesejahteraan orang lain yang
perlu dimiliki perawat dalam melaksanakan tugas
keperawatan. Perawat dihadapkan pada situasi dan
kondisi yang kurang nyaman, sehingga perawat perlu
memiliki penerimaan atas apa yang terjadi.
Contoh Kasus Altruism
Hal yang mendasari dilakukannya perilaku altruistik menurut Myer
(1996) adalah:
1. Social–exchange
2. Social Norms
3. Evolutionary Psychology
Perawat harus menghargai kepentingan orang di atas kepentingan diri
sendiri. Perawat mempunyai sifat kemanusiaan terhadap sesama, untuk
mampu memberikan perawatan yang berkualitas, maka diperlukan lima
langkah sebagai berikut (Dwidiyanti, 2007):
1. Perawat seharusnya mengerti apa yang akan terjadi
2. Perawat mengetahui kata hatinya
3. Perawat mengetahui ilmunya
4. Perawat mengetahui bagaimana mensintesa pengetahuan untuk
memahami pasien
5. Kesukesan perawat adalah datang dari hal-hal yang kadang tidak
mungkin.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai