PEMBAHASAN
5
2.2 KOORDINATOR PERAWATAN
Salah satu peran dokter dalam manajemen kesehatan pasien adalah menjadi
koordinator perawatan. Definisi tersebut menekankan perlunya dokter menjalin
kerjasama dengan berbagai individu, termasuk pasien, keluarga, dan penyedia
layanan kesehatan lainnya dalam mengelola penyakit. Menjadi dokter berarti
melakukan suatu tindakan, bukan memiliki jabatan. Karena tugas dan fungsi seorang
dokter adalah memotivasi, melibatkan, berkolaborasi, dan mempengaruhi individu
serta perilakunya untuk hidup sehat.
Beberapa dokter menganggap keterampilan kepemimpinan yang diperlukan
hanya untuk para dokter dalam peran manajemen formal, bukan sebagai praktisi.
Dalam penanganan kasus pelayanan primer, diperlukan koordinasi antara dokter
dengan pasien/keluarga, perawat, tenaga kesehatan lain, atau unit kegiatan lainnya,
untuk menyelesaikan masalah kesehatan pasien. Oleh karena itu, dokter layanan
primer setidaknya harus memiliki kemampuan komunikasi interpersonal,
interprofesional, kerjasama tim, dan administrasi klinis.
Dalam perannya sebagai koordinator perawatan, dokter harus mengalami
tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Semua elemen ini
merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan di fasilitas
atau organisasi pelayanan kesehatan yang membutuhkan kompetensi kepemimpinan
klinis dan diharapkan membawa efek positif pada kualitas layanan yang diberikan
6
kedokteran tipe kepemimpinan transformasional lebih cocok karena hubungan dokter
dengan pasien merupakan hubungan yang dinamis saling percaya dan sukarela.
Nilai–nilai kepemimpinan transformasional dan diagnostik berbasis nilai
merupakan inti dari program pengembangan kepemimpinan klinis. Peran dokter
dalam kepemimpinan klinis adalah menentukan arah, pengelolaan sumber daya, dan
motivasi sambil mempertahankan peran klinis. Oleh karena itu, kepemimpinan klinis
diintegrasikan ke dalam praktik medis sehari-hari dan menjadi bagian dari peran
klinis karena mereka terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan kepada pasien.
Sistem Kesehatan Nasional Inggris Raya membagi kerangka kompetensi
kepemimpinan klinis. Kerangka kepemimpjnan klinis dapat berguna untuk
meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kepemimpinan pada diri seseorang
maupun organisasi. Pengembangan kerangka ini didasari untuk membangun standar
praktik terbaik untuk pengembangan kepemimpinan klinis. Kerangka ini dibagi
menjadi lima dimensi antara lain:
1) Menunjukkan kualitas pribadi, dalam dimensi ini, ada 4 aspek yang harus
diperhatikan, yaitu mengembangkan kesadaran diri, mengelola diri
sendiri, pengembangan pribadi berkelanjutan dan bertindak dengan
integritas.
2) Bekerja dengan orang lain, dalam dimensi ini ada 4 aspek yang harus
diperhatikan, yaitu pengembangan jaringan, membangun dan memelihara,
hubungan, mendorong kontribusi dan bekerja di dalam tim.
3) Mengelola layanan, empat aspek yang harus diperhatikan dalam dimensi
ini yaitu, perencanaan, mengelola sumber daya, mengelola orang dan
mengelola kinerja.
4) Meningkatkan layanan, dalam dimensi ini ada emapt aspek yang harus
diperhatikan yaitu, menjamin keselamatan pasien, evaluasi kritis,,
mendorong inovasi, dan memfasilitasi transformasional.
5) Menetapkan arah, empat aspek yang harus diperhatikan yaitu
pengembangan jejaring, membangun dan memelihara hubungan,
mendorong kontribusi, serta beekerja di di dalam tim.