Anda di halaman 1dari 9

Rehabilitasi Napza

dr. Vivi Octavia Lubis, SpKJ


RSKO JAKARTA

1
KEBIJAKAN KEMENKES
TERKAIT GANGGUNAN PENGGUNAAN NAPZA

Permenkes No. 64/2015


• Organisasi dan Tata Kerja Kemenkes

Kepmenkes No. 420/2010


• Pedoman layanan terapi dan rehabilitasi komprehensif pada
gangguan penyalahgunaan napza berbasis rumah sakit

Kepmenkes No. 421/2010


• Standar pelayanan terapi dan rehabilitasi gangguan penggunaan
Napza

Kepmenkes No. 422/2010


• Pedoman Penatalaksanaan Medik Gangguan Penggunaan Napza
2
KEBIJAKAN KEMENKES
TERKAIT GANGGUAN PENGGUNAAN NAPZA

Permenkes No. 57/2013


• Penyelenggaraan Program Terapi Rumatan Metadona (PTRM)

Kepmenkes No. 227/2013


• Penetapan RS Pengampu dan Satelit PTRM

Kepmenkes No. 615/2016


• Penetapan Institusi Penerima Wajib Lapor

Permenkes No. 50/2015


• Petunjuk Teknis pelaksanaan wajib lapor dan rehabilitasi medis bagi
pecandu, penyalahguna dan korban penyalahgunaan narkotika
3
2. RUANG LINGKUP LAYANAN KESEHATAN
TERKAIT PENYALAHGUNAAN NAPZA

• Promotif, Preventif (Deteksi & Intervensi Dini)


Faskes tingkat • Kuratif, rehabilitatif (terapi simtomatik, terapi
pertama: rumatan, konseling dasar, & tata laksana awal
lainnya)

Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif


Faskes tingkat • RSU (tata laksana komprehensif/paripurna)
rujukan: • RSKO/RSJ (konseling tingkat lanjut/
psikoterapi)

4
UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN LAYANAN
TERKAIT PENYALAHGUNAAN NAPZA
 Menerbitkan Kepmenkes No. 615 tahun 2016 tentang
penetapan Institusi Penerima Wajib Lapor
• Ditetapkannya 549 layanan IPWL sesuai usulan dari
Dinas Kesehatan Provinsi, Kementerian dan Lembaga
lainnya yang menaungi fasyankes tersebut
 Menerbitkan Permenkes No. 50 tahun 2015 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Wajib Lapor dan Rehabilitasi Medis bagi
Pecandu, Penyalahguna dan Korban Penyalahgunaan Narkotika
mencakup pembiayaan dan tata laksana pasien
sukarela dan pasien terkait perkara hukum
 Menyusun Pedoman Pengurangan Dampak Buruk Alkohol bagi
Petugas Kesehatan
 Deteksi dini dan skrining penyalahgunaan Napza dengan
menggunakan ASSIST
5
REHABILITASI DAN
PEMULIHAN
• Rehabilitasi upaya pemulihan / perbaikan dari keadaan
terdahulu supaya menjadi manusia yang bisa hidup
normatif, produktif, bermanfaat dan diterima / mendapat
tempat di masyarakat.
• Pemulihan adiksi adalah perjalanan sepanjang kehidupan
• Adiksi Napza sering disebut dengan gangguan yang kronis
dan berulang (chronic relapsing disorder) Atau juga penyakit
kronis dan cenderung memburuk (chronic and progressive
dissease)
• Pemulihan dimulai dari sikap menyadari bahwa harus ada
perubahan dan keinginan untuk mendapatkan bantuan.
6
Layanan Rehabilitasi Napza
KATEGORI PENYALAHGUNA JENIS REHABILITASI
NARKOBA YANG DI REHABILITASI, PENYALAHGUNA, YAITU:
YAITU :
 RAWAT INAP / IN
 SUKARELA / VOLUNTARY
PATIENT / RESIDENSIAL
 TERKAIT HUKUM /
COMPULSORY  RAWAT JALAN / OUT
PATIENT / PASCA
REHAB

7
Rehabilitasi Residential
Pra Pengobatan Pengobatan Primer
a. Identifikasi dan intervensi a. Program terapi untuk pasien
krisis dan keluarga
b. Penerimaan dalam program b. Pendidikan
c. Orientasi c. Rekreasi
d. Detoksifikasi d. Spiritual
e. Pengobatan komorbiditas , e. Perawatan kesehatan
masalah medis dan baik fisik maupun mental
psikiatrik
f. Kesadaran diri
g. Evaluasi
8
Perawatan Sekunder
Dapat dilakukan dalam setting rawat jalan/rawat inap

• Lanjutan konseling untuk


pasien dan keluarga • Perawatan kesehatan
• Rekreasi • Dukungan sebaya
• Rehabilitasi vokasional
• Pendidikan
• Pencegahan kekambuhan
• Spiritual • Aftercare

Anda mungkin juga menyukai