LAPOR
(1) Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup umur
wajib melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah
sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan lembaga
rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk
mendapatkan pengobatan dan atau perawatan melalui
rehablitasi medis dan rehabilitasi sosial
Lanjutan Kebijakan
3 Pilar :
- Supply reduction
- Demand reduction
- Harm reduction
Latar belakang (2)
tempat
IPWL ?
Penyelenggara Wajib Lapor
RSD Madani
RSUD Undata
RSU Anutapura
RS Bhayangkara
PROSES LAPOR DIRI
Penyelenggaraan Wajib Lapor
Verbal
Observasi Non verbal
Fisik
Pemeriksaan Psikologis
Lanjutan.
Hasil asesmen dicatat pada rekam medis atau catatan
perubahan perilaku Pecandu Narkotika rahasia.
Kerahasiaan hasil asesmen dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tahapan
Rawat inap awal
Program lanjutan
Pasca rawat
Penyelenggaraan Rehabilitasi Medis terkait
putusan pengadilan (2)
minimal 3 (tiga) bulan untuk
kepentingan asesmen lanjutan, serta
Rawat Inap awal penatalaksanaan medis untuk gangguan
fisik dan mental.
Abstinensia:
Tujuan terapi ini tergolong sangat ideal. Sebagian besar pasien
ketergantungan narkotika tidak mampu atau kurang termotivasi
untuk mencapai tujuan ini.
Pengurangan frekuensi dan keparahan kekambuhan
Pelatihan relapse prevention program, cognitive behavior therapy,
opiate antagonist maintenance therapy merupakan beberapa
alternatif untuk mencapai tujuan terapi ini.
Memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi adaptasi sosial
Tujuan utama terapi ini agar dampak buruk akibat ketergantungan
narkotika dapat dikendalikan dan pasien dapat meneruskan
kebiasaannya yang positif.
Konsep Dasar Proses Terapi
1. Tidak ada satu bentuk terapi yang sesuai untuk semua individu.
2. Kebutuhan guna mendapatkan terapi harus selalu tersedia
sepanjang waktu, karena pasien ketergantungan narkotika tidak
mempunyai pendirian yang stabil.
3. Terapi yang efektif harus mampu memenuhi banyak kebutuhan
individu, tidak hanya mengatasi perilaku penggunaan narkotika.
4. Rencana pelayanan dan terapi seorang individu harus dinilai
secara kontinyu dan sewaktu-waktu perlu dimodifikasi guna
memastikan bahwa rencana terapi telah sesuai dengan
perubahan kebutuhan orang tersebut.
Lanjutan
5. Mempertahankan pasien dalam periode terapi yang adekuat
merupakan sesuatu yang penting guna menilai apakah terapi
efektif atau tidak
6. Konseling dan terapi perilaku lainnya merupakan komponen
penting sebagai bagian penting terapi ketergantungan
narkotika
7. Medikasi merupakan elemen penting pada terapi kebanyakan
pasien ketergantungan narkotika
8. Seorang pasien ketergantungan narkotika yang juga menderita
gangguan mental harus mendapatkan terapi untuk kedua-
duanya secara integratif
Lanjutan.
9. Detoksifikasi medik hanya merupakan taraf permulaan terapi
ketergantungan narkotika dan kalau dianggap sebagai satu-
satunya cara maka keberhasilannya hanya sedikit
10. Terapi yang dilakukan secara sukarela tidak menjamin bahwa
terapi akan efektif
11. Kemungkinan penggunaan narkotika kembali selama terapi
berlangsung harus dimonitor secara kontinyu
12. Program terapi harus menyediakan assesmen untuk HIVAIDS,
Hepatitis B dan C, Tuberkulosis dan penyakit infeksi lain
13. Pemulihan ketergantungan narkotika merupakan proses jangka
panjang dan sering terdapat episode terapi yg berulang
Modalitas terapi pada pasien
ketergantungan narkotika
1. Terapi detoksifikasi (terapi gejala putus narkotika).
2. Terapi pasca detoksifikasi / rehabilitasi
3. Harm Reduction Program
4. Dual Diagnosis Treatment Program
5. Penatalaksanaan komorbiditas penyakit fisik
(HIV/AIDS, Hepatitis, Tuberkulosis, dll)
6. Penatalaksanaan kedaruratan medik dan psikiatrik
yang terjadi akibat ketergantungan narkotika
TERAPI DETOKSIFIKASI
1. Metadon
Dimulai sejak tahun 1960an di Amerika dan Eropa
Substitusi opioida yang bersifat agonis dan long acting
Kelemahan terapi metadon: datang setiap hari ke klinik & dapat
terjadi overdosis, ketergantungan metadon dan kemungkinan
peredaran ilegal metadon.
2. Naltrekson
Substitusi opioida antagonis
Tidak lagi populer; dapat digunakan untuk alkoholik
3. Bufrenorfin
Bufrenorfin dapat diberikan 2 atau 3 kali dalam seminggu karena
masa aksinya yang panjang; partial-agonis
Apa yang bisa dilakukan oleh
Kader ?