Anda di halaman 1dari 13

TERM OF REFERENCE ( TOR ) KEGIATAN PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL

PROVINSI SUMATERA UTARA

Kementrian Negara / Lemb. Unit Eselon I Program Unit Eselon II / Satker Prop. Kegiatan Penyalahgunaan

: : : :

( ( ( (

027 ) Kementrian Sosial R.I 04 ) Ditjen Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial 06 ) Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial 070007 ) Dinas Kesejahteraan dan Sosial

Sumatera Utara. : Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban

Napza. Indikator Kinerja Penerapan : Persentase ( % ) PMKS Penerima Manfaat yang mampu Melaksanakan peranan dan fungsi sosial melalui pelaksanaan Pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial. Satuan Ukur dan Jenis Pengeluaran : Jumlah Penyalahgunaan Napza yang telah berhasil dilayani, Dilindungi dan direhabilitasi di dalam Panti dan diluar panti. Volume : 5 ( lima ) kegiatan A. LATAR BELAKANG. Perkembangan penyalahgunaan Napza akhir akhir ini semakin meningkat dari tahun ke tahun terus meningkat, ini dapat kita lihat dan dirasakan generasi Anak Remaja sekarang melalui masmedia. Tahun 2010 dan 2011 kalau kita pantau Korban Penyalahgunaan Napza terus meningkat, ini dapat kita lihat dari meningkatnya jumlah penangkapan oleh aparat penegak hukum atas bandar dan pengedar narkotika, zat adiktif dan psikotropika lainnya. Dan telah banyak terbongkarnya industri rumahan bersekala besar yang memproduksi shabushabu ditengah-tengah pemukiman penduduk, dikomplek perumahan dan pertokoan. Dahulu Indonesia hanya sebagai wilayah transit barang terlarang (era Tahun 60 70 ), kemudian meningkat dan bertambahnya pemakai pemakai baru, hal ini menandakan wilayah Indonesia sebagai wilayah pemasaran zat penghancur generasi muda Indonesia, selain wilayah Indonesia sendiri sangat subur tumbuhnya tanaman terlarang yang disebut dengan pohon Ganja yang berada disekitar wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Penggunaan zat zat terlarang tersebut dilarang, karena bila dipergunakan ia memiliki sifat Toleransi, memberikan daya khayal dan imajinasi, menghilangkan rasa sakit artinya : apabila dipergunakan, pemakai akan ketagihan dan mengulangi kembali dan berkelanjutan sehingga menjadi ketagihan yang akhirnya ia akan ketergantungan yang dapat mengakibatkan si pengguna mengalami kerusakan sistim syaraf pusat yang berdampak pada sipengguna turunnya tingkat kesehatan tubuh, hilangnya harga diri dan norma kehidupan sipengguna, hilangnya kepedulian terhadap diri sendiri ( gila ) yang mengakibatkan hilangnya masa depan. Penyebab orang sampai terlibat sebagai pengedar, pengguna Napza, hal ini dikarenakan :

1. Lingkungan pergaulan yang tidak kondussif,

2. Gaya hidup / trend kehidupan dalam pergaulan, 3. Perkembangan / situasi rumah tangga yang tidak menguntungkan, seperti : a. Adanya perselisihan dalam rumah tangga, b. Diskriminasi anggota keluarga dalam rumah tangga, c. Kurangnya perhatian dan kasih sayang sesama anggota keluarga dalam rumah tangga, d. Hilangnya sumber penghasilan keluarga dan pencari penghasilan, e. Hilangnya norma norma keagamaan, adat budaya dan sopan santun dalam keluarga, f. Perceraian orang tua, g. Perpecahan dalam rumah tangga ( Broken home )

Akibat dari inilah maka akhirnya mereka berusaha menghindar dari masalah masalahnya dan Mereka mengambil keputusan yang pintas, tapi salah untuk menghilangkan masalah, kemudian Akhirnya menjadi pengedar ( karena faktor ekonomi ), sebagai pengguna ( karena Napza dapat Menghilangkan rasa suntuk pikiran dan pikiran menghayal sesaat ). 1. Sebagai Pemasok / Peracik, melihart situasi ini sangat menguntungkan mengingat sifat dari Napza itu sendiri, ( memiliki sifat toleransi yang akhirnya memberikan sifat ketergantungan dalam pengunaannya ) tanpa memperhatikan akibat yang diperbuatnya ( pengguna yang tidak memiliki arti diri dalam kehidupannya ) , s emata mata hanya faktor ekonomi ( Sales and Demand ) Penggunaan Napza tanpa izin oleh Pemerintah ( Dokter yang berkompeten berdasarkan hukum Dan Undang-Undang ) tidak diperkenankan, karena dapat berakibat : 1. Pengguna sangat rentan dengan penyakit berbahaya ( HIV AIDS ) 2. Diri pengguna muncul sifat malas ( tidak ingin berprestasi/maju ), sangar dan onar ( berbuat Yang tidak mengenakkan untuk masyarakat ) 3. Negara akan mengalami Loss Generation, berlanjut Negara akan dikuasai oleh pihak pihak tertentu beberapa kemudian. Dari hal tersebut diatas mengindikasikan sangat berbahayanya dan kompleknya penggunaan Napza tampa izin dan prosedur yang tepat dan benar. Kebutuhan pencegahan segera atas penggunaan Napza sangat dibutuhkan selain merehabilitasi korban penyalahgunaan Napza untuk mensejahterakan warga masyarakat , salah satunya upanya pemerintah diujudkan melalui Program kegiatan Pelayanan dan Rehabilitasi sosial Korban Penyalahgunaan Napza. A. DASAR HUKUM PELAKSANAAN KEGIATAN. 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia

2. Undang-undang No. 8 Tahun 1975, tentang Pengesahan Konvensi Tunggal

Narkotika 1961 Beserta protokol yang mengubahnya ( LN.Tahun 1976 No. 36 Tambahan LN. No.3085 ) 3. Undang-undang No. 8 Tahun 1996, tentang pengesahan Konvensi Psikotropika Tahun 1971 ( LN Tahun 1996 No. 100, tambahan LN. No.3657 ) 4. Undang-undang No. 7 Tahun 1997, tentang Pengesahan Konvensi PBB tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika Tahun 1988. 5. Undang-undang No. 22 Tahun 1997, tentang Narkotika 6. Undang-undang No. 40 Tahun 2004, tentang kesejahteraan Sosial 7. Undang-undang No. 32Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah 8. Undang-undang No. 33 Tahu 2004, tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. 9. Undang-undang RI No. 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteran Sosial 10.Perda Pemerintah Provinsi Sumatera Utara No. 8 Tahun 2008, tentang Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara. A. TUJUAN KEGIATAN Adanya Persentase penerima manfaat yang mampu melaksanakan peranan dan fungsi sosial melalui pelaksanaan, perlindungan dan rehabilitasi sosial ditandai dengan : 1. Meningkatnya persentase antara lain : a. Akses pelayanan sosial dasar penanggulangan dan pencegahan penggunaan Napza b. Masyarakat / keluarga sudah mulai bertanggung jawab dan semakin peduli dan mampu memberikan perlindungan tentang bahayanya Napza c. LKS yang memberikan pelayanan sosial kepada Korban Penyalahgunaan Napza meningkat d. Adanya Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kerja Sukarela, dan Relawan Sosial dibidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial penanganan KPN. e. Pemerintah Kab./Kota. Melalui dana APBD nya bersinergi dengan progam Pelayanan dan rehabilitasi sosial KPN.

1. Menurunnya Persentase, antara lain : a. Penggunaan Napza, Pengedar, Peracik dan Pemasok Napza yang tidak sesuai dengan ketentuan per Undang-undangan dan hukum sudah menurun. A. USULAN RENCANA KEGIATAN. Rencana Kegiatan dan Uraian Tolak Ukur Kegiatan : Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza ( KPN ) Korban Penyalahgunaan NAPZA yang mendapat Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial KPN

1. Indentifikasi , Orientasi dan Seleksi KPN. Penggunaan Dana diusulkan : Dipergunakan untuk Balanja ATK kegiatan, Honor Petugas Seleksi dan Biaya transport petugas Provinsi ke Kab./ Kota serta biaya transport Petugas Kab. / Kota ke lokasi pengindentifikasian, orientasi serta seleksi KPN. Maksud Kegiatan KPN guna Pelayanan dan rehabilitasi sosial KPN tahun 2012. Volume Kegiatan Hasil yang diharapkan kesejahteraan Sosial KPN 3. Terseleksinya KPN yang memenuhi persyaratan untuk Diikut sertakan dalam program kegiatan pelayanan dan Rehabilitasi sosial KPN. 2. Rehabilitasi dan Bimbingan Fisik, Kesejahteraan, Mental Sosial, Keterampilan KPN Berbasis Masyarakat ( RBM ) Penggunaan Dana diusulkan kegiatan, bhan praktek dan berupa : - Honor Pembimbing Fisik, Mental Sosial, Keagamaan dan Keterampilan Honor Dokter dan Panitia 3. Belanja Barang non Operasional lainnya berupa : - Biaya transport Panitia, Pembimbing dan Peserta Maksud Kegiatan Praktis bagi Volumen Kegiatan dan bakat KPN 2. Menumbuhkembangkan kepercayaan dan harga diri KPN. 3. Meningkatkan orang tua / Keluarga yang telah hilang 4. Menghilangkan citra negative KPN dilingkungan tempat Bergaul dan tempat tinggal harkat dan martabat KPN sesuai kebutuhan minat dan bakat KPN. : 1 kali Kegiatan, 15 orang KPN 1. Terlatihnya 15 KPN sesuai kerampilan minat : Memberikan Latihan Keterampilan Dasar / : 1. Belanja Bahan untuk ATK : 1 Kegiatan, 2 lokasi. : 1. Tersusunnya data KPN pada 2 lokasi kegiatan. 2. Tersusunnya directory sumber pelayanan : Mengindentifikasikan,Orientasi dan menyeleksi Kebutuhan pelaksanaan Program Kegiatan

Komsumsi peserta bimbingan, 2. Honor yang terkait dengan Out Put kegiatan

Hasil Yang Diharapkan :

1. Praktek Belajar Kerja ( PBK ) Penggunaan Dana Diusulkan bahan Praktek PBK KPN pada lembaga Kerja Pelaporan kegiatan PBK dan Komsumsi KPN dalam pelaksanaan PBK. 2. Untuk Biaya Honor yang terkait dengan OutPut Kegiatan berupa : - Honor Panitia Penyelenggara - Honor Instruktur 3. Belanja Barang non Operasional lainnya berupa : - Biaya Transport Panitia, peserta dan peserta magang Maksud Kegiatan kerja, bakat dan minat dan sosialisasi kemampuan dan keterampilan kepada Masyarakat dan pemerlu pelayanan ( Keterampilan KPN ) Volume Kegiatan Hasil yang diharapkan tersosialisasinya dan pemerlu pelayanan KPN. 2. Tumbuh dan berkembangnya kepercayaan Diri,harkat dan martabat diri KPN. 3. Tidak kembalinya lagi KPN sebagai pengguna Napza ( Kambuh karena tidak penghasilan ) 2. Pendampingan dan Bimbingan UEP KPN Penggunaan Dana diusulkan : 1. Untuk belanja bahan ATK kegiatan 2. Honor yang terkait dengan output kegiatan berupa : - Honor Pembimbing/pembina KPN 3. Belanja Barang Non Operasional lainnya, berupa : - Biaya transport Narasumber, Pembimbing /Pembina - Uang harian peserta dan Panitia. Maksud Kegiatan tentang penggunaan UEP KPN serta pengembangannya 2. Memberikan motivasi kepada KPN tentang untuk hidup : 1. Memberikan Penjelasan dan kejelasan memiliki Kegiatan dan : 1 Bulan, 1 Angkatan, 15 orang : 1. Terampil bekerja dan : Pemberian pemantapan kemampuan Instruktur Uang Saku KPN : 1. Untuk pembelian pengadaan

Kepada masyarakat

Percaya diri , menjaukan diri dari bahaya penggunaan Napza serta jika memungkinkan KPN diajak , dirujuk Untuk menjadi relawan sosial bidang penanggulangan Penyalahgunaan Napza melalui UEP KPN. Volume Kegiatan Bimbingan UEP KPN 2. Termotivasinya KPN untuk memanfaatkan UEP KPN Secara maksimal untuk pengembangan usaha. : 15 orang KPN, 1 hari, 1 kali kegiatan.

Hasil yang diharapkan : 1. Terlaksananya kegiatan pendamping dan

3. Bantuan Usaha Ekonomis Produktif Penggunaan Dana Diusulkan kegiatan UEP 2. Belanja Barang non operasional lainnya Berupa : - Biaya transport Petugas bantuan dari Provinsi. 3. Belanja sewa untuk ouet let / showroom kegiatan orang KPN hasil bimbingan keterampilan 4. Belanja Sosial lainnya berupa pengadaan bahan bantuan stimulan untuk 15 hasil bimbingan dari provinsi di 3 lokasi Maksud Kegiatan tempat, showroom KPN dan pengadaan peralatan dan kerja KPN di lokasi usaha Volume Kegiatan Hasil yang diharapkan dan : 3 lokasi, 15 paket : 1. Tersedianya tempat usaha, peralatan kelengkapan usaha KPN : Memberikan bantuan biaya sewa lokasi tempat usaha / orang KPN Lembaga usaha 15 : 1. Honor yang terkait dengan output Berupa : - Honor Pendamping

2. KPN memiliki kegiatan usaha dan berpenghasilan. II. SDM yang mendapatkan Bintek Bidang Rehab. dan Perlindungan Sosial KPN.
1. Pemantapan Petugas Pencegahan NAPZA berbasis masyarakat Tingkat

Kelurahan Penggunaan Dana diusulkan konsumsi dokumentasi dan Pelaporan 2. Untuk pembayaran Honor yang terkait Dengan output kegiatan berupa : - Honor Penanggung Jawab dan Pembina Bintek - Honor Panitia / secretariat 3. Untuk operasional Lainnya berupa : - Biaya transport Penanggung Jawab, Panita, Peserta dan Narasumber. - Bantuan Operasional pencegahan Napza Tingkat Kelurahan 4. Untuk Belanja jasa profesi berupa honor Maksud Kegiatan pengetahuan pencegahan masyarakat untuk ikut Volume Kegiatan Aktif dalam pencegahan dan penanggulangan . : 50 orang, 1 hari, 1 lokasi. dan Penanggulangan dan aparat Perangkat kelurahan. 2. Menumbuhkembangkan peran masyarakat kepada Narasumber. : 1. Memberikan pembekalan, informasi , ilmu Tentang bahaya Napza dan cara belanja barang non : 1. Untuk belanja bahan ATK kegiatan, Peserta Bintek,

Hasil yang diharapkan : - Terinformasikannya bahaya Napza dana cara pencegahan dan penanggulangannya kepada masyarakat dan aparat perangkat kelurahan - Adanya kesepahaman pendapat dan kesatuan pelaksanaan tentang tatacara penanggulangan dan pencegahan penggunaan Napza ditengah masyarakat dan perangkat

kelurahan. III. Lembaga Rehabilitasi Perlindungan KPN telah dikembangkan / dibantu 1. Operasional Orsos Penggunaan Dana diusulkan : dipergunakan untuk belanja barang non operasional lainnya berupa bantuan operasional RBM. Maksud Kegiatan kesehatan dasar, kemudahan aksebilitas terhadap layanan sosial berupa informasi, ilmu pengetahuan tentang bahaya Napza dan cara pencegahan dan penanggulangannya kepada masyarakat dan aparat perangkat kelurahan. 3. Untuk meningkatkan kepedulian peran dan tanggung jawab orang tua / keluarga pencegahan dan penanggulangan Napza dilingkungannya. 4. Untuk melindungi perkembangan kesejahteraan sosial KPN Volume Kegiatan Hasil yang diharapkan pemeliharaan aksesibilitas terhadap layanan sosial berupa informasi, ilmu pengetahuan tentang bahaya Napza dan cara pencegahan dan penanggulangannya Napza peserta kampanye dan masyarakat pada umumnya melalui Baliho dan barang cetakan. Volume Kegiatan Hasil yang diharapkan pencegahan dan masyarakat, adanya kesepaham an pendapat dan kesatuan pelaksanaan tentang tatacara penanggulangan penggunaan media baliho dan barang cetakan. 2. Pelaksanaan Operaional UPSK Bidang Korban Napza Penggunaan Dana diusulkan Kegiatan, Konsumsi peserta dan panitia, Dokumentasi dan Pelaporan dokumentasi dan laporan. 2. Untuk biaya honor yang terkait dengan output kegiatan Berupa : : 1. Untuk belanja bahan pembelian ATK. peserta, Bahan Bakar mobil UPSK, Komsumsi Napza ditengah masyarakat pada umumnya melalui dan pencegahan : 75 orang, 1 paket, 1 Kegiatan. : Terinformasikannya bahaya Napza dan cara penanggulangannya kepada : 1 paket, 1 kegiatan : 1.Terpenuhinya perawatan kesehatan dasar, kesehatan KPN 2.Masyarakat memperoleh kemudahan dalam : 1. Untuk pemenuhan perawatan

pemeliharaan kesehatan KPN 2. Untuk masyarakat dalam memperoleh

Honor pelaksana, Penanggung jawab, Narasumber Honor Panitia.

3. Belanja Barang Non Operasional lainnya berupa : - Biaya transport pelaksana, narasumber, peserta dan Penanggung jawab Maksud Kegiatan pengetahuan dan Penanggulangannya kepada masyarakat dan aparat perangkat Kelurahan. 2. Menumbuh kembangkan peran masyarakat untuk ikut aktif Dalam pencegahan dan penanggulangan Napza peserta Kampanye dan masyarakat pada umumnya melalui Mobil Unit Penyeluhan Sosial Keliling ( UPSK ) Volume Kegiatan Hasil yang diharapkan pencegahan dan dan adanya Kesepahaman pendapat dan kesatuan pelaksanaan tentang tata cara penanggulangan dan pencegahan penggunaan Napza Di tengah-tengah masyarakat yang oleh Dinas Kesejahteraan Dan Sosial Provinsi Sumtera Utara dilakukan melalui Mobil Unit Pelayanan Sosial Keliling ( UPSK )
1. Dialog Interaktif melalui Radio.

: 1. Memberikan pembekalan, informasi, ilmu Tentang bahaya Napza dan cara pencegahan

: 55 orang, 1 kegiatan. : Terinformasikannya bahaya Napza dan cara penanggulangannya kepada masyarakat

Penggunaan Dana diusulkan dialog interaktif

: 1. Untuk belanja bahan komsumsi, biaya

melalui radio, dokumentasi dan laporan. Untuk biaya honor yang terkait dengan output Kegiatan berupa honor panitia. 2. Belanja barang non operasional lainnya, berupa : Biaya transport panitia dan narasumber 3. Untuk biaya jasa profesi berupa honor narasumber. Maksud Kegiatan pengetahuan Tentang bahaya Napza dan cara pencegahan dan : 1. Memberikan pembekalan, informasi , ilmu

Penanggulangannya kepada masyarakat dan aparat Perangkat kelurahan. 2. Menumbuh kembangkan peran masyarakat untuk ikut Aktif dalam pencegahan dan penanggulangan Napza, Peserta kampanye dan masyarakat pada umumnya Melalui Baliho dan barang cetakan. Volume Kegiatan cara pencegahan dan penanggulangannya kepada masyarakat dan adanya kesepahaman pendapat dan kesatuan pelaksanaan tentang tatacara pencegahan penggunaan Napza ditengah masyarakat pada umumnya melalui media baliho dan barang cetakan. 1. Monitoring dan Evaluasi Penggunaan Dana diusulkan : Dipergunakan untuk belanja transport petugas moneva, uang saku petugas moneva, transport petugas pendamping penanggulangan dan : 1 hari, 2 kali kegiatan : Terinformasikannya bahaya Napza dan

Hasil yang diharapkan

Maksud Kegiatan realistis penyelenggaran

: Untuk pemenuhan akuntabilitas, gambaran yang Dan melaksanakan pengendalian mutu Kegiatan pelayanan dan rehabilitasi

sosial KPN dan Rehabilitasi sosial KPN dan memastikan pelaksanaan Kegiatan, berhasil guna, tetap sasaran, tepat waktu dan Distribusi, tepat jumlah dan tercapainya target sasaran Fungsional dan target program. Volume Kegiatan : 2 kali kegiatan

Hasil yang diharapkan : Terpenuhinya akuntabilitas kegiatan dan pelaksanaan Pengendalian mutu penyelenggaraan PSLU dan dapat Dipastikannya pelaksanaan PSLU berhasil guna, tepat sasaran, tepat waktu dan distribusi, tepat jumlah dan

tercapainya target dihadapi.

target

sasaran fungsional dan

program, serta kendala-kendala yang V. Dokumen Perancanaan / Program / Anggaran / Data dan Informasi /Kebijakan Bidang Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial KPN. Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial KPN. 1. Penyusunan Program dan Rencana Kerja / Teknis / Program Penggunaan Dana diusulkan : Dipergunakan untuk belanja bahan yaitu komsumsi Penyusun rencana program tahujn 2012, penggan Daan dokumen usulan program dan belanja barang Non operasional lainnya berupa transport petugas Penyusun. Maksud Kegiatan pelayanan dan Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012. Volume Kegiatan Hasil yang diharapkan 2012 VI. Layanan Perkantoran Administrasi Perkantoran Penggunaan Dana diusulkan terkait dengan Operasional satker ( PUM dan staf pelaksana ) serta Belanja bahan untujk ATK, Dokumentasi dan Maksud Kegiatan program kegiatan Volume Kegiatan pelaksana kegiatan Hasil yang diharapkan administrasi kegiatan. : Tertatanya dan tertib : 12 bulan, 1 PUM, 2 staf pelaporan : Memperlancar Pelaksanaan : Untuk pembayaran honor yang : 3 orang, 1 kedgiatan, 3 hari : Tersusunnya rencana program, tahun : Menyusun rencana program kegiatan Rehabilitasi sosial KPN Dinas

Matrik, Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza Tahun 2012 TAHAPAN KEGIATAN 1
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA Korban Penyalahgunaan 2242.0 NAPZA yang 3 Mendapat Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Rehabilitasi dan Perlindungan 011 Sosial KPN Indentifikasi, Orientasi dan A sleksi KPN Rehab. dan Bimb. Fisik, Kes, Mental B Sosial, Keterampilan KPN Berbasis Masyarakat ( RBM ) Praktek Belajar Kerja ( PBK ) C D E 2242.0 4 011 2242.0 5 011 2242.0 8 012 A B C 013 2242.0 9 Pendampingan dan Bimbingan UEP KPN Bantuan UEP SDM yang mendapatkan Bintek Bidang Rehab. dan Perlindungan Sosial KPN Pemantapan Petugas Pencegahan NAPZA Berbasis Masyarakat Tk. Kelurahan Lembaga Rehab. Perlindungan KPN telah dikembangkan/dibantu Operasional Orsos Laporan Keuangan/Kinerja/Monitoring /Evaluasi/Publikasi serta pelaksanaan RPS KPN Penyelenggaraan Sosialisasi/Workshop /Desiminasi/Seminar /Publikasi Kampanye Sosial dalam Rangka Penanggulangan Penyalahgunaan Napza Pelaksanaan Operasional UPSK Bidang Korban Napza Dialog Interaktif Melalui Radio Monitoring dan Evaluasi Dokumen Perencanaan / Program / Anggaran / Data dan Informasi Kebijakan Bidang Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial KPN Penyusunan Program dan Rtencana Kerja / Teknis / Program Layanan Perkantoran Adminstrasi Perkantoran

BULAN KE 4 5 6 7 8

1 0

1 1

12

011 2242.1 0 011

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebagaimana RAB terlampir. Medan, 2011. Mengetahui : KEPALA BIDANG

KEPALA DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL DAN REHABILITASI SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA Drs. R O B E T S O N Drs. AMIR SIDABUTAR NIP.19592708 198203 1 008 19620219 198903 1 003

PELAYANAN

NIP.

Anda mungkin juga menyukai