Anda di halaman 1dari 42

PROSEDUR

PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN


No.Dokumen :

No. Revisi
00

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
(

Pengertian

Penerimaan pasien adalah kegiatan pada TPPRJ yang mempunyai


fungsi untuk melayani pendaftaran pasien Rawat Jalan yang belum atau
sudah pernah berobat di Papyrus Hospital yang meliputi :
1. Kunjungan baru yaitu pasien yang pertama kali datang ke
pelayanan rawat jalan pada tahun yang sedang berjalan.
2. Kunjungan lama yaitu kunjungan berikutnya dari suatu kunjungan
baru pada tahun yang berjalan.
3. Pengunjung baru adalah Pengunjung yang baru pertama kali
datang ke RSU Imanuel Sumba dan dapat melakukan kunjungan
di beberapa Poliklinik sebagai kunjungan baru dengan kasus baru
dan setiap pengunjung baru diberikan nomor rekam medis dan
nomor rekam medis diberikan hanya satu kali seumur hidup.
4. Pengunjung lama adalah pengunjung yang datang untuk kedua dan
seterusnya, datang ke Poliklinik yang sama atau berbeda sebagai
kunjungan lama atau baru dengan kasus lama dan kasus baru, dan
tidak mendapat nomor rekam medis lagi.
5. Pasien Rawat Jalan adalah pasien yang mendapatkan pelayanan
medis di poliklinik Papyrus Hospital
6. Pasien Umum adalah pasien yang mendapat pelayanan di
Papyrus Hospital yang meliputi :
a. Pasien Umum adalah pasien yang mendapat pelayanan
kesehatan medis di Poliklinik dengan membayar.
b. Pasien Askes pasien yang mendapat pelayanan kesehatan
medis dengan membawa Surat Rujukan PT Askes dan semua
pembayaran ditanggung oleh PT Askes sesuai dengan haknya.
c. Pasien umum dengan kontrak pasien yang mendapat
pelayanan kesehatan medis di Poliklinik dengan menunjukkan
Kartu dari perusahan dan semua pembayaran ditanggung oleh
perusahan yang bersangkutan sesuai dengan haknya.

Tujuan

1. Untuk mendapatkan hasil guna dan daya guna secara maksimal


dalam pelayanan pendaftaran pasien
2. Melayani pasien yang berobat di RSU Imanuel Sumba dengan
memberikan bentuk pelayanan yang prima
3. Dapat memberikan kesan baik pada kunjungan pertama pasien /
keluarganya terhadap pelayanan kesehatan RSU Imanuel Sumba
4. Mengarahkan dan menyalurkan pasien secara efesien sesuai
dengan kasusnya untuk mendapatkan pelayanan medis yang tepat
dan cepat.

Kebijakan

Unit Rekam medis menyediakan SOP Penerimaan Pasien Rawat Jalan

PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN
No.Dokumen :
PROSEDUR
TETAP
Prosedur

Dokumen Terkait

No. Revisi
00

Halaman
2/2

Tanggal Terbit
1. Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi;
2. Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien
baru (pasien yang baru pertama kali berkunjung, tidak membawa
kartu berobat dan kehilangan kartu) atau pasien lama;
3. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas pendaftaran
mendaftar pasien yang datang;
4. Petugas pendaftaran melengkapi formulir rekam medis penerimaan
pasien baru dengan mewawancarai pasien tersebut;
5. Petugas pendaftaran mencetak KIB (Kartu Identitas Berobat) dan
KIUP ( Kartu Index Utama Pasien);
6. Petugas pendaftaran menyerahkan KIB kepada pasien;
7. Petugas pendaftaran membawa formulir rekam medis pasien ke
poli/unit pelayanan yang dituju;
8. Petugas di unit pelayanan memberikan pelayanan kesehatan bagi
pasien;
9. Apakah pasien perlu menambah rujukan ke unit pelayanan penunjang
yang lain?
10. Jika petugas merujuk ke unit pelayanan yang lain, maka petugas
membawa formulir ke unit yang dituju;
11. Jika tidak maka pasien mengambil obat di bagian farmasi;
12. Petugas mempersilahkan pasien menyelesaikan administrasi
pembayaran di kasir.
13. Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka petugas pendaftaran
mendaftar pasien sebagai pasien lama;
14. Petugas menerima dan meneliti kartu identitas berobat pasien;
15. Petugas pendaftaran mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan
yang akan dituju dengan mewawancarai pasien tersebut;
16. Petugas membuat tracer berdasarkan KIB pasien;
17. Petugas mengambil berkas rekam medis pasien ke Filing sesuai
dengan tracer tersebut;
18. Apakah berkas rekam medis pasien sudah terkumpul?
19. Jika berkas belum terkumpul, maka petugas menunggu sampai
berkas terkumpul banyak di bagian admisi;
20. Jika berkas sudah terkumpul, maka petugas mendistribusikan semua
berkas rekam medis pasien ke poliklinik yang dituju;
21. Petugas di unit pelayanan memberikan pelayanan kesehatan bagi
pasien;
22. Apakah pasien perlu menambah rujukan ke unit pelayanan penunjang
yang lain?
23. Jika petugas merujuk ke unit pelayanan yang lain, maka petugas
membawa formulir ke unit yang dituju;
24. Jika tidak maka pasien mengambil obat di bagian farmasi;
25. Petugas mempersilahkan pasien menyelesaikan administrasi
pembayaran di kasir;
26. Petugas mempersilahkan pasien pulang;
27. Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas admisi, maka
petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak
manajemen maupun direktur.
Prosedur ini berlaku di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan

PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP
No.Dokumen :

No. Revisi
00

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
PROSEDUR
TETAP
Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Tanggal Terbit
(

Penerimaan pasien adalah melakukan kegiatan pada TPPRI yang


mempunyai fungsi untuk melayani pendaftaran kepada seluruh pasien
Rawat Inap yang akan mendapatkan pelayanan medis dan tinggal
diruangan, menempati tempat tidur, mendapatkan pemeriksaan serta
perawatan yang diberikan oleh petugas yang ada di Papyrus Hospital.

Dijadikan pedoman kerja dalam hal pendaftaran pasien rawat inap


Mengetahui jumlah pasien secara tepat dan sebagai cross check
Sebagai bahan untuk pembuatan laporan yang benar dan up to
date yang membutuhkan pencatatan yang rutin, tepat dan isinya
sesuai dengan kebutuhan Papyrus Hospital

Unit Rekam medis menyediakan SOP Tempat Penerimaan Pasien Rawat


Inap (TPPRI)
1.
Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi;
2. Petugas menyerahkan Surat Pengantar Rawat Inap yang berasal dari
poliklinik, UGD maupun rujukan dari dokter swasta;
3. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara
kepada pasien mengenai tempat/fasilitas dan jaminan kesehatan yang
diinginkan;
4. Petugas mengecek / mencarikan tempat / fasilitas yang diinginkan;
5. Petugas menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau perawatan
yang lain;
6. Jika pasien / keluarga pasien meminta fasilitas / perawatan yang lain
sesuai permintaan pasien tersebut, maka pasien diminta untuk mengisi
form persetujuan;
7. Jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka petugas mendaftar
pasien berdasarkan identifikasi data social pasien;
8. Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang
sesuai dengan permintaan pasien;
9. Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan;
10. Jika tidak setuju, maka petugas menanyakan apakah pasien memilih
tempat yang lain selama tempat yang diinginkan belum ada;
11.
Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi;
12. Petugas menyerahkan Surat Pengantar Rawat Inap yang berasal dari
poliklinik, UGD maupun rujukan dari dokter swasta;
13. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara
kepada pasien mengenai tempat/fasilitas dan jaminan kesehatan yang
diinginkan;
14. Petugas mengecek / mencarikan tempat / fasilitas yang diinginkan;
15. Petugas menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau perawatan
yang lain;

PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP
No.Dokumen :
PROSEDUR
TETAP

Dokumen Terkait

No. Revisi
00

Halaman
2/2

Tanggal Terbit
16.
Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi;
17. Petugas menyerahkan Surat Pengantar Rawat Inap yang berasal dari
poliklinik, UGD maupun rujukan dari dokter swasta;
18. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara
kepada pasien mengenai tempat/fasilitas dan jaminan kesehatan
yang diinginkan;
19. Petugas mengecek / mencarikan tempat / fasilitas yang diinginkan;
20. Petugas menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau
perawatan yang lain;
21. Jika pasien / keluarga pasien meminta fasilitas / perawatan yang lain
sesuai permintaan pasien tersebut, maka pasien diminta untuk
mengisi form persetujuan;
22. Jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka petugas mendaftar
pasien berdasarkan identifikasi data social pasien;
23. Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang
sesuai dengan permintaan pasien;
24. Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan;
25. Jika tidak setuju, maka petugas menanyakan apakah pasien memilih
tempat yang lain selama tempat yang diinginkan belum ada;
26. Jika setuju, maka petugas mengisi formulir persetujuan sesuai tempat
yang diinginkan pasien;
27. Jika tidak setuju, maka petugas merujuk pasien ke rumah sakit lain
sesuai permintaan pasien;
28. Petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien;
29. Petugas memberitahukan ke pihak ruangan rawat inap akan ada
datangnya pasien baru;
30. Petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa tempat sudah
disiapkan;
31. Petugas mengantarkan pasien untuk diantar ke ruangan rawat inap;
32. Petugas medis di unit pelayanan rawat inap memberikan pelayanan
kesehatan bagi pasien;
33. Apakah pasien perlu pemeriksaan penunjang yang lain atau tidak;
34. Jika perlu pemeriksaan penunjang, maka petugas memberikan
formulir ke unit pemeriksaan yang dituju;
35. Jika tidak, maka pasien tetap mendapatkan pelayanan kesehatan
rawat inap;
36. Petugas menanyakan kepada dokter apakah pasien sudah
diperbolehkan untuk pulang;
37. Jika diperbolehkan untuk pulang, maka petugas menginformasikan
kepada pihak kepala ruangan ada pasien yang keluar / discharge;
38. Jika tidak diperbolehkan untuk pulang, maka pasien tetap
mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap;
39. Petugas mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan rawat
inap;
40. Petugas mempersilahkan pasien untuk menyelesaikan administrasi
pembayaran di bagian kasir;
41. Petugas mempersilahkan pasien untuk pulang;
42.
Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas rawat inap,
maka petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak
manajemen maupun Direktur Rumah Sakit.
Prosedur ini berlaku di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (Kamar
Terima Rawat Inap dan Unit Gawat Darurat)

PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN GAWAT DARURAT
No.Dokumen :

No. Revisi
00

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
(

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Penerimaan pasien adalah melakukan kegiatan pada TPPGD yang


mempunyai fungsi untuk melayani pendaftaran kepada seluruh pasien
Gawat Darurat yang akan mendapatkan pelayanan medis.
Dijadikan pedoman kerja dalam hal pendaftaran pasien gawat darurat
Melayani pasien yang berobat di Papyrus Hospital dengan memberikan
bentuk pelayanan yang baik yang bersifat darurat atau tingkat kesakitan
pasien
Sebagai bahan untuk pembuatan laporan morbiditas dan mortalitas yang
benar dan up to date yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang
lebih maksimum
Unit Rekam medis menyediakan SOP Tempat Penerimaan Pasien Gawat
Darurat (TPPGD)

1. Petugas rekam medis memberikan form registrasi kepada penanggung


jawab pasien. Jika tidak ada tidak ada penanggung jawab, maka
petugas rekam medis mencari segala informasi yang berhubungan
dengan pasien;
2. Petugas mengisi lembar rekam medis serta menyerahkan kepada poli
yang dituju;
3. Membuat lembar persetujuan rawat inap maupun lembar kematian jika
diperlukan;
4. Petugas menyerahkan berkas rekam medis tersebut ke Filing setelah
diisi atau berada pada poli yang dituju tersebut.
5. Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas admisi, maka
petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak
manajemen maupun direktur.
Prosedur ini berlaku di Tempat Penerimaan Pasien Gawat Darurat.

PROSEDUR
PENYELENGGARAAN KIUP
No.Dokumen :

PROSEDUR TETAP

Tangal Terbit

No. Revisi
00

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Halaman
1/2

1. KIUP adalah Indeks utama pasien adalah satu kartu katalog yang
berisikan nama semua pasien yang pernah berobat (mendapatkan
pelayanan kesehatan) di RSU Imanuel Sumba;
2. Informasi tentang identitas hanya boleh dikeluarkan sesuai peraturan
atau kebijakan institusi fasilitas pelayanan untuk memenuhi permintaan
yang legal;
1. Untuk menghasilkan informasi tentang keberadaan KIUP dengan benar;
2. Memaparkan identitas semua pasien yg pernah diadmisi atau diterapi di
fasilitas pelayanan kesehatan;
3. Untuk melakukan pengolahan KIUP yang benar;
4. Untuk kepentingan pasien, tenaga medis / para medis, manajemen
rumah sakit;
5. Dapat
menunjang
terselenggaranya
pelaksanaan
sistem
penyelenggaraan KIUP bagian petugas rekam medis dan tertib
administrasi rumah sakit.
Unit Rekam medis menyediakan SOP Penyelenggaraan KIUP
1. Pasien datang
kemudian setelah mengisi form registrasi dan
wawancara selanjutnya pasien akan diberikan kartu indeks utama
pasien setelah diisi oleh petugas secara lengkap dan benar;
2. KIUP dilaksanakan dengan menyiapkan satu kartu indeks bagi setiap
individu pasien;
3. Bagi pasien baru maka dibuatkan KIB, KIUP dan nomor Rekam Medis
yang baru;
4. Bagi pasien lama maka pasien tersebut menyerahkan KIB untuk
menemukan KIUP pasien dan KIUP tersebut digunakan sebagai kunci
petunjuk lokasi RM pasien terkait yang diserahkan kepada petugas filing
untuk mengambil berkas RM tersebut;
5. KIUP disimpan dalam susunan vertikal dalam susunan urut alfabetis
atau fonetik nama di laci penyimpanan KIUP;
6. KIUP disimpan dan dipelihara di Unit Kerja Rekam Medis dan tetap
disimpan walaupun pasien tersebut sudah mati atau dokumen RM
sudah dimusnahkan;
7. Pengambilan KIUP juga harus diambil menurut alfabetis oleh petugas
dengan tubuh yang tegak berdiri dihadapan laci penyimpanan untuk
memudahkan pencarian KIUP tersebut;
8. Pada saat pengambilan KIUP maka dibuat kartu kendali (tracer)
memudahkan petugas untuk mengembalikan kembali KIUP tersebut;
9. Pasien datang
kemudian setelah mengisi form registrasi dan
wawancara selanjutnya pasien akan diberikan kartu indeks utama
pasien setelah diisi oleh petugas secara lengkap dan benar;
10. Pasien datang
kemudian setelah mengisi form registrasi dan
wawancara selanjutnya pasien akan diberikan kartu indeks utama
pasien setelah diisi oleh petugas secara lengkap dan benar;
11. Pasien datang
kemudian setelah mengisi form registrasi dan
wawancara selanjutnya pasien akan diberikan kartu indeks utama
pasien setelah diisi oleh petugas secara lengkap dan benar;

PROSEDUR
PENYELENGGARAAN KIUP

PROSEDUR
TETAP

No.Dokumen :
01/PHP/III/10
Tanggal Terbit

No. Revisi
00

Halaman
2/2

12. Pasien datang


kemudian setelah mengisi form registrasi dan
wawancara selanjutnya pasien akan diberikan kartu indeks utama
pasien setelah diisi oleh petugas secara lengkap dan benar;
13. KIUP dilaksanakan dengan menyiapkan satu kartu indeks bagi setiap
individu pasien;
14. Bagi pasien baru maka dibuatkan KIB, KIUP dan nomor Rekam Medis
yang baru;
15. Bagi pasien lama maka pasien tersebut menyerahkan KIB untuk
menemukan KIUP pasien dan KIUP tersebut digunakan sebagai kunci
petunjuk lokasi RM pasien terkait yang diserahkan kepada petugas
filing untuk mengambil berkas RM tersebut;
16. KIUP disimpan dalam susunan vertikal dalam susunan urut alfabetis
atau fonetik nama di laci penyimpanan KIUP;
17. KIUP disimpan dan dipelihara di Unit Kerja Rekam Medis dan tetap
disimpan walaupun pasien tersebut sudah mati atau dokumen RM
sudah dimusnahkan;
18. Pengambilan KIUP juga harus diambil menurut alfabetis oleh petugas
dengan tubuh yang tegak berdiri dihadapan laci penyimpanan untuk
memudahkan pencarian KIUP tersebut;
19. Pada saat pengambilan KIUP maka dibuat kartu kendali (tracer)
memudahkan petugas untuk mengembalikan kembali KIUP tersebut;
20. KIUP harus mengandung informasi yg mampu memandu pencari
lokasi rekam medis, minimal :
- Nomor RM
- Nama Lengkap
- Alamat
- Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun lahir
- Nama orang tua
- Agama
- Jenis Kelamin
- Umur
- Status Perkawinan
- Pekerjaan/Pendidikan
- Orang yang dapat dihubungi
- Tanggal masuk dan keluar RS (tanggal kunjungan)
21. Pasien datang
kemudian setelah mengisi form registrasi dan
wawancara selanjutnya pasien akan diberikan kartu indeks utama
pasien setelah diisi oleh petugas secara lengkap dan benar;
22. KIUP dilaksanakan dengan menyiapkan satu kartu indeks bagi setiap
individu pasien;
23. Bagi pasien baru maka dibuatkan KIB, KIUP dan nomor Rekam Medis
yang baru;
24. Bagi pasien lama maka pasien tersebut menyerahkan KIB untuk
menemukan KIUP pasien dan KIUP tersebut digunakan sebagai kunci
petunjuk lokasi RM pasien terkait yang diserahkan kepada petugas
filing untuk mengambil berkas RM tersebut;
25. Pasien datang
kemudian setelah mengisi form registrasi dan
wawancara selanjutnya pasien akan diberikan kartu indeks utama
pasien setelah diisi oleh petugas secara lengkap dan benar;
26. KIUP dilaksanakan dengan menyiapkan satu kartu indeks bagi setiap
individu pasien;

PROSEDUR
PENYELENGGARAAN KIUP
No.Dokumen :
PROSEDUR
TETAP

No. Revisi
00

Halaman
2/2

Tanggal Terbit
27. Pasien datang
kemudian setelah mengisi form registrasi dan
wawancara selanjutnya pasien akan diberikan kartu indeks utama
pasien setelah diisi oleh petugas secara lengkap dan benar;
28. KIUP dilaksanakan dengan menyiapkan satu kartu indeks bagi setiap
individu pasien;
29. Bagi pasien baru maka dibuatkan KIB, KIUP dan nomor Rekam Medis
yang baru;
30. Bagi pasien lama maka pasien tersebut menyerahkan KIB untuk
menemukan KIUP pasien dan KIUP tersebut digunakan sebagai kunci
petunjuk lokasi RM pasien terkait yang diserahkan kepada petugas
filing untuk mengambil berkas RM tersebut;
31. KIUP disimpan dalam susunan vertikal dalam susunan urut alfabetis
atau fonetik nama di laci penyimpanan KIUP;
32. KIUP disimpan dan dipelihara di Unit Kerja Rekam Medis dan tetap
disimpan walaupun pasien tersebut sudah mati atau dokumen RM
sudah dimusnahkan;
33. Pengambilan KIUP juga harus diambil menurut alfabetis oleh petugas
dengan tubuh yang tegak berdiri dihadapan laci penyimpanan untuk
memudahkan pencarian KIUP tersebut;
34. Pada saat pengambilan KIUP maka dibuat kartu kendali (tracer)
memudahkan petugas untuk mengembalikan kembali KIUP tersebut;
35. KIUP harus mengandung informasi yg mampu memandu pencari
lokasi rekam medis, minimal :
- Nomor RM
- Nama Lengkap
- Alamat
- Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun lahir
- Nama orang tua
- Agama
- Jenis Kelamin
- Umur
- Status Perkawinan
- Pekerjaan/Pendidikan
- Orang yang dapat dihubungi
- Tanggal masuk dan keluar RS (tanggal kunjungan)
36. Data informasi yang dicantumkan pada KIUP harus disesuaikan oleh
fungsi atau penggunaan KIUP itu sendiri untuk menemukan berkas
RM pasien tersebut;
37. Informasi tentang identitas hanya boleh dikeluarkan sesuai peraturan
atau kebijakan institusi fasilitas pelayanan untuk memenuhi
permintaan yang legal.
38. Tidak dianjurkan mencatat informasi pelayanan, diagnosis atau
tindakan apapun di dalam KIUP;
39. Perubahan / tambahan / koreksi isi KIUP sesuai aturan
Tidak diperkenankan untuk di stipo (dihapus tip ex)
Kalau ada yang salah cukup di coret yang masih bisa terbaca dan
diberi catatan khusus apa yang salah dan isi yang benar
dicantumkan pada KIUP tersebut
Kalimat koreksi atau ada tambahan harus diparaf dan nama
terang pengoreksi diberi tanggal dan jam.
40. Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas admisi, maka
petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak
manajemen maupun direktur.

PROSEDUR
PENYELENGGARAAN KIUP
No.Dokumen :
PROSEDUR
TETAP
Dokumen Terkait

No. Revisi
00

Halaman
2/2

Tanggal Terbit
Prosedur ini berlaku di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (Kamar
Terima Rawat Inap dan Unit Gawat Darurat)

PROSEDUR
PENGGUNAAN KOMPUTER
No.Dokumen :

PROSEDUR
TETAP
Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Tanggal Terbit

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Komputer merupakan sistem alat elektronik untuk


memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan
diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan
menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output
dibawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi
program yang tersimpan di memori (stored program).

Menghidupkan komputer adalah cara agar komputer tersebut


dapat berjalan atau dapat menjalankan program komputer sesuai
dengan fungsinya.

Mematikan komputer adalah cara agar komputer tersebut


dapat berhenti atau dapat menghentikan komputer dari program
yang sudah dijalankan.
Petugas dapat mengetahui tentang penggunaan komputer yang
tepat
Memudahkan petugas untuk menghidupkan dan mematikan
komputer secara benar
SOP Penggunaan Komputer di bagian Admisi
A.
Menghidupkan komputer
1. Tekan tombol on pada stavolt
2. Tekan tombol power pada CPU dan monitor
3. Tunggu booting komputer hingga selesai
4. Pilih aplikasi program yang akan dijalankan

B.

Unit Terkait

No. Revisi
00.

Mematikan komputer
1. Klik start pada taskbar
2. Klik shortcut tombol turn off computer
3. Setelah muncul kotak perintah pilih turn off untuk mematikan,
pilih restart untuk membooting ulang, dan pilih stand by untuk
mematikan komputer sementara.
4. Matikan stavolt dengan menekan tombol off

Prosedur ini berlaku di semua Unit.

Alur Sistem Informasi Rawat


Jalan
j

MULAI

REGISTRASI
CEK
KIUP

Pasie
n
Lam
a

DISTRIBUSI

POLI

CETAK KIUP

SELESAI

Alur Sistem Informasi Rawat


Inap

PASIEN
N

ADMISI
RI

REGISTRASI

PERSETUJUAN
N

KAMAR

PULANG

ALUR SISTEM UGD ( UNIT GAWAT DARURAT)


UGD

PASIEN

PEMERIKSAAN

WAWANCARA

HASIL
PEMERIKSAAN

RUJUKAN

APOTEK

KASIR

PULANG

TPPRI

PROSEDUR
ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS
No.Dokumen :
08.SOP.006

No. Revisi
00

Halaman
1/3

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel

PROSEDUR
TETAP

Pengertian

Tujuan

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

Assembling merupakan upaya untuk mendapatkan hasil guna dan daya


guna secara maksimal dalam hal penyusunan, penataan atau perakitan
lembaran rekam medis yang meliputi :

Penyusunan / perakitan lembaran rekam medis pasien rawat


inap setelah pasien keluar dari rumah sakit.

Penyusunan / perakitan lembaran rekam medis bagi pasien


rawat jalan dan gawat darurat

Lembaran rekam medis adalah formulir yang diperlukan untuk


mencatat kondisi pasien yang mendapat pelayanan medis

Pasien keluar adalah pasien yang telah selesai mendapat


pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat di RS Citra
Husada

Berkas rekam medis akan lebih mudah dipergunakan terutama


dalam hubungannya dengan pelayanan kepada pasien.

Agar berkas rekam medis dengan mudah dianalisa untuk


keperluan statistic dan informasi.

Rekam medis tidak tercecer dan kelihatan rapi dan dengan


mudah untuk disimpan dan diambil kembali apabila dibutuhkan.

Kebijakan

Unit Rekam medis menyediakan SOP Assembling berkas rekam medis

Prosedur

Penyusunan lembaran berkas rekam medis pasien setelah kembali ke


Unit Rekam medis adalah :
Pembatas berkas rekam medis rawat jalan (umum)
FRM / 01 / RJ (Rekam Medis Pasien Rawat Jalan )
FRM / 02 / RJ (Penempelan hasil Pemeriksaan)
Pembatas berkas rekam medis Gawat Darurat
FRM/01/RD (Unit Rawat Darurat )
FRM/02/RD (Lembar Konsultasi)
FRM/03/RD (Catatan Klinis Khusus)
FRM/04/RD (Hasil Pemeriksaan Penunjang)
RAWAT INAP UMUM
1. FRM/01/RI ( Ringkasan masuk dan keluar )
2. FRM/02/RI ( Pemeriksaan fisik Saraf )
3. FRM/03/RI (Lembar Penempelan Surat (MRS, Rujukan, dll)
4. FRM/04/RI (Lembar catatan harian dokter )
5. FRM/05/RI (Sumber Penempelan Hasil Lab )
6. FRM/06/RI ( Penempelan hasil Pemeriksaan
Radiologi/USG/dll)
7. FRM/07/RI (Penempelan Hasil Elektrokardiologi) FRM/08/RI
(Penempelan Hasil pemeriksaan Patologi Anatomi)
8. FRM/09/RI ( Lembar Konsultasi )

PROSEDUR
ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS

PROSEDUR
TETAP
Prosedur

No.Dokumen :
No. Revisi
Halaman
08.SOP.006
00
2/3
Tanggal Terbit
1 Oktober 2008
9. FRM/11/RI Rencana Asuhan Keperawatan )
10. FRM/12/RI ( Catatan Perkembangan )
11. FRM/13/RI (Grafik tanda tanda cardinal )
12. FRM/14/RI ( Catatan pemberian obat Oral )
13. FRM/15/RI ( Catatan pemberian obat Injeksi )
14. FRM/16/RI ( Catatan pemberian obat Inffus )
15. FRM/17/RI (Rekam ASKEP Observasi & Balance Cairan)
16. FRM/18/RI (Ringkasan keluar / Resume )
17. FRM/19/RI ( Dicharge Planning )
18. FRM/20/RI (Resume Perawatan)
RAWAT INAP KEBIDANAN & KANDUNGAN
1. FRM/01/RI ( Ringkasan masuk dan keluar )
2. FRM/02/RI ( Pemeriksaan fisik Kebidanan & Kandungan )
3. FRM/03/RI (Lembar Penempelan Surat (MRS, Rujukan, dll)
4. FRM/04/RI (Lembar catatan harian dokter )
5. FRM/05/RI (Sumber Penempelan Hasil Lab )
6. FRM/06/RI ( Penempelan hasil Pemeriksaan Radiologi/USG/dll)
7. FRM/07/RI (Penempelan Hasil Elektrokardiologi)
8. FRM/08/RI (Penempelan Hasil pemeriksaan Patologi Anatomi)
9. FRM/09/RI ( Lembar Konsultasi )
10. FRM/ 04/ RJ/11/RI Rencana Asuhan Keperawatan )
11. FRM / 04 / RJ / 07 / VK / 10 / RI ( Catatan Perkembangan )
12. FRM/14/RI ( Catatan pemberian obat Oral)
RAWAT INAP KEBIDANAN & KANDUNGAN (lanjutan)
1. FRM/15/RI ( Catatan pemberian obat Injeksi)
2. FRM/16/RI ( Catatan pemberian obat Inffus )
3. FRM/17/RI ( Rekam ASKEP Observasi & Balance Cairan)
4. FRM/18/RI (Ringkasan keluar / Resume )
5. FRM/19/RI ( Persiapan / Resume Pasien Pulang )
RAWAT INAP BAYI DAN ANAK
1. FRM/01/RI ( Ringkasan masuk dan keluar )
2. FRM/02/RI ( Pemeriksaan fisik Bayi & Anak )
3. FRM/03/RI (Lembar Penempelan Surat (MRS, Rujukan, dll)
4. FRM/04/RI (Lembar catatan harian dokter )
5. FRM/05/RI (Sumber Penempelan Hasil Lab )
6. FRM/06/RI ( Penempelan hasil Pemeriksaan Radiologi/USG/dll)
7. FRM/07/RI (Penempelan Hasil Elektrokardiologi)
8. FRM/08/RI (Penempelan Hasil pemeriksaan Patologi Anatomi)
9. FRM/09/RI ( Lembar Konsultasi )
10. FRM/ 04/ RJ/11/RI Rencana Asuhan Keperawatan )
11. FRM / 05 / RJ / 12 / RI ( Catatan Perkembangan )
12. FRM/13/RI (Grafik tanda tanda Vital )
13. FRM/14/RI ( Catatan pemberian obat Oral)
14. FRM/15/RI ( Catatan pemberian obat Injeksi)
15. FRM/16/RI ( Catatan pemberian obat Inffus )
16. FRM/17/RI ( Rekam ASKEP Observasi & Balance Cairan)
17. FRM/18/RI (Ringkasan keluar / Resume )
18. FRM/19/RI ( Persiapan / Resume Pasien Pulang )

PROSEDUR
ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS
No.Dokumen :
08.SOP.006
PROSEDUR
TETAP
Prosedur

Unit Terkait

No. Revisi
00

Halaman
3/3

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008
LEMBAR-LEMBAR KHUSUS

FRM / 21 / LK, (Pernyataan persetujuan


Dirawat )

FRM / 22 / LK, (Pernyataan Penolakan Dirawat )

FRM / 23 / LK, ( Penolakan Dilakukan


Tindakan )

FRM / 24 / LK, (Pernyataan Persetujuan


Tindakan)

FRM / 25 / LK, ( Laporan Operasi )

FRM / 26 / LK, ( Laporan Anastesi )

FRM / 27 / LK, ( Surat Keterangan Pulang )


(apabila ada penambahan formulir agar selalu diselipkan dibawah
formulir yang ada dan selalu dalam keadaan tidak terlepas )
Prosedur ini berlaku di unit Rawat Inap, Rawat Jalan, UGD dan Unit
RM

PROSEDUR
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF
No.Dokumen :
No. Revisi
Halaman
08.SOP.007
00
1/1

PROSEDUR
TETAP
Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Analisa Kualitatif yaitu review isi catatan medis untuk mencari


inkonsistensi dan omisi yang bisa menyebabkan catatan tersebut
dianggap tidak tepat atau tidak lengkap.

Analisa Kuantitatif yaitu meneliti / menerima kelengkapan


jumlah berkas rekam medis apakah sudah lengkap atau belum./
mengidentifikasi area yang tidak lengkap atau tidak akurat.
Analisis Kualitatif :

Untuk membuat catatan medis lengkap sebagai rujukan dalam


asuhan pasien, melindungi kepentingan hukum, memenuhi syaratsyarat peraturan, dan untuk data dan analisis statistic yang akurat.
Analisis Kuantitatif :

Untuk mengidentifikasi defisiensi spesifik, yang bisa diperbaiki


dengan mudah pada prosedur normal rumah sakit.

Unit Rekam medis menyediakan SOP analisa kualitatif dan kuantitaif

Prosedur

Unit Terkait

Analisa Kualitatif :
1. Memeriksa kelengkapan isi rekam medis dan mensortir berkas
rekam medis yang kurang lengkap yang meliputi :
Pencatatan yang kurang lengkap dan konsisten tentang
pernyataan diagnostic
Pencatatan semua hal yang harus ada didalam informed
consent
Penerapan cara dokumentasi yang baik (Legibility: menulis
dengan benar, penggunaan tinta untuk pencatatan permanent
dan pelengkapan pengisian formulir, Ilegible : Pemakaian
singkatan singkatan yang tidak diakui tidak dianggap
berguna)
2. Membuat slip ketidak lengkapan untuk lembaran yang perlu
dilengkapi pada setiap berkas rekam medis.
3. Mencatat pada buku ekspedisi pengembalian berkas rekam medis
sesuai prosedur.
4. Menyerahkan berkas RM yang tidak lengkap kepada
ruangan/dokter yang merawat dan menyarankan selesai tepat
pada waktunya.
Analisa Kuantitatif :
1. Menyusun lembaran lembaran pada berkas rekam medis
sesuai ketentuan.
2. Mengoreksi Identifikasi pasien pada setiap formulir
3. Otentifikasi yang diharuskan pada semua isian.
4. Mengeluarkan form form yang tidak terpakai
5. Menambah form form yang dinyatakan kurang
Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

No.Dokumen :
08.SOP.008

PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

PROSEDUR
INDEXING
No. Revisi
00

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Halaman
1/1

Indexing merupakan kegiatan pada pengelolaan rekam medis yang


mempunyai fungsi pengolahan data morbiditas dan mortalitas sesuai
dengan kebutuhan Survailan dan Epidemiologi.

Mendapatkan data morbiditas dan mortalitas pasien.


Mendapatkan data penyakit, penyebab, tindakan dan morpologi
Mendapatkan data data pasien yang dirawat oleh dokter
tertentu yang diinginkan.

Unit Rekam medis menyediakan SOP Indexing


1. Semua berkas rekam medis diterima dalam keadaan sudah
terisi dengan lengkap dan semua penyakit, penyebab dan
tindakan serta nama dokter dikode dengan benar dan jelas
dibaca.
2. Input data penyakit, tindakan dan dokter ke buku index, dengan
lengkap dan akurat sesuai form yang telah disediakan.
3. Indek penyakit, tindakan dan dokter disimpan sesuai dengan
buku index yang telah disediakan
4. Selesai di index, berkas rekam medis diserahkan di unit filling
untuk disimpan.

Unit Terkait

Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

PROSEDUR
PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
No.Dokumen :
08.SOP.009

PROSEDUR
TETAP
Pengertian

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

Tujuan

Kebijakan

No. Revisi
00

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Penyimpanan dalam rak-rak berkas rekam medis yang telah


selesai diproses, diolah, kemudian disimpan berdasarkan sistem
angka akhir agar memudahkan dalam pengambilan bila berkas RM
dibutuhkan.
Nomor pasien adalah nomor yang dipergunakan sebagai nomor
berkasnya dan penulisannya terdiri dalam 3 (tiga) kelompok angka
dan tiap kelompok terdiri dari 2 angka.
Nama nama kelompok angka dengan urutan dari kanan ke kiri /
dari belakang ke depan adalah :

Dua angka paling kanan / belakang disebut kelompok


angka pertama

Dua angka yang ditengah disebut kelompok angka


kedua

Dua angka paling depan disebut kelompok angka


ketiga.
Rak rekam medis aktif disimpan Unit Rekam medis dan rak rekam
medis inaktif disimpan terpisah.
Guide (petunjuk file) merupakan petunjuk file yang terletak pada
rak file yang berfungsi sebagai pembatas lokasi kelompok file dan
letaknya didepan berkas rekam medis dan tebuat dari kartu
berukuran sebesar sampul berkas rekam medis dan ada bagian
yang menonjol keluar sebesar 2 cm untuk menulis nomor petunjuk.
Tracer adalah kartu pengganti dari berkas rekam medis yang
diletakkan dimana berkas rekam medis telah diambil.
Untuk memudahkan pencarian dan mengambil kembali berkas
rekam medis apabila sewaktu-waktu berkas dibutuhkan.
Untuk dapat dijadikan pedoman bagi para petugas rekam medis
dalam hal penyimpanan rekam medis sistem angka akhir mudah
dalam hal menyimpan dan mengambil kembali bila diperlukan.

Unit Rekam medis menyediakan SOP Penyimpanan berkas RM

Prosedur

Berkas rekam medis yang sudah selesai dipergunakan dari


Rawat inap, rawat jalan maupun rawat darurat dikembalikan ke
Unit Rekam medis dengan cara terlebih dahulu di cross chek
dengan buku pengendali masing masing ruangan maupun
Poliklinik untuk selanjutnya di proses lebih lanjut.
Berkas rekam medis yang sudah diproses sesuai prosedur yang
berlaku diserahkan ke unit penyimpanan
Berkas rekam medis dikelompokkan (disortir) berdasarkan
kelompok angka pertama. Kemudian masing-masing tumpukan
diurutkan berdasarkan urutan 2 angka ditengah (kelompok angka
ke dua) selanjutnya dikelompokkan kembali berdasarkan kelompok
angka ke tiga.

PROSEDUR
PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
No.Dokumen :
08.SOP.009
PROSEDUR
TETAP
Prosedur

Unit Terkait

No. Revisi
00

Halaman
2/2

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

Melakukan Pekerjaan penyimpanan dengan cara terlebih


dahulu mencatat semua berkas yang akan disimpan pada buku
pengendali untuk memonitor terjadinya salah simpan.

Untuk mencari lokasi / letak file yang sebenarnya, pergunakan


jalan pikiran yang sederhana yaitu :
Mula mula ingat 2 angka paling tepi (kelompok pertama)
Urutkan pada 2 angka di tengah (kelompok kedua)
Urutkan pada 2 angka paling kiri (kelompok ketiga)

Setelah lokasi file diketemukan, ambil tracer/kartu kendali


kemudian letakkan berkas rekam medis dengan cara geser sedikit
berkas rekam medis disampingnya, kemudian sisipkan berkas
rekam medis tersebut pada lokasi yang sebenarnya dan rapikan
berkas berkas yang lain pada rak tersebut sehingga semua berkas
berdiri tegak dan rapih.
Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

PROSEDUR
PENGAMBILAN BERKAS REKAM MEDIS
No.Dokumen :
No. Revisi
Halaman
08.SOP.010
00
1/2

PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Berkas rekam medis yang telah disimpan pada rak file tidak
boleh diambil / dikeluarkan tanpa alasan yang tepat, berkas
berkas tersebut adalah dokumen pasien yang harus dijaga dari
kerusakan, kerahasiaan dan keamanannya.

Hanya petugas rekam medis yang boleh mengambil berkas RM

Berkas rekam medis boleh diambil dari rak penyimpanan


dengan alasan / pertimbangan :
Berkas rekam medis akan dipergunakan oleh staf medis/ para
medis RS Citra Husada untuk riset, dipergunakan instansi
kesehatan diluar RS Citra Husada atas izin dari pimpinan RS
Citra Husada
Berkas rekam medis akan dipergunakan oleh dokter untuk
follow-up pasien di Poliklinik atau sebagai reference jika pasien
masuk rumah sakit kembali.
Berkas rekam medis akan dipergunakan oleh pengadilan untuk
dipergunakan sebagai bukti dalam penyelesaikan tuntutan
pasien / keluarganya.
Berkas rekam medis akan dipergunakan oleh dokter atau
petugas tenaga kesehatan di RS Citra Husada untuk keperluan
evaluasi, audit medik dsb.
Mencegah kehilangan berkas rekam medis pasien
Memudahkan pencarian kembali berkas rekam medis apabila
sewaktu-waktu dibutuhkan.

Unit Rekam medis menyediakan SOP penyimpanan berkas RM

Menerima surat / bon peminjaman berkas rekam medis


pasien :
Jika bon berasal dari ruangan surat pengantarnya berupa bon
berkas rekam medis.
Jika permintaan berasal dari TPP Rawat Jalan, maupun rawat
darurat, surat permintaanya berupa tracer.

Semua permintaan di buatkan tracer sesuai format yang ada


dengan lengkap dan jelas. Berdasarkan tracer berkas rekam
medisnya diambil pada lokasi berkas dibawah nomor yang
bersangkutan, kemudian berkas rekam medisnya dikeluarkan dari
rak file.

PROSEDUR
PENGAMBILAN BERKAS REKAM MEDIS
No.Dokumen :
No. Revisi
Halaman
08.SOP.010
00
2/2

PROSEDUR
TETAP
Prosedur

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

Unit Terkait

Berkas rekam medis yang tidak ada pada rak penyimpanan


berdasarkan nomor rekam medisnya dapat dicari dengan cara :
Cek pada buku register, tanggal dan layanan terakhir yang
dikunjungi.
Dari layanan dan tanggal kunjungan terakhir yang diperoleh, di
cek lagi pada buku ekspedisi dari masing-masing ruangan atau
poliklinik apakah sudah disetor atau masih di pinjam
Kalau masih di pinjam ruangan maupun poli langsung
dihubungi dan informasikan untuk membawa berkas rekam
medisnya langsung dibawa ke poli yang dikunjungi atau ke Unit
Rekam medis.
Rekam medis yang sudah ketemu selanjutnya diserahkan ke
petugas pendaftaran dan untuk pasien poliklinik dibawa langsung
ke poliklinik oleh petugas penyimpanan.
Berkas rekam medis yang di pinjam oleh ruangan langsung
diberikan petugas ruangan yang meminjam.

Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

PROSEDUR
KERAHASIAAN REKAM MEDIS
No.Dokumen :
No. Revisi
08.SOP.011
00

PROSEDUR
TETAP

Pengertian

Tujuan

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Rekam medis merupakan informasi pasien yang harus dijaga


kerahasiaannya.
Melindungi kerahsiaan pasien dari pihak yang tidak bertanggung jawab

Kebijakan

Unit Rekam medis menyediakan SOP kerahasiaan rekam medis

Prosedur

1. Informasi yang didapat dari isi rekam medis hanya untuk diri sendiri
atau untuk keperluan penelitian dan hukum.
2. Petugas yang menangani rekam medis baik langsung maupun tidak
langsung harus betul-betul menjaga berkas rekam medis tersebut
agar tersimpan dan tertata dengan baik dan terlindung dari
kemungkinan pencurian berkas, pembocoran isi berkas rekam
medis.

Unit Terkait

Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

PROSEDUR PENYUSUTAN BERKAS REKAM MEDIS


No.Dokumen :
05.05.01.PT-014

PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit

No. Revisi
01.

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(dr. Johan Panduwinata)
NIP :

Pengertian

Rekam medis dinyatakan aktif apabila dalam dua tahun terakhir


masih aktif melaksanakan kunjungan.
Rekam medis dinyatakan Semi aktif apabila dua tahun dari
kunjungan terakhir tidak pernah berkunjung lagi
Rekam medis dinyatakan tidak aktif apabila dalam tiga tahun dari
kunjungan terakhir tidak pernah berkunjung lagi.
Penyusutan rekam medis aktif ke Semi Aktif dan dari Semi Aktif ke
in aktif dilaksanakan tiap tahun.
Penyimpanan Berkas rekam medis Aktif, Semi Aktif dan Non Aktif
tempatnya terpisah.

Tujuan

Kebijakan

Unit Rekam medis menyediakan SOP penyusutan berkas rekam medis.

Prosedur

1. Membuat rencana kerja untuk melaksanakan penyusutan rekam


medis dengan menentukan :
o Jumlah berkas rekam medis yang akan di semi aktifkan
o Jumlah tenaga yang terlibat
o Jumlah hari yang di butuhkan
o Menghitung jumlah biaya / anggaran sesuai jam lembur yang
berlaku. (kalau ada anggaran)

Untuk mengurangi kepadatan rekam medis pada rak penyimpanan


Untuk mempercepat pengambilan berkas rekam medis.

PROSEDUR PENYUSUTAN BERKAS REKAM MEDIS


No.Dokumen :
08.SOP.010
PROSEDUR
TETAP
Prosedur

Unit Terkait

No. Revisi
00

Halaman
2/2

Tanggal Terbit
2. Mempersiapkan tempat untuk penyimpanan berkas semi aktif
dengan cara memindahkan Berkas semi aktif ke tempat
penyimpanan In Aktif.
3. Penyusutan dengan mengambil berkas rekam medis yang perlu
dilihat adalah tahun kunjungan terakhir, apabila pasien tersebut
selama tiga tahun berturut turut tidak pernah berkunjung /
berobat ke rumah sakit maka rekam medis tersebut dinyatakan in
aktif.
4. Berkas rekam medis yang sudah dinyatakan semi aktif, diambil
kemudian dilakukan pencatatan dalam buku ekspedisi berkas
rekam medis semi aktif pada masing-masing petugas dengan
mencatat nomor rekam medis, nama dan diagnose, yang
terpenting Nomor RM.
5. Penyimpanan berkas rekam medis Semi aktif berdasarkan tahun
kunjungan terakhir.
6. Penyusutan rekam medis pasien yang sudah meninggal dilakukan
sama dengan rekam medis pasien masih hidup.
Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS


No.Dokumen :

PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit

No. Revisi
00.

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Halaman
1/1

Suatu proses kegiatan penghancuran secara fisik berkas rekam


medis yang telah berakhir fungsi dan nilai guna.
Penghancuran harus dilaksanakan secara total dengan cara
membakar habis, mencacah atau daur ulang sehingga tidak dapat
lagi dikenali isi maupun bentuknya.
Agar didalam melakukan pemusnahan berkas rekam medis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan pemilik Rumah Sakit
TANGGUNG JAWAB:
1. Team pemusnahan dokumen Rekam Medis.
2. Direktur Rumah Sakit.
Unit Rekam medis menyediakan SOP.
1. Pembentukan Tim Pemusnahan dari unsure Rekam Medis Tata
usaha dengan SK direktur Rumah Sakit.
2. Tim membuat daftar pertelaan yang meliputi :
No. Urut
Nomor Rekam Medis
Jangka waktu penyimpanan
Diagnose terakhir.
3. Tim membuat penilaian
4. pelaksana pemusnahan
a. Dibakar ( menggunakan incenerator)
b. Di bakar biasa
c. Di cacah atau dibuat bubur.
d. Pihak ke III disaksikan Tim pemusnah
5. Tim pemusnahan membuat berita acara pemusnahan yang
ditandatangani Ketua dan Sekretaris serta diketahui Direktur
Rumah Sakit.
6. Berita Acara Pemusnahan Rekam Medis yang asli disimpan di
Rumah Sakit lembar ke 2 dikirim kepada pemilik Rumah Sakit (RS,
Vertikal kepada Dirjen Pelayanan Medik)
7. Khusus untuk arsip Rekam Medis yang sudah rusak / tidak terbaca
dapat langsung dimusnahkan degnan terlebih dahulu membuat
pernyataan diatas kertas segel oleh Direktur Rumah Sakit
Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

PROSEDUR PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS


NO.DOKUMEN
05.05.01.PT-016
PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

No. Revisi
00

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Sebagai dasar hukum / bukti nyata bila suatu saat diperlukan


Sub. Bid. Rekam Medis menyediakan SOP pelaksanaan Rekam
Medis

Prosedur

Penolakan tindakan medis merupakan suatu pernyataan dimana


pasien menolak untuk dilakukan tindakan, setelah pasien diberikan
penjelasan maka pasien/ keluarganya dianjurkan untuk mengisi
formulir penolakan

1. Mengisi pernyataan penolakan dengan lengkap


2. Pernyataan penolakan untuk dilakukan tindakan dibuat / kapan
ditulis sesuai tanggal saat itu (pasien / keluarganya menulis)
3. Tanda tangan dan nama terang pasien / keluargannya / orang
tua yang bertanggung jawab di tulis dengan jelas.
4. Bila formulir sudah lengkap diserahkan kembali kepada petugas
/ perawat/ bidan untuk dilaporkan kepada dokter yang merawat
untuk menentukan langkah selanjutnya.

Unit Terkait

Prosedur ini berlaku di IRD, Kamar Operasi, dan di Unit- Unit


pengambil tindakan Medis lainnya

PROSEDUR EVALUASI PENGELOLAAN


REKAM MEDIS
No.Dokumen :
05.05.01.PT-017
PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

No. Revisi
00.

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Halaman
1/ 1

Mengadakan pengawasan dan monitoring seluruh kegiatan Rekam


medis
Mengawasi dan monitoring kegiatan penyelenggaraan rekam medis
dalam rangka mengendalikan mutu rekam medis di RS CITRA
HUSADA , agar sesuai dengan standar rekam medis
Sub.Bid. Rekam Medis menyediakan SOP pelaksanaan Rekam Medis.
1. Pemantauan Tata Usaha rekam medis dengan check list
evaluasi penyelenggaraan pelayanan rekam medis rumah sakit
2. Melakukan analisa secara berkala untuk mengindentifikasi
masalah dalam pelayanan
3. bila ada masalah dilakukan tindakan penyelesaian dan dicatat
4. evaluasi dan Tata Usaha melibatkan seluruh petugas baik
rekam medis, dokter, para medis yang bekerjasama dengan
Panitia Peningkatan Mutu dan Komite Medis
5. Evaluasi dan pemantauan pengelolaan rekam medis
dilaksanakan bersama dengan panitia rekam medis melalui
berbagai cara antara lain
Monitoring
Analisa
Tindakan
Umpan balik
Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis

PROSEDUR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK


(INFORMED CONSENT)
NO.DOKUMEN
05.05.01.PT-018
PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

No. Revisi
00

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Halaman
1/1

1. Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga atas dasar


penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap pasien tersebut
2. Tindakan yang dilakukan terhadap pasien berupa diagnose atau
terapeutik
3. Tindakan invatif adalah tindakan medis yang langsung dapat
mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh
1. Semua tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien
harus mendapat persetujuan secara tertulis (sesuai form)
2. Persetujuan dapat diberikan secara tertulis ( formulir terlampir)
maupun lisan
3. Persetujuan
diberikan
setelah
pasien
/
keluargannya
mendapatnya informasi yang adekuat tentang perlunya tindakan
media yang bersangkutan serta resiko yang dapat ditimbulkasn.
Sub. Bid. Rekam Medis menyediakan SOP pelaksanaan Rekam
Medis
1. Pasien diberikan pengerahan yang berhubungan dengan
pengambilan tindakan medis yang akan diberikan.,
2. Persetujuan diberikan kepada pasien dewasa dalam keadaan
sadar dan sehat mental.
3. Bagi pasien dibawah umur dan tidak mempunyai orang tua / wali
persetujuan diberikan oleh keluarga terdekat.
4. Bila ada pasien yang dirawat tidak sadar dan tidak ada
keluarganya harus ada persetujuan dari Direktur yang ditanda
tangani oleh dua orang dokter yang merawat / mengambil
tindakan.
5. Mengisi formulir persetuan tindakan medis dengan jelas dan
lengkap.
Prosedur ini berlaku di IRD, Kamar Operasi, dan di Unit- Unit
pengambil tindakan Medis lainnya

PROSEDUR PENGGUNAAN TANDA BAHAYA


NO.DOKUMEN
05.05.01.PT-019
PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

No. Revisi
00

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian

Penggunaan tanda bahaya merupakan penulisan tanda bahaya yang


telah ditetapkan oleh komite rekam medis terhadap bahaya uyang
terjadi pada pasien

Tujuan

Agar semua petugas medis dan para medis mengetahui dan waspada
terhadap bahaya yang terjadi pada seorang pasien

Kebijakan

Sub. Bid. Rekam dan Audit Klinis menyediakan SOP Penggunaan


tanda bahaya

Prosedur
1. Penulisan Rekam Medis memuat tanda bahaya seperti alergi,
shock, penularan langsung
2. Ditulis di lembar rekam medis halaman depan, ditulis tebal
memakai huruf balok dan terbaca jelas
3. Yang menulis adalah petugas yang merawat atas perintah dokter.

Unit Terkait

Prosedur ini berlaku di IRD, Kamar Operasi, dan di Unit- Unit


pengambil tindakan Medis lainnya

PROSEDUR PENOMORAN PASIEN


NO.DOKUMEN
05.05.01.PT-020

PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

No. Revisi
02

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Halaman
1/2

1. Nomor yang

diberikan kepada pasien merupakan nomor


pengenal yang berlaku di RS Citra Husada
2. Sistem Penomoran yang diterapkan adalah sitem Unit dimana
setiap pasien hanya mendapatkan satu nomor yang berlaku
seumur hidup / untuk kunjungan seterusnya.
3. Nomor tersebut akan dipergunakan sebagai nomor berkas rekam
medis pasien yang bersangkutan.
Kartu pasien adalah kartu yang berukuran sebesar kartu penduduk
(KTP) yang berfungsi sebagai kartu pengenal pasien. Kartu ini
diberikan pasien yang harus dibawa setiap berobat ke RS Citra
Husada
1. Untuk mengetahui jumlah pasien baru di RS Citra Husada
2. Untuk keseragaman pemakaian nomor pengenal pasien di RS
Citra Husada
3. Untuk menunjang pelaksanaan sistem rekam medis di RS Citra
Husada
4. Agar Rekam Medis penderita tersimpan dalam satu berkas di
bawah satu nomor.
Sub. Bid. Rekam
Penomoran Pasien

dan Audit Klinis menyediakan SOP Sistem

1. Penomoran pasien dilaksanakan pada lokasi pendaftaran pasien.


2. Nomor pasien diberikan pada saat pertama kali pasien datang
berobat ke RS Citra Husada atau pada saat bayi dilahirkan di RS
Citra Husada, baik sebagai pasien rawat jalan, pasien rawat inap
dan pasien gawat darurat.
3. Nomor pasien harus dicatat pada kartu berobat pasien serta pada
sampul dan kembaran lembaran rekam medisnya.
Sumber nomor secara komputerisasi, dimana nomor-nomor di
keluarkan secara otomatis dan berurutan kepada pasien.

PROSEDUR PENOMORAN PASIEN

PROSEDUR
TETAP
Prosedur

Unit Terkait

NO.DOKUMEN
No. Revisi
Halaman
05.05.01.PT-020
01
2/2
Tanggal Terbit
1 Oktober 2008
4. Apabila terjadi kekeliruan dalam memberikan nomor pasien
sehingga seorang pasien memiliki lebih dari satu nomor pengenal
(Rekam Medis) maka :
Petugas yang mengetahui adanya kesalahan tersebut harus
segera memberitahu TPP rawat jalan ( Pendaftaran pasien
rawat jalan )
Petugas pendaftaran segera mengecek nomor pasien yang
bersangkutan dan mencari nomor yang sebenarnya yaitu
nomor yang memiliki card / yang mempunyai kunjungan
terbanyak
Seluruh berkas rekam medisnya diambil dan digabung serta
lembaran-lembaran rekam medis dari pasien tersebut dirubah
sesuai dengan nomor yang akan dipakai.
Petugas pendaftaran yang berhubungan dengan pasien
segera mengimformasikan kepada pasien, nomor yang akan
dipakai / berlaku / dipergunakan selanjutnya di RS Citra
Husada
Kekeliruan penomoran dan pembetulan di catat pada buku
kesalahan nomor ( Buku Nomor Doble ) dan segera
melaporkan ke Sub Bid SIM untuk di proses. ( Memindahkan
data-data yang ada pada nomor yang tidak terpakai ke nomor
yang akan dipakai kemudian nomor yang tidak dipakai
dihapus agar tidak ada pasien memiliki nomor lebih dari
satu.)
Apabila pasien sudah mendaftar dan sudah memiliki nomor
rekam medis
tetapi batal melakukan
kunjungan/
pemeriksaan, maka nomor tetap dipakai tetapi tidak
dibuatkan rekam medis.
5. Pembacaan nomor pasien sesuai dengan sistem penyimpanan
secara terminal digit maka nomor yang dipakai 6 digit dan dibagi
atas :

Kelompok angka I

Kelompok angka II

Kelompok angka III


6. Cara pembacaan nomor pasien :

Bagi orang awam (staf diluar rekam medis) dibaca dari kiri
kekanan sama dengan membaca tulisan latin.

Bagi personil rekam medis adalah kebalikannya yaitu


pertama dibaca 2 angka kelompok ke III, kemudian kelompok
angka II dan terakhir dibaca kelompok angka I.
Prosedur ini berlaku di Unit Pendaftaran pasien rawat jalan, UGD dan
Rawat Inap

PROSEDUR PELAYANAN SURAT KETERANGAN MEDIS


NO.DOKUMEN
05.05.01.PT-021

PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

No. Revisi
00

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Halaman
1/2

Surat Keterangan Medis adalah surat keterangan yang berisi tentang


informasi mengenai data atau keterangan mengenai keadaan pasien
selama pasien tersebut dirawat di rumah sakit, baik rawat jalan maupun
rawat inap
Surat keterangan medis bisa digunakan untuk keperluan :
A.
Pengadilan
Blangko visum et revertum disediakan oleh rumah sakit yang
bersangkutan. Dari kantor kepolisian mengajukan surat
permintaan visum et revertum dan laporan polisi tentang uraian
singkat kejadian
B.
Bukan Pengadilan
1. Asuransi jasa raharja
2. Asuransi tenaga kerja
3. Asuransi Lainnya
4. Surat Kematian
5. Surat kelahiran
6. Surat Keterangan pernah mondok (Rawat inap)
7. Surat keterangan sedang dirawat
8. Surat keterangan lain yang berhubungan dengan hal hal
pasien rawat inap atau pasien rawat jalan
Mendapatkan surat keterangan medis dengan lengkap dan cepat
Sub. Bid. Rekam dan Audit Klinis menyediakan SOP Pelayanan Surat
Keterangan Medis
A.
Visum Et Revertum
Surat permintaan visum dari kepolisian diterima oleh petugas
Rekam Medis
Cari berkas rekam medis pasien rawat jalan atau rawat inap
Mengisi buku permintaan surat keterangan medis
Mengisi buku permintaan Surat Keterangan Medis
Mengisi Blangko visum et repertum (dua lembar) lembar asli
dikirim dan lembar berikutnya untuk arsip
B.
Blangko Visum Et repertum beserta status pasien
tersebut diserahkan kepada dokter yang merawat, untuk mengisi
data-data pada visum et revertum Asuransi
Pelayanan surat keterangan medis

Asuransi jasa raharja

Asuransi tenaga kerja

Asuransi lainnya

PROSEDUR PELAYANAN SURAT KETERANGAN MEDIS


NO.DOKUMEN
05.05.01.PT-021
PROSEDUR
TETAP
Prosedur

Unit Terkait

No. Revisi
00

Halaman
2/2

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008
Cari berkas rekam medis pasien rawat jalan / rawat inap
Mengisi pada buku permintaan surat keterangan medis
Berikan jangka waktu pengambilan surat keterangan medis
tersebut
Mengisi pada blangko asuransi
Serahkan blangko asuransi kepada dokter yang menangani
pasien untuk mengisi dan menandatangai blangko tersebut
Balngko tersebut kemudian dicap RS Citra Husada
Apabila telah selesai diketik dan lengkap, disimpan pada
tempat penyimpanan berkas asuransi
C.
Bila pasien atau keluarga datang mengambil surat
keterangan medis tersebut dipersilahkan untuk menandatangai
buku pengambilan surat keterangan medis dan diserahkan surat
keterangan medis tersebut kepada psien atau keluarganya. Surat
Keterangan Dirawat
Siapkan formulir surat keterangan di rawat
Cari berkas rekam medis rawat jalan atau rawat inap
Mengisi pada buku permintaan surat keterangan medis
Setelah pengisian buku permintaan surat keterangan medis
selesai, petugas memberi tahu permohonan jangka waktu
pengambilan surat keterangan medis
Mengisi pada blangko surat keterangan medis
Serahkan berkas rekam medis rawat inap tersebut kepada
dokter yang merawat, untuk diisi dan di tandatangani dokter
Blangko tersebut lalu di cap RS Citra Husada
Apabila telah selesai diketik dan lengkap, disimpan pada
tempat penyimpanan berkas asuransi.
Bila pasien atau keluarganya datang mengambil surat
keterangan medis tersebut, persilahkan untuk menandatangi
buku pengambilan surat keterangan medis dan diserahkan
surat keterangan medis tersebut kepada pasien atau
keluarganya.
Lembar pertama dimasukkan dalam amplop dan diserahkan
kebagian personalia dan lembar kedua untuk arsip
Prosedur ini berlaku di Sub Bid Rekam Medis

PROSEDUR PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN


NO.DOKUMEN
05.05.01.PT-022
PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

No. Revisi
00

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Halaman
1/1

Pengolahan data dan pelaporan merupakan suatu kegiatan


mengumpulan, mengolah dan menyajikan data yang berhubungan
dengan kegiatan medis
Untuk memperoleh gambaran tentang suatu keadaan / persoalan
Sebagai dasar pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
Sub. Bid. Rekam dan Audit Klinis menyediakan SOP pengolahan data
dan pelaporan
Pengumpulan Data
1. Menerima hasil rekapan data sensus harian pasien rawat inap
dari unit sensus
2. Mengumpulkan data kegiatan dari seluruh unit pelayanan
sebagai bahan pembuatan laporan RL1
3. Menerima hasil rekapan data penyakit pasien rawat jalan dari
urusan morbiditas
4. Menerima hasil rekapan data penyakit pasien rawat inap dari
morbiditas pasien rawat inap
5. Menerima laporan jumlah pemeriksaan laboratorium
Pengolahan
1. Entry hasil rekapan data sensus harian baik rawat jalan maupun
rawat inap yang outputnya berupa laporan bulanan, triwulanan
dan tahunan yang sering dipakai untuk keperluan item dan
ektern rumah sakit
2. Cross check antara data pada form RP-1 dengan laporan
hariannya
3. Entry kode penyakit pasien rawat inap dan outputnya berupa
RL-2a, RL-2a1, RL-2.1, RL-2.2, RL-2.3.
4. Entry rekapan data penyakit rawat jalan yang outputnya berupa
RL-2b, RL-2b1
5. Entry data social pasien baik pasien rawat jalan maupun pasien
rawat inap, kemudian outputnya berupa register pasien rawat
jalan dan register pasien rawat inap.

Unit Terkait

Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis.

PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN


NO.DOKUMEN
05.05.01.PT-023

PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

No. Revisi
00

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Halaman
1/1

Identifikasi pasien merupakan pengenal identitas pasien yang


permanent untuk dicatat di dokumen rekam medis
Identifikasi dilakukan dengan kartu Identifikasi resmi yang masih
berlaku
Mengenal identitas pasien yang permanent untuk melakukan
pendaftaran berobat di RS Citra Husada
Sub. Bid. Rekam dan Audit Klinis menyediakan SOP Pelaksanaan
Identifikasi pasien
Untuk pasien dewasa
Identifikasi dengan identitas resmi yang masih berlaku berupa :
KTP (Kartu Tanda Penduduk)
Paspor
SIM (Surat Ijin Mengemudi)
Pasien Anak Anak

Identitas disesuaikan dengan nama Surat Keterangan Lahir


Pasien Bayi
Identitas disesuaikan dengan nama Ibu yang melahirkan dan
ditambah dengan Bayi
Setelah mempunyai nama dan sudah terdaftar di Catatan Sipil
(Surat Keterangan Lahir) saat kunjungan ulang identitasnya
diganti.

Unit Terkait

Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis.

PROSEDUR PEMBUATAN GRAFIK BARBER JONSON


NO.DOKUMEN
05.05.01.PT-024
PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

No. Revisi
00

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Halaman
1/1

Membuat suatu grafik yang dapat memberikan gambaran efesiensi


dan mutu dari pelayanan rumah sakit.
Untuk memberi gambaran mutu pelayanan dan efesiensi penggunaan
tempat tidur
Sub. Bid. Rekam dan Audit Klinis menyediakan SOP pembuatan garfik
barbert jonson
Secara Manual
Terlebih dahulu di perhitungkan data statistic rawat inap :
BOR,LOS,TOI dan BTO
Disiapkan media untuk membuat grafik tersebut dengan bentuk
kotak segiempat dengan pembagian dua sumbu : Sumbu X untuk
garis TOI dan Sumbu Y untuk Garis LOS
Pada media telah dibentuk ukuran dengan menggunakan garis
tertentu agar dapat mudah menentukan dimana letak posisi BOR
Garis diawali dari 0 ditarik berdasarkan derajat kemiringan
Bila diketahui berapa jumlah BOR tersebut maka ditarik garis
diawali dari angka 0 sampai mencapai angka BOR yangsesuai
dengan derajat kemiringan, apabila garis mendekati garis datar
berarti BOR menjahui garis efesiensi danbila mendekati garis
tegak sampai melewati garis efesiensi berarti menunjukan
efesiensi.
Grafik dibuat dalam triwulan sekali
Bila telah dibuat dengan benar maka mohon tanda tangani direktur
Data disebarluaskan kepada masing-masing unit perawatan dan
pelayanan.
Secara Komputerisasi

Akses sitem Medical Record pada computer yang terhubung


LAN

Cari toolbar Informasi kemudian klik menu Info Indikator

Tentukan periode pembuatan grafik kemudian pada tipe data


dipilih Barber Jonson

Setelah semua sudah ditentukan kemudian di Running serta


menunggu tampilan grafik.
Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis.

PROSEDUR PENAMAAN PASIEN


NO.DOKUMEN
05.05.01.PT-025

PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008

No. Revisi
00

Ditetapkan
Direktur RSU Imanuel
(

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Halaman
1/2

Merupakan prosedur penulisan nama pasien kedalam formulir rekam


medis yang telah ditetapkan.
Penulisan nama kedalam formulir rekam medis agar memenuhi
persyaratan penulisan untuk bisa diindek dan memenuhi kelengkapan
nama seseorang
Sub. Bid. Rekam Medis dan Audit Klinis menyediakan SOP Sistem
penamaan
Sistem penamaan
yang berlaku di RS Citra Husada meliputi
persyaratan sebagai berikut :
a) Nama Pasien yang terdiri dari satu kata ditulis atau diindek
sebagaimana nama itu disebut.
Contoh :
Nama
Ditulis atau diindek
Suryani
Suryani
Maryati
Maryati
Dll.
b) Nama Keluarga, nama orang Indonesia yang mempergunakan
nama keluarga yang diutamakan nama keluarganya.
Contoh.
Nama
Diindek
Danan Hadisubrata
Hadisubrata Danan
Anton Wiryosukarta
Wiryosukarta Anton
Dll.
c)
Penulisan Untuk nama yang terdiri dari satu atau dua
kata, kata terakhir dijadikan kata tangkap utama, atau dianggap
sebagai nama keluarga.
Contoh :
Nama
Diindek
Abdul Haris Nasution
:
Nasution Abdul Haris
dll.
d)
Nama Marga, Suku Penulisannya diutamakan nama
marga, suku.
Contoh :
Nama
Diindek
Cokorda Ngurah Oka
:
Oka Cokorda Ngurah

PROSEDUR PENAMAAN PASIEN


NO.DOKUMEN
05.05.01.PT-025
PROSEDUR
TETAP
Prosedur

Unit Terkait

No. Revisi
00

Halaman
2/2

Tanggal Terbit
1 Oktober 2008
e)

Bagi Wanita yang mempergunakan nama laki laki


diindek nama laki laki dijadikan kata tangkap utama dalam
mengindex.
Contoh :
Nama
Diindek
Neno Warisman
:
Warisman Neno
Dll.
f)
Penulisan nama permandian atau baptis, maka nama
tersebut diindek menurut nama terakhir.
Contoh :
Nama
Diindek
Florensius Suhardi
:
Suhardi Florensius
Dll.
g) Penulisan Nama gelar baik gelar kesarjanaan, gelar
kepangkatan, gelar keagamaan, gelar kekeluargaan, gelar
gelar tersebut ditempatkan dibelakang.
Contoh :
Nama
Diindek
Drs.Danan Hadisubrata
: Hadisubrata Danan Drs.
Dll.
Penulisan Nama pada Cover dokumen rekam Medis ditulis dengan
huruf capital, / balok / cetak.
Prosedur ini berlaku di Unit Rekam medis.

Anda mungkin juga menyukai