Anda di halaman 1dari 3

SOSIALISASI SEPUTAR HPK UNTUK SATUAN PENGAMANAN

I. DAFTAR KELOMPOK BERISIKO - Daftar kelompok juga di laporkan tertulis tiap


1. Bayi shif dinas
2. Anak anak 5. Pasien yang butuh privasi
3. Lansia (usia lanjut) - Ada daftar nama yang diberikan oleh admision
4. Disabilitas (cacat, penurunan kesadaran, gelisah) dan petugas ruangan
5. Pasien selesai operasi - Yang harus dimonitor hanya pada luar jam
6. Perempuan besuk saja
6. Pencegahan penculikan bayi dan anak
II. AREA PENGAWASAN - Setiap pasien yang terpasang gelang pasien bila
1. Ruangan kamar bersalin melewati pos atau berada di luar ruang rawat
2. Ruang perina tanpa pendamping keluarga atau perawat,
3. Rawat gabung kebidanan tanya, anjurkan kembali ke ruangan dan
4. Ruang rawat inap anak hubungi perawat ruangan ybs
5. Ruangan ICU - Bayi dan anak- anak dibawah 12 tahun tidak
6. Ruangan rawat inap boleh masuk kawasan ruangan rawat inap
- Setiap bayi yang keluar RS dan melewati pos
III. PROSEDUR - PROSEDUR satpam tanpa didampingi petugas RS, tanya,
1. Pengunjung Luar Jam bezuk dan hubungi perawat ruangan
- Semua pengunjung diluar jam besuk harus
melapor di Pos depan kebidanan 7. Kode kode darurat
- Isi buku tamu, dokumentasikan dengan lengkap a. Kode abu-abu/grey code/ kekerasan fisik
- Tinggalkan KTP tukar dengan kartu tamu - Pantau area secara berkala
- Bila selesai tamu kembali ke pos untuk - Bila ada kode grey
menukarkan kartu dengan KTP nya - Hubungi pusat komando
- Bila ada yang mau bezuk diluar jam bezuk, - Lindungi diri sendiri
katakan alasanya. “Demi kenyamanan pasien... - Jangan paksakan ambil tindakan
jgn buat alasan yang lain.(bahasanya sama)
- Untuk pasien gawat/meninggal  prosedur b. Kode pink /pink code/ penculikan bayi
sama dengan diatas - Pantau area secara berkala,Pantau CCTV
2. Kartu tunggu - Awasi pintu2 keluar RS
- Semua penunggu mengambil kartu tunggu di pos - Bila ada kode pink – tutup pintu keluar
depan kebidanan Hubungi pusat komando
- Isi buku tamu, dokumentasikan dengan lengkap - Periksa semua bayi dan anak yang keluar RS
- Tinggalkan KTP tukar dengan kartu tunggu - Bila sasaran terlihat jgn hentikan sendiri
- Saat pulang keluarga kembali ke pos untuk
menukarkan kartu dengan KTP nya c. Kode hitam/black code/ ancaman bom
- Pantau area secara berkala
3. Titip yang barang pasien - Lidungi diri sendiri
- Tempat penyimpanan barang pasien ada di IGD - Hubungi pusat komando
- Barang pasien yang diamankan untuk, pasien - Jangan sentuh dan isolasi area sekitar yang
tidak sadar di IGD, pasien tidak ada keluarga di dicurigai
IGD - Hubungi pihak kepolisian
- Pengisian formulir ini di tanda tangani oleh 1
orang perawat dan 1 orang satpam d. Kode biru/blue code/ gawat darurat medis
- Cek barang dengan detail serta kondisinya - Cek kondisi pasien, panggil-gonjangkan
- Panggil bantuan- teriak “Code Blue”
4. Monitor ruang rawat - Hubungi petugas code blue di IGD
- Lakukan monitor ruang rawat dan kelompok
berisiko secara berkala 8. Identifikasi Pasien Jatuh / gelang kuning
- Jam dan kondisi tiap monitor harus di - Setiap pasien yang penanda gelang kuning
dokumentasikan adalah kelompok berisiko jatuh
- Buat buku laporannya - Perhatihan, bimbing, awasi pasien tersebut
Daftar kelompok pasien berisiko
RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi
Kelompok Berisiko
NO PAV ket
1 2 3 4 5 6

Keterangan :
1. Bayi 4. Disabilitas
2. Anak anak 5. Pasien selesai operasi
3. Lansia 6. Perempuan

DAFTAR TAMU DILUAR JAM BEZUK

KEPERLUAN/UNIT YANG
TANGGAL NAMA TAMU INSTITUSI/ALAMAT
DITUJU

FORMULIR PENITIPAN / PENYIMPANAN BARANG MILIK PASIEN

Kondisi Barang
Jenis Barang / Saat Dititipkan Saat Diserahkan Ket
No Jumlah
Benda Tanggal……..………… Tanggal………..………
Baik Buruk Baik Buruk
1

Bukittinggi …………………………………………

Petugas Saksi RS Saksi


Pasien/ Keluarga Pasien

………………………. ………………………………
……………………………………..

Catatan :
Dalam Keadaan khusus pasien tidak sadar : saksi minimal 2 (dua) orang dari
pihak pengantar dan dari RS

Anda mungkin juga menyukai