Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PELAYANAN

PASIEN LANJUT, CACAT, ANAK – ANAK


DAN POPULASI YANG BERESIKO DISIKSA

RSUI BANYU BENING


DESA NGARGOREJO, KECAMATAN NGEMPLAK, KABUPATEN BOYOLALI
2021
DAFTAR ISI
Halaman judul
Surat Keputusan kebijakan Direktur tentang pelayanan asuahan pasien lanjut, cacat, anak –
anak, dan pasien beresiko kekerasan
Daftar Isi
BAB I Pengertian………………………………………………………………………………. 1
BAB II Ruang Lingkup…………………………………………………………………………. 2
BAB III Tata Laksana…………………………………………………………………………… 3
BAB IV Dukomentasi…………………………………………………………………………… 6
PEDOMAN PELAYANAN
PASIEN USIA LANJUT, PASIEN YANG CACAT, PASIEN ANAK
DAN POPULASI PASIEN DENGAN RESIKO KEKERASAN

BAB I
PENGERTIAN
1. Pelayanan pasien usia lanjut, pasien yang cacat, pasien anak dan populasi
pasien dengan resiko kekerasan adalah bentuk pelayanan yang diberikan
kepada pasien usia lanjut, pasien yang cacat, pasien anak dan populasi
pasien dengan resiko kekerasan pada saat mendapatkan
perawatan/pengobatan di rumah sakit.
2. Pasien usia lanjut adalah pasien yang berusia 65 tahun keatas yang dirawat
di rumah sakit.
3. Pasien yang cacat adalah pasien yang mempunyai keterbatasan fisik atau
mental yang dirawat di rumah sakit.
4. Pasien anak adalah pasien yang berusia 14 tahun ke bawah yang dirawat di
rumah sakit.
5. Populasi pasien dengan resiko kekerasan adalah populasi pasien yang
mempunyai resiko mendapat kekerasan fisik, yaitu bayi, anak-anak, orang
cacat, usia lanjut dan pasien-pasien korban kekerasan (korban
pemerkosaan, korban pemukulan, tahanan, dan lain-lain).

1
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Unit Rawat Inap
3. Intensive Care Unit
4. Kamar Operasi
5. Unit Rawat Jalan
6. Hemodialisa
7. Unit Penunjang Medis

2
BAB III
TATA LAKSANA
A. Pelayanan Pasien Usia Lanjut
1. Petugas menanyakan identitas pasien pada saat pendaftaran
2. Pasien usia lanjut yang akan berobat di rawat jalan disiapkan kursi roda
untuk keperluan ambulasi.
3. Pasien usia lanjut yang masuk melalui IGD menggunakan brankar untuk
keperluan ambulasi.
4. Pada saat di IGD dan unit rawat inap pasien usia lanjut menggunakan
gelang pasien dengan warna kuning.
5. Pasien usia lanjut harus didampingi oleh keluarganya setiap saat
termasuk pada saat menerima edukasi, mendapat penjelasan tentang
kondisi penyakit pasien pada saat dilakukan tindakan/prosedur, dan
lain-lain.
6. Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga terdekat pasien
apabila akan dilakukan tindakan resiko tinggi dan keluarga pasien
memberikan persetujuan dengan menandatangani lembar informed
consent.
7. Petugas senantiasa melakukan pemantauan/observasi pada pasien usia
lanjut.
8. Di unit rawat inap, petugas memberikan edukasi kepada keluarga
pasien untuk pemenuhan kebutuhan dasar pasien usia lanjut dalam hal
pelaksanaan tugas sehari-hari seperti mandi, memotong kuku, menyisir
rambut dan lain-lain karena pasien usia lanjut tidak mandiri
(ketergantungan bantuan).
9. Di High Care Unit, pemenuhan kebutuhan dasar pasien usia lanjut dalam
hal pelaksanaan tugas sehari-hari seperti mandi, memotong kuku,
menyisir rambut dan lain-lain dilakukan oleh petugas.
10. Petugas mendokumentasikan pelayanan pasien dalam berkas rekam
medis.
B. Pelayanan Pasien Yang Cacat
1. Petugas melakukan identifikasi pasien yang cacat pada saat assesmen
dan mendokumentasikannya pada format hambatan di populasi
pasien.

3
2. Pada saat di IGD dan unit rawat inap pasien yang cacat menggunakan
gelang pasien dengan klip warna kuning.
3. Pasien yang cacat harus didampingi keluarganya setiap saat termasuk
pada saat menerima edukasi, mendapat penjelasan tentang kondisi
penyakit pasien, pada saat dilakukan tindakan/prosedur, dan lain-lain.
4. Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga terdekat pasien
apabila akan dilakukan tindakan resiko tinggi dan keluarga pasien
memberikan persetujuan dengan menandatangani lembar informed
consent.
5. Petugas senantiasa melakukan pemantauan/observasi pada pasien
yang cacat.
6. Petugas mendokumentasikan pelayanan pasien dalam berkas rekam
medis.
C. Pelayanan Pasien Anak-Anak
1. Petugas menanyakan identitas pasien pada saat pendaftaran.
2. Pada saat di IGD dan unit rawat inap pasien anak menggunakan gelang
pasien dengan klip warna kuning.
3. Petugas menjelaskan kepada keluarga pasien agar selalu memasang
pengaman yang ada di tempat tidur pasien.
4. Pasien anak harus didampingi oleh keluarganya setiap saat termasuk
pada saat menerima edukasi, mendapat penjelasan tentang kondisi
penyakit pasien, pada saat dilakukan tindakan/prosedur, dll.
5. Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga terdekat pasien
apabila akan dilakukan tindakan resiko tinggi dan keluarga pasien
memberikan persetujuan dengan menandatangani lembar informed
consent.
6. Petugas senantiasa melakukan pemantauan/observasi pada pasien
anak
7. Di unit rawat inap, petugas memberikan edukasi kepada keluarga
pasien untuk pemenuhan kebutuhan dasar pasien anak-anak dalam hal
pelaksanaan tugas sehari-hari seperti mandi, memotong kuku, menyisir
rambut, dll karena pasien anak tidak mandiri (ketergantungan
bantuan)

4
8. Di High Care Unit, pemenuhan kebutuhan dasar pasien anak dalam hal
pelaksanaan tugas sehari-hari seperti mandi, memotong kuku, menyisir
rambut dll dilakukan oleh petugas.
9. Modifikasi lingkungan yang bernuansa anak-anak dapat menciptakan
keceriaan dan rasa nyaman bagi pasien.
10. Kamar bayi dijaga oleh petugas secara bergantian, apabila ada keluarga
pasien yang ingin melihat harus seizin petugas
11. Closed Circuit Television (CCTV) terpasang di unit perawatan anak dan
kamar bayi untuk pengawasan.
12. Petugas mendokumentasikan pelayanan pasien dalam berkas rekam
medis
D. Pelayanan Pada Populasi Pasien Dengan Resiko Kekerasan
1. Petugas mengidentifikasi pasien dengan resiko kekerasan pada saat
asesmen dan mendokumentasikannya pada format asesmen pasien
korban kekerasan.
2. Petugas menempatkan pasien yang beresiko kekerasan pada ruangan
yang dekat dengan nurse station agar mudah dipantau.
3. Jika dibutuhkan penjagaan yang ketat, contoh pasien tahanan
kepolisian maka petugas koordinasi dengan satpam untuk melakukan
penjagaan secara bergantian.
4. Unit perawatan dipasang Closed Circuit Television (CCTV) untuk
pengawasan.
5. Pasien dengan resiko kekerasan harus selalu didampingi oleh
keluarganya.
6. Petugas mendokumentasikan pelayanan pasien dalam berkas rekam
medis.

5
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi panduan pelayanan pasien kelompok resiko dilaksanakan diseluruh
instalasi yang ada di RSUI BanyuBening, terutama instalasai yang berhubungan
dengan pelayanan langsung kepada pasien, diantaranya :
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Unit rawat jalan
3. Unit rawat inap
4. Security
5. Bagian informasi

Anda mungkin juga menyukai