Anda di halaman 1dari 20

KISTA GANGLION

RISELENA ALYSSA AMADEA


N 111 16 004
Pembimbing :
dr. I MADE WIRKA Sp,B
PENDAHULUAN
Ganglion ditemukan pada sendi diartrodial yang merupakan
jenis sendi yang dapat digerakkan dengan bebas dan
ditemukan paling sering pada wrist joint. Hal ini mungkin
diakibatkan banyaknya gerakan yang dilakukan oleh wrist
joint sehingga banyak gesekan yang terjadi antar struktur di
daerah tersebut sehingga memungkinkan terjadinya reaksi
inflamasi dan pada akhirnya mengakibatkan timbulnya
ganglion.
DEFINISI

Ganglion merupakan kista yang berisi cairan


bening kental dengan dinding tipis yang
berasal dari tonjolan selaput sarung
tendon (tendon sheath).
EPIDEMIOLOGI

Kista ini dapat terjadi pada berbagai usia


termasuk anak-anak; kurang lebih 15% terjadi
pada usia di bawah 21 tahun. Tujuhpuluh
persen terjadi pada dekade kedua dan
keempat kehidupan. Perempuan tiga kali lebih
banyak menderita dibandingkan laki-laki.
ETIOLOGI

IDIOPATIK
Sering dikaitkan dengan beberapa faktor resiko
: penggunaan sendi secara berlebihan seperti
atlet angkat berat, pramusaji, dan pemain
musik (terutama pemain bass). Teori-teori
menyebutkan degenerasi mukoid dan trauma
PATOFISIOLOGI

Teori herniasi jaringan synovial dari sendi. Kista


ganglion terbentuk secara de novo dalam
jaringan ikat sendi. (teori Eller dan Volkman),
Kista ganglion dihasilkan dari degenerasi
musinous jaringan ikat akibat kerusakan kronis
sehingga menyebabkan akumulasi dari serat
kolagen, musin intra- dan ekstraseluler. (teori
Fisher dan Stout),
Kista ganglion berasal dari sel synovial atau
mesenkim yang berubah pada kapsul synovial
akibat respon dari cedera ringan yang
berulang. Peregangan struktur kapsul dan
ligamen sendi pendukung tampaknya
merangsang produksi asam hialuronat jaringan
pelumas oleh fibroblas pada interface kapsul
sinovial. Musin yang dihasilkan menumpuk di
saluran kecil, akhirnyamenyatu membentuk
kista ganglion (teori Modern)
GEJALA KLINIS

Meskipun kista ganglion umumnya


asimtomatik, gejala yang muncul dapat berupa
keterbatasan gerak, parestesia dan kelemahan
Ganglion dorsal okulta (tersembunyi), yang
dapat timbul dengan tekanan lembut pada
regio fossa scapholunate. Nyeri terjadi dengan
gerakan pergelangan tangan yang ekstrim.
DIAGNOSIS

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN
FISIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kista mukus dievaluasi dengan standar PA, lateral


dan radiograf oblik tegak pada jari-jari yang
terkena.
Pada radiologi, ganglion interosseous mungkin di
lokasi sentral atau sisi tulang yang terkena.
Radiologi juga dapat menggambarkan ganglion
juxtaosseous yang menembus tulang. Lesinya
adalah radiolusen dengan border sklerotik.
Ganglion ini sering terjadi dekat permukaan sendi.
MRI digunakan untuk melihat ganglion yang
tidak terlihat dengan radiologi konvensional.
Axial, Coronal, atau Sagital CT-Scan digunakan
untuk melihat kista ganglion yang samara-
samar.
Bone Scan dipakai untuk menentukan apakah
suatu masa intraosseous merupakan
metabolik aktif dan menyebabkan nyeri.
Histologi
Cairan yang diambil dari kista ganglion terdiri dari
mucin yang mengandung glucosamin, albumin,
globulin, dan asam hialuronik.
DIAGNOSIS BANDING

Nodul rhematoid
arthritis
Lipoma kista sebacea
PENATALAKSANAAN

membiarkan ganglion tersebut jika tidak


menimbulkan keluhan apapun.
aspirasi (mengeluarkan isi kista dengan
menggunakan jarum)
pengangkatan kista secara bedah.
TEKNIK OPERASI
-Bersihkan daerah operasi (daerah kulit diatas kista) dengan tindakan
aseptik.
-Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrate) dengan lidocaine 2%

-Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linier, dengan panjang sejajar
dengan garis Langers
-Insisi kulit sampai subkutis.

-Pegang ujung insisi dengan klem dan angkat

-Lakukan diseksi tumpul dengan klem menelusuri masa dan sekelilingnya

-Usahakan agar kista tidak pecah

-Jika tiap bagian pinggir sudah dapat dibebaskan, klem bagian dasar masa
dengan dua buah klem sejajar
-Potonglah antara 2 klem

-Jangan sampai tendon rusak

-Perdarahan dirawat

-Jahit luka operasi lapis demi lapis.

-Masa dilihat isinya kemudian dikirim ke patologi anatomi.


Insisi S memanjang, dilanjutkan diseksi tumpul dengan klem
Diseksi tajam dengan gunting, hati-hati mengenai masa kista
Setelah dasar kista teridentifikasi, klem, jangan sampai
tendon terpotong
Ikat bagian dasar dengan PGA, jahit subkutis.
Tutup kutis dengan nylon 4-0
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai