Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN

STUDI KASUS SYOK HEMORAGIK

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 7

Uswatun Hasanah

Rizky

Nur Hidayanti

Reski Amelia

Rosdiana

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2020
STUDI KASUS

SHOCK HEMORAGIK

Kasus 2 SHOCK HEMORAGIK


Tn.B usia 32 tahun masuk ke IGD dengan keluhan luka tusuk pada perut. Klien mengatakan
ditusuk dengan menggunakan pisau tajam oleh kerabatnya sendiri. Dari hasil pengkajian
didapatkan klien tampak pucat, usus tampak keluar, luka tusuk dengan pendarahan aktif, badan
lemas, diaphoresis, gelisah, turgor kulit jelek, nyeri skala berat 9/10, pusing, dan akral teraba
dingin. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi nadi
132 kali/menit, frekuensi napas 32 kali/menit, Suhu 36 ºC, SPO2 90 %. Pemeriksaan
penunjang :USG abdomen: tampak rupture arteri abdominalis aorta, dan perdarahan ˃1500 ml,
urine : produksi ˂20 cc warna kuning kemerahan, BB = 60 kg.
A. Pengkajian
Data-data yang didapatkan saat melakukan pengkajian meliputi:

Data Objektif Data Subjektif Pemeriksaan Penunjang


1. Klien tampak pucat. 1. Klien masuk dengan keluhan utama 1. Dari hasil USG
2. Usus tampak keluar luka tusuk. didapatkan abdomen
3. Luka tusuk dengan 2. Klien mengatakan ditusuk dengan tampak repture arteri
pendarahan aktif menggunakan pisau tajam abdominalis aorta,dan
4. Badan lemas pendarahan >1500ml,
5. Turgor kulit jelek 2. Urine cc warna kuning
6. Diaphoresis kemerahan,BB : 60kg
7. Akral dingin
8. Skali Nyeri : 9/10
9. SPO2 : 90%
10. TTV
a. TD : 100/80 mmHg
b. Nadi : 132x/menit
c. Suhu : 36,5˚ C
d. Pernafasan:32x
kali/menit

Analisa Data
No Data Masalah
1 D.S : Klien mengatakan ditusuk menggunakan pisau tajam Resiko Pendarahan
D.O : Usus tampak keluar
: Klien tampak pucat
: Pendarahan aktif
: Badan Lemas
:Tampak rupture arteri abdominalis oarta dan pendarahan
> 1500ml dan urine kuing kemerahan didapatkan pada
pemeriksaan penunjang
2 D.S : Klien mengatakan ditusuk menggunakan benda tajam Resiko syok
D.O : Diaphoris
: Turgor kulit jelek
: Akral dingin
: TTV : TD : 100/80mmHg
: Nadi :132x/menit
: Suhu : 36,5˚ C
: Pernafasan : 32 x kali/menit

3 D.S : Klien mengatakan ditusuk menggunakan bedan tajam Nyeri akut


D.O : Skala nyeri : berat (9/10)

B. Diagnosa
1. Resiko pendarahan b/d trauma benda tajam
2. Resiko syok b/d pendarahan
3. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik

C. Intervensi

No Diagnosa Intervensi
1. Resiko Pendarahan 1. Menejemen Pendarahan
a. Observasi
- Identifikasi penyebab pendarahan.
- Periksa adanya darah pada
muntah,sputum,feses,
urine,pengeluaran NGT,dan drainase
luka jika perlu.
- Monitor terjadinya pendarahan (sifat
dan jumlah).
- Monitor nilai hemogoblin dan
hematokrit sebelum dan setelah
kehilangan darah.
- Monitor tekanan darah dan parameter
hemodinamik.
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor koagulasi darah
- Monitor deliveri oksigen jaringan.
- Monitor tanda dan gejala pendarahan
pasif.
b. Terapiutik
- Istirahatkan area yang mengalami
pendarshan
- Berikan kompres dingin jika perlu
- Lakukan penekanan atau balut tekan
- Tinggikan ekstremitas yang
mengalami pemdarahan
- Pertahankan akses IV
c. Edukasi
- Jelaskan tanda-tanda pendarahan
- Anjurkan melaporkan jika
menemukam tanda-tanda pendarahan
- Anjurkan membatasi aktivitas
d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan jika
perlu
- Kolaborasi pemberian transfusi darah
jika perlu
2. Resiko syok 1. Menejemen syok
a. Observasi
- Monitor status kardiopulmonal
- Monitor status oksigenasi
- Monitor ststus cairan
- Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
- Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap
adanya (luka terbuka,nyeri tekan,bengkak)
b. Terapiutik
- Pertahankan jalan nafas paten
- Monitor status oksigenasi
- Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis jika
perlu
- Pasang jalur IV
- Pasang kateter urine untuk menilai produksi
urine
c. Edukasi
- Anjurkan memperbanyak asupan oral
- Anjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak
d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian infus cairan kristasloid
1-2 L pada dewasa
- Kolaborasi pemberian transfusi darah jika
perlu
3 Nyeri akut a. Observasi
- Identifikasu kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
b. Terapiutik
- Sediakan meteri dan media pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan bertanya
c. Edukasi
- Jelaskan penyebab,periode,dan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan zat analgetik dengan
tepat
- Anjurkan tekhnik nonfarmakologis untuk
menhurangi rasa nyeri

DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai