DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
Uswatun Hasanah
Rizky
Nur Hidayanti
Reski Amelia
Rosdiana
TAHUN 2020
STUDI KASUS
SHOCK HEMORAGIK
Analisa Data
No Data Masalah
1 D.S : Klien mengatakan ditusuk menggunakan pisau tajam Resiko Pendarahan
D.O : Usus tampak keluar
: Klien tampak pucat
: Pendarahan aktif
: Badan Lemas
:Tampak rupture arteri abdominalis oarta dan pendarahan
> 1500ml dan urine kuing kemerahan didapatkan pada
pemeriksaan penunjang
2 D.S : Klien mengatakan ditusuk menggunakan benda tajam Resiko syok
D.O : Diaphoris
: Turgor kulit jelek
: Akral dingin
: TTV : TD : 100/80mmHg
: Nadi :132x/menit
: Suhu : 36,5˚ C
: Pernafasan : 32 x kali/menit
B. Diagnosa
1. Resiko pendarahan b/d trauma benda tajam
2. Resiko syok b/d pendarahan
3. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik
C. Intervensi
No Diagnosa Intervensi
1. Resiko Pendarahan 1. Menejemen Pendarahan
a. Observasi
- Identifikasi penyebab pendarahan.
- Periksa adanya darah pada
muntah,sputum,feses,
urine,pengeluaran NGT,dan drainase
luka jika perlu.
- Monitor terjadinya pendarahan (sifat
dan jumlah).
- Monitor nilai hemogoblin dan
hematokrit sebelum dan setelah
kehilangan darah.
- Monitor tekanan darah dan parameter
hemodinamik.
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor koagulasi darah
- Monitor deliveri oksigen jaringan.
- Monitor tanda dan gejala pendarahan
pasif.
b. Terapiutik
- Istirahatkan area yang mengalami
pendarshan
- Berikan kompres dingin jika perlu
- Lakukan penekanan atau balut tekan
- Tinggikan ekstremitas yang
mengalami pemdarahan
- Pertahankan akses IV
c. Edukasi
- Jelaskan tanda-tanda pendarahan
- Anjurkan melaporkan jika
menemukam tanda-tanda pendarahan
- Anjurkan membatasi aktivitas
d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan jika
perlu
- Kolaborasi pemberian transfusi darah
jika perlu
2. Resiko syok 1. Menejemen syok
a. Observasi
- Monitor status kardiopulmonal
- Monitor status oksigenasi
- Monitor ststus cairan
- Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
- Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap
adanya (luka terbuka,nyeri tekan,bengkak)
b. Terapiutik
- Pertahankan jalan nafas paten
- Monitor status oksigenasi
- Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis jika
perlu
- Pasang jalur IV
- Pasang kateter urine untuk menilai produksi
urine
c. Edukasi
- Anjurkan memperbanyak asupan oral
- Anjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak
d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian infus cairan kristasloid
1-2 L pada dewasa
- Kolaborasi pemberian transfusi darah jika
perlu
3 Nyeri akut a. Observasi
- Identifikasu kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
b. Terapiutik
- Sediakan meteri dan media pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan bertanya
c. Edukasi
- Jelaskan penyebab,periode,dan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan zat analgetik dengan
tepat
- Anjurkan tekhnik nonfarmakologis untuk
menhurangi rasa nyeri
DAFTAR PUSTAKA
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI