Status gizi (gizi buruk, kurang, baik, lebih) 2. Parameter antropometri yang memberikan gambaran status gizi sekarang Berat Badan (massa tubuh), Tinggi badan, lila, lk,ld 3. Komponen utama penentuan kebutuhan energi Angka Metabolisme Basal (AMB) / Basal metabolic Rate (BMR) dan aktifitas fisik 4. Pengaruh termis makanan yang jumlahnya relative kecil Specific Dynamic Acction of Food (SDA) 5. Anjuran kebutuhan protein dari total kebutuhan energi 1 gr = 4 kkal (10-15%) 6. Tujuan akhir pencernaan karbohidrat Mengubah karbohidrat menjadi ikatan – ikatan yang lebih kecil, terutama berupa glukosa dan fruktosa, sehingga dpt diserap o/ pembuluh melalui dinding usus halus 7. Kalori merupakan satuan standar yang digunakan untuk mengukur: nilai energi yang dikandung dalam suatu bahan makanan 8. Nilai energi karbohidrat adalah: 1 gr karbohidrat memiliki nilai 4 kkal 9. Laju pertumbuhan anak, laki-laki dan perempuan, hampir sama cepatnya sampai usia: 9 tahun (pada usia 10-12 tahun perempuan lebih cepat, lalu 2 tahun kemudian disusul laki-laki) 10. Peran makanan bergizi pada masa usia lanjut: (?)
11. Masa yang paling penting untuk perkembangan tulang
Masa Remaja 12. Penghambat penyerapan zat besi: - Jumlah Fe tidak cukup dalam makanan - Absorbsi Fe rendah - Kebutuhan naik - Kehilangan darah 13. Kelebihan vit. C berupa suplemen dapat menimbulkan risiko Masalah saluran pencernaan (?) Batu ginjal Kelebihan zat besi Penyakit kardiovaskuler 14. Diberikan pada pasien yang penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus (diet): Makanan Biasa (seperti makanan sehari-hari) 15. Merupakan dasar untuk modifikasi makanan khusus: Tujuan Makanan Biasa 16. Bentuk makanan pokok pada makanan biasa: Nasi 17. Berupa cairan pekat dibuat dari makanan pokok, lauk-pauk, minyak/lemak, buah, sayuran, dan gula: Makanan cair pekat 18. Diberikan pada pasien dengan gangguan saluran cerna dan suhu tubuh tinggi (39 ℃) Makanan saring (makanan semi padat dg tekstur lebih halus dari makanan padat, pasien tdk bisa mengunyah, dan kandungan gizinya lebih rendah dari yang lain) 19. Merupakan dasar untuk modifikasi makanan khusus: Tujuan makanan biasa 20. Diet untuk mengetahui ada tidaknya perdarahan pada saluran cerna bagian atas: Diet benzidin (bahan yang mengandung klorofil dan hemoglobin) diberikan 2-3 hari saja dalam bentuk makanan saring dan lunak 21. Makanan mengandung haemoglobin dan klorofil tidak diperbolehkan: Bahan makanan yang dapat menimbulkan reaksi dengan larutan benzidine tidak diperbolehkan 22. Diet untuk memeriksa kelainan-kelainan ginjal: Diet Pemeriksan Pielografi Intravenous (Berbentuk saring atau lunak yang mudah cerna, Minuman pada hari tsb dibatasi, Pada hari pemeriksaan pasien dipuasakan) 23. Diet untuk pemeriksaan kelainan kandung empedu: Diet untuk pemeriksaan kolesistografi 24. Diet untuk mengetahui pengeluaran steatorea (feses): Diet untuk pemeriksaan keseimbangan lemak (terdapat lebih dari 5 g lemak dalam feses sehari ( 15 g / 3 hari ) 25. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Syarat dari diet: Diet Diabetes Melitus 26. Prinsip diet DM: 3 J Jadwal Jumlah dan Jenis (Hindari makanan ber indeks glikemik tinggi) 27. Mencegah terjadinya penumpukan kolestrol di jaringan terutama di pembuluh darah diet dyslipidemia (?) 28. Kolestrol dapat menumpuk dan mengendap pada dinding pembuluh darah dan mengeras menjadi plak: arterosklerosis 29. Tujuan diet dyslipidemia: a. Menurunkan berat badan bila kegemukan b. Mengubah jenis dan asupan lemak makanan c. Menurunkan asupan kolesterol makanan d. Meningkatkan asupan KH kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana 30. Penggunaan telur sebagai pengganti daging pada diet dislipidemi tahap II: Penggunaan telur sebagai pengganti daging : - Diet Tahap II :1 butir / minggu 31. Memberikan makanan secukupnya yang memungkinkan istirahat pada saluran cerna, mengurangi risiko perdarahan ulang, dan mencegah aspirasi: Tujuan Diet Hematemesis 32. Untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung yang berlebihan Tujuan Diet Penyakit Lambug 33. Diberikan kepada pasien dengan gastritis, ulkus peptikum, tifus abdominalis, dan pasca bedah saluran cerna atas Diet Lambung I 34. Tujuan diet sindroma nefrotik: Mengganti kehilangan protein terutama albumin Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida Mengontrol hipertensi Mengatasi anoreksia 35. Pemberian protein tinggi 1-1,2 g/kg BB 50 % dengan protein bernilai biologic tinggi syarat untuk diet: Syarat Diet Gagal Ginjal dg Dialisis 36. Jenis diet dialysis III dengan indikasi pemberian adalah: Diet Dialisis III : 70 g protein pada pasien berat badan ± 65 kg 37. Diberikan pada penderita hepatitis A dan B serta Serosis dengan napsu makan baik: Diet Hati III (Bentuk makanan lunak atau biasa cukup energi , protein, lemak, mineral, dan vitamin serta tinggi karbohidrat; Diberikan Diet Hati III Garam Rendah I) 38. Hindari makanan berbau merangsang dan manis adalah untuk penderita kanker dengan keluhan Jika mual dan muntah 39. Kebutuhan energi untuk luka bakar (asosiasi dietetic australia) jika kedalaman dan luas dari luka bakar 31-50 % 1,8 X AMB kkal 40. Tujuan diet pasien AIDS / HIV - Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual dan muntah - Mencapai dan meningkatkan BB normal - Mencegah penurunan BB yg berlebih (jaringan otot) - Memberikan kesempatan pasien memilih makanan yg adekuat sesuai kemampuan makan