Anda di halaman 1dari 5

Khotbah Fadak, by Sy. Fatimah Zahra bt.

Muhammad as

Sayidah Fathimah az-Zahra as kemudian memberikan kesempatan kepada mereka yang hadir untuk
menenangkan dirinya. Ungkapan ini dengan jelas menunjukkan bagaimana masyarakat yang hadir untuk
beberapa saat menangis, tanpa mampu menahan dirinya. Karena itulah, Sayidah Fathimah az-Zahra as
memberikan kesempatan kepada mereka agar dapat menenangkan dirinya dan majelis yang ada juga
menjadi tenang. (IRIB Indonesia/Saleh Lapadi)

Segala puji bagi Allah atas segala nikmatNya. Syukur yang tak terhingga atas segala ilhamNya. Pujian
yang tak terbatas atas segala pemberianNya, dan nikmat-nikmatNya yang pertama dianugrahkanNya
hingga limpahan karunia berikutnya yang diteruskanNya. Semua nikmatNya tak terhitung. membalasNya
tak mungkin. Pengetahuan tentangNya tak terjangkau.

Dia mewajibkan makhlukNya untuk bersyukur, agar terus memperoleh kesinambungan dan tambahan
nikmatNya. Dia menyeru mereka untuk senantiasa memujiNya atas limpahan nikmat yang dikaruniakan
kepada mereka.

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia Yang Maha Esa dan Tiada sekutu bagiNya. Itulah
kalimat dimana keikhlasanlah yang bisa menakwilkannya, hatilah yang dapat memahaminya, pikiran
yang jernihlah yang dapat mengerti maknanya. Dialah Tuhan yang tak dapat dipandang mata. Tak dapat
disifati dengan kata-kata. Dan tak dapat dijangkau bentukNya lewat imajinasi dan bayangan manusia.

Ia menciptakan alam semesta tidak dari sesuatu yang ada sebelumnya, atau meniru contoh yang
mendahuluinya dia menciptakan semuanya dengan kekuasaanNya. Dia memberinya eksistensi dengan
kehendakNya tanpa Dia perlu akan ciptaan-ciptaan itu dan semua itu tanpa memberiNya keuntungan,
melainkan semata-mata untuk mengokohkan kebijaksanaanNya. Menyadarkan manusia untuk patuh
kepadaNya.

Menampakkan kekuasaanNya, mengajak manusia untuk menyembahNya, dan memperteguh


seruanNya. Kemudian Dia jadikan pahala sebagai imbalan atas kepatuhan padaNya dan siksa sebagai
balasan atas pelanggaran perintahNya, agar hamba-hambaNya terpanggil untuk mengejar surgaNya dan
menjauh dari siksa api nerakaNya.

Aku bersaksi bahwa ayahku Muhammad (saw) adalah hamba Allah dan rasulNya. Allah memilihnya
sebelum mengutusnya sebagai Rasul, memberinya nama sebelum memilihnya, mensucikannya sebelum
mengutusnya, pada saat seluruh makhluk tersimpan secara ghaib, masih sembunyi di tirai kebingungan,
bahkan masih bersemayam dalam ketiadaan. Semua itu dengan pengetahuan Allah akan segala urusan
dan kejadian-kejadian yang akan datang di sepanjang zaman.

Allah mengutusnya untuk menyempurnakan perintahNya, melaksanakan hukum-hukumNya,


menjalankan ketetapanNya agar rahmatNya menjadi nyata. Dia dapati ummat manusia tercerai berai
dalam berbagai agama, memuja api, menyembah berhala dan ingkar kepada Allah dengan seingkar-
ingkarnya.
Allah lalu menyinari kegelapannya dengan ayahku Muhammad saw. Ia menyingkap kesusahan yang ada
di dalam hati-hati mereka, menerangi kebingungan pandangan mereka, hadir di tengah-tengah manusia
dengan membawa petunjuk, menyelematkan mereka dari penyimpangan, membuka pandangan mereka
dari kesesatan menunjukkan mereka pada agama yang benar dan menyeru mereka pada jalan yang
lurus.

Kemudian Allah mewafatkannya dengan penuh kelembutan dan keistimewaan, dengan kecintaan dan
keutamaan. Kini (ayahku) Muhammad saw. berada dalam kesenangan, bebas dari hiruk pikuk dunia,
telah dilayani oleh para malaikat al Abrar, diliputi oleh kerelaan Tuhan Yang Maha Sempurna, berada
dekat dengan Maha Raja Yang Perkasa. Allah senantiasa memberi shalawat pada ayahku, NabiNya,
kepercayaanNya, pilihan dari seluruh makhlukNya. Semoga salam, rahmat, dan berkah Allah senantiasa
untuknya.

Wahai hamba-hamba Allah! Kalian adalah pemuka-pemuka yang menyebarkan perintah-perintahNya


dan kemungkaran yang dilarangNya. Kalian adalah penyampai agama dan wahyuNya. Kalian juga adalah
orang-orang yang dipercaya Allah untuk mengurus dirinya masing-masing dan penyampai pesan-
pesanNya kepada ummat-ummat yang lain. Di sisi kalian ada pemimpin haq yang ditunjukNya. Dia telah
mengambil ikrar janjinya dari kalian, dan meninggalkannya kepada kalian sebagai peninggalan yang
besar.

Itulah Kitab Allah yang natiq (berbicara), Al Qur’an yang benar, cahaya yang terang benderang, dan
pelita yang berkilauan, petunjuk-petunjuknya jelas, rahasia-rahasianya tidak rumit dan ayat-ayat
lahiriahnya mudah dipahami, pengikut-pengikutnya dicemburui orang lain. Dia mengajak kepada
keridhoan pada pengikutnya, membawa pendengarnya pada keselamatan. Dengan Al Qur’anlah buktu-
bukti Allah terang benderang, perintah-perintahnya yang ditafsirkan, larangan-larangannya yang
diperingatkan, penjelasan-penjelasannya yang lugas, bukti-buktinya yang kuat, keutamaan-
keutamaannya yang dituliskan, keringannya yang diberikan, hukum syariatnya yang diwajibkan bisa
diperoleh.

Allah telah menjadikan Iman sebagai penyuci kalian dari syirik, sholat sebagai pembersih kalian dari
sombong, zakat sebagai penyuci jiwa dan pengail rezqi, puasa sebagai media untuk mengokohkan ikhlas,
haji sebagai penopang agama, keadilan sebagai penyatu hati, kepatuhan kepada kami sebagai cara
untuk mengukur ummat dan keharmonisan mereka, keimamahan (kepemimpinan) kami sebagai
penyelamat dari perpecahan, jihad sebagai hukum demi kemuliaan Islam, sabar sebagai pembantu
untuk memperoleh pahala, amar ma’ruf sebagai usaha perbaikan sosial, bakti kepada kedua orang tua
sebagai langkah menghindari kemurkaan Allah, silaturrahmi sebagai pemanjang umur dan sarana bagi
pertumbuhan nilai, hukum Qishas sebagai penjamin kelangsungan hidup nyawa-nyawa yang tidak
berdosa, memenuhi nazar sebagai ganti dari ampunan Tuhan, jujur dalam timbangan dan takaran untuk
memberantas penipuan dan agresi hak orang lain, larangan meminum khamer (yang memabukkan) agar
dapat bersih dari noda dan najis, menghindarkan diri melakukan fitnah agar terhindar dari laknat Tuhan,
larangan mencuri agar terpelihara harga diri, larangan mensyirikkanNya agar pengakuan akan
ketuhanan Allah dapat dilakukan secara murni dan ikhlas. Bertaqwalah kalian dengan sebenar-benarnya
taqwa. Janganlah akhiri hidup kalian melainkan setelah kalian benar-benar muslim kepadaNya. Patuhilah
Allah atas segala perintahNya dan laranganNya, sebab hanya hamba-hambaNya yang alim (arif) saja
yang akan takut kepadaNya.

Wahai ummat manusia! Ketahuilah sesungguhnya aku ini adalah Fatimah, ayahku Muhammad (saw).
Kuulangi kata-kataku pada kalian bahwa aku tidak berkata dusta atau melakukan sesuatu yang tercela.
Telah datang kepada kalian seorang Rasul. Ia merasakan betapa berat penderitaan kalian, sangat
mendambakan keselamatan kalian. Ia mengasihi semua orang yang beriman. Apabila kalian
memuliakannya dan mengenalnya maka itulah ayahku, bukan ayah wanita-wanita kalian. Dialah saudara
putra pamanku (Ali bin Abi Thalib as.), bukan saudara laki-laki kalian. Sungguh sebaik-baik penghargaan
adalah untuknya. Semoga Allah melimpahkan rahmatNya untuknya dan keluarganya. Ia telah
menyampaikan dan menunaikan tugas risalah.

Ia telah memperingatkan manusia secara terang-terangan, menentang jalan hidup kaum musyrikin,
mengalahkan argument mereka, membongkar rahasia jahat mereka. Ia mengajak ke jalan Tuhannya
dengan cara yang bijaksana melalui peringatan-peringatan yang baik. Ia menghancurkan berhala
sesembahan mereka sehingga semua mereka hancur dan lari tunggang langgang.

Demikianlah sehingga fajar menyingsing, kebenaran terungkap, pemimpin agama angkat bicara,
jurubicara syaitan bungkam, gerombolan kemunafikan tenggelam, dan simpul-simpul kekafiran terurai.
Kemudian kalian bersama sejumlah kecil orang-orang baik mengucapkan kalimat ikhlas (tauhid), padahal
waktu itu kalian sudah berada di ambang jurang api neraka, tempat penghuni para pemabuk,
penyambar orang-orang yang tamak, penangkap orang-orang yang mendahulukan dunia. Di kala itu
kalian minum dari tanah liat, makan dedaunan, dan hidup di bawah kehinaan. Setiap kalian khawatir
dari orang-orang yang berada di sekitar kalian, kemudian Allah menyelamatkan kalian melalui ayahku
Muhammad (saw) dengan seluruh permasalahan yang kalian miliki dan dengan berbagai rintangan yang
dihadapi dari srigala-srigala arab dan pengikut-pengikut Ahlul Kitab yang murtad.

Setiap kali mereka menyalakan api peperangan, Allah kemudian mematikannya (melalui ayahku), atau
setiap kali pengikut syaitan muncul, atau setiap kali mereka membuka mulutnya, yang di dalam
untaiannya tidak puas sampai menginjak sayap dengan kakinya, dengan lelah ia (ayahku) memadamkan
bara apinya dengan pedang karena Allah, berjuang di bawah perintah Allah dengan gigih dan sadar,
serta mencurahkan segala kemampuannya dan tidak pernah terpengaruh oleh tipu daya dalam berjuang
karena Allah (hingga Allah memenangkan agamaNya melalui ayahku).

Namun setelah Allah menempatkan NabiNya pada rumah para Nabi dan tempat para Nabi pilihanNya,
kini nampak duri-duri kemunafikan di tengah-tengah kalian. Pakaian agama kemudian jadi kusut, orang-
orang yang melampaui batas bersuara, orang-orang yang paling sedikit nama baiknya juga ikut berkicau,
yang terbaik dari ahli kebathilan berlagak di tengah kekacauan kalian, lalu syaitan muncul dari tempat
persembunyiannya menyambar kalian. Ia kemudian membuat kalian patuh pada ajakannya, dan
senantiasa bersama dengan tipu dayanya. Ia menyuruh kalian bangkit dan ia mendapati kalian
menyambut panggilannya. Namun ketika kalian murka disaat ia mendapati kalian emosional, ia
membujuk kalian (dengan berbagai cara), hingga akhirnya kalian kemudian menghiasi onta yang bukan
milik kalian dan mendatangi tempat air yang bukan hak kalian.
Beginilah keadaan kalian, padahal baru saja kalian mengikat janji. Kalian telah jauh melangkah. Ada apa
dengan kalian? Mengapa kalian dapat berlaku begitu, padahal kitab Allah ada pada kalian?. Sangat jelas
kandungannya, hukum-hukumnya terang benderang, isyaratnya tampak jelas, larangan-larangannya
mendasar, perintah-perintahnyapun sangat jelas, lalu kalian tinggalkan. Apakah kalian ingin lari darinya?
Atau kalian ingin mencari sistem hukum yang lain?. Alangkah buruknya ganti (pilihan) orang-orang yang
zalim (QS. Al Kahfi[18]: 5) dan barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima
darinya dan ia di akhirat termasuk dari kelompok orang-orang yang merugi. (QS. Ali Imran[3]: 85).

Wahai sekalian ahli musyawarah, pendukung-pendukung agama dan penjaga Islam, kelengahan apa ini?
Di mana terjadi kedzaliman atasku (hakku)? Bukankah Rasulullah (saw), ayahku, telah bersabda:
Seseorang dipelihara pada keturunanNya?” Alangkah cepatnya yang kalian perbuat, begitu jauh telah
terjadi penguburan (agama), padahal kalian sanggup terhadap apa yang aku perjuangkan dan kalian
punya kekuatan terhadap tuntutanku. Atau kalian beranggapan bahwa Muhammad (saw) telah mati?

Sungguh, peristiwa besar dan kegelapan (agama) telah terjadi, keretakannya berjalan cepat, tambalnya
telah retak, bumi menjadi gelab, matahari dan bulan mengalami gerhana, bintang-bintang telah
ditaburkan karena petakanya, harapan telah putus, gunung-gunung telah diam, kehormatan telah disia-
siakan, harga diri telah disingkirkan saat kematiannya.

Demi Allah, itulah tragedi paling besar dan petaka paling berat. Belum ada yang menandinginya, dan
tipudaya tercepat. Dengannya Kitab Allah akan dibeberkan secara terbuka pada halaman kalian, sedang
pada sore hari dan paginya, diteriakkan, dibacakan, dan didengungkan juga di halaman kalian, yang
sebelumnya tidak pernah terjadi untuk para Nabi dan Rasul-rasul Allah, suatu hukum yang pasti dan
ketentuan yang mutlak. Dan Muhammad itu tidak lain hanyalah seeorang rasul, sungguh telah berlalu
sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika ia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang
(murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada
Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Al Imran [3]:
144)

Sungguh jauh wahai Bani Qilata, apakah aku akan dihalau mewarisi ayahku, padahal kalian melihat dan
mendengarkan serta hadir di dalam forum, dikacaukan oleh kampanye dan diliputi oleh berbagai
informasi. Padahal kalian memiliki jumlah, persiapan, peralatan, kekuatan, kalian punya senjata, dan
penangkal untuk dapat memenuhi seruan ini, mengapa kalian tidak memenuhinya? Teriakan telah
mendatangi kalian, lalu kalian tidak mau menolong, padahal kalian dikenal sebagai petanding, orang
baik, suatu pilihan yang telah dipilih untuk kami Ahlul Bait?

Kalian telah memerangi orang Arab, kalian telah menanggung beban dan kesusahan hingga kelelahan,
kalian telah menumpas berbagai ummat, dan menantang para pemberani. Kami tidak akan marah, atau
kalian sedang marah? Kami perintahkan kalian tapi justru kalian akan menguasai kami sampai Islam
berputar. Pada kami susu mengalir setiap hari, hembusan syirik telah tunduk, emosi kebohongan telah
diam, dan api kekafiran telah padam, ajakan-ajakan kekacauan telah diam, dan sistem agama telah kuat,
lalu kemana kalian pergi setelah semuanya jelas, dan setelah semuanya terbuka?, Atau kalian ingin
menyembunyikan segalanya? Kalian mundur setelah maju, apakah kalian akan musyrik kembali?
Sungguh kemeralatanlah bagi kaum yang telah melanggar perjanjian mereka. Mengapa kalian tidak
memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya)?, padahal mereka telah keras untuk mengusir
Rasul dan mereka yang pertama kali memulai memerangi kamu?. Mengapa kamu takut kepada
mereka?, padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang-orang
beriman?. (QS. At Taubah[9]:13).

Ingat! Sungguh aku telah melihat kalian telah terjebak pada kesenangan sesaat, dan kalian telah
menjauhkan yang paling berhak membuka dan menahan, lalu kalian mengisolir diri bersama
kesenangan, dan selamat dari kesempitan dengan mendapatkan keleluasaan, lalu kalian melemparkan
yang sebelumnya kalian sadari, serta memuntahkan apa yang telah kalian telan. Jika kalian dan orang-
orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha
Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim[14]:8)

Ingatlah! Telah kusampaikan pada kalian atas dasar pengetahuanku secara hina sebagaimana kalian
diperlakukan ditengah kalian, dan dengan tipuan yang hati kalian dapat merasakannya. Namun semua
ini adalah luapan kejiwaan dan kemarahan(ku) serta lahir dari kelemahan dan hati yang berduka, serta
pengutaraan argumentasi. Maka ambillah serta simpanlah di belakang hari secara perlahan, namun
senantiasa akan menjadi cela, dan ditandai oleh murka Allah, dan kecelakaan yang abadi, berhubungan
dengan api neraka Allah yang menyala dan membakar di dalam dada, dan semua yang kalian lakukan,
semuanya dalam penglihatan Allah. Sayalah putri Nazir, pemberi peringatan bagi kalian berhadapan
dengan azab Allah yang pedih, maka lakukanlah, berbuatlah, kami juga akan berbuat, dan tunggulah,
kami juga akan menunggu…………

Dari Assaduq dari Ibnu Abbas bahwa (mendengar) Rasulullah saw. bersabda:

“Adapun putriku, Fatimah, maka ia penghulu wanita di seluruh alam sejak pertama sampai akhir. Dialah
segumpal darah daging dariku, dialah cahaya mataku, dialah buah hatiku, dialah ruhku yang ada di
kedua sampingku, dialah bidadari wanita di saat berdiri di dalam mihrabnya di depan Tuhannya,
cahayanya gemerlap menyinari (zahara) para malaikat langit seperti cahaya bintang menyinari penghuni
bumi.”

Anda mungkin juga menyukai