Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses persalinan merupakan saat yang paling menegangkan dan
mencemaskan bagi wanita, apalagi jika persalinan tersebut merupakan
persalinan pertamanya. Saat mengetahui dirinya hamil ibu harus
beradaptasi dengan berbagai perubahan, mulai dari perubahan fisik sampai
perubahan psikologis yang dapat mempengaruhi emosinya. Setelah
dihadapkan dengan perubahan-perubahan saat hamil sekarang ibu mulai
dihadapkan dengan proses persalinannya, dan pastilah bagi para calon ibu
yang baru pertama kali hamil mereka belum mengetahui apa yang harus
dilakukan saat persalinan terjadi nanti, mulai dari bagaimana cara
mengejan yang baik dan berbagai kecemasan lain yang akan dihadapinya
nanti. Persalinan pada primigravida adalah persalinan yang terjadi pada
wanita yang baru pertama kali hamil (Endjun, 2004).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari intranatal ?
2. Apa faktor - faktor yang Berperan dalam persalinan?
3. Bagaimana prosedur anamnesa pada ibu hamil intranatal?
4. Bagaimana prosedur pemeriksaan meliputi :
a. Keadaan umum
b. Pemeriksaan His/kontraksi
c. Pemeriksaan DJJ
5. Bagaimana prosedur Pemeriksaan Laboratorium dan Tes Diagnostik
meliputi :
a. Hb
b. Ct-Scan (USG)

1
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Intranatal
2. Untuk mengetahui faktor- faktor yang Berperan dalam Persalinan
3. Untuk mengetahui prosedur anamnesa pada ibu hamil intranatal
4. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan
5. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Lab dan Tes Diagnostik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Intranatal
Intranatal adalah kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan/hampir cukup bulan, disertai dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Sulaiman Sastrawinata).
Intranatal adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran
hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan
sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri
dengan pelahiran plasenta. Penyebab awitan persalinan spontan tidak
iketahui, walaupun sejumlah teori menarik telah dikembangkan dan
profesional perawatan kesehatan mengetahui cara menginduksi persalinan
pada kondisi tertentu.
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin)
yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan
lain. (Rustam Muchtar, 1998).
Tanda dan gejala menjelang persalinan antara lain:
1. Lightening (perasaan distensi abdomen berkurang)
Lightening, yang mulai dirasa kira- kira dua minggu sebelum persalinan,
adalah penurunan sebagai presentasi bayi ke dalam pelvis minor.
2. Perubahan pelviks
Mendekati persalinan, serviks semakin “matang”.
3. Persalinan palsu
Persalinan palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang
memberi pengaruh signifikan terhadap serviks. Kontraksi pada persalinan
palsu sebenarnya timbul akibat kontraksi Braxton Hicks yang tidak nyeri,
yang telah terjadi sejak sekitar enam minggu kehamilan.
4. Ketuban pecah dini
Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala satu persalinan.

3
5. Bloody Show
Bloody show paling sering terlihat sebagai rabas lendir bercampur darah
yang lengket dan harus dibedakan dengan cermat dari perdarahan murni.
6. Lonjakan energi
Banyak wanita mengalami lonjakan energi kurang lebih 24 sampai 48 jam
sebelum awitan persalinan.
7. Gangguan saluran cerna
Ketika ada gejala diare, kesulitan mencerna, mual, dan muntah, diduga hal-
hal tersebut merupakan gejala menjelang persalinan walaupun belum ada
penjelasan untuk hal ini. Beberapa wanita mengalami satu atau beberapa
gejala tersebut.

B. Faktor - faktor yang Berperan dalam Persalinan


1. Kekuatan mendorong janin keluar (power)
2. His (kontraksi uterus)
His adalah kontraksi otot-otot Rahim pada persalinan. Pada waktu
kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan
lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin
dan kantung amnion ke arah segitiga, bawah rahim dan serviks.
Sifat- sifat HIS adalah :
a. Kontraksi simetris dan terkoordinasi
b. Fundus dominan kemudian diikuti dengan relaksasi
c. Involunter, intermitten
d. Terasa sakit, kadang-kadang dapat dipengaruhi dari luar secara
fisik, kimia dan psikis
Dalam mengawasi persalinan hendaknya selalu dibuat daftar
tentang His :
a. Frekuensi : adalah jumlah his dalam waktu tertentu
biasanya per 10 menit.
b. Amplitudo/intensitas : adalah kekuatan his diukur dalam
satuan mmHg

4
c. Aktivitas his : adalah lamanya setiap his berlangsung
diukur dengan detik.
d. Durasi his : adalah lamanya setiap his berlangsung diukur
dengan detik
e. Datangnya his : apakah datangnya sering, teratur dan tidak
f. Interval : adalah masa relaksasi

C. Prosedur Anamnesa pada ibu hamil intranatal


Data subjektif yang dikaji antara ibu hamil dan ibu bersalin tidak jauh
berbeda, yaitu menanyakan :
1) Biodata Pasien
a. Nama pasien dan suami
b. Umur
c. Suku dan Bangsa
d. Agama
e. Pendidikan
f. Pekerjaan
g. Nomor telepon dan alamat
h. Keluarga dekat yang mudah dihubungi
2) Alasan Masuk dan Keluhan Utama
3) Riwayat Menstruasi
a. Menarche, yaitu menstruasi pasien pertama kali, pada umur berapa,
b. Siklus,
c. Banyaknya darah menstruasi,
d. Lamanya menstruasi, berapa hari, dan
e. Ada atau tidaknya dismenorrhoe (nyeri saat menstruasi).
4) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
5) Kontrasepsi
a. Jenis kontrasepsi,
b. Lama pemakaiannya, dan
c. Keluhan-keluhan yang ada setelah menggunakan kontrasepsi.

5
6) Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Hari pertama haid terakhir (HPHT) dan taksiran persalinan (TP)
b. Keluhan pada trimester I, trimester II, dan trimester III
c. Pergerakan janin pertama kali
d. Pergerakan janin 24 jam terakhir
e. Keluhan yang dirasakan ibu
7) Obat yang Dikonsumsi
8) Imunisasi
9) Riwayat Kesehatan Ibu
10) Riwayat Kesehatan Keluarga
11) Riwayat Psikososial
12) Riwayat Perkawinan
13) Keadaan Ekonomi
14) Kebiasaan Sehari-hari
15) Persiapan Kegawatdaruratan.

D. Prosedur Pemeriksaan
a. Keadaan umum
Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan-kelainan yang mungkin terkait
dengan penyakit yang di derita pasien.
1) Keadaan Umum Nilai keadaan umum ibu: apakah dalam kondisi
baik atau lemah
2) Kesadaran Nilai kesadaran ibu: jika didapatkan kondisi ibu sadar
sepenuhnya maka digolongkan : compos mentis, bila ibu tidak
sadar sepenuhnya namun bisa merespon bila ditanya namanya
maka digolongkan :somnolent, bila ibu merespon namun disentuh
atau dicu-bit maka digolongkan : sopor, jika ibu tidak dapat mere-
spon sama sekali digolongkan: comma
b. Pemeriksaan Kontraksi Uterus atau his
Adalah serangkaian kontraksi rahim yang teratur karena otot-otot Rahim
yang bekerja dengan baik dan sempurna secara bertahap akan mendorong

6
janin melalui serviks (Rahim bagian bawah), dan vagina (jalan lahir),
sehingga janin keluar dari rahim ibu.
1) Lakukan perabaan pada perut ibu apakah ada kontraksi, jika ada
kontraksi nilai berapa lama kontraksi
2) Mulai menilai his ketika timbul his sampai his menghilang
3) Nilai ada berapa his dalam 10 menit perabaan
Ada 2 kategori pengaruh utama yang menyebabkan timbulnya puncak kontraksi
yang berperan dalam persalinan :
1. Factor Hormonal yang menyebabkan kontraksi uterus
a. Rasio estrogen
b. Pengaruh eksitosin
c. Pengaruh hormonal fetus
2. Faktor mekanis
a. Regangan otot-otot uterus
b. Regangan atau iritasi serviks
c. Pemeriksaan DJJ
Pemeriksaan DJJ dilakukan sebagai acuan untuk mengetahui
kesehatan ibu dan perkembangan janin khususnya denyut jantung janin
dalam rahim. Detak jantung janin normal permenit yaitu : 120-60x /
menit Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu
hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan
16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:
a. Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/mnt
b. Takikardi ringan: antara 160-180x/mnt
c. Normal: antara 120-160x/mnt
d. Bradikardia ringan: antara 100-119x/mnt
e. Bradikardia sedang: antara 80-100x/mnt
f. Bradikardia berat: kurang dari 80x/mnt

Pemeriksaan ini harus selalu dilakukan pada setiap ibu bersalin :

7
a. Alat dan bahan
1. Doppler
2. Jelly
b. Prosedur
1. Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang
2. Beri jelly pada doppler /lineac yang akan digunakan
3.  Tempelkan doppler  pada perut ibu hamil didaerah
punggung janin.
4.  Hitung detak jantung janin :
1. Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal
detak jantung janin 120-140 / menit.
2. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak
jantung janin
3. Jika pada pemeriksaan detak jantung janin,  tidak
terdengar ataupun tidak ada pergerakan bayi, maka
pasien diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke RS.
4. Pasien dipersilahkan bangun
5.  Catat hasil pemeriksaan jantung janin pada buku Kart Ibu
dan Buku KIA.

E. Prosedur Pemeriksaan Laboratorium Dan Tes Diagnostik meliputi :


a. Prosedur Pemeriksaan Hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi
sebagai media transport oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh
dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah
berwarna merah.
a. Alat dan Bahan
1) Tempat cuci tangan dengan air mengalir, sabun antiseptic dan
handuk bersih

8
2) Hemoglobinometer Sahli lengkap (Standart warna pembanding,
tabung pengencer, pipet darah, batang pengaduk, sikat tabung,
botol HCl beserta pi-petnya).
3) Aquadest dalam bot-ol beserta pipetnya
4) Lanset steril / jarum steril
5) Tisu kering
6) Perlak kecil dan alasnya
7) Sarung tangan bersih
8) Bengkok 1 buah
9) Kom berisi air klorin 0,5 %

b. Prosedur
1) Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
2) Cuci tangan
3) Memasang pengalas dan memposisikan klien dengan duduk
dengan nyaman
4) Memakai sarung tangan bersih
5) HCl 0,1 ke dalam tabung pengencer sampai batas angka 2 (± 5
tetes) menggunakan pipet khusus
6) Menentukan jari yang akan diambil darahnya, mengusap jari
tersebut dengan alcohol swab dan menunggu sejenak agar kering
sambil menyiapkan lanset steril
7) Memegang lanset dengan benar lalu menusuk jari klien sampai
batas lanset
8) Menghapus darah yang pertama keluar dengan cepat menggunakan
tisu kering lalu menghisap darah dengan pipet Hb sampai batas
angka 20 μl
9) Menghapus darah yang melekat di ujung luar pipet dengan tisu
kering dan segera memasukkan darah ke dasar tabung pengencer
yang telah diisi HCl. Usakan jangan sampai ada gelembung udara

9
10) Angkat pipet sedikit lalu hisap HCl yang masih jernih untuk
membersihkan darah yang masih terting-gal di dalam pipet Hb
(Lakukan 2-3)
11) Masukkan batang pengaduk lalu aduk-lah agar darah & HCl
bersenyawa dan warnanya menjadi coklat tua karena membentuk
hematin asam
12) Tambahkan air setetes demi setetes, tiap kali diaduk hing-ga
tercapai persa-maan warna dengan standart warna (harus tercapai
dalam 3 -5 menit setelah dar-ah & HCl tercampur)
13) Membandingkan warna di tempat yang terang dengan memutar
tabung sehingga garis bagi tidak terlihat. Baca hasilnya dalam
gram %
14) Membereskan alat dan mencuci tangan
15) Memberitahukan hasilnya kepada klien

b. Prosedur Pemeriksaan Tes Diagnostik

USG di trimester 3 dapat mendeteksi kelainan posisi dan


pertumbuhan janin, plasenta, tali pusat, juga apakah air ketubannya
cukup atau tidak.
Sebelum melakukan pemeriksaan USG, ibu hamil hendaknya
melakukan beberapa persiapan sederhana. Persiapannya bergantung
pada cara pemeriksaan USG seperti berikut:
a. Apabila USG dilakukan melalui organ kelamin atau
transvaginal, ibu hamil perlu melakukan pengosongan
kandung kemih terlebih dahulu.
b. Sebaliknya pada USG transabdominal, terutama di usia
kehamilan kurang dari tiga bulan, kandung kemih justru
harus penuh. Jadi sebelum periksa, Ibu perlu minum terlebih
dahulu 2—3 gelas dan tidak berkemih sampai pemeriksaan
selesai. Cairan yang masuk berfungsi untuk memperjelas

10
gambaran rahim dan isinya yang terletak di belakang
kandung kemih.
c. Sebaiknya ibu hamil tidak makan apa pun beberapa jam
sebelum pemeriksaan USG dilakukan. Dengan tidak
mengonsumsi apa pun, maka jumlah udara dan gas pada
perut akan berkurang sehingga pemeriksaan lebih mudah
dilakukan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Intranatal adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang
ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri dengan pelahiran
plasenta.
2. Faktor - faktor yang Berperan dalam Persalinan
a. Kekuatan mendorong janin keluar (power)
b. His (kontraksi uterus)
His adalah kontraksi otot-otot Rahim pada persalinan. Pada
waktu kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi
tebal dan lebih pendek.
3. Prosedur Anamnesa pada ibu hamil intranatal
Data subjektif yang dikaji antara ibu hamil dan ibu bersalin tidak jauh
berbeda, yaitu menanyakan :
1) Biodata Pasien
2) Alasan Masuk dan Keluhan Utama
3) Riwayat Menstruasi
4) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
5) Kontrasepsi
6) Riwayat Kehamilan Sekarang
7) Obat yang Dikonsumsi
8) Imunisasi
9) Riwayat Kesehatan Ibu
10) Riwayat Kesehatan Keluarga
11) Riwayat Psikososial
12) Riwayat Perkawinan
13) Keadaan Ekonomi
14) Kebiasaan Sehari-hari

12
15) Persiapan Kegawatdaruratan.
4. . Prosedur Pemeriksaan
a. Keadaan umum
Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan-kelainan yang mungkin
terkait dengan penyakit yang di derita pasien.
b. Pemeriksaan Kontraksi Uterus atau his
Adalah serangkaian kontraksi rahim yang teratur karena otot-otot
Rahim yang bekerja dengan baik dan sempurna secara bertahap
c. Pemeriksaan DJJ
Pemeriksaan DJJ dilakukan sebagai acuan untuk mengetahui
kesehatan ibu dan perkembangan janin khususnya denyut jantung
janin.
5.Prosedur Pemeriksaan Laboratorium Dan Tes Diagnostik meliputi :
a. Prosedur Pemeriksaan Hemoglobin
Untuk mengetahui kandungan sel darah merah pada ibu hamil yang
berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru keseluruh
jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke
paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin
membuat darah berwarna merah.
b. Prosedur Pemeriksaan Tes Diagnostik
USG di trimester 3 dapat mendeteksi kelainan posisi dan
pertumbuhan janin, plasenta, tali pusat, juga apakah air ketubannya
cukup atau tidak.

B. Saran
1. Diharapkan ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin untuk
mengetahui perkembangan bayi dan kesehatannya.
2. Diharapkan perawat dapat melakukan tindakan pemeriksaan sesuai
prosedur.
3. Diharapkan ibu hamil dapat menjaga kesehatannya baik untuk bayi
maupun diri sendiri.

13
4. Perawat harus mempunyai kepribadian yang baik.
5. Perawat sebisa mungkin mejalin komunikasi dengan pasien, sehingga
terjalian hubungan yang akrab diantara keduanya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Verney, Helen., 2008., Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4 volume 2., Jakarta.,
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Bobak., 2012., Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 4., Jakarta., Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Simkin, Penny., 2008., Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, dan Bayi.,
Arcan., Jakarta
Kee L. J. 2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diognostik. Edisi 6,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Doenges, Marilynn., 2001., Rencana Perawatan Maternal/ bayi edisi 2., Jakarta.,
Penerbit buku kedokteran EGC

15

Anda mungkin juga menyukai