REFERAT PERAWATAN JENAZAH - Theta Kusuma-201710330311059-SKILL 3
REFERAT PERAWATAN JENAZAH - Theta Kusuma-201710330311059-SKILL 3
Perawatan Jenazah
Oleh:
THETA KUSUMA
201710330311059
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat da
n hidayah-Nya, penulisan referat untuk memenuhi tugas skill blok psikiatri ini dap
at diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepa
da Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zam
an.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh kar
ena itu diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga dapat
diperbaiki kedepannya dan penulis berharap referat ini dapat memberikan banyak
manfaat.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui tentang perawatan jenazah.
1.3 Manfaat
Penulisan referat ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan memperluas
TINJAUAN PUSTAKA
Merawat jenazah hukumnya Fardhu (Wajib) Kifayah, artinya bahwa kewajiban itu cukup
dikerjakan oleh kelompok masyarakat. Apabila tidak ada yang merawat jenazah, maka
seluruh masyarakat akan dituntut dihadapan Allah dan berdosa. Sedang bagi yang
mengerjakannya akan mendapatkan kebaikan dan pahala dihadapan Allah (swt).
Merawat jenazah sebaiknya segera dilakukan, tidak perlu menunggu terkumpulnya semua
keluarga (ahli waris).
- Muslim
b. Air suci secukupnya dalam 3 (tiga) bak, dengan rincian sebagai berikut:
Satu bak air dicampur dengan daun bidara/sebangsanya, Satu bak air tanpa
campuran, Satu bak air dicampur dengan kapur barus
2. Jenazah diangkat dan diletakkan pada tempat yang telah disiapkan dengan posisi
menghadap Kiblat
3. Lepaskan seluruh pakaiannya dan yang melekat di tubuh, serta tutuplah bagian
kemaluan jenazah selama memandikan
4. Dibersihkan dulu bagian mulut, hidung, telinga dan dubur sambil ditekan secara
pelan agar kotoran keluar dengan tuntas
6. Kemudian ditutup lebih dahulu seluruh tubuhnya pakai kain yang kering sebelum
ditempatkan di tempat mengkafani .
PERHATIAN!
1. Yang lebih berhak memandikan jenazah adalah keluarga atau ahli waris laki-laki
oleh orang laki-laki atau suami oleh istri dan sebaliknya yang mu’min
-Kainbiasa(135cmx240cm)
-Jubah(135cmx340cm)dilubangipadaarahkepala
- Baju kurung (135 cm x 240 cm) dilubangi pada arah kepala
-Sarung(135cmx140cm)dan
- Kerudung (100 cm x 100 cm) dibentuk segitiga. Ukuran kain disesuaikan dengan
besar kecilnya jenazah dan tidak berlebihan (boros). Cawat/celana dalam jika
dibutuhkan, tetapi bukan keharusan. Memberikan wewangian terbaik yang dimiliki
dalam setiap lembar kain kafannya dan pada badan jenazah
- Jenazah laki-laki, 1 helai kain digelar ditengah, satu helai kain lagi digelar di
atasnya agak bergeser ke kanan dan satu helai kain lagi digelar agak bergeser ke
kiri
- Jenazah perempuan:
- Ketiga, baju kurung digelar di atasnya lagi dengan posisi berada pada
bagian atas badan dengan lobang persis di leher,
4. Imam berdiri pada arah kepala jenazah, jika jenazah laki-laki dan pada arah
lambung atau tengah, jika jenazah perempuan
Shalat jenazah dilakukan dengan empat takbir diakhiri salam, tanpa ruku’ dan sujud.
Takbir Pertama
1. Berdiri tegak, lalu dengan niat ikhlas karena Allah, mengangkat tangan sampai
bahu, ibu jari sejajar telinga, dan telapak tangan menghadap Kiblat, jari-jari tidak
terlalu renggang atau rapat, seraya membaca takbir (Allahu Akbar), lalu tangan
diturunkan dan telapak tangan kanan diletakkan pada punggung telapak tangan kiri
di dada.
Takbir Ke dua
Takbir ketiga
- Lalu membaca do’a: Artinya: “Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya,
maafkanlah dia selamatkanlah dia (dari beberapa hal buruk), tempatkanlah dia di
tempat yang mulia (surga), luaskanlah kuburnya, mandikanlah ia dengan air dan
salju, bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana pakaian putih dibersihkan
dari kotoran. Gantilah rumah yang lebih baik (di surga) dari pada rumahnya (di
dunia), dan berilah keluarga yang lebih baik (di surga) dari pada keluarganya (di
dunia), dan berilah jodoh yang lebih baik (di surga) daripada jodohnya (di dunia),
jagalah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka”. [Sunan Abu Dawud, Sunan Ibnu
Majah]
Takbir keempat
1. Siapkan tempat penguburan dan menggalinya dengan baik, dan cukup sesuai besar
kecilnya jenazah.
3. Siapkan keranda
4. Bila penggalian liang lahat telah selesai, jenazah dibawa ke kuburan dengan cepat,
diam (tidak berbicara) dan tidak kasar
1. Keranda diletakkan membujur dengan posisi kepala berada pada arah kaki
2. Lalu keranda dibuka dan jenazah diangkat bersamaan dengan itu keranda ditarik
dari arah kaki
3. Jika jenazah perempuan, di atas liang lahat dibentangkan kain atau sejenisnya, lalu
jenazah dimasukkan ke dalam liang lahat dari arah kaki
4. Kemudian jenazah diletakkan dalam liang lahat dengan posisi menghadap ke arah
kiblat, sambil membaca surat
5. Tanah bekas galian liang lahat dimasukkan kembali dengan dipadatkan dan
dirapikan, kemudian ditancapkan batu nisan berada pada arah kepala
2.2 Takziyah
- Bisa menerima musibah dengan sadar dan ikhlas bahwa itu semua
adalah kehendak Allah (swt)
KESIMPULAN
Shalat Jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat M
uslim jika ada Muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum melakukan shalat jenazah in
i adalah fardhu kifayah. Artinya apabila sebagian kaum muslimin telah melaksanakan peng
urusan jenazah orang muslim yang meninggal dunia, maka didak ada lagi kewajiban kaum
muslim yang lainnya untuk melaksanakan pengurusan jenazah tersebut. Kemudian shalat j
enazah sudah ada syarat dan rukun-rukunnya yang berpegang pada dasar-dasar sunnah Ras
ulullah saw. Selain itu bahwa menyolatkan jenazah yang matinya syahid boleh dan tidak di
sholatkan karena Rasulullah pernah mengerjakan kedua-duanya, pernyataan ini didasarkan
pada hadist-hadist yang ada, kemudian telah diamati bahwa nash-nashnya shahih
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Musa & Qomarudin, Mochamad. (2016). Tuntunan Perawatan Jenazah Muslim.
Chudari, Zayyin, Zaini, Saifuddin, Panduan Buku Materi “Baitul Arqom”, Rumah sakit
Muhammadiyah, Surabaya, 2012.
Duta Grafika, Tuntunan Praktis Perawatan Jenazah, (Semarang: Pustaka Nuun, 2012).