Pemfigus Vulgaris, Lesi Latar Belakang :Pemfigus Vulgaris (PV) adalah penyakit autoimun
rongga mulut, dengan gambaran klinis adanya lepuh intraepitel yang melibatkan kulit
Kortikosteroid dan membran mukosa. Lesi di rongga mulut dapat menjadi tanda awal
dari penyakit ini yang kemudian diikuti oleh keterlibatan kulit dan
mukosa lainnya. Tujuan : Makalah ini merupakan laporan kasus
mengenai manifestasi oral Pemfigus Vulgaris dengan harapan dapat
membantu klinisi untuk mengenali dan merawat lesi rongga mulut.
Kasus yang dilaporkan : Seorang laki-kaki berusia 27 tahun dirawat
di RSUP Dr. Hasan Sadikin dengan keluhan lepuh pada kulit dan
mukosa rongga mulut dan di diagnosis sebagai Pemfigus Vulgaris.
Setelah 2 bulan perawatan, pasien sembuh dari lesi di rongga
mulutnya. Penatalaksanaan kasus : Pasien ini diberikan terapi dengan
obat kumur dan pasta oral steroid. Pembahasan: Pada PV,
autoantibodi diproduksi tubuh untuk melawan desmosom terutama
desmoglein 3 yang bertanggung jawab untuk mempertahankan sel-sel
pada epitel agar tetap berikatan. Hilangnya fungsi adhesif karena
adanya antibodi anti Dsg 3 akan menghasilkan terbentuknya bulla pada
mukosa rongga mulut. Etiologi PV sampai saat ini masih belum
diketahui. Simpulan : Mengenali tanda awal dan melakukan perawatan
lesi rongga mulut sangat penting untuk mencegah terjadinya
keterlibatan pada kulit. Pemberian obat secara dini, kepatuhan pasien
dan kerjasama multidisiplin sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
perawatan.
117
Gunawan : Manifestasi dan penatalaksanaan pemfigus...
Istilah pemfigus berasal dari bahasa Yunani Hasan Sadikin untuk penatalaksanaan
yaitu “pemphix” yang berarti gelembung atau keluhan lesi mulut pasien yaitu lecet dan
lepuh. Pemfigus adalah suatu penyakit keropeng pada bibir sejak sekitar 5 hari
dengan gambaran klinis lepuh yang sebelum masuk rumah sakit. Menurut
Penyakit ini memiliki gambaran histologis Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin pasien
hilangnya adhesi diantara keratinosit sekitar 8 bulan sebelum masuk rumah sakit,
mengarah ke permukaan sel – sel adalah lesi multipel berupa erosi dan krusta
kelompok penyakit autoimun yang mengenai Saat dirawat di Departemen Ilmu Penyakit
kulit. Terdapat dua kelompok utama dari Kulit dan Kelamin, pasien diberikan obat
pemfigus yaitu Pemfigus Vulgaris (PV) dan topikal berupa gentamisin sulfat 0,1% 2X1
pemfigus foliaceus (PF) yang dibedakan dari oles lesi erosi, kompres terbuka dengan NaCl
daerah terjadinya akantolisis, pada PV pada lesi erosi dan krusta. Terapi sistemik
sedangkan pada PF di tingkat subkorneal. (10 – 0 – 5 mg) /hari secara intra vena,
Baru-baru ini telah ditemukan bentuk baru Ranitidin 2 x 50 mg/hari intra vena,
IgA pemfigus dan pemfigus paraneoplastik Vipalbumin 3 x 2 mg/hari per oral dan
(PNP).1 Pada laporan kasus ini akan dibahas Cefotaxime 2 x 1gram/hari intra vena.
mengenai manifestasi oral dari Pemfigus Anamnesis yang dilakukan saat kunjungan
118
Jurnal B-Dent, Vol 2, No. 2, Desember 2015 : 117- 124
terlihat adanya lesi erosif yang disertai rasa ditemukan selaput putih tebal yang dapat
sakit pada mukosa bukal kiri dan kanan serta dibersihkan dengan meninggalkan jaringan
palatum di regio posterior. Ditemukan juga eritem. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
lesi ulser dengan diameter sekitar 3mm di anamnesis dan pemeriksaan klinis yaitu lesi
lateral lidah kiri tepi irreguler, berbatas jelas, oral terkait Pemfigus Vulgaris dan
dasar erosif, dikelilingi daerah eritem dan kandidiasis oral.
disertai rasa sakit. Pada dorsum lidah
Gambar 1. Kondisi Klinis Ekstra dan Intra Oral Pasien pada Kunjungan Pertama.
Perawatan yang diberikan pada kunjungan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari. Pasien
pertama adalah Oral Hygiene Instruction, diberikan pengobatan topikal berupa salep
Komunikasi, Informasi dan Edukasi yaitu racikan yang berisi deksametason 0,05 mg,
instruksi untuk membersihkan lidah dengan avil 0,25 mg, lanolin 2,5 mg dan vaselin 25 g
119
Gunawan : Manifestasi dan penatalaksanaan pemfigus...
untuk dioleskan pada lesi di bibir sebanyak 3 dan kanan yang terasa sakit di diagnosis
sampai 4 kali sehari juga deksametason sebagai angular cheilitis. Pasien diberikan
ampul 5 ml yang dilarutkan dalam 500 ml perawatan yang sama seperti saat rawat inap
aquadest untuk obat kumur buang sebanyak 3 ditambah penggunaan Daktarin Oral Gel
sampai 4 kali sehari. Vitamin B12 50 mcg 2 20mg untuk dioleskan pada lesi di sudut bibir
kali sehari dan Asam folat 1mg 1 kali sehari dan ditambahkan Surbex Z per oral 1 kali
juga diberikan secara per oral untuk sehari.
dikonsumsi selama 1 minggu. Pada minggu ke 6, obat salep racikan
Setelah 3 minggu menjalani rawat inap, dihentikan dan diganti vaselin album karena
pasien diperbolehkan untuk melakukan rawat lesi di bibir sudah membaik. Obat kumur
jalan oleh Departemen Ilmu Kulit dan deksametason juga dihentikan karena lesi di
Kelamin. Saat diperbolehkan pulang, kondisi mukosa mulut sudah sangat membaik, tetapi
rongga mulut pasien sudah membaik dan selaput putih di lidah dan lesi fissur di sudut
pasien sudah mampu makan makanan lunak bibir masih terlihat sehingga pasien masih
namun masih terlihat adanya lesi erosif di disarankan untuk membersihkan lidah
mukosa mulut dan selaput putih pada lidah menggunakan kassa yang dibasahi
sehingga terapi untuk keluhan di mulut khlorheksidin 0,2% serta melanjutkan
pasien masih dilanjutkan. Saat melakukan pemakaian Daktarin Oral Gel untuk lesi di
kunjungan rawat jalan pertama, kondisi sudut bibir. Setelah 8 minggu perawatan,
mukosa rongga mulut sudah lebih membaik, pasien sudah tidak memiliki keluhan di
selaput putih pada lidah sudah menipis rongga mulutnya dan dapat makan serta
namun terdapat lesi fissur di sudut bibir kiri minum dengan baik.
120
Jurnal B-Dent, Vol 2, No. 2, Desember 2015 : 117- 124
Gambar 2. Kondisi Klinis Ekstra dan Intra Oral Pasien setelah 8 minggu Perawatan.
121
Gunawan : Manifestasi dan penatalaksanaan pemfigus...
122
Jurnal B-Dent, Vol 2, No. 2, Desember 2015 : 117- 124
berfungsi sebagai anti inflamasi dan infeksi oportunistik dari jamur atau bakteri
pelembab bibir. yang melibatkan berbagai faktor predisposisi
Terapi untuk lesi di rongga mulut lebih lokal atau sistemik. Faktor-faktor tersebut
menantang karena lesi di mulut lebih lambat adalah defisiensi nutrisi, mulut kering,
dalam merespon perawatan. Lesi rongga kebiasaan menjilat bibir, berliur, pemakaian
mulut pada pasien PV dengan titer anti bodi gigi tiruan yang tidak dibuat dengan baik
rendah dapat dikontrol dengan pemberian sehingga kehilangan vertikal dimensi dan
obat kumur atau pasta oral yang kondisi immunosupresi.15Daktarin®OralGel
mengandung kortikosteroid.3,5 Durasi digunakan untuk perawatan Angular
pemberian obat immunosupresan pada cheilitiskarena mengandung Miconazole
Pemfigus Vulgaris sangat beragam dan yang memiliki efek antifungal dan
bervariasi sehingga belum didapatkan durasi antibakterial topikal dan memberikan hasil
optimal pemberian kortikosteroid untuk yang memuaskan.15
penyakit ini.8
Kortikosteroid memiliki efek SIMPULAN DAN SARAN
immunosupresan sehingga dapat Mengenali tanda awal dan melakukan
menimbulkan infeksi oportunistik seperti perawatan lesi rongga mulut sangat penting
14
infeksi jamur. Pada kasus ini, pemberian untuk mencegah terjadinya keterlibatan pada
deksametason secara intra vena dan kulit. Pemberian obat secara dini, kepatuhan
buruknya kondisi kebersihan mulut pasien pasien dan kerjasama multidisiplin sangat
menjadi penyebab timbulnya kandidiasis, berpengaruh terhadap keberhasilan
terlihat dari adanya lapisan putih tebal di perawatan. Pada kasus ini untuk menangani
lidah yang dapat diangkat dan meninggalkan keluhan pasien yaitu sulit untuk makan dan
daerah eritem. Penggunaan kassa yang minum karena adanya lesi di rongga
dibasahi khlorheksidin 0,2% untuk kompres mulutnya, digunakan terapi kortikosteroid
dan membersihkan lidah diputuskan sebagai topikal yang disertai pemberian antifungal
perawatan untuk pasien ini karena topikal sehingga memberikan hasil sangat
khlorheksidin 0,2% memiliki efek antiseptik baik pada pasien.
15
dan antifungal. Pada kasus ini terdapat juga Pemfigus Vulgaris merupakan penyakit
Angular cheilitis yang diduga terjadi karena autoimun dengan gambaran klinis adanya
menurunnya daya tahan tubuh pasien lepuh intraepitel yang melibatkan kulit dan
mengakibatkan adanya superimpose antara membran mukosa. Lesi di mukosa rongga
infeksi jamur dan bakteri di daerah sudut mulut dapat menjadi tanda awal dari penyakit
bibir sehingga menyebabkan adanya ini, dapat berakibat fatal bila lesi sudah
inflamasi. Angular cheilitis menggambarkan meluas ke kulit dan terlambat ditangani, oleh
123
Gunawan : Manifestasi dan penatalaksanaan pemfigus...
karena itu penting bagi dokter gigi untuk Publishing Corporation; 2014;2014(3):6–8.
Accesed : 23-06-2015
dapat mengetahui ciri khas dan 7. Masjedi M, Asilian A, Shahmoradi Z,
penatalaksanaannya meskipun dibutuhkan Dehnavi PR. Successful Treatment of
Pemphigus Vulgaris With the Extensive
penanganan multi disiplin terutama dengan Mucocutaneous Lesions in an Elderly
Patient. Iran Red Crescent Med J.
bidang ilmu penyakit kulit dan kelamin. 2014;16(6):1–4. Accesed : 23-06-2015
8. Robinson N a, Med O, Yeo JF, Lee YS, Uk
M. Oral Pemphigus Vulgaris : A Case
DAFTAR PUSTAKA Report and Literature Update.
2004;33(4):63–8. Accesed : 23-06-2015
9. Report C, Chaudhary N, Chaudhary V,
1. Chan PT. Review on Pathogenesis of Goswami GK, Pathak AN. Infectious
Pemphigus. Hong KOng Dermatology Diseases & Therapy Oral Pemphigus
Venereol Bull [Internet]. 2002;10(2):62–8. Vulgaris : A Case which was
Available from: Misdiagnosed as Stomatitis. J Infect Dis
http://www.medicine.org.hk/hksdv/bulletin. Ther. 2014;2(2):2–4. Accesed : 23-06-2015
htm Accesed : 23-06-2015 10. Scully C, Challacombe SJ. PEMPHIGUS
2. Rivera C, Venegas B. Oral pemphigus VULGARIS : UPDATE ON
vulgaris after Chilean earthquake. ETIOPATHOGENESIS ,. 2002;13(5):397–
PanAfrican Med J [Internet]. 2014;8688:1– 408. Accesed : 23-06-2015
2. Available from: http://www.panafrican- 11. Dagistan S, Goregen M, Miloglu O, Cakur
med-journal.com/content/article/18/219/full/ B. Oral pemphigus vulgaris: a case report
Accesed : 23-06-2015 with review of the literature. J Oral Sci.
3. Bascones-martinez A, Munoz-corcuera M, 2008;50(3):359–62. Accesed : 23-06-2015
Bascones-ilundain C, Esparza-gómez G. 12. Harman KE, Albert S, Black MM.
Oral Manifestations of Pemphigus Guidelines for the management of
Vulgaris : Clinical Presentation , pemphigus vulgaris. Br J Dermatol.
Differential Diagnosis and Management. J 2003;(149):926–37. Accesed : 23-06-2015
Clin Exp Dermatology Res. 2010;1(2):2–5. 13. Fassmann a, Dvoráková N. Manifestation of
Accesed : 23-06-2015 Pemphigus Vulgaris in the Orofacial Region
4. Prüßmann W, Prüßmann J, Koga H, Recke . Case Report. Scr Med (Brno).
A, Iwata H, Juhl D, et al. Prevalence of 2003;76(January):55–62. Accesed : 23-06-
pemphigus and pemphigoid autoantibodies 2015
in the general population. Orphanet J Rare 14. Harvey RA, Champe PC, Finkel R, Cubeddu
Dis. 2015;10(63):1–8. Accesed : 23-06-2015 LX, Clark MA. Adrenal Hormones. In:
5. Bharathi U, Lingaraju N, Basappa S, Finkel R, Clark MA, Cubeddu LX, editors.
Mahesh M. Oral Pemphigus Vulgaris: A Lippincott’s Illustrated Reviews:
Case Report and Review. IOSR J Dent Med Pharmacology, 4th Edition. 4th ed.
Sci [Internet]. 2014;13(11 ver.I):24–9. Lippincott Williams & Wilkins; 2009. p.
Available from: www.iosrjounals.org 311–8.
Accesed : 23-06-2015 15. Campos F, Barbosa M, Carneiro A.
6. Abbas Z, Naraghi ZS, Behrangi E. Case Antifungal activity of chlorhexidine on
Report Pemphigus Vulgaris Presented with Candida spp. biofilm. Rev Odontol UNESP.
Cheilitis. Case Rep Dermatol Med. Hindawi 2010;39(5):271–5. Accesed : 23-06-2015
124