A. Identitas Klien
Nama : Tn. DU .................................. No. RM : 11413xxx ..........
Usia : 54 Tahun ........................... Tgl. Masuk : 5 Desember 2018
Jenis kelamin : Laki-laki................................ Tgl. Pengkajian : 10 Desember 2018
Alamat : Batu....................................... Jam Masuk : 15.00 WIB
Sumber informasi : Pasien dan Keluarga.............. Jam Pengkajian : 11.00 WIB
No. telepon : 08180505XXX...................... Nama klg. dekat yg bisa dihubungi: Ny. T
Status pernikahan : Menikah ................................
Agama : Islam ..................................... Status : Istri....................
Suku : Jawa ...................................... Alamat : Batu
Pendidikan : SD ......................................... No. telepon : 0857301xxxxx..
Pekerjaan : Wiraswasta............................ Pendidikan : SMP ..................
Lama berkerja : Tidak terkaji.......................... Pekerjaan : IRT....................
4. Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Merokok sudah berhenti ± 1 bungkus ±10 tahun
Kopi sudah berhenti 1 gelas kecil (±200 cc) ±10 tahun
Alkohol Tidak pernah - -
5. Obat-obatan yg digunakan: Klien mengatakan tidak pernah mengonsumsi obat apapun selama
ini, tidak pernah mengonsumsi obat DM dan juga HT
E. Riwayat Keluarga
Istri klien mengatakan sepengetahuan beliau mertua laki-laki menderita penyakit jantung namun
tidak mengerti sakit apa, dan mertua perempuan memiliki riwayat penyakit DM.
DM
GENOGRAM
PJ
Tn. Du Ny. T
67 th (post SK) 60 th
Keterangan:
: Laki-laki : Pasien/ Klien
: Perempuan : Menikah
: Tinggal satu rumah : Meninggal
: Hubungan anak kandung : Cerai
F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
- Kebersihan Disapu 2x/hari, lantai bersih dan Kurang, karena banyak polusi
tidak
dikarenakan tempat kerja klien
li
c ditempat terbuka, disapu apabila
i terlihat kotor, dan ada barang-
n
barang yang sedikit berserakan
- Bahaya Minimal, rumah bersih, lantai tidak Tinggi, karena klien sering
kecelakaa licin, tidak ada pegangan pada berada di jalanan untuk pulang
n pinggiran dinding pergi ke tempat kerja, toko klien
jauh dari kamar mandi
- Polusi Tidak ada, rumah jauh dari Polusi asap rokok dan dari
tempat pembakaran sampah dan kendaran karena tempat kerja
polusi udara lain klien berada di ruang terbuka
- Ventilasi Baik, jendela dibuka setiap hari, Baik, jendela dibuka setiap hari,
aliran udara lancar dan bersih aliran udara lancar dan bersih
untuk masuk ke dalam toko klien
- Pencahayaan Baik, cahaya dapat masuk ke Baik, cahaya penerangan tetap
rumah
terang walaupun tanpa alat
dan rumah tetap terang walaupun
penerangan saat siang hari
tanpa alat penerangan saat siang
hari, sehingga mampu melihat jelas
letak benda-benda didalam rumah
G. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 0 (mandiri) 2 (kelurga)
Mandi 0 (mandiri) 2 (keluarga/perawat)
Berpakaian/berdandan 0 (mandiri) 2 (keluarga/perawat) 1
Toileting 0 (mandiri) (memakai diapers dan
kateter urin)
Mobilitas di tempat tidur 0 (mandiri) pasien sementara bedtrest
total tidak boleh banyak bergerak
Berpindah 0 (mandiri) 2 (keluarga/perawat)
Berjalan 0 (mandiri) Tidak terkaji
Naik tangga 0 (mandiri) Tidak terkaji
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang
lain, 4 = tidak mampu
H. Pola Nutrisi Metabolik
Jenis Rumah Rumah Sakit
- Jenis diit/makanan Tidak ada Diet Jantung (1500 kkal/hari)
- Frekuensi/pola 2-3x/hari 3x/hari
- Porsi yang dihabiskan 1 porsi 1/3 – ½ porsi
- Komposisi menu Nasi, lauk, sayur, buah Nasi tim, lauk, sayur
- Pantangan Tidak ada Sesuai dengan anjuran dari RS
(bagi penderita DM dan
Jantung)
- Napsu makan Baik Menurun
- Fluktuasi BB 6bln terakhir 72 kg 69 kg
- Jenis minuman Air putih, teh, kopi Air putih
- Frekuensi/pola 4-6 x/hari 3-4 x/hari
- Gelas yang dihabiskan 4-5 gelas/hari (±1300cc) 3-4 gelas/hari (setiap minum
hanya sedikit ± 100-200 cc)
- Sukar menelan Tidak ada Tidak ada
- Pemakaian gigi palsu Tidak ada Tidak ada
- Rwt peyembuhan luka Tidak ada Tidak ada
I. Pola Eliminasi
Jenis Rumah Rumah Sakit
BAB
- Frekuensi/pola 2 hari sekali 1 kali selama di RS
- Konsistensi Padat Padat
- Warna dan bau Khas feses Khas feses
- Kesulitan Tidak ada Ada (BAB terasa keras dan susah,
namun spontan)
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada (belum diberikan obat)
BAK
- Frekuensi/pola 4-5x/hari Memakai kateter (PU : 500-700
cc/24 jam)
- Konsistensi Cair Cair
- Warna dan bau Kekuningan, berbau Kekuningan, berbau
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
J. Pola Tidur-Istirahat
Jenis Rumah Rumah Sakit
Tidur siang
- Lamanya Tidak pernah tidur ± 1-2 jam
- Jam .... s/d .... Tidak terkaji 11.00 sampai 13.00
- Kenyamanan setelah tidur Tidak terkaji Merasa sama seperti sebelum
tidur dan sering terbangun
Tidur malam
- Lamanya 5-6 jam 3-4 jam
- Jam .... s/d .... Tidak menentu Tidak menentu
- Kenyamanan setelah tidur Merasakan sama saja Tidak nyaman karena sering
terbangun
- Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
- Kesulitan Terkadang merasa nyeri
Merasa tidak nyaman karena
dada
berada di RS dan terkadang
merasa nyeri dada atau sesak
nafas
- Upaya mengatasi Tidak ada Berusaha memejamkan mata
K. Pola Kebersihan Diri
Jenis Rumah Rumah Sakit
- Mandi/frekuensi 2x/hari 1-2x/hari diseka air hangat
- Penggunaan sabun Menggunakan sabun Menggunakan sabun
- Keramas/frekuensi 2 kali/minggu Tidak keramas
- Penggunaan shampoo Menggunakan shampoo Tidak menggunakan shampoo
- Gosok gigi/frekuensi 2 kali/hari Belum menggosok gigi
- Penggunaan odol Iya Tidak
- Ganti baju/frekuensi 2x/hari 1x/hari
- Memotong kuku/frekuensi 1x/minggu (apabila sudah
Belum memotong kaku
panjang dan kotor)
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
- Upaya yang dilakukan Tidak ada Tidak ada
M. Konsep Diri
1. Gambaran diri: Klien mengatakan tidak malu dengan kondisinya saat ini
2. Ideal diri: Ingin bisa segera pulih kembali dan dapat bekerja lagi dengan baik
3. Harga diri: Klien mengatakan tidak rendah diri, keluarganya selalu memberikan dukungan
4. Peran: Sebagai seorang kepala rumah tangga, ayah, dan seorang wiraswasta
5. Identitas diri: Tn. Du berusia 54 tahun, berpakaian sesuai dengan jenis kelaminnya,
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: Tidak ada
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2 juta
( ) Rp. 500.000 – 1 juta (√) > 2 juta
P. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama samkit: (√) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan: Tidak terkaji
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti...............
Keterangan :
3 = klien dapat mengangkat tangan dan kaki dengan mandiri namun lemah karen bedtres dan
terpasang alat bantu monitor jantung, CVP dan kateter urin. Klien juga tidak diperbolehkan
banyak bergerak
9. Sistem Neorologi
GCS E4V5M6
Reflek Neurologis :
a. Syaraf cranial I (olfaktori) :
Pemeriksaan dengan minyak kayu putih dan meminta klien untuk menebak bau
Hasil: Tidak ada gangguan indra penciuman
b. Syaraf cranial II (opticus) :
Pemeriksaan dengan salah satu mata klien tertutup dan menggunakan salah satu benda untuk
memeriksa apakah klien dapat melihat benda tersebut
Hasil: tidak ada gangguan pengelihatan
c. Syaraf cranial III, IV, VI (okularis) :
Tidak ada edema palpebra dan konjunctiva hiperemi
Pemeriksaan reflek cahaya (+)/ (+), pupil 3mm/3mm
Memeriksa gerakan bola mata dengan meminta klien mengikuti arah telunjuk pemeriksa
dengan bola matanya bola mata dapat bergerak
Hasil: Tidak ada gangguan pada pergerakan pupil dan bola mata
d. Syaraf cranial V (trigeminus) :
Pemeriksaan dengan cara meminta klien mengatupkan rahang dan merapatkan gigi
Tonus otot masseter dan temporalis bagian kiri dan kanan tidak ada masalah dan kelemahan
Hasil : tidak terdapat kelemahan pada rahang sebelah kiri dan kanan
e. Syaraf cranial VII (facialis) :
Pemeriksaan dilakukan dengan cara meminta klien tersenyum dan mengangkat kedua alis
bersamaan
Hasil : pada saat tersenyum pasien tidak mengalami kesulitan dan posisinya simetris
f. Syaraf cranial VIII (akustikus) :
- Memberikan pasien suatu suara untuk mengetahui fungsi dari koklea tidak
ada gangguan pendengaran
- Pasien diminta untuk menyentuh jari telunjuk pemeriksa dan kemudian menutup mata
dan disuruh mengulangi pasien dapat melakukan namun mengalami kesulitan
g. Syaraf cranial IX (glosofaringeus) :
Periksa gag reflek dengan menyentuh bagian dinding belakang faring menggunakan spatula
lidah dan observasi gerakan faring dan pasien diminta mengucapkan a-a-a
Hasil : Pasien tidak mengalami kesulitan
h. Syaraf cranial X (vagus) :
- Pemeriksaan dengan meminta klien menelan air minum, tidak ada kesulitan menelan
- Pemeriksa menyuruh pasien membuka mulut untuk mengetahui posisi uvula apakah
berada ditengah atau mengalami kemiringan
Hasil : Pasien tidak mengalami kesulitan menelan, namun untuk posisi uvula terlihat
jelas dan tidak ada kemiringan kesalah satu sisi
i. Syaraf cranial XI (aksesorius) :
- Pemeriksaan dengan cara meminta klien mengangkat kedua bahu dan mengobservasi
kesimetrisan gerakan
- Meminta klien untuk menoleh ke kiri dan ke kanan dan meminta klien mendekatkan
telinga ke bahu
Hasil: Pasien mengalami kelemahan karena bedrest dan terpasang alat bantu untuk
memonitor kondisinya, namun masih simetris
j. Syaraf cranial XII (hipoglosussus):
- Pasien diminta membuka mulut untuk mengetahui kekuatan lidah dan lidah pasien
terlihat lebih mengarah ke arah kanan
- Pasien diminta untuk menjulurkan lidah dan pasien tidak mengalami kelemahan
Hasil : Pasien tidak mengalami kelemahan
Reflek Patologis :
a. Pengkajian rangsang meningeal
Tidak dapat terkaji karena pasien mengalami kesulitan dan tidak boleh banyak bergerak
b. Pengkajian Reflek
- Reflek Bisep + / +
- Reflek Trisep + / +
- Reflek Patela (lutut) + / +
- Reflek Babinski Normal, refleks jari kaki menyebar dan
plantarfleksi Reflek superficial (dinding perut) Normal , kontraksi dinding
perut
10. Kulit & Kuku
a. Kulit : Warna sawo matang, kering terlihat pecah-pecah, terlihat ada kemerahan disekitar
bekas infus, dan kulit terlihat pucat
b. Akral : kedua ekstremitas teraba dingin
c. Kuku : Kuku klien bersih namun sedikit panjang, belum potong kuku selama sakit, CRT
> 2 detik (pada kaki dan tangan sebelah kanan), terlihat pucat pada kuku jari kaki dan
tangan
Keterangan :
A : Diameter transversal
dextra
B : Diameter Transversal
Sinistra
C : Diameter Internal
A
B
Kesimpulan :
- Ukuran jantung membesar dengan CTR ………%
Keterangan :
- Aorta: tidak tampak elongasi, dilatasi dan kalsifikasi
- Trachea: ditengah
- Pulmo: corakan vascular meningkat, hilus D/S normal
2. Pemeriksaan ECG
Intepretasi EKG:
1. Menentukan irama jantung
Reguler (jarak R – R sama)
Kesimpulan: Sinus Ritme
2. Menentukan heart rate
HR: 300 : 4 = 75 x/menit
Kesimpulan: Sinus Ritme
3. Menentukan Interval PR
PR interval : 0,16-0,20 s
Kesimpulan: Normal
4. Menentukan panjang gelombang QRS
Panjang gelombang QRS: Normal (2 kotak kecil = 0,08 s)
Tidak ada q patologis
Kesimpulan: Panjang Gelombang QRS Normal
5. Gelombang ST
ST Elevasi : pada lead V2, V3, V4 (STEMI/injuri pada anteroseptal)
Kesimpulan : STEMI
6. Menentukan axis jantung
LAD (dikarenakan pada lead I +, dan AVF -)
Kesimpulan Axis: LAD
Kesimpulan: Sinus Ritme, STEMI anteroseptal, LAD
W. Perencanaan Pulang
- Tujuan pulang : saat kondisi klien dalam batas normal : TD 120/80 mmHg, GCS 456,
kesadaran compos mentis, klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri, tidak mengeluh
nyeri dada
- Transportasi pulang: mobil
- Dukungan keluarga : dukungan istri dan anak
- Antisipasi bantuan biaya setelah pulang : biaya pengobatan menggunakan JKN kesehatan
- Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang : perawatan diri/personal hygiene secara
mandiri, harus menjaga pola makan, dan nutrisi sesuai anjuran, melakukan aktivitas sesuai
anjuran, mengkonsumsi obat secara teratur.
- Pengobatan : rutin kontrol ke Poli Jantung sesuai jadwal
- Rawat jalan ke : Poli Jantung
- Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah : jika terjadi nyeri dada yang semakin berat maka
segera memeriksakan diri ke Rumah Sakit terdekat, jika terasa nyeri dada atau pusing segera
istirahat atau berhenti beraktivitas
- Keterangan lain : Rutin mengkonsumsi obat yang diresepkan, dengan kondisi klien yang belum
stabil, klien masih dalam kondisi yang perlu dilakukan observasi secara berkelanjutan, keluarga
belum sepenuhnya mendapatkan edukasi tentang perawatan penyakit jantung selama di rumah
dan klien terpasang CVP maka klien belum dapat dipulangkan
RESUME KEPERAWATAN 1
S O A P I Rasional
- Pasien - Keadaan umum: Risiko Syok Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Memonitor Untuk mengetahui gejala awal
(Kardiogenik) keperawatan selama 3x24 jam,
mengeluh lemah terhadap adanya syok agar dapat dilakukan
diharapkan tidak terjadi syok
nyeri dada - Kesadaran CM Kriteria Hasil : terdapat peningkatan respon kompensasi penanganan segera
sebelah kiri 456 pada indikator NOC awal syok Untuk mengetahui adanya
menjalar ke - TTV : (misalnya : TD penurunan fungsi jantung
NOC: Keparahan Syok: Kardiogenik
belakang - N : 94x/m normal, tekanan Untuk mengetahui perubahan dari
sejak 1 hari - TD: 125/79 N Indikator 1 2 3 4 5 nadi melemah, rentang normal yang dapat
o
SMRS. mmHg hipotensi ortostatik mengindikasikan adanya masalah
1 Penurunan
- Pasien - MAP : 85 (N) TD Sistolik ringan, kesehatan
2 Penurunan
mengeluh - Kulit terlihat perlambatan Untuk mengetahui penyebab
TD Diastolik
sesak pada pucat 3 Penurunan pengisian kapiler, sehingga dapat dilakukan
MAP
malam hari - Kedua pucat/dingin pada penatalaksanaan yang tepat
4 Peningkatan
namun ekstremitas Heart Rate kulit atau kulit Untuk menilai perfusi oksigen di
berkurang teraba dingin 5 Perpanjanga
n CRT kemerahan, jaringan
- Pucat pada kuku 6 Pucat takipnea ringan, Untuk menilai ketidaknormalan
jari tangan dan 7 Kelemahan
mual dan muntah, hasil lab / tanda infeksi baik bakteri
8 Ronkhi pada
kaki paru peningkatan rasa maupun virus
- CRT>2 s haus, dan Untuk mengetahui adanya
- Ronkhi Keterangan: kelemahan) ketidaknormalan melalui urin
+ - 1) Penurunan TD sistolik Memonitor Untuk mempertahankan kepatenan
+ - 1. >160 mmHg terhadap adanya jalan napas
-
2. 150-160 mmHg tanda awal dari Untuk menghindari syok
S O A P I Rasional
- Pasien - Keadaan umum: Penurunan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Menganjurkan Bedrest dengan posisi semifowler
curah jantung keperawatan selama 3x24 jam,
mengeluh lemah pasien untuk dapat membuat oksigen dalam
diharapkan curah jantung membaik
nyeri dada - Kesadaran CM Kriteria Hasil : terdapat peningkatan bedrest dan paru-paru semakin meningkat
sebelah kiri 456 pada indikator NOC lakukan elevasi sehingga meringankan kesukaran
menjalar ke - TTV : pasien (semi bernapas.
NOC: Keefetifan Pompa Jantung
belakang - N : 94x/m fowler) Untuk mengevaluasi fungsi jantung
sejak 1 hari - TD: 125/79 N Indikator 1 2 3 4 5 Memonitor hasil Untuk menilai keadaan umum
o
SMRS. mmHg pemeriksaaan EKG pasien
1 TD Sistole
- Pasien - MAP : 85 (N) 2 TD Diastole setiap dalam 24 Keseimbangan cairan
memiliki - Penyakit kronis : 3 Keseimbang
jam
an intake mempengaruhi kondisi
riwayat HT dan DM dan output Memonitor TTV kardiovaskuler
merokok (1 - Foto thorax : 4 Suara
(tekanan darah, Untuk memberikan efek
jantung
bungkus, cardiomegali abnormal nadi) penyembuhan terhadap penyakit
10 th) dan - Hasil balance 5 Angina
Memonitor intake, atau keluhan yang dirasakan
6 Tekanan
kopi 1 gelas cairan : +518,4 vena sentral output dan balance Untuk mengetahui efektivitas
kecil cc/7 jam cairan dalam 24 penggunaan terapi
selama 10 - Gallop (+) Keterangan: jam serta
tahun - CVP : 7-9 (N) 1) TD sistol memberikan cairan
Untuk memastikan kebutuhan
- - Hasil EKG : 1. >160 melalui IV
nutrisi pasien terpenuhi
STEMI 2. 150-160
Anteroseptal 3. 140-150 Melakukan
- Diagnosa medis 4. 130-140 Kolaborasi
STEMI 5. 120-130 pemberian obat
anteroseptal 2) TD Diastol obatan penyakit
- Hasil 1. >140 jantung
laboratorium: 2. 120-140 Inj furosemid 20-
Kreatinin 1,48 3. 100-120 20-0 .
mg/dL (H) Lovenox 2 x 0,6cc
4. 80-100
LDL 132 Memonitor respon
5. 60-80
mg/dL(H) terhadap terapi-
3) Keseimbangan intake dan output
terapi yang telah
1. > ±250 cc
diberikan
2. ±201-250 cc
3. ±151-200 cc
4. ±101-150 cc
5. ±100 cc
4) Suara jantung abnormal
1. Terdengar gallop + murmur
2. Terdengar gallop / murmur
saja
3. -
4. -
5. Tidak ada
5) Angina
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
6) Tekanan vena sentral
1. >25
2. 20-25
3. 16-20
4. 12-15
5. 6-12
S O A P I Rasional
- Pasien - Keadaan umum Hambatan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Melakukan elevasi semifowler dapat membuat
Pertukaran Gas keperawatan selama 3x24 jam,
mengeluh lemah pasien (semi oksigen dalam paru-paru semakin
diharapkan pola napas adekuat
sesak pada - RR : 22x/m Kriteria Hasil : terdapat peningkatan fowler) meningkat sehingga meringankan
malam hari dengan nasal pada indikator NOC kesukaran bernapas
Auskultasi suara
namun canul napas Catat area yang ventilasinya
NOC: status Pernapasan : Pertukaran
sudah - Rhonki Gas menurun atau tidak ada dan
Memberikan terapi
berkurang - Nafsu makan adanya suara tambahan
N Indikator 1 2 3 4 5 oksigen NC 2 lpm,
menurun o Batuk efektif merupakan suatu
monitoring aliran
- Dx : pneumonia 1 pH metode batuk dengan benar, dimana
liter oksigen agar
HAP dalam 2 paO2
tidak mengalami klien dapat menghemat energi
perbaikan sehingga tidak mudah lelah dan dapat
3 PaCO2 kering pada hidung
- Pernapasan mengeluarkan dahak secara maksimal
dan mulut
otot bantu dada 4 Pa HCO 3 memenuhi oksigenasi tubuh
Memonitor status
(+) 5 Dyspnea
saat istirahat pernapasan dan Status pernapasanm meliputi
- Pernapasan 6 Saturasi
oksigenasi kecepatan, irama, kedalaman dan
perut dan Oksigen
Memonitor adanya kesulitan bernapas
daifragma yang
ketidakseimbangan Untuk menilai elektrolit sehingga
meningkat
Keterangan: elektrolit yang dapat menentukan klasifikasi asam
- BGA
1) PH berhubungan basa dan memberikan
Ph : 7,39
1. <7 penanganan yang sesuai
Pco2 28,7 2. 7,05-7,14 dengan asidosis Untuk pengobatan insufisiensi
mmHg 3. 7,15-7,24 metabolik ginjal
P O2 4. 7,25=7,34 Memberikan obat Akibat memburuknya asidosis
74,9mmHg 5. 7,35-7,45 sesuai yang metabolik ) spt anoreksia, mual
Sa O2 95,6% 2) Pa O2 diresepkan dan muntah) sesuai kebutuhan
Kesimpulan : 1. >160 Memonitor Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
asidosis 2. 141-160 manifestasi saluran yang adekuat bagi pasien
metabolik 3. 121-140 pencernaan
terkompensasi 4. 101-120 Menyediakan
penuh 5. 80-100 nutrisi yang
3) Pa CO2 adekuat bagi
1. <10 pasien : diet
2. 10-14 jantung (1500
3. 15-24 kkal/hari)
4. 25-34
5. 35-35
4) Pa HCO3
1. <11
2. 11-13
3. 14-16
4. 17-20
5. 21-28
5) Dispnea
1. Sesak napas, cuping hidung
2. Sesak
3. Sesak sedikit berkurang
4. Sesak berkurang
5. Tidak sesak
6) Saturasi oksigen
1. <60
2. 60-79
3. 80-89
4. 90-94
5. 95-100
N Indikator 1 2 3 4 5
o
1 RR
2 Ritme
Pernafasan
3 Auskultasi
suara nafas
4 Penggunaan
otot bantu
pernapasan
diafragma
Keterangan:
1) RR
1. 27-30
2. 25-26
3. 23-24
4. 21-22
5. 16-20
2) Ritme Pernapasan
1. Hiperventilasi
2. Hiperventilasi sedikit berkurang
3. Hiperventilasi berkurang
4. Tidak ada hiperventi;asi
5. Irama reguler
3) auskultasi suara napas
1. ronkhi (+) pada semua lapang
paru
2. ronkhi (+) pada lapang paru
kanan
3. ronkhi (+) pada lapang paru kiri
4. ronkhi berkurang
5. tidak ada