ANALISIS TOPIK

Asumsikan Anda adalah seorang siswa yang menghadiri kuliah. Saat instruktur memberikan kuliah,
apa yang Anda lakukan? Mungkin mencatat sehingga Anda dapat menangkap esensi konten. Anda
dapat mencatat dalam kalimat terperinci atau dalam bentuk garis besar, seperti berikut ini:
I. Jenis kapal dalam sistem sirkulasi tertutup
A. Arteri — membawa darah menjauh dari jantung
B. Vena — membawa darah ke jantung
C. Kapiler — pembagian akhir arteri yang bersatu untuk membentuk vena kecil pertama
II. Sirkulasi
A. Sistemik — memasok sebagian besar tubuh (aorta)
B. paru — memasok paru-paru
C. Koroner — di dalam hati
Kita semua akrab dengan prosedur menguraikan informasi ini sebagaimana disajikan dalam kuliah.
Sekarang, balikkan prosedurnya. Anda adalah individu yang akan memberikan kuliah. Apa persiapan
Anda? Anda dapat menulis ceramah dalam bentuk naratif yang dapat Anda baca sebagai tertulis, atau,
dengan pengalaman, Anda dapat menyiapkan garis besar yang terdiri dari judul utama, detail
pendukung, dan contoh. Garis besar ini menjadi kerangka kerja untuk merujuk sebagai panduan untuk
presentasi Anda.
Ubah situasi lagi, dan bayangkan Anda adalah perancang yang bekerja untuk Big Box Home Store
yang harus menyiapkan manual bagi pelanggan tentang cara memilih sesuai pengikat kayu yang.
Manajer Anda telah menugaskan UKM untuk bekerja dengan Anda di proyek. Anda akan mengikuti
proses serupa untuk menentukan konten; garis besar menjadi referensi untuk merancang instruksi.
Analisis topik digunakan untuk mendefinisikan fakta, konsep, prinsip, dan aturan yang akan
membentuk instruksi akhir. Analisis semacam itu biasanya dilakukan berlapis-lapis, seperti apa yang
ditemukan oleh arkeolog ketika menggali situs. Pertama, lapisan atas tanah dihilangkan. Kemudian
lapisan bumi dihilangkan, dan identitas serta lokasi setiap artefak dicatat. Demikian pula, seorang
desainer yang bekerja dengan UKM dengan hati-hati mengungkapkan lapisan pertama informasi
sambil mencari indikator struktur konten (yaitu, fakta, konsep, dan prinsip-prinsip). Setelah struktur
terungkap, detail tambahan dikumpulkan untuk setiap struktur, dan informasi baru muncul ketika
perancang menggali lebih dalam konten.
Analisis topik dengan demikian menyediakan dua jenis informasi. Pertama, ini mengidentifikasi
contentMyang merupakan fokus dari instruksi yang dimaksud. Kedua, ini mengidentifikasi struktur
komponen (Bruner, 1963). Kita harus mencatat bahwa selama analisis topik, perancang juga dapat
mengidentifikasi satu atau lebih prosedur yang memerlukan analisis. Sementara analisis topik tidak
cocok untuk menganalisis prosedur, metodologi kami selanjutnya, analisis prosedural, akan sesuai.
Saat Anda melakukan analisis topik, Anda akan fokus pada pengidentifikasian fakta, konsep, dan
prinsip yang diperlukan untuk pengajaran.

Menganalisis Topik
Mari kita periksa analisis topik tentang pengencang kayu dan mendefinisikan masing-masing struktur
konten dengan contoh. Sebagai permulaan, kami pertama-tama meminta SME kami untuk
menggambarkan berbagai jenis pengencang kayu. Pertanyaan kami meminta garis besar berikut:
I. Kuku
II. Sekrup
III. Baut
UKM kami menganggap tiga kategori utama ini cukup untuk menggambarkan berbagai jenis
pengencang. SME menunjukkan bahwa kami dapat menutupi berbagai jenis lem, tetapi dia lebih suka
fokus dulu pada paku, sekrup, dan baut.
Selanjutnya, kami meminta UKM untuk lebih jauh mendefinisikan masing-masing kategori ini. Dia
memperluas garis besar kami saat kami mengajukan pertanyaan tambahan. Untuk memulai, kita
mungkin bertanya dari kuku bahan apa yang dibuat, bagaimana ukurannya, dan bagaimana
menggunakannya.
I. Kuku
A. Umumnya dibuat dari kawat
B. Kisaran ukurannya mulai dari 2 sen hingga 60 sen
1. Panjang kuku 10 sen atau kurang ditentukan dengan membagi ukuran dengan 4 dan
menambahkan 0,5 inci
a. Contoh: paku 7-sen adalah panjang 2,25 inci
C. Biasanya digerakkan ke dalam satu atau lebih potongan kayu dengan palu atau pistol paku
II. Sekrup
A. Terbuat dari baja
B. Ukuran ditentukan oleh pengukur (ketebalan) dan panjang
1. Panjangnya bervariasi dari 0,25 hingga 6 inci
C. Biasanya diputar ke dalam lubang dengan obeng
D. Menyediakan sambungan yang lebih aman daripada paku
III. Baut
A. Terbuat dari baja
B. Diukur dengan panjang dan diameter
1. Tersedia dalam benang halus atau kasar
C. Ditempatkan melalui lubang dan kemudian mur dikencangkan dari sisi yang berlawanan.
Mari kita periksa struktur isi yang diidentifikasi dalam garis besar. Beberapa fakta yang
diidentifikasi dalam garis besar adalah sebagai berikut:
● Umumnya terbuat dari kawat
● Terbuat dari baja
● Diukur dengan panjang dan diameter
● Tersedia dalam benang halus atau kasar
● Konsep diidentifikasi dalam analisis topik adalah:
● Nail
● Screw
● Bolt
● Satu prosedur diidentifikasi dalam tugas analisis:
● Panjang kuku 10-sen atau kurang ditentukan dengan membagi ukuran dengan 4 dan
menambahkan 0,5 inci.

UKM kami membantu kami mengidentifikasi satu prinsip dalam konten:

Sekrup menyediakan sambungan yang lebih aman daripada paku.
Selanjutnya, UKM kami memutuskan untuk memberikan informasi terperinci tentang setiap kategori
pengikat, dimulai dengan paku. Setelah kami selesai analisis, kami mengatur konten. Proses
organisasi ini mencakup langkah-langkah berikut:
1. Meninjau analisis dan mengidentifikasi struktur konten yang berbeda (fakta, konsep, dan
prinsip; kita mungkin juga mengidentifikasi prosedur, keterampilan interpersonal, dan sikap yang juga
perlu kita analisis).
2. Fakta, konsep, prinsip, keterampilan interpersonal, dan sikap yang terkait dengan
kelompok. Misalnya, dalam garis penuh pengencang kayu kami, kami akan mengelompokkan semua
informasi tentang kuku, kemudian informasi tentang sekrup, dan sebagainya.
 3. Atur berbagai komponen menjadi urutan logis dan berurutan.
4. Siapkan garis besar akhir untuk mewakili analisis tugas Anda.
Analisis topik lengkap pada kuku adalah sebagai berikut:
I. Kuku
A. Umumnya terbuat dari kawat
B. Kisaran ukuran dari 2 sen hingga 60 sen
1. Panjang kuku 10 sen atau kurang ditentukan dengan membagi ukuran dengan 4 dan
menambahkan 0,5 inci \
a. Contoh: kuku 7-sen adalah panjang 2,25 inci
2. Ukuran ditulis sebagai 2d untuk '' 2-sen ''
C. Biasanya digerakkan menjadi satu atau lebih potongan kayu dengan palu
D. Jenis kuku
1. Kuku umum
a. Kuku yang paling sering digunakan
b. Tersedia dalam ukuran dari 2d hingga 60d
(1) Ukuran 8d paling umum
c. Diidentifikasi oleh kepala datar
d. Digunakan untuk keperluan umum
2. Kuku kotak
a. Diameternya lebih kecil dari kuku biasa
b. Tersedia dalam ukuran mulai dari 2d hingga 40d
c. Juga diidentifikasi oleh kepalanya yang datar
d. Digunakan pada kayu yang mudah terbelah
e. Sering digunakan untuk memihak
kuku 3. Finishing kuku
a. Memiliki kepala yang sangat kecil yang tidak akan menunjukkan
(1) Kepala dapat ditenggelamkan ke dalam kayu dan lubang diisi
b. Tersedia dalam ukuran 2d hingga 20d
c. Digunakan terutama untuk pekerjaan finishing dan kabinet
4. Brads umum
a. Mirip dengan finishing kuku tetapi jauh lebih kecil
b. Tersedia dalam berbagai panjang
(1) Panjang dinyatakan dalam inci atau bagian inci
. C. Digunakan untuk pekerjaan finishing
5. Kuku atap
a. Mirip dengan kuku biasa tetapi dengan kepala lebih besar
b. Tersedia dalam ukuran mulai dari 0,75 inci hingga 2 inci
(1) Tersedia dalam berbagai diameter
c. Digunakan untuk atap
Seberapa rinci seharusnya analisis topik? Seorang desainer perlu memecah konten ke tingkat
yang sesuai untuk pelajar. Dua sumber digunakan untuk menentukan tingkat detail yang
dibutuhkan. Pertama, analisis pelajar menggambarkan pengetahuan peserta didik tentang area
konten; ini digunakan sebagai panduan umum untuk jumlah informasi yang dibutuhkan.
Kursus perbaikan rumah untuk tukang kayu magang, misalnya, akan membutuhkan jumlah
detail yang berbeda dari kursus untuk pemilik rumah. Kedua, UKM sering menjadi sumber
informasi mengenai pengetahuan entry-level peserta didik. Kombinasi dari kedua sumber ini
memberikan dasar untuk menentukan tingkat perincian yang diperlukan dalam analisis awal
ini. Selama tahap pengembangan dan evaluasi formatif, Anda mungkin menemukan
kebutuhan akan informasi tambahan.