Anda di halaman 1dari 2

1. Diskusi Pengaruh Revolusi Industri 4.

0 terhadap Pendidikan Apakah ada pengaruh


adanya revolusi industri 4.0 (RI 4.0) terhadap pendidikan ?

Revolusi Industri 4.0 melahirkan perbagai perubahan, diantranyanya: banyak bermunculan


perangkat cerdas dengan IoT sebagai penopang yang memudahkan manusia dalam mengelola
aktivitas sehari-hari (salah satu contohnya adalah Google Assistance), dan bermunculan
perusahaan-peruhaan berbasis teknologi, seperti grab, Gojek, Traveloka, Qisqus, dan lain-lain.

Kesiapan kita dalam menghadapi Revolusi Indutri 4.0 atau dalam mengimplementasikan design
Making Indonesia 4.0 sebenarnya sangat bergantung pada kemampuan kita dalam
mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Karena pendidikan adalah akar dari segala sendi
dalam kehidupan.

Apa dampak Revolusi Industri 4.0 dalam sektor pendidikan?

Revolusi Belajar

Revolusi Industri 4.0 melahirkan revolusi belajar. Tren edutech bermunculan, para guru tidak
hanya mengandalkan spidol atau kapur tulis dalam memberikan pembelajaran di dalam kelas.
Pelbagai temuan kreatif terkait pembelajaran berhasil diciptakan oleh para guru.

Pendekatan tradisional sudah usangPendekatan otoriter dicirikan dengan peran guru dalam
kelas terlalu dominan. Sehingga guru menjadi pusat pembelajaran. Pendekatan otoriter biasa
disebut dengan pendekatan dikdaktik atau tradisional. Pendekatan tradisional sudah tidak
cocok diterapkan dalam era revolusi industri 4.0

Bekerja dalam Jaringan global

Revolusi Industri 4.0 melahiran pembelajaran jarak jauh. Siswa bisa berinteraksi dengan aneka
ragam siswa di belahan dunia, dan guru juga bersama-sama dengan pendidik yang lain bekerja
sama dalam proyek pendidikan.

2. Skill apa yang harus dimiliki dalam menghadapi era 4.0 yang memiliki karakteristik
penggunaan digital teknologi dalam semua aspek kehidupan ?

10 kemampuan utama yang paling dibutuhkan di tahun 2020, yaitu bisa memecahkan masalah
yang komplek (complex problem solving), berpikir kritis (critical thinking), kreatif (creativity),
kemampuan memanage manusia (people management), bisa berkoordinasi dengan orang lain
atau team-work (coordinating with others), memiliki kecerdasan emosional (emotional
intelligence), memiliki kemampuan menilai dan mengambil keputusan (judgment and decision
making), berorientasi pelayanan atau mengedepankan pelayanan (service orientation),
memiliki kemampuan negosiasi (negotiation), serta memiliki fleksibilitas kognitif (cognitive
flexibility).
3. Apa saja yang sebaiknya dilakukan lembaga pendidikan khususnya Perguruan Tinggi dalam
menghadapi Revolusi Industri 4.0 ?

-Pengembangan "Softskill" sebagai Bekal Mahasiswa dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

- Meluncurkan program pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara SMK
dengan industri di berbagai daerah di Indonesia.

4. Dikenal adanya Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang dalam perkembangnnya diistilahkan
MOOCS, apa itu jelaskan ?

Pendidikan di era revolusi industri 4.0 tidak hanya dimonopoli oleh institusi pendidikan formal,
seperti universitas. Semua orang saat ini bisa mendapatkan penegtahuan, skill bahkan gelar
melalui MOOCs atau Open Course Ware. MOOCs, seperti Coursera menyediakan pelbagai topik
kursus online yang bisa diakses oleh siapapun. Bahkan Udemy menawarkan kursus dengan
biaya sangat terjangkau.

Kreativitas Menggantikan Kecerdasan

Revolusi Industri 4.0 sangat menekankan proses kreativitas. Kecerdasan sudah tidak menjadi
tolak ukur utama. Dunia dengan cepat mengalami perubahan, untuk bisa menjangkau
perubahan demi perubahan adalah proses kreativitas manusia, bukan kepandaian atau
kecerdasan. Pendidikan berbasis kreativitas sangat ditekankan. Kiran Bir Sethi dari India, telah
berhasil mendirikan sekolah kreativ dengan Riverside nya.

Anda mungkin juga menyukai