Disusun oleh:
1. Aldino Hartan Putra S811908001
2. Alfina Fadilatul M S811908002
3. Syagiful Fatayathi S811908014
Pembahasan
8. SEAMEO-SEAMOLEC
Pusat Pembelajaran Terbuka Regional SEAMEO (SEAMOLEC) adalah salah
satu dari 26 Pusat di bawah naungan Organisasi Pendidikan Menteri Asia Tenggara
(SEAMEO) yang fokus di bidang Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh (ODL). Karena
berbagai program yang menjadi tugas intinya, seperti; pelatihan, konsultasi, penelitian
dan pengembangan, dan penyebaran informasi, SEAMOLEC membantu Negara
Anggota SEAMEO untuk menemukan solusi alternatif untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh (ODL).
Tujuan SEAMOLEC adalah untuk menjalankan program-program yang relevan
yang responsif terhadap kebutuhan nasional dan regional saat ini melalui pemanfaatan
sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Untuk mencapai visi dan misinya, dan juga
untuk terus memberikan layanan yang baik untuk kawasan ini, SEAMOLEC sangat
tertarik untuk membangun sistem jaringan yang lebih kuat melalui kemitraan dan sinergi
dengan pihak terkait lainnya. (https://seamolec.org/)
Teknologi pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terintegrasi meliputi manusia,
prosedur, ide dan peralatan serta organisasi untuk menganalisis masalah yang
menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai dan
mengelola pemecahan masalah pendidikan dan pembelajaran. Jadi, teknologi pendidikan
lahir sebagai akibat dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk
tujuan-tujuan pembelajaran di samping guru, buku, papan tulis, dan lain-lain. Oleh
karena itu implementasi teknologi pendidikan mutlak diperlukan dalam proses
pembelajaran di sekolah, karena banyak manfaat dari pemberdayaan teknologi
pendidikan tersebut. Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan
pendidikan pada umumnya dan pada kegiatan pembelajaran pada khususnya. Aplikasi
dimaksud adalah seperti berikut ini:
b. Harus bekerjasama secara kolaboratif dengan profesi lain dalam suatu tim
untuk menghasilkan produk.
Berkembangnya budaya berkolaborasi ini merupakan tatangan baru bagi profesi
PTP untuk membangun kerja sama dengan berbagai orang dari berbagai profesi
dengan latar belakang disiplin ilmu dalam suatu tim untuk menghasilkan suatu
produk atau layanan. Pelayanan pembelajaran oleh sebuah lembaga pendidikan
dapat terselenggara dengan baik berkat kolaborasi dari pendidik, tenaga
kependidikan dan lain-lain tenaga dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda.
Misalnya untuk mengembangkan model/ media/aplikasi pembelajaran yang
berbasis TIK memerlukan kerjasama atau kolaborasi antara profesi guru, dosen,
PTP, pranata laboratorium, praktisi sumber belajar, prana komputer, dan tenaga
ahli lainnya.
Implementasi JF-PTP (Jabatan Fungsional Pengembangan Teknologi
Pembelajaran) di sekolah menjadi langkah strategis dalam membangun sistem
pendidikan persekolahan yang berkualitas. PTP sebagai pelaksana teknis
fungsional dengan tugas pokok melakukan analisis dan pengkajian, perencanaan,
produksi, penerapan, pengendalian, dan evaluasi terhadap media/ model/ aplikasi
teknologi pembelajaran akan menjadi mitra guru dalam mewujudkan pendidikan
berkualitas di sekolah (Haryono, 2017). Oleh karena itu, PTP di sekolah dapat
berperan sesuai lingkup tugas dan fungsinya untuk melakukan proses penjaminan
mutu pembelajaran, pengembangan dan pengelolaan infrastruktur pembelajaran,
serta pengembangan kapasitas sumber daya pendidikan sekolah.
Maiga, Ming Phu chen, 2011, Edutainment Technologies: Educational Games and
Virtual Reality, International Conference: Taiwan