Anda di halaman 1dari 10

DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DILARANG UNTUK MENIRU ISI DARI

DATA DOKUMEN INI

RINGKASAN MATA KULIAH (RMK)


MEMAHAMI TEORI, PERKEMBANGAN, PENDEKATAN, AKUNTANSI
KEPERILAKUAN.
Mata Kuliah : Akuntansi Keperilakuan (EKA 450 B1)

Oleh :
Kadek Mitananda Pradnya Nugraha (1707531050)
I Gde Arya Utama Wicaksana (1707531049)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020

1
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DILARANG UNTUK MENIRU ISI DARI
DATA DOKUMEN INI

A. Teori Akuntansi Keperilakuan


a. Akuntansi Konvensional
Menurut Siegel dan Marconi (1989), akuntansi merupakan :
“... suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan
dan tepat waktu mengenai masalah keuangan perusahaan dan untuk
membantu pemakai internal dan eksternal dalam proses pengambilan
keputusan ekonomi.”
Sedangkan Accounting Principles Board (APB) system statement No.4
mendefenisikan sbb:
“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa fungsinya adalah memberikan
informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan,mengenai suatu
entitas ekonomi yang dimaksudakan untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan ekonomi,sebagai dasar dalam memilih di antara beberapa
alternatif.”
Pemakai internal dari informasi akuntansi adalah organisasi yang memiliki
garis dan staf personil, yang memandang laporan akuntansi sebagai landasan yang
melibatkan pendanaan, penginvestasikan, dan pengambilan keputusan
operasional. Dengan demikan, informai keuangan melaui laporan keuangan
sebagai hasil dari sitem informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa
diantaranya adalah :
1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan
bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan
keputusan dan pemberian kredit.
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan
menunjukan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta
asal dari kekayaan tersebut.
3. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan yang dapat
menunjukan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukan
kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya.
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DILARANG UNTUK MENIRU ISI DARI
DATA DOKUMEN INI

5. Menyediakan informasi keuanagan yang dapat menunjukan sumber-


sumber pendanaan perusahaan.
6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam
memperkirakan arus kas masuk kedalam perusahaan.
b. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi
Akuntansi menjadi yang terdepan dan berperan penting dalam
menjalankan ekonomi dan sistem sosial kita. Seperti dalam pembahasan sebelum
nya tujuan utama akuntansi adalah melahirkan informasi keuangan melalui proses
sebagai pengambilan keputusan,sedangkan sistem dapat diartikan sebagai suatu
kesatuan yang kompleks dan bentuk dari berbagai komponen yang saling
berkaitan. Karakteristik sistem secara keseluruhan harus memiliki sasaran, input
output, dan lingkungan untuk mencapai target geser yang telah ditetapkan.
c. Akuntansi adalah Sistem
Manajemen, pengguna dan personel sistem diperlukan dalam
pengembangan sistem. Keterlibatan karyawan perlu di lakukan secara terus
menerus setelah sistem tersebut diimplementasikan.
Disamping itu, dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor
penting yang menentukan efektivitas penerimaan sistem informasi dalam
organisasi, jackson (1986) mengemukakan beberapa alasan mengapa keterlibatan
menejemen puncak dalam pengembangan sistem informasi merupakan hal yang
penting, yaitu:
1. Pengembangan sistem merupakan bagian perencanaan perusahaan
2. Manajemen puncak merupakan fokus utama dalam proyek
pengembangan sistem
3. Manajemen puncak menjamin penekanan tujuan perusahaan dari pada
teknis nya
4. Pemilihan sistem yang akan dikembangkan didasarkan pada
kemungkinan manfaat yang di peroleh
5. Keterlibatan manajemen puncak akan memberikan kegunaan dan
pembuatan keputusan yang lebih baik dalam pengembangan sistem.
Keterlibatan Manajemen Puncak Dalam Pengembangan Sistem
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DILARANG UNTUK MENIRU ISI DARI
DATA DOKUMEN INI

Perencanaan Strategis Perencanaan Sistem Implementasi


a. Kandungan proses a. Pengendalian rencana
a. Integrasi Sistem
perencanaan strategis implementasi
b. Tingkat rincian b. Keterbatasan sumber
b. Kegunaan rencana
rencana proyek daya
c. Keterpaduan dalam c. Pencapaian tujuan
c. Integrasi hardware
rencana perencanaan
d. Pengkoordinasian
d. Perencanaan proyek
tindakan perencanaan  
Untuk mengukur keterlibatan pemakai ini, ives dan olson (1984)
mengemukakan enam tingkatan keterlibatan pemakai dalam pengembangan
sistem informasi, yaitu:
1. Tidak ada keterlibatan (no-involvement).
2. Keterlibatan simbolis (symbolic involvemen).
3. Keterlibatan atas saran orang lain (involvement by advice).
4. Keterlibatan dengan pengendalian yang lemah (involvement by weak
control).
5. Keterlibatan dengan melakukan (involvement by doing).
6. Keterlibatan dengan pengendalian yang kuat (involvement by stong
control).
d. Akuntansi adalah Informasi
Akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu informasi, suatu fenomena
menjadi menarik dengan adanya jargon yang menyatakan bahwa menguasai
informasi berarti akan menguasai dunia dan siapa yang menguasai informasi akan
memenangkan persaingan.

B. Perkembangan Akuntansi Keperilakuan


a. Ilmu Keperilakuan
Ilmu keperilakuan adalah penemuan yang relatife baru. Konsep tersebut
begitu luas sehingga lingkup dan isinya lebih baik digambarkan dari awal. Ilmu
keperilakuan mencakup bidang riset apapun yang mempelajari, baik melalui
metode eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam lingkungan
fisik maupun sosial. Tujuan ilmu keperilakuan adalah memahami, menjelaskan,
dan memprediksikan perilaku manusia sampai pada generalisasi yang ditetapkan
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DILARANG UNTUK MENIRU ISI DARI
DATA DOKUMEN INI

mengenai perilaku manusia yang didukung oleh bukti empiris yang dikumpulkan
secara impersonal oleh ilmuwan lainnnya yang tertarik.
b. Perspektif Berdasarkan perilaku manusia : Psikologi, Sosiologi dan
Psikologi Sosial
Menurut Robbins (2003), Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi
dan psikologi sosial menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya
melakukan pencarian untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku manusia,
walaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspektif yang berbeda mengenai
kondisi manusia. terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara individu
bertindak.
1. Kontribusi Berbagai Disiplin Ilmu
2. Ilmu Politik
c. Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi Keperilakuan adalah subdisiplin ilmu akuntansi yang
melibatkan aspek-aspek keperilakuan manusia terkait dengan proses pengambilan
keputusan ekonomi.
1. Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan
Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan riset akuntansi
keperilakuan dalam lima aliran (school), yaitu pengendalian manajemen,
pemrosesan informasi akuntansi, desain sistem informasi, riset audit, dan
sosiologi organisasional.
Akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun
berdasarkan teknik berikut :
1) Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis
terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan
2) Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta prndapat yang
relevan terhadap perencanaan strategis
3) Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan
keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan.

2. Peran Riset Terhadap Akuntansi Keperilakuan


DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DILARANG UNTUK MENIRU ISI DARI
DATA DOKUMEN INI

Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang


secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan
organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi
akuntansi dan audit.
d. Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan pada Akuntansi
Peningkatan ekonomi pada suatu organisasi dapat digunakan sebagai dasar
memilih informasi yang relevan terhadap pengambilan keputusan. Kesempurnaan
teknis tidak pernah mampu mencegah orang untuk menyadari bahwa tujuan akhir
jasa akuntansi organisasi bukan sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas
dari segala prosedur akuntansi tetapi juga bergantung pada bagaimana perilaku
orang-orang di dalam perusahaan, naik sebagai pemakai maupun pelaksana,
dipengaruhi oleh informasi yang dihasilkannya.
1. Akuntansi adalah tentang manusia
2. Akuntansi adalah tindakan
e. Dimensi Akuntansi Keprilakuan
Para akuntan dan manajer professional menyadari kebutuhan akan
tambahan informasi ekonomi yang dihasilkan system akuntansi. Oleh karena itu
informasi ditambah tidak hanya melaporkan data-data keuangan tetapi data-data
non keuangan yang terkait dalam proses pengambilan keputusan.
1. Lingkup akuntansi keperilakuan
Akuntansi keprilakuan berada dibalik peran akuntansi tradisional
yang berarti mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan
informasi keuangan. Ruang lingkup akuntansi keprilakuan sangat luas
yang meliputi antara lain :
1) Aplikasi dari konsep ilmu keprilakuan terhadap disain
kontruksi system akuntansi.
2) Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi
3) Dengan cara mana informasi diproses untuk membantu
pengambilan keputusan.
4) Pengembangan teknik pelaporan yang dapat
mengkomunikasikan perilaku-perilaku para pemakai data.
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DILARANG UNTUK MENIRU ISI DARI
DATA DOKUMEN INI

5) Pengembangan strategi untuk motivasi dan mempengaruhi


perilaku,cita-cita serta tujuan dari orang-orang yang
menjalankan organisasi pemakaian data.
Lingkup dari akuntansi  keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga
bidang besar :
1) Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, kontruksi, dan
penggunaan system akuntansi.
2) Pengaruh sistem akunatnsi terhadap perilaku manusia.
3) Metode untuk memprediksi dan strategi unuk mengubah
perilaku manusia.
2. Aplikasi dari Akuntansi Keperilakuan
Sangatlah banyak keuntungan ekonomi dan keuntungan manusia
yang didapat dari pengenalan aspek keperilakuan dalam akuntansi. Riset
menunjukkan bahwa jika seorang Manager yang sadar terhadap aspek
keperilakuan dari akuntansi akan memanggil orang-orang yang terlibat
guna menyelidiki lebih lanjut bagaimana mereka memandang inovasi
tersebut, apakah menguntungkan atau sebaliknya, dan apakah mereka
takut dengan inovasi itu.
f. Akuntansi Keperilakuan : Perluasan Logis dari Peran Akuntansi
Tradisional
Pengambilan keputusan dengan menggunakan laporan akuntansi dapat
menjadi lebih baik jika laporan tersebut banyak mengandung informasi yang
relevan. Akuntan mengakui adanya fakta ini melalui prinsip akuntansi yang
dikenal dengan pengungkapan penuh (full disclosure).
Bentuk lanjut dari gambaran ekonomi suatu perusahaan secara logis
memerlukan aplikasi dari prinsip pengungkapan penuh. Untuk itu diperlukan
suatu masukan informasi keperilakuan guna melengkapi data keuangan dan data
lain yang dilaporkan.
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DILARANG UNTUK MENIRU ISI DARI
DATA DOKUMEN INI

C. Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan


a. Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif
Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi
manajemen masih sangat sederhana, yaitu hanya memfokuskan pada masalah-
masalah perhitungan harga pokok produk. Seiring dengan perkembangan
teknologi produksi, permasalahan riset diperluas dengan diangkatnya topic
mengenai penyusunan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban, dan masalah
harga transfer. Meskipun demikian, berbagai riset tersebut masih bersifat
normatif.
Pada tahun 1952 C. Argyris menerbitkan risetnya pada tahun 1952, desain
riset akuntansi manajemen mengalami perkembangan yang signifikan dengan
dimulainya usaha untuk menghubungkan desain system pengendalian manajemen
suatu organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu, desain riset lebih bersifat
deskriptif dan diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi
oleh para pelaku organisasi.
b. Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontijensi
Riset keperilakuan pada awalnya dirancang dengan pendekatan universal
(universalistic approach), seperti riset Argyris (1952), Hopwood (1972), dan
Otley (1978). Tetapi, karena pendekatan ini memiliki banyak kelemahan, maka
segera muncul pendekatan lain yang selanjutnya mendapat perhatian besar dalam
bidang riset, yaitu pendekatan kontinjensi (contingency approach).
Berbagai riset yang menggunakan pendekatan kontinjensi dilakukan
dengan tujuan mengidentifikasi berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi
perancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen. Secara ringkas,
berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi desain system pengendalian
manajemen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ketidakpastian (uncertainty) seperti tugas, rutinitas, repetisi, dan
faktor-faktor eksternal lainnya.
2. Teknologi dan saling ketergantungan (technology and
interdependence) seperti proses produksi, produk masal, dan lainnya.
3. Industri, perusahaan, dan unit variabel seperti kendala masuk ke
dalam industri, rasio konsentrasi, dan ukuran perusahaan.
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DILARANG UNTUK MENIRU ISI DARI
DATA DOKUMEN INI

4. Strategi kompetitif (competitive strategy)


5. Faktor-faktor yang dapat diamati (observability factor)
Chenhall dan Morris meneliti tentang hubungan antara variabel kontinjensi
ketidakpastian lingkungan dan ketergantungan organisasi terhadap hubungan
antara struktur organisasi dan persepsi atas manfaat sistem akuntansi.
c. Lingkup dan Sasaran Hasil dari Akuntansi Keperilakuan
Pada masa lalu para akuntan semata-mata focus pada pengukuran
pendapatan dan biaya yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa
lalu guna memprediksi masa depan. Meraka mengabaikan fakta bahwa kinerja
masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu
sendiri merupakan suatu factor yang akan mempengaruhi perilaku di masa depan.
d. Persamaan dan Perbedaan Ilmu kerilakuan dan Akuntansi Keperilakuan
Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi
keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara
keperilakuan manusia dengan akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan bagian
dari ilmu sosial, sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu
akuntasi dan pengetahuan keperilakuan. Akuntansi keperilakuan (behavioral
accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku
manusia dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et all. 1989).
e. Pengaruh Organisasi Terhadap Perilaku
Manusia bekerja dengan dibatasi oleh organisasi. Perilakunya dipengaruhi
oleh banyak faktor, termasuk ukuran organisasional dan struktur. Orang dalam
organisasi saling bertukar jaringan informasi dalam kantor atau di luar kantor.
Informasi tersebut mungkin saja akurat, disimpangkan atau palsu. Berdasarkan
informasi yang diterima dan kemudian diproses oleh seseorang, keputusan-
keputusan diambil dan sikap dibentuk.
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DILARANG UNTUK MENIRU ISI DARI
DATA DOKUMEN INI

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arfan Ikhsan, 2010, Akuntansi Keperilakuan, Edisi 2, Salemba Empat,


Jakarta.
Suartana, 1 Wayan, 2010, Akuntansi Keperilakuan, ANDI, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai