Anda di halaman 1dari 7

RESUME CHAPTER 22,

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI

NAMA : MASYITAH HIYASARI

NO BP :1710533039

AKUN – AKUN DALAM SIKLUS


Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali , yang berkenaan dengan akuisisi

sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran

kembali modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan deviden. Empat

karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yang akan mempengaruhi

audit atas akun – akun adalah sebagai berikut :

 Secara relative hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi saldo akun,

tetapi setiap transaksi itu sering kali sangat material.

 Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material. Akibatnya

sering kali auditor lebih menekankan pada tujuan audit yang berkaitan dengan

saldo ( kelengkapan dan keakuratan ) ketika mengaudit akun – akun tersebut.

 Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi atau

dokumen kepemilikan yang serupa.

 Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang dan

ekuitas.  Dalam audit atas utang berbunga, auditor harus memverifikasi secara

simultan beban bunga dan utang berbunga terkait.

Akun – akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis

bisnis yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dibiayai.

Semua perusahaan memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa mungkin

juga memiliki saham preferen, modal disetor tambahan, dan saham treasuri.
Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Wesel Bayar
Menentukan pengujian  atas rincian saldo wesel bayar, auditor

mempertimbangkan risiko bisnis, salah saji yang dapat ditoleransi, risiko inheren, risiko

pengendalian, hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi,

serta hasil prosedur analitis. Auditor sering kali menetapkan salah saji yang dapat

ditoleransi pada tingkat yang rendah karena biasanya saldo akun dan transaksi yang

mempengaruhi saldo akun wesel bayar dapat diaudit sepenuhnya.

Pada umumnya auditor juga menetapkan risiko inheren pada tingkat yang rendah

karena nilai akun yang benar biasanya mudah ditentukan. Untuk memahami dengan

baik prosedur audit atas banyak akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran

kembali, akun representative yang merupakan bagian signifikan dari siklus bagi bisnis

yang tipikal
 
 WESEL BAYAR
Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor, yang
mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Wesel

diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai jaminan
untuk mencakup berbagai aktiva, seperti sekuritas , piutang usaha, persediaan dan

aktiva tretap. Tujuan dari audit wesel bayar adalah untuk menentukan apakah :

1. Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai

2. Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar diotorisasi

secara layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang berkaitan

dengan transaksi.

3. Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban akrual

telah dinyatakan secara layak seperti yang didefenisikan oleh tujuh dari delapan

tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.


Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar :

1. Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas penerbitan

wesel baru harus diberikan kepada dewan direksi atau personil manajemen

tingkat tinggi.

2. Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga.

Pembayaran bunga dan pokok secara periodic harus menjadi subjek

pengendalian dalam siklus akuisisi dan pembayaran.

3. Dokumen dan catatan yang memadai. Mencakup catatan pembantu dan

pengendalian terhadap wesel kosong serta wesel yang telah dibayar oleh orang

yang berwenang.

4. Verifikasi independen periodic. Secara periodic, catatan wesel yang terinci harus

direkonsiliasi dengan buku besar umum dan dibandingkan dengan catatn

pemegang wesel oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab menyimpan

catatan yang terinci.

Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena pengujian atas

rincian saldo untuk beban bunga dan bunga akrual sering kali dapat dieleminasi apabila

hasilnya menguntungkan.

Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam wesel bayar

adalah :

1. Wesel bayar yang ada  telah dicantumkan ( kelengkapan ).

2. Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akrual ( keakuratan ).

EKUITAS PEMILIK
  Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara

perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup.


 Perusahaan tertutup
Umumnya memiliki sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada

berkenaan dengan akujn modal saham selama tahun berjalan. Satu – satunya transaksi

yang dimasukkan dalam bagian ekuitas pemilik kemungkinan adalah perubahan ekuitas

pemilik akibat laba atau rugi tahunan dan pengumuman dividen. Perusahaan tertutup

jarang membayar dividen, sehingga auditor hanya akan menghabiskan waktu yang

sedikit untuk memverifikasi ekuitas pemilik, walaupuin harus mjenguji catatan

perusahaan.

 Perusahaan terbuka

Ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan

individu yang memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk memverifikasi akun

ekuitas pemilik yang utama dalam suatu perusahaan terbuka, yang mencakup : modal

dan saham biasa, agio saham, laba ditahan dan dividen yang terkait. Menyajikan suatu

tinjauan mengenai akun ekuitas  pemilik khusus yang akan dibahas. Tujuan dari setiap

akun itu adalah untuk menentukan apakah :

1. Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai

2. Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar , seperti didefenisikan oleh

enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi

3. Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefenisikan oleh

delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta

diungkapkan secara layak, seperti didefenisikan oleh empat tujuan audit yang

berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik.

Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas pemilik

yang penting. Beberapa dari pengendalian tersebut dalam bagian berikut :

Otorisasi Transaksi yang Tepat, karena setiap transaksi ekuitas pemilik umumnya

bersufat material, banyak dari transaksi tersebut harus disetujui oleh dewan direksi. Jenis

transaksi ekuitas pemilik berikut biasanya memerlukan otorisasi khusus :


 Penerbitan modal saham ; otorisasi itu termasuk jenis ekuitas yang akan

diterbitkan ( seperti saham preferen atau saham biasa ), jumlah saham yang akan

diterbitlkan, nilai pari saham, kondisi privilege bagi setiap saham selain saham

biasa, dan tanggal penerbitan.

 Pembelian kembali modal saham ; pembelian kembali saham biasa atau saham

preferen, penetapan waktu pembelian kembali, dan jumlah yang akan dibayar

atau saham semuanya harus disetujui oleh dewan direksi.

 Pengumuman dividen ; dewan direksi harus mengotorisasi bentuk dividen

( seperti tunai atau saham ), jumlah dividen per saham, dan catatan serta tanggal

pembayaran dividen.

Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat, jika suatu perusahaan

menyimpan catatan miliknya sendiri mengenai transaksi saham dan saham yang

beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :

 Pemilik actual saham diakui dalam catatan perusahaan

 Jumlah dividen yang benar dibayar kepemegang saham yang memiliki saham

pada tanggal pencatatan dividen

 Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi

File Induk Modal Saham Pemegang Saham adalah catatan saham yang beredar pada

suatu waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap keakuratan

catatan sertifikat modal saham dan saldo saham biasa dalam buku besar umum. File

tersebut juga digunakan sebagai dasar bagi pembayaran dividen.

Panitera Independen dan Agen Transfer Saham, setiap perusahaan yang sahamnya

terdafrtar di bursa saham diwajibkan memiliki panitera independen  sebagai pengendali

untuk mencegah penerbitan sertifikat saham yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera

independen adalah memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai

dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan dan otorisasi dewan direksi.
AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR
Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham

dan agio saham :

1. Transaksi modal saham yang ada telah dicatat. Auditor dapat mengkonfirmasikan

apakah setiap transaksi modal saham memang terjadi serta keakuratan transaksi

yang ada dengan mereka dan kemudian menentukan apakah semua transaksi telah

dicatat.

2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat.

Auditor dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham

secara tunai dengan mengkonfirmasi jumlahnya dengan agen transfer dan

menelusuri jumlah transaksi modal saham yang tercatat ke penerimaan kas.

3. Modal saham dicatat secara akurat. Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal
saham dengan menentukan terlebih dahulu jumlah saham yang beredar pada

tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer merupakan cara yang paling

sederhana untuk memperoleh informasi ini.

4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak. Sumber informasi yang

paling penting untuk menentukan apakah keempat tujuan yang berkaitan dengan

penyajian dan pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah dipenuhi adalah

akta perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan analisis auditor mengenai

transaksi modal saham. Keenam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi,

tujuan yang paling penting, termasuk yang berkenaan dengan utang dividen yaitu :

a. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian)

b. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan)

c. Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan)

d. Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (keterjadian)

e. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)


f. Utang dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan)

Anda mungkin juga menyukai