Meningkatnya hormone progesterone menyebabkan endometrium menjadi tebal dan siap menerima embrio akan tetapi jika tidak terjadi pembuahan/ fertilisasi maka dinding rahim akan meluruh dan terjadilah fase menstruasi, setelah itu hormone progesterone akan menurun dan hormone estrogen akan naik yang menyebabkan pembentukan dan pematangan ovum yang juga dirangsang oleh hormone LH, setelah itu terjadi pematangan ovum yang dipengaruhi hormone FSH, dan ovum yang matang siap dibuahi, setelah itu korpus luteum akan mengeluarkan hormone progesterone dan menekan hormone estrogen, dan jika ovum tidak dibuahi maka akan kembali mengulang fase menstruasi. 2. Proses terjadinya dismenorea Pada fase menstuasi terjadi peningkatan hormone progesterone yang dihasilkan oleh corpus luteum, dan hormone progesterone inilah yang menyebabkan ketegangan pada mulut rahim yang menyebabkan mulut rahim menyempit. Akibatnya, otot-otot rahim akan berkontraksi untuk dapat mengeluarkan darah haid melalui mulut rahim yang sempit. Karena jalan rahim yang dilalui untuk mengeluarkan darah itu sempit maka otot rahim akan berkontraksi lebih kuat dan menyebabkan kejang otot yang itu dinamakan dismenorea.