Anda di halaman 1dari 7

Salim, FA.dkk.

Korelasi antara Kadar Kolesterol…

KORELASI ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL


DENGAN JUMLAH MONOSIT PADA PASIEN
PENYAKIT JANTUNG KORONER

Fransiska Anggriani Salim1, Miftahul Arifin2, Asnawati3


1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
2
Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
3
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Email korespondensi: anggriani.fransiska@yahoo.com

Abstract: Coronary heart disease (CHD) is one of three leading causes of death in the world.
CHD is a disease resulting from narrowing or blockage of the arteries that supply blood to the
heart muscle. Total cholesterol and monocytes play an important role in the process of
atherosclerosis that causes CHD. This study aimed to analyze the correlation between total
cholesterol levels and monocytes count in patients with CHD in RSUD Ulin Banjarmasin in
August 2014 to May 2015. This study use observational analytic study with cross-sectional
approach. 92 samples selected according to the inclusion criteria. The results showed the
average of total cholesterol levels and monocytes count are 198.41 mg/dL and 0.58
thousand/uL. The analysis with Pearson correlation test and give a result r=0.033 and p=0.758.
The conclusion is there is a very weak, not significant and positive correlation between total
cholesterol levels and monocytes count in patients with CHD.

Keywords: total cholesterol, monocytes, coronary heart disease

Abstrak: Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan satu dari tiga penyebab utama
kematian di dunia. PJK adalah penyakit yang timbul akibat penyempitan atau penyumbatan
arteri yang memasok aliran darah ke otot jantung. Kolesterol total dan monosit berperan penting
dalam proses aterosklerosis yang menyebabkan PJK. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis korelasi antara kadar kolesterol total dengan jumlah monosit pada pasien penyakit
jantung koroner di RSUD Ulin Banjarmasin periode Agustus 2014-Mei 2015. Penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. 92 sampel dipilih
sesuai kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kolesterol total dan jumlah
monosit sebesar 198,41 mg/dL dan 0,58 ribu/uL. Kemudian dilakukan análisis dengan uji
korelasi Pearson dan didapatkan nilai r=0,033 dan p=0,758. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang sangat lemah, tidak
signifikan dan searah antara kadar kolesterol total dengan jumlah monosit pada pasien PJK.

Kata-kata kunci: kolesterol total, monosit, penyakit jantung koroner

95
Berkala Kedokteran, Vol.12, No.1, Feb 2016: 95-101

PENDAHULUAN 1,5%, sedangkan di Kalimantan Selatan


Penyakit jantung koroner (PJK) ditemukan sebesar 2,2%.7 Studi
merupakan salah satu dari tiga pendahuluan di RSUD Ulin
penyebab utama kematian di dunia Banjarmasin, didapatkan pasien PJK
setiap tahunnya. PJK adalah penyakit sebanyak 114 pasien dari total pasien
yang timbul akibat penyempitan atau rawat inap dan rawat jalan selama tahun
penyumbatan arteri yang memasok 2014.
aliran darah ke otot jantung sehingga Salah satu faktor risiko terjadinya
terjadi kekurangan suplai oksigen ke PJK adalah dislipidemia, yaitu
otot jantung.1,2 gangguan metabolisme lipid berupa
World Health Organization peningkatan kadar kolesterol total, low
(WHO) pada tahun 2011 density lipoprotein (LDL), trigliserida
memperkirakan 17 juta orang (TG), dan penurunan high density
meninggal akibat penyakit jantung lipoprotein (HDL).8 Dikatakan bahwa
setiap tahunnya, yaitu sama dengan kadar kolesterol total yang tinggi pada
30% total kematian di dunia, 7 juta pasien usia tua meningkatkan risiko
lebih kematian diantaranya disebabkan PJK sebanyak lima kali lipat.9,10
oleh PJK. Sebanyak 80% kejadian Menurut Hubert et al, mortalitas dan
penyakit jantung ini terjadi pada negara morbiditas penyakit arteri koroner
dengan tingkat pendapatan menengah meningkat sejalan dengan
ke bawah dan diperkirakan jumlah ini meningkatnya kadar kolesterol darah.11
akan meningkat menjadi 23,6 juta pada Menurut Liu et al, studi klinis
tahun 2030.3,4 Menurut Alan et al, PJK menunjukan adanya hubungan antara
merupakan penyebab 1 dari 6 kematian dislipidemia yang ditandai dengan
di Amerika Serikat pada tahun 2010, peningkatan kadar kolesterol total
sebanyak 379.559 warga Amerika dengan peningkatan jumlah monosit
meninggal karena penyakit ini. Setiap yang beredar dalam darah.12 Monosit
tahun dilaporkan 620.000 kejadian baru, ditemukan pada dinding arteri yang
setiap 34 detik 1 warga Amerika terkena berinflamasi, yang nantinya akan
PJK dan setiap 83 detik 1 warga berubah menjadi makrofag dan
Amerika meninggal karenanya.5 memfagosit kolesterol. Proses tersebut
Perbedaan angka kematian karena merupakan awal mula pembentukan
penyakit jantung diakibatkan oleh plak pada aterosklerosis yang
adanya perbedaan antara berbagai faktor merupakan penyebab terjadinya PJK.13
risiko mayor di tiap negara, seperti: Menurut Prasetyoningsih et al,
merokok, diabetes melitus, hipertensi, terdapat hubungan negatif lemah antara
obesitas dan peningkatan kadar monosit dengan profil lipid pada
kolesterol total. Diperkirakan 80% penderita PJK di RS dr. Kariadi
sampai 90% masyarakat yang Semarang. Hubungan negatif
meninggal karena PJK mempunyai satu menunjukan bahwa semakin meningkat
atau lebih faktor risiko mayor akibat jumlah monosit semakin menurun kadar
perubahan pola hidup. Kemajuan profil lipid (kolesterol total, LDL,
ekonomi di Indonesia menjadi salah trigliserid dan HDL).14
satu faktor dalam peningkatan Penelitian ini bertujuan untuk
prevalensi PJK.6 Riset Kesehatan Dasar menghitung kadar kolesterol total rata-
oleh Departemen Kesehatan pada tahun rata pasien PJK di RSUD Ulin
2013 menyatakan bahwa prevalensi Banjarmasin, menghitung jumlah
PJK di Indonesia ditemukan sebesar monosit rata-rata pasien PJK di RSUD

96
Salim, FA.dkk. Korelasi antara Kadar Kolesterol…

Ulin Banjarmasin, dan menganalisis PJK yang diambil dengan teknik


korelasi kadar kolesterol total dengan purposive sampling.
jumlah monosit pada pasien PJK di
RSUD Ulin Banjarmasin. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian mengenai korelasi
METODE PENELITIAN antara kadar kolesterol total dengan
Rancangan yang digunakan dalam jumlah monosit pada pasien penyakit
penelitian ini adalah observasional jantung koroner (PJK) di RSUD Ulin
analitik dengan metode cross-sectional periode Agustus 2014-Mei 2015 telah
terhadap pasien PJK di RSUD Ulin dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus
Banjarmasin. 2015 dan didapatkan sampel penelitian
Populasi penelitian ini adalah sebanyak 92 orang. Karakteristik subjek
semua pasien PJK di RSUD Ulin penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
Banjarmasin periode Agustus 2014-Mei
2015. Sampel penelitian adalah pasien

Tabel 1 Karakteristik Subjek Penelitian


No Parameter Rata-rata±SD Terendah Tertinggi
1 Usia (tahun) 55.22±8.33 24 77
2 Kadar Kolesterol Total 198,41±44,791 365 100
(mg/dL)
3 Jumlah Monosit 0,58±174,549 1,04 0,27
(ribu/uL)
kolesterol total sebesar 198,41 mg/dL,
Tabel 1 dapat dilihat bahwa usia sedangkan rata-rata jumlah monosit
termuda adalah 24 tahun dan usia tertua sebesar 0,58 ribu/uL.
adalah 77 tahun, nilai terendah kadar Data karakteristik pasien PJK
kolesterol total adalah 100 mg/dL dan berdasarkan jenis kelamin di RSUD
nilai tertinggi adalah 365 mg/dL, Ulin Banjarmasin Periode Agustus
sementara jumlah monosit terendah 2014- Mei 2015, menunjukkan bahwa
adalah 0,27 ribu/uL dan jumlah dari 92 pasien terdiri dari 69 pasien
tertinggi adalah 1,04 ribu/uL. Rata-rata laki-laki (75%) dan 23 pasien
usia pada pasien PJK di RSUD Ulin perempuan (25%). Sedangkan hasil
Banjarmasin Periode Agustus 2014-Mei penelitian secara umum dapat dilihat
2015 adalah 55,22 tahun, rata-rata kadar pada Gambar 1

97
Berkala Kedokteran, Vol.12, No.1, Feb 2016: 95-101

1.2

Jumlah Monosit (ribu/uL) 1

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400

Kadar Kolesterol Total (mg/dL)

Gambar Grafik Korelasi antara Kadar Kolesterol Total dengan Jumlah Monosit pada
Pasien PJK di RSUD Ulin Banjarmasin Periode Agustus 2014-Mei 2015

Gambar 1 menampilkan diagram monosit tidak signifikan (p>0,05).


tebar (scatter plot) yang menunjukan Kemudian dilihat nilai korelasi sebesar
sebaran data antara kadar kolesterol 0,033 menunjukan korelasi yang sangat
total (horizontal) dan jumlah monosit lemah (0-0,19) antara kadar kolesterol
(vertikal). Diagram tersebut total dengan jumlah monosit.
menampilkan garis best fit yang Hasil penelitian yang dilakukan di
menanjak dari kiri ke kanan sehingga RSUD Ulin Banjarmasin sesuai dengan
dapat diartikan bahwa kedua variabel hipotesis yang menyatakan bahwa
memiliki korelasi positif. Untuk terdapat korelasi positif antara kadar
mengetahui korelasi kedua variabel kolesterol total dengan jumlah monosit.
dengan lebih spesifik, maka dilakukan Berdasarkan hipotesis, peningkatan
uji analisis.. kadar kolesterol total akan diikuti
Proses analisis data dalam dengan peningkatan jumlah monosit.12
penelitian ini diawali dengan Kadar kolesterol total yang tinggi akan
melakukan uji normalitas data menyebabkan respon inflamasi pada
menggunakan Kolmogorov Smirnov. dinding pembuluh darah, sehingga
Sebaran data dikatakan normal jika nilai terjadi peningkatan permeabilitas
p > 0,05. Hasil uji normalitas lemak. Hal ini menyebabkan
menunjukkan sebaran data kedua meningkatnya migrasi monosit sehingga
variabel adalah normal (p > 0,05), yaitu jumlah monosit yang beredar dalam
kadar kolesterol total (p=0,449) dan darah meningkat. Monosit masuk ke
jumlah monosit (p=0,177). dalam tunika intima akan berubah
Analisis data dilanjutkan dengan menjadi makrofag. Permeabilitas lemak
uji korelasi Pearson untuk mengetahui yang meningkat memudahkan
kekuatan korelasi antara dua variabel. kolesterol yang membawa LDL masuk
Pada penelitian korelasi antara kadar ke dalam tunika intima. LDL kemudian
kolesterol total dengan jumlah monosit berikatan dengan radikal O2 akan
pada pasien PJK di RSUD Ulin berubah menjadi LDL-ox. LDL-ox yang
diperoleh nilai p=0,758 yang berikatan dengan makrofag akan
menunjukkan bahwa korelasi antara berubah menjadi plak aterom yang lama
kadar kolesterol total dengan jumlah

98
Salim, FA.dkk. Korelasi antara Kadar Kolesterol…

kelamaan menimbulkan faktor pengganggu lainnya. Kadar


10
aterosklerosis. kolesterol total merupakan gabungan
Hasil penelitian juga sesuai dari semua jenis kolesterol dalam darah,
dengan penelitian yang dilakukan oleh sehingga tidak secara langsung
Rothe et al yang menyatakan bahwa berhubungan dengan pembentukan plak
terdapat hubungan positif lemah antara aterosklerosis. Kadar kolesterol total
monosit CD14dimCD16+ (MPN3) dipengaruhi oleh faktor makanan,
dengan kadar kolesterol total dengan olahraga dan riwayat obat yang
nilai r=0,271 dan p= 0,012. MPN3 dikonsumsi yang pada penelitian ini
merupakan jenis monosit yang tidak dapat dikendalikan. Obat penurun
berkaitan dengan makrofag.15 kolesterol golongan penghambat HMG
CoA reduktase seperti statin memiliki
Tabel 2 Presentasi Hasil Pemeriksaan efek regresi terjadinya aterosklerosis
Kadar Kolesterol Total pada hewan uji dan manusia.15 Selain
dengan Jumlah Monosit itu, statin juga menurunkan angka
pada Pasien Penyakit kejadian penyakit kardiovaskular,
Jantung Koroner di RSUD menurunkan beberapa penanda
Ulin Banjarmasin Periode inflamasi dan menurunkan jumlah sel
Agustus 2014-Mei 2015 darah putih.16
Normal
Tidak Faktor yang dapat mempengaruhi
Normal jumlah monosit adalah cara
Kolesterol 59 orang 33 orang penghitungan jumlah monosit.
Total (64,13%) (35,87%) Penghitungan jumlah monosit di RSUD
89 orang 3 orang Ulin Banjarmasin dilakukan dengan alat
Monosit
(96,74%) (3,26%)
haematology-analyzer 5 diff. Kelebihan
dari penghitungan dengan alat adalah
Berdasarkan tabel 3 didapatkan cepat dan akurat pada kebanyakan
bahwa mayoritas sampel menunjukkan kasus. Namun pada beberapa keadaan
kadar kolesterol total dan jumlah didapatkan hasil rendah yang salah pada
monosit dalam batas normal. Penelitian penghitungan jumlah sel darah putih.17
ini dilakukan pada pasien PJK dengan Penghitungan dengan mesin dapat
plak stabil yang berkemungkinan sudah menyebabkan lisisnya monosit dan
mendapat intervensi dari gaya hidup menyebabkan monosit rusak menjadi
dan obat-obatan sehingga tidak dapat tidak terhitung. Hal ini dapat terjadi
menunjukkan dengan jelas kenaikan karena beberapa keadaan, seperti
kadar kolesterol total dengan jumlah pemeriksaan yang ditunda terlalu lama
monosit yang signifikan. sehingga sehingga dapat terjadi perubahan
Hanya sabanyak 33 pasien (35,87%) morfologi darah, tidak melakukan
yang memiliki kadar kolesterol tidak kalibrasi secara berkala pada alat, darah
normal (<150 mg/dL dan >220 mg/dL). kontrol yang digunakan sudah
Sedangkan pada penghitungan jumlah kadaluarsa, serta reagen yang digunakan
monosit didapatkan hanya 3 pasien mungkin rusak atau terkontaminasi oleh
(3,26%) yang memiliki jumlah monosit udara luar karena pengemasan yang
tidak normal (<0,3 ribu/uL dan >1 kurang baik Laboratorium hematologi
ribu/uL). dapat mengoptimalkan pelayanan
Hasil positif sangat lemah dapat kepada pasien dengan menggunakan
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti metode manual sebagai validasi.18
faktor yang mempengaruhi kadar
kolesterol total, jumlah monosit dan

99
Berkala Kedokteran, Vol.12, No.1, Feb 2016:

Faktor pengganggu lain adalah Untuk memperoleh hasil yang


keadaan stress oksidatif dan NO. Stress lebih akurat maka diharapkan perlu
oksidatif timbul akibat reaksi metabolik dilakukan penelitian lanjutan dengan
yang menggunakan oksigen sehingga membandingkan jumlah monosit
terjadi kelebihan produksi radikal dengan profil lipid lain seperti
bebas. Radikal bebas menyebabkan trigliserida (TG) dan high density
kerusakan pada beberapa organ seperti lipoprotein (HDL), menghitung kadar
jantung, hati dan ginjal. Kerusakan LDL teroksidasi (LDL-ox) dan
organ ini dapat berakhir pada kematian mengendalikan faktor-faktor yang dapat
sel sehingga terjadi percepatan mempengaruhi hasil penelitian seperti
timbulnya penyakit degeneratif seperti gaya hidup, obat yang menurunkan
PJK. Namun keadaan stress oksidatif kadar lemak sebelum dilakukan
dapat dicegah dengan asupan pemeriksaan dan cara penghitungan
antioksidan, sehingga mempercepat jumlah monosit.
degradasi radikal bebas.19 Nitric oxide
(NO) berfungsi untuk menghambat
adhesi trombosit dan monosit di endotel DAFTAR PUSTAKA
serta efek anti proliferatif dan 1. Luckhaupt SE and Calvert GM.
vasodilatasi pada otot pembuluh darah. Prevalence of coronary heart disease
Jika kadar NO tinggi didalam darah or stroke among workers aged <55
maka proteksi terhadap dinding years — United States, 2008–2012.
pembuluh darah baik sehingga proses Centers for Disease Control and
aterosklerosis tidak akan cepat Prevention. 2014; 63(30): 645-640.
20,21
terjadi. 2. Majid A. Penyakit jantung koroner:
patofisiologi, pencegahan, dan
PENUTUP pengobatan terkini. Pidato
Berdasarkan hasil analisis dan pengukuhan jabatan guru besar tetap
pembahasan mengenai penelitian yang dalam bidang ilmu fisiologi. Medan:
berjudul korelasi antara kadar kolesterol Fakultas Kedokteran Universitas
total dengan jumlah monosit pada Sumatra Utara, 2007.
pasien PJK di RSUD Ulin Banjarmasin, 3. Zahra M. Gambaran epidemiologi
dapat diambil simpulan bahwa: rerata penyakit jantung koroner pada
kadar kolesterol total pada pasien pasien wanita di RS Harapan Kita
penyakit jantung koroner di RSUD Ulin Jakarta tahun 2009. Skripsi:
Banjarmasin adalah sebesar 198,41 Universitas Indonesia, 2010.
mg/dL (kadar kolesterol total 4. Wong ND. Epidemiological studies
normal=150-220 mg/dL), rerata jumlah of CHD and the evolution of
monosit pada pasien penyakit jantung preventive cardiology. Cardiol.
koroner di RSUD Ulin Banjarmasin 2014; 11: 276-289.
adalah sebesar 0,58 ribu/uL (jumlah 5. Alan SG, Dariush M, Véronique
monosit normal=0,3-1,0 ribu/uL), dan LR, et al. Heart disease and stroke
terdapat korelasi yang sangat lemah, statistics--2014 update: a report
tidak signifikan dan searah antara kadar from the American Heart
kolesterol total dengan jumlah monosit Association. Circulation. 2013; 128:
pada pasien penyakit jantung koroner di 1-4.
RSUD Ulin Banjarmasin (p=0,758 dan 6. Erasta A. Hubungan faktor risiko
r=0,033). mayor penyakit jantung koroner
dengan skor pembuluh darah

100
Salim, FA.dkk. Korelasi antara Kadar Kolesterol…

koroner dari hasil angiografi 15. Rothe G, Alexandra SH, Josef S,


koroner di RSUP dr. Kariadi Claudia A, Weidinger G, Gerd S. A
Semarang. Skripsi: Universitas more mature phenotype of blood
Diponegoro, 2012. mononuclear phagocytes is induced
7. Badan Penelitian dan by fluvastatin treatment in
Pengembangan Kesehatan. Riset hypercholesterolemic patients with
keseharan dasar 2013. Jakarta: coronary heart disease.
Kementrian Kesehatan Republik Atherosclerosis. 1999; 144: 251-
Indonesia, 2013. 161.
8. Pandelaki K. Diabetic dyslipidemia 16. Madjid M and Fatemi O.
management, the first East Components of the complete blood
Indonesia endo-metabolic update. count as risk predictors for coronary
Makassar: Perkeni, 2006. heart disease. Tex Heart Institute
9. Anthony SF, Eugene B, Dennis LK, Journal. 2013; 40(1): 17-29.
et al. Harrison’s principles of 17. Samuel OI, Thomas N, Ernest OU,
internal medicine. New York: Mc Imelda NN, Elvis NS, Ilfeyinwa E.
Graw Hill; 2006. Comparison of haematological
10. Silbernagl S and Lang F. Teks & parameters determined by the
atlas berwarna patofisiologi. Sysmex KX-2IN automated
Jakarta: EGC; 2006. haematology analyzer and the
11. Hubert HB, Feinleib M, McNamara manual counts. BMC Clinical
PM, Castelli WP. Obesity as an Pathology. 2010: 10(3); 1-5.
independent risk factor for 18. Kay LL, Haris RJ, Gerald D, Nancy
cardiovascular disease: a 26 years R, William GF. Elimination of
follow up of participant in the instrument-drivem reflex manual
Framingham Heart Study. differential leukocyte counts.
Circulation. 1983; 67(5): 968-77. American Journal Clinical
12. Liu ML, Reilly MP, Casasanto P, Pathology. 2003; 119: 656-662.
McKenzie SE, Williams KJ. 19. Suarsana IN, Wresdiyati T,
Cholesterol enrichment of human Suprayogi A. Respon stres oksidatif
monocyte/macrophages induces dan pemberian isoflavon terhadap
surface exposure of aktivitas enzim superoksida
phosphatidylserine and the release dismutase dan peroksidasi lipid
of niologically-active tissue factor- pada hati tikus. JITV. 2013; 18(2):
positive microvesicles. Arterioscler 146-152.
Thromb Vasc Biol. 2007; 27: 430- 20. Li H and Forstermann U. Prevention
435. of atherosclerosis by interference
13. Gerszten RE and Tager AM. The with vascular nitric oxide system.
monocyte in atherosclerosis - should Current Pharmacentical Design.
I stay or should I go now? The New 2009; 15: 3133-3145.
England Journal of Medicine. 2012; 21. Napoli C, Nigris FD, Ignaro SW,
366(18): 1734-1736. Pignalosa O, Sica V, Ignaro LJ.
14. Prasetyaningsih N dan Adipirenol P. Nitric oxide and atherosclerosis: an
Hubungan antara monosit dengan update. Elsevier. 2006; 1: 265-279.
profil lipid pada penderita penyakit
jantung koroner. Symposium Joglo
Semar, 2014.

101

Anda mungkin juga menyukai