Anda di halaman 1dari 9

Khasiat Daun Kemangi (Ocimum basillicum)

Kemangi (Ocimum basillicum) merupakan anggota famili lamiaceae yang berarti kelompok tanaman
dengan bunga berbibir. Nama genus kemangi adalah ocimum yang berarti tanaman beraroma. Aroma
khas tersebut muncul dari daunnya. Kemangi berkerabat dekat dengan tanaman selasih (ocimun
sancium), daun mint (mentha arvensis), dan daun bangun-bangun alias daun jinten (coleus amboinicus).
Daun mint di Sunda dikenal dengan karesmen, lazim dilalap mentah. Kerabat yang paling dekat dengan
kemangi adalah basil (ocimun amboinicus).

Kemangi kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan
memelihara kesehatan jantung. Aroma wangi daun kemangi memang mengundang selera makan. Wajar
saja jika orang mengkonsumsi daun ini sebagai lalapan mentah, campuran pepes, karedok atau
terancam. Selain melezatkan hidangan, berikut manfaat daun kemangi lainnya:

1. Daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu memperkuat masa hidup sperma
dan mencegah kemandulan.

2. Daun kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan
estrogen.

3. Zat flavonoid seperti orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh.
Sedangkan flavonoid seperti cineole, myrcene dan eugenol mempunyai manfaat sebagai antibiotik alami
dan anti peradangan.

4. Getah kemangi dapat digunakan sebagai obat sariawan dan sakit telinga.

5. Daun kemangi dapat dikonsumsi untuk memperbanyak ASI, penenang, mengobati encok dan penurun
panas.
6. Daun kemangi juga dapat meningkatkan jumlah air seni, menghilangkan masuk angin dan peluruh
dahak.

7. Konsumsi daun tanaman ini juga dapat mengatasi masalah bau mulut dan bau badan.

8. Asam aspartat, apigenin, arginin dan boron dalam tanaman ini juga sudah diketahui khasiatnya.
Senyawa sineol berkhasiat sebagai penenang, membantu mengatasi ejakulasi dini, merangsang aktivitas
saraf pusat dan melebarkan pembuluh darah kapiler.

Kemangi yang ada di Indonesia bernama botani ocimum basillicum. Karena tumbuhnya menyemak,
kemangi dikelompokkan dalam kelompok basil semak (bush basil).

Kemangi lazim digunakan dalam sajian khas Betawi, seperti laksa ataupun nasi ulam. Di Jawa Barat,
kemangi alias surawung digunakan dalam beragam masakan Sunda yang lezat seperti ulukutek oncom
leunca (tumis leunca), pais lauk (pepes ikan), laksa bogor ataupun karedok. Sementara di daerah Jawa
Timur, daun kemangi disajikan dengan nasi krawu, botok, trancam (urap), pencek tempe ataupun ikan
bumbu pesmol yang rasanya kurang pas dan juga kurang nikmat tanpa daun kemangi. Dalam khazanah
masakan khas Menado — seperti bubur gurih komplet — dibubuhi kemangi sebagai pelengkap sajian.

Di India dan sebagian wilayah di Afrika, seduhan ”teh kemangi” lazim disajikan menggantikan seduhan
daun teh asli. Minuman tersebut biasanya disajikan pada saat pergantian musim, yaitu ketika orang
mudah terserang batuk, pilek, ataupun demam.

Berbeda dengan di Eropa, di sana kemangi disuling dan diambil minyak atsirinya. Minyak atsiri kemangi
banyak digunakan sebagai bahan campuran pembuatan obat ataupun untuk perawatan tubuh seperti
sabun mandi, biang parfum, body lotion, minyak gosok, permen pelega tenggorokan, dan juga minyak
aroma terapi.

Menurut ”Daftar Komposisi Bahan Makanan” Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, kemangi
termasuk sayuran kaya provitamin A. Setiap 100 g daun kemangi terkandung 5.000 SI vitamin A.
Kelebihan lainnya, kemangi termasuk sayuran yang banyak mengandung mineral kalsium dan fosfor,
yaitu sebanyak 45 dan 75 mg per 100 g daun kemangi.
Kita telah lama mengenal kemangi sebagai makanan fungsional yang lezat sekaligus berkhasiat obat.
Secara turun-temurun, kemangi dimanfaatkan untuk mengatasi perut kembung atau masuk angin.
Apabila bayi dan balita Anda menderita kembung atau demam, oleskan saja remasan kemangi bersama
bawang merah dan minyak kelapa pada bagian perut, dada, dan punggung (karena bayi belum bisa
makan).

Apabila kita menghadapi masalah-masalah dengan bau badan, bau mulut, atau ASI macet, dapat diatasi
dengan membiasakan diri mengonsumsi lalap kemangi segar. Cara lainnya, minum air perasan daun
kemangi yang telah dihaluskan bersama daun beluntas dan daun kunyit. Dalam buku ”A Dictionary of
Practical Material Medical”, John Henry M. menyebutkan, sari daun kemangi berkhasiat menyembuhkan
diare, nyeri payudara, batu ginjal, gangguan pada vagina, dan juga dapat mengatasi albuminaria, yaitu
adanya konsentrasi albumin di dalam urin.

Menurut tim peneliti dari Center for New Crops and Plant Products, Purdue University, AS, daun
kemangi terbukti ampuh untuk menyembuhkan sakit kepala, pilek, diare, sembelit, cacingan, dan
gangguan ginjal. Mereka pun mengemukakan keampuhan pengobatan menggunakan daun kemangi,
yaitu dapat mengatasi sakit maag, perut kembung, masuk angin, kejang-kejang, dan badan lesu. Selain
itu, aroma kemangi dapat menolak gigitan nyamuk.

Sejak zaman dahulu, kemangi disuling untuk diambil sari minyak atsirinya. John Henry menggolongkan
minyak kemangi sebagai minyak atsiri tinggi. Artinya, aroma kemangi segera hilang setelah 24 jam
dioleskan ke tubuh. Sebagai perbandingan, minyak atsiri katagori sedang, akan hilang aromanya setelah
3 hari dioleskan, sedangkan minyak atsiri katagori rendah, aromanya hilang setelah seminggu.

Minyak atsiri kemangi dapat digunakan untuk pijat aroma terapi karena minyak atsiri kemangi dapat
meringankan dan menyegarkan tubuh. Namun, wanita hamil dilarang menggunakannya karena
dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya keguguran.

Selain itu, minyak kemangi berkhasiat mengatasi gangguan pencernaan seperti salah cerna, muntah-
muntah, infeksi usus, radang lambung, serta gas dalam usus. Juga, gangguan kepala (seperti sakit
telinga, demam, sakit saluran hidung, migrain), gangguan otot (kejang-kejang atau kram), dan gangguan
saraf (kecemasan, depresi, histeria, lemah saraf, insomia).
Bagi pria, kemangi ada juga manfaatnya. Senyawa 1-8 sineol dalam kemangi dapat mengatasi masalah
ejakulasi prematur. Apigenin fenkhona dan eugenol-nya dapat memudahkan terjadinya ereksi.
Sementara zat arginin yang terkandung dalam kemangi bisa memperkuat daya hidup sperma dan
mencegah kemandulan.

Sementara bagi wanita, kemangi termasuk makanan sehat yang sangat bermanfaat. Kemangi kaya
senyawa anetol dan boron yang merangsang hormon estrogen, sedangkan senyawa eugenolnya dapat
membunuh jamur penyebab keputihan. Zat stigmaasterol dalam kemangi merangsang pematangan sel
telur (ovulasi), tannin, dan sengnya mengurangi sekresi cairan vagina. Zat triptofan bisa menunda
monopause. Kemangi memang bukan sayuran biasa, jadi jangan remehkan kemangi. (Source: Pikiran
Rakyat)

Kemangi, selain sebagai bumbu dapur dan pelengkap sambal, juga bermanfaat sebagai obat alami.
Berikut ini beberapa resep daun kemangi untuk obat alami yang bisa Anda coba :

1. Teh yang dibuat dari daun kemangi dapat digunakan untuk mengatasi mual, disentri, atau
menurunkan panas (sebagai antipiretik). Caranya, satu sendok makan daun kemangi kering diseduh
dengan setengah cangkir air, lalu diminum. Bila perlu tambahkan madu sebagai pemanis.

2. Untuk mengobati panu, ambil segenggam daun kemangi, cuci, tumbuk halus, beri sedikit air kapur
sirih. Gosokkan ramuan ini pada kulit yang berpanu. Lakukan 2 kali sehari.

3. Untuk sariawan, ambil 50 helai daun kemangi, cuci bersih, kunyah sampai halus selama 2-3 menit,
telan. Minum air hangat. Lakukan 3kali sehari.

4. Untuk mengurangi bau nafas tak sedap, sering-seringlah makan lalapan daun kemangi, daun kunir dan
beluntas.

5. Mengatasi bau keringat, biasakan mengkonsumsi kemangi sebagai lalapan. Sebagai permulaan,
lakukan setiap hari selama 1minggu.
6. Mengobati kutil, cuci bersih daun kemangi, gosokkan pada kutil secara teratur.

Sumber:

http://tokoherbal.com/index.php?option=com_content&view=article&id=102:daun-
kemangi&catid=42:artikel-tanaman&Itemid=54

http://www.forumbebas.com/thread-61139.html

http://superdownload.wapzan.com/healt/petai1.php

I. TUJUAN

1. Mengetahui proses pembuatan dan pengolahan Daun Kemangi menjadi simplisia yang terstandar
dan bermutu.

2. Membuat simplisia yang terstandar dan bermutu dari Daun Kemangi

3. Mengetahui standarisasi simplisa yang baik.

II. METODE KERJA

1. Pengumpulan bahan baku

Daun kemangi yang di gunakan untuk pembuatan simplisia adalah daun yang sudah tua. Pengambilan
daun pada saat siang hari karena pada saat itu daun sedang melakukan proses fotosintesis.

2. Sortasi Basah

Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari
simplisia. Pada pembuatan simplisia daun kemangi kali ini di dapat kotoran dan rumput.

3. Penimbangan
Penimbangan awal pada saat daun masih segar bertujuan untuk perhitungan kadar air dari simplisia
tersebut setelah proses penjemuran

4. Pencucian

Pencucian di lakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran laiinya yang melekat pada bahan
simplisia. Pencucian di lakukan dengan air bersih dan mnegalir.

5. Perajangan

Tujuan perajangan pada simplisia adalah untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan
penggilingan. Tanaman yang baru di ambil jangan langsung di Rajang tetapi di jemur dalam keadaan
utuh selama 1 hari. Perajangan di lakukan dengan menggunakan pisau dengan ketebalan 1-3mm.

6. Pengeringan

Tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak sehingga dapat di
simpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik
akan mencegah penurunan mutu atau perusakan simplisia.

Cara pengeringan pada daun kemangi dengan cara pengeringan alamiah, yaitu dengan cara di angina-
angin kan , tidak dengan cara di keringkan di bawah sinar matahari langsung, karena daun merupakan
bagian tumbuhan yang lunak sehingga apabila dengan cara di keringkan di bawah sinar matahari
langsung akan menyebabkan penguapan yang cepat sehingga zat aktif akan mudah hilang.

7. Sortasi Kering

Sortasi kering ini bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang
tidak di inginkan atau kotoran-kotoran yang menempel pada saat pengeringan.

8. Penghalusan

Penghalusan yang saya lakukan dengan cara menggunakan alat penghalus.

9. Pengepakan dan penyimpanan


Penyimpanan simplisia yang saya lakukan dengan memasukan simplisia yang sudah halus ke dalam botol
berwarna coklat, dan di tutup rapat agar terhindar dari paparan sinar matahari atau masuknya serangga.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pembuatan simplisia Daun Kemangi yang saya lakukan dari tahap pengumpulan bahan baku
sampai pada tahap pengepakan dan penyimpanan selesai saya lakukan dengan sebaik-baiknya. Terkait
tahap pengeringan dengan cara di angina anginkan selama 4 hari .

Taksonomi daun Kemangi adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Sub kingkdom : Tracheobionta (tumbuhan perbembuluh)

Super divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Lamiales

Genus : Ocimum

Spesies : Ocimum sanctum L

Nama daerah : Kemangi, surawung (sunda), lampes

Dalam praktikum kali ini saya melakukan perhitungan susut pengeringan pada simplisia yang saya buat
yaitu Daun kemangi .
Susut pengeringan

(bobot awal)-(bobot akhit) X 100% =

bobot awal

500mg-100mg X 100% = 80%

500mg

Bobot awal = berat bahan baku setelah di sortasi basah

Bobot akhir = berat bahan baku setelah di sortasi kering

Berdasarkan data tersebut pembuatan simplisia yang saya lakukan mengalami susut pengeringan
sebesar 80% . di katakana sesuai persyaratan karena susut pengeringan pada simplisia minimal 30%.

NO

PROSEDUR KERJA

KETERANGAN

1.

Pemilihan Bahan Baku

Daun segar daun Kemangi , pemilihan daun yang sudah tua

2.

Sortasi Basah
Bahan baku dibersihkan dari pengotor daun kering, rumput yang menepel pada daun

3.

Pencucian

Setelah di sortasi bahan dicuci dengan air bersih dan mengalir

4.

Berat Bahan Baku setelah di sortir

500gram

5.

Perajangan

Dengan dirajang secara vertikal beraturan.

6.

Pengeringan

a. Cara pengeringan : dengan cara di angin-angin , tidak dengan pemanasan di atas sinar matahari
langsung

b. Lama pengeringan : 4 hari

c. Berat kering : 100 gram

d. Kadar air : 80 %

7.

Pemeriksaan Organoleptik

a. Bentuk : Serbuk halus

b. Warna : Hijau kecoklatan

c. Bau : Khas Aromatik

d. Rasa : hapir tidak berasa

8.

Pemeriksaan Makroskopik

Serbuk simplisia berbentuk hablur berwarna hijau kecoklatan , dan bau khas aromatik

Anda mungkin juga menyukai