Teori Fiks
Teori Fiks
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu lima menit dalam keadaan cukupistirahat/tenang (Kemenkes RI, 2013).
Hipertensi didefinisikan sebagaipeningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya140 mmHg atau tekanandarah diastolik sedikitnya 90 mmHg (Price &
Wilson, 2006).
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lamadapat
menyebabkan kerusakan pada ginja, jantung, dan otak bila tidak dideteksi secara dini
dan mendapat pengobatan yang memadai (Faqih, 2006).
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas
suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah
tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.1 Anatomi Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks
(superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS – V) berada
di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan
bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat system kardiovaskuler terletak di
sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae
tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat
memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang dewasa sekitar
250-350 gram. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:
a) Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi
kosta III-I.
b) Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
c) Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis,
brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
d) Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena
azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
e) Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat.
Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping,
diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung
sehingga jantung tidak mudah berpindah. Faktor yang mempengaruhi kedudukan
jantung adalah:
a) Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung
b) agak turun kebawah
c) Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun
batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat
d) Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong
bagian bawah jantung ke atas
e) Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh.
Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:
a) Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus
jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan
rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal
dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican
untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.
b) Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan
miokardium yaitu:
Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan
dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar
mencakup kedua atria.
Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler
sampai ke apeks jantung.
Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan
ventrikel).
c) Dalam / Endokardium
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari
jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian
depan sinus vena kava.
Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:
1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya
membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
a. Muara atrium kanan terdiri dari:
− Vena cava superior
− Vena cava inferior
− Sinus koronarius
− Osteum atrioventrikuler dekstra
b. Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
c. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum
atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum
pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri
dari:
− Valvula triskuspidal
− Valvula pulmonalis
2. Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula
3. Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum
atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari:
a. Valvula mitralis
b. Valvula semilunaris aorta
Peredaran darah jantung
Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra
yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra
masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup
vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru
masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel
sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta. Peredaran darah
jantung terdiri dari 3 yaitu:
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara
trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan
ventrikel kanan.
2. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan
melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis
merupakan lanjutan dari vena.
f. Siklus Jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga
ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus
jantung.
h. Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung:
1. Bunyi pertama: lup
2. Bunyi kedua : Dup
3. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
4. Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama
2.3 Klasifikasi
Adapun klasifikasi hipertensi terbagi menjadi; (Kemenkes RI, 2013)
1. Berdasarkan Penyebab
a. Hipertensi Primer atau Hipertensi Esensial
Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik),walaupun dikaitkan
dengan kombinasi faktor gaya hidupseperti kurang bergerak (inaktivas) dan
pola makan. Hipertensijenis ini terjadi pada sekitar 90% pada semua kasus
hipertensi.
b. Hipertensi Sekunder atau Hipertensi Non Esensial
Hipertensi yang diketahui penyebabnya. Pada sekiar 5-10%penderita
hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal, sekitar 1-2% penyebabnya
adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu, misalnya pil KB.
2. Berdasarkan bentuk hipertensi
Hipertensi diastolik (diastolic hypertension, hipertensi campuran(sistol dan diastol
yang meninggi). Hipertensi sistolik (isolatedsystolic hypertension).
Jenis hipertensi yang lain, adalah sebagai berikut; (Kemenkes RI, 2013)
1. Hipertensi Pulmonal
Suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanandarah pada pembuluh
darah arteri paru-paru yangmenyebabkan sesak nafas, pusing dan pingsan pada
saat melakukan aktivitas.
Berdasar penyebabnya hipertensipulmonal dapat menjadi penyakit berat yang
ditandai denganpenurunan toleransi dalam melakukan aktivitas dan gagaljantung
kanan. Hipertensi pulmonal primer sering didapatkanpada usia muda dan usia
pertengahan, lebih sering didapatkanpada perempuan dengan perbandingan 2:1,
angka kejadianpertahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta penduduk, dengan
meansurvival/sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 2-3 tahun.Kriteria diagnosis
untuk hipertensi pulmonal merujuk pada National Institute of Health; bila tekanan
sistolik arteripulmonalis lebih dari 35 mmHg atau "mean"tekanan arteripulmonalis
lebih dari 25 mmHg pada saat istirahat atau lebih30 mmHg pada aktifitas dan tidak
didapatkan adanya kelainankatup pada jantung kiri, penyakit myokardium,
penyakitjantung kongenital dan tidak adanya kelainan paru.
2. Hipertensi Pada Kehamilan
Pada dasarnya terdapat 4 jenis hipertensi yang umumnyaterdapat pada saat
kehamilan, yaitu:
a. Preeklampsia-eklampsia atau disebut juga sebagai hipertensiyang diakibatkan
kehamilan/keracunan kehamilan (selaintekanan darah yang meninggi, juga
didapatkan kelainan pada air kencingnya). Preeklamsi adalah penyakit yang
timbuldengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yangtimbul
karena kehamilan.
b. Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejaksebelum ibu
mengandung janin.
c. Preeklampsia pada hipertensi kronik, yang merupakangabunganpreeklampsia
dengan hipertensi kronik.
d. Hipertensi gestasional atau hipertensi yang sesaat. Penyebab hipertensi dalam
kehamilan sebenarnya belum jelas. Ada yang mengatakan bahwa hal tersebut
diakibatkan oleh kelainan pembuluh darah, ada yang mengatakan karena
faktor diet, tetapi ada juga yang mengatakan disebabkan faktor keturunan, dan
lain sebagainya.
Klasifikasi Hipertensi
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmH
2.4 Etiologi
Menurut (Widjadja,2009) penyebab hipertensi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
a. Hipertensi primer atau esensial
Hipertensi primer artinya hipertensi yang belum diketahui penyebab dengan jelas.
Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti
bertambahnya usia, sters psikologis, pola konsumsi yang tidak sehat, dan
hereditas (keturunan). Sekitar 90% pasien hipertensi diperkirakan termasuk dalam
kategori ini.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder yang penyebabnya sudah di ketahui, umumnya berupa
penyakit atau kerusakan organ yang berhubungan dengan cairan tubuh, misalnya
ginjal yang tidak berfungsi, pemakaiyan kontrasepsi oral, dan terganggunya
keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah. Dapat
disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, dan penyakit jantung.
2.7 Patofisiologi
Sebaliknya, jika aktivitas memompa jantung berkurang arteri mengalami pelebaran, banyak
cairan keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah akan menurun.Penyesuaian terhadap faktor-
faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan didalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom
(bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis). Perubahan
fungsi ginjal, ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara: jika tekanan darah
meningkat, ginjal akan mengeluarkan garam dan air yang akan menyebabkan berkurangnya
volume darah dan mengembalikan tekanan darah normal. Jika tekanan darah menurun, ginjal
akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan
tekanan darah kembali normal. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan
menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi,
yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron. Ginjal merupakan organ peting
dalam mengembalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal
dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Misalnya penyempitan arteri yang
menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.
Peradangan dan cidera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya
tekanan darah (Triyanto 2014).
2.9 Penatalaksanaan
2. Beta bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dalam memompa darah dan
mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung.
c. Terapi herbal
Banyak tanaman obat atau herbal yang berpotensi dimanfaatkan sebagai obat hipertensi
sebai berikut :
1. Daun seledri
Seledri (Apium graveolens, Linn.) merupakan tanaman terna tegak dengan ketinggian
dari 50 cm. Semua bagian tanaman seledri memiliki bau yang khas, identik dengan
sayur sub.Bentung batangnya bersegi, bercabang, memiliki ruas, dan tidak
berambut.bunganya berwarna putih, kecil, menyerupai payung, dan majemuk.Buahnya
berwarna hijau kekuningan berbentuk kerucut.Daunnya memiliki pertulangan yang
menyirip, berwarna hijau, dan bertangkai.Tangkai daun yang berair dapat dimakan
mentah sebagai lalapan dan daunnya digunakan sebagai penyedap masakan, seperti
sayur sop.
Contoh ramuan seledri secara sederhana sebagai berikut:
a.) Bahan : 15 batang seledri utuh, cuci bersih dan 3 gelas air
b.) Cara membuat dan aturan pemakai : potong seledri secara kasar, rebus seledri
hingga mendidih dan tinggal setengahnya, minum air rebusannya sehari dua kali
setelah makan.
Ruhyanuddin, Faqih. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
KARDIOVASKULER. Malang : UMM Press
http://stikeskusumahusada.ac.id/images/file/36.pdf
http://digilib.unila.ac.id/20717/15/BAB%20II.pdf
http://repository.ump.ac.id/722/3/BERNANDHA%20ARDHAN%20SADHEWA%20BAB
%20II.pdf