Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN RISIKO

Ditujukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester

“Mata kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja dalam Keperawatan”

Disusun oleh :

Shanti Dewi Susanti

1610105207

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

SEBELAS APRIL SUMEDANG

2017/2018
Kata Pengantar

Bismillahirahmannirahim, puji dan syukur kehadirat Allah Swt. Tak lupa

shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW.

Berkat limpahan nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul “Manajemen Risiko” dengan sebaik-baiknya.

Terimakasih kepada Ibu Ns.Mona Yulianti.S.Kep.,M.Kep. Selaku dosen

mata kuliah yang telah memberikan tugas ini. Harapan saya, semoga makalah ini

dapat memberikan informasi dan dapat bermanfaat untuk pengembangan

wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Sumedang, Oktober 2017

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................. i

Daftar Isi....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Risiko................................................................................... 3

2.2 Pengertian Manajemen Risiko................................................................ 3

2.3 Manfaat Manajemen Risiko................................................................... 4

2.4 Tahapan Manajemen Risiko................................................................... 4

2.5 Proses Manajemen Risiko...................................................................... 5

2.6 Pengelolaan Manajemen Risiko............................................................. 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................. 8

Daftar Pustaka.............................................................................................. 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Australian Standards/New Zealand Standards (AS/NZS) 4360:2004

mendefinisi risiko sebagai “Peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak

dalam pencapaian tujuan. Risiko diukur dalam besaran konsekuensi (consecuency)

dan kemungkinan terjadinya”. Risiko adalah potensi terjadinya suatu peristiwa

baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan yang dapat

menimbulkan dampak bagi pencapaian tujuan perusahaan (Media Pertamina,

2009). Artinya risiko adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam

kehidupan sehari-hari dan mempunyai peranan yang penting dalam dunia kerja

individu maupun organisasi. Berbagai macam contoh risiko seperti risiko

kecelakaan saat berkendara, risiko terkena alat-alat tajam, risiko kebanjiran di saat

musim hujan, risiko kebakaran, risiko terkena penyakit, dan masih banyak lagi

contoh risiko lainnya. Kita dapat menanggung kerugian jika dari awal kita tidak

mengantisipasi risiko tersebut. Risiko sendiri berkaitan dengan kemungkinan

terjadinya keadaan yang dapat mengancam tidak terlaksananya pencapaian tujuan.

Risiko yang melekat dari tindakan pelayanan kesehatan adalah bahwa

dalam pelayanan kesehatan yang diukur adalah upaya yang dilakukan, bukanlah

hasil akhirnya. Oleh karena itu, dengan manajemen risiko, diharapkan kerugian

yang ditimbulkan dari ketidakpastian dapat dikurangi bahkan dihilangkan untuk

kelangsungan pelayanan kesehatan.


1.1 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan risiko?

2. Apa yang dimaksud dengan manajemen risiko?

3. Apa saja manfaat manajemen risiko?

4. Bagaimana tahapan manajemen risiko?

5. Bagaimana proses manajemen risiko?

6. Bagaimana pengelolaan manajemen risiko?

1.2 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui dan memahami konsep manajemen risiko. Manajemen

risiko adalah upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya bahaya

atau kejadian yang tidak diinginkan dalam kehidupan sehari-hari.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Risiko

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia risiko diartikan sebagai akibat

yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan

atau tindakan.

Resiko dapat dikategorikan dalam dua bentuk yaitu :

1). Resiko spekulatif

Resiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dapat memberikan keuntungan

dan juga dapat memberikan kerugian.

2). Resiko murni

Resiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat

merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan.

2.2 Pengertian Manajemen Risiko

Menurut Djojosoedarso (2003) manajemen risiko adalah pelaksanaan

fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang

dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat.

Manajeman risiko menurut Wikipedia adalah suatu pendekatan

terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan

ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko,

pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan

menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya.


Manajemen risiko merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengukur

risiko, menghindari risiko, mengurangi dampak buruk dari risiko itu sendiri, serta

membentuk strategi yaitu mentransfer risiko pada pihak lain, dan menerima

sebagian maupun seluruh konsekuensi dari risiko tersebut.

2.3 Manfaat Manajemen Risiko

Manfaat dalam menerapkan manajemen risiko antara lain :

1. Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko dari setiap

kegiatan yang mengandung bahaya

2. Menekan biaya untuk penanggulangan kejadian yang tidak diinginkan

3. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai risiko operasi bagi

setiap unsur dalam organisasi/ perusahaan

4. Memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku

(Ramli, Soehatman.“Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3

OHS Risk Management - hal 4”. Jakarta : PT.Dian Rakyat. 2010)

2.4 Tahapan Manajemen Risiko

Beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk menerapkan manajemen risiko k3

adalah :

1. Menentukan Konteks

2. Melakukan Identifikasi Risiko

3. Penilaian Risiko

4. Pengendalian Risiko

5. Komunikasi dan Konsultasi

6. Pemantauan dan Tinjauan Ulang


2.5 Proses Manajemen Risiko

Proses manajemen risiko meliputi :

1. Penentuan konteks

Menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan ruang lingkup manajemen risiko

yang akan dilakukan.

2. Identifikasi resiko

Mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi

terjadinya risiko untuk analisis lebih lanjut. Teknik-teknik yang dapat digunakan

dalam identifikasi resiko antara lain:

a) Brainstorming (pengungkapan Pendapat)

b) Survey

c) Wawancara

d) Informasi historis

e) Kelompok kerja

3. Analisis resiko

Dilakukan dengan menentukan tingkatan konsekuensi yang akan terjadi.

Kemudian ditentukan tingkatan risiko yang ada dengan mengalikan kedua

variabel tersebut (probabilitas X konsekuensi).

4. Evaluasi resiko

Evaluasi Risiko adalah membandingkan tingkat risiko yang telah dihitung

pada tahapan analisis risiko dengan kriteria standar yang digunakan.

Hasil Evaluasi risiko diantaranya adalah:

a.) Gambaran tentang seberapa penting risiko yang ada.


b.) Gambaran tentang prioritas risiko yang perlu ditanggulangi.

c.) Gambaran tentang kerugian yang mungkin terjadi baik dalam parameter

biaya ataupun parameter lainnya.

3.1 Pengelolaan Risiko

Jenis-jenis cara mengelola risiko:

1. Risk avoidance

Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung

risiko sama sekali. Adapun dalam memutuskan untuk melakukannya, maka

harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang

dihasilkan oleh suatu aktivitas.

2. Risk reduction

Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode

untuk mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi

dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko.

3. Risk transfer

Yaitu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu

kontrak (asuransi).

4. Risk deferral

Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda

aspek saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.

5. Risk retention
Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi

maupun mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima

sebagai bagian penting dari aktivitas.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Risiko merupaka akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,

membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Sedangkan manajemen risiko

adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko,

terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan

masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa setiap orang harus selalu berusaha untuk

mencegah terjadinya risiko, artinya bahwa adanya upaya untuk meminimalkan

atau mencegah risiko yang terjadi. Pengelolaan-pengelolaan dari pencegahan

risiko inilah yang kita sebut sebagai manajemen risiko.


Daftar Pustaka

https://www.researchgate.net/publication/298439495.pdf (27 Oktober 2017)

https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko (27 Oktober 2017)

http://e-journal.uajy.ac.id/402/3/2MTS01427.pdf (27 Oktober 2017)

http://mukhtardaud.blogspot.co.id/2011/08/definisi-risiko-dan-manajemen-

risiko.html (27 Oktober 2017)

http://fani-purnama.blogspot.co.id/2013/03/manajemen-risiko-k3.html

(28 Oktober 2017)

http://rahman8194.blogspot.co.id/2013/11/manajemen-resiko.html

(28 Oktober 2017)

http://farahsoftskill.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-definisi-manajemen-

resiko.html (29 Oktober 2017)

Anda mungkin juga menyukai