Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO SP 1 HALUSINASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Jiwa

Dosen Pengampu: Dyah Wahyuningsih, M. Kep.Ns.

Disusun Oleh:

1. Panji Tri Wibowo (P1337420218048)


2. Ika Melia Nurul Janah (P1337420218058)
3. Aliifah Salsabiila (P1337420218062)
4. Dimas Agil Prasetyo (P1337420218065)
5. Septiani Tri Wulandari (P1337420218080)
6. Diana Maryam Anggriani (P1337420218083)
7. Kenati Jati Arum (P1337420218084)

Tingkat 2B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2020
SKENARIO SP 1 HALUSINASI

Tujuan :
1. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab Halusinasi
2. Pasien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala Halusinasi
3. Pasien dapat mengidentifikasi Halusinasi yang dilakukan
4. Pasien dapat mengidentifikasi akibat Halusinasi
5. Pasien dapat menyebutkan cara mengontrol Halusinasi
6. Pasien dapat mempraktikkan latihan cara mengontrol fisik I
7. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
1. Fase Orientasi
Perawat : “Assalamu’alaikum, selamat pagi Pak, perkenalkan saya Perawat
Ika, saya biasa dipanggil Ika. Saya perawat yang dinas
di ruang Nakula, saya dinas di ruangan ini selama 2
minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 7 sampai jam 2
siang, jadi selama 2 minggu ini saya yang merawat
bapak. Nama bapak siapa, dan senang dipanggil apa?”
Pasien : “Waalaikumsalam.. Nama saya Panji, saya senang dipanggil
Pak Panji”
Perawat : “Baiklah Pak Panji, bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah ada
keluhan yang bapak rasakan hari ini?”
Pasien : “Saya merasa ada yang ngejar-ngejar saya Sus. Saya takut Sus, saya juga
sering mendengar suara yang memanggil-manggil nama saya” (wajah
tegang dan tampak ketakutan)
Perawat : “ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang suara yang
mengganggu Pak Panji, apakah Bapak setuju?”
Pasien : “Ya Sus”
Perawat : “Berapa lama kita akan berbincang-bincang pak ? dan dimana bapak
ingin berbincang?”
Pasien : “Terserah Sus. Disini saja Sus”
Perawat : “Bagaimana jika 10 menit pak?”
Pasien : “Ya, boleh Sus”
2. Fase Kerja
Perawat : “Baik,kita mulai berbincang-bincang ya pak”
Pasien : “Ya, Sus”
Perawat : “Apakah bapak  mendengar suara tanpa ada wujudnya?Apa yang
dikatakan suara itu?”
Pasien : “Ya, Sus. Saya mendengar suara yang memanggil-manggil nama saya
dan semakin lama semakin mendekat seperti mengejar-ngejar saya.”
Perawat : “Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu pak? Dan kapan
yang paling sering bapak dengar suaranya?
Pasien : “Sewaktu-watu Sus. Paling sering saya dengar pada malam hari Sus.”
Perawat : “Berapa kali sehari bapak mendengar suaranya? Dan pada keadaan apa
suara itu terdengar pak apakah pada waktu sendiri?”
Pasien : “Saya biasanya mendengar suara itu sehari 1 kali tapi terkadang 2 kali
sehari Sus. Saya biasanya mendengar suara tersebut juga saat saya
sendirian saya sering memikirkan anak saya yang meninggal karena
kecelakaan Sus saya sangat merasa kehilangan dan saat itu tiba tiba suara
itu muncul.”
Perawat : “Apa yang bapak  rasakan pada saat mendengar suara itu?”
Pasien : “Saya sangat takut Sus dan saya merinding”
Perawat : “Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu?”
Pasien : “Saya teriak Sus dan saya lari utuk menghindari suara itu saya sangat
takut Sus”
Perawat : “Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang pak?”
Pasien : “Tidak Sus, suara itu tidak hilang malah semakin terdengar keras dan
semakin mendekat”
Perawat : “Baik pak begini, apa yang Bapak alami itu namanya Halusinasi.
Bagaimana kalau sekarang kita belajar cara-cara untuk mencegah suara itu
muncul, apa Bapak bersedia?”
Pasien : “Baik Sus. Bagaimana caranya ya Sus?”
Perawat : “Caranya begini... saat suara-suara itu muncul, langsung bapak  bilang,
pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara
palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Seperti itu
ya pak, coba sekarang  Bapak ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi?
Pasien : “Baik Sus. “pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar.
Kamu suara palsu.”(sambil menutup telinga)
Perawat : “Bagus sekali pak, coba lakukan sekali lagi”
Pasien : (mengangguk) “pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar.
Kamu suara palsu.” (sambil menutup telinga)
Perawat : “Wah... bagus sekali pak. Bapak sudah bisa melakukannya”
Pasien   : (tersenyum)
Perawat : “Nah, sebaiknya latihan ini Bapak lakukan secara rutin, sehingga apabila
sewaktu-waktu suara itu muncul lagi Bapak sudah terbiasa melakukan
cara tersebut”.
Pasien : “Baik, Sus”
3. Fase Terminasi
Perawat  : “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita kita bercakap-cakap?”
Pasien  : “Sekarang saya lebih lega dan tenang Sus” (wajah rileks)
Perawat    : “Syukurlah pak. Apakah Bapak masih ingat pembicaraan kita mengenai
permasalahan Bapak dan cara mengatasinya?”
Pasien    : “Iya Sus. Saya mengalami halusinasi, sering muncul kalau saya lagi
sendirian. Kalau suaranya muncul, saya bisa mengatasinya dengan
menghardik seperti yang tadi diajarkan”
Perawat   : “Bapak masih ingat caranya?”
Pasien      : “Iya Sus. Kalau ada suara itu, saya harus menutup telinga dan
mengatakan “pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar.
Kamu suara palsu”
Perawat   : “Bagus sekali karena Bapak sudah mengerti. Jika hal tersebut itu muncul
lagi, tolong Bapak praktekkan cara yang sudah saya ajarkan , dan
masukkan dalam jadwal harian bapak ya.”
Pasien : “Baik Sus”
Perawat : “Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara yang
kedua untuk mencegah suara-suara itu muncul, apakah Bapak bersedia?”
Pasien : “Ya, Sus”
Perawat : “Dimana kita akan latihan, bagaimana kalau tempatnya disini saja ya
pak?”
Pasien : “Ya, Sus”
Perawat : “Berapa lama kita akan latihan?”
Pasien : “10 menit saja”
Perawat : “Baik kalau begitu, saya pamit dulu ya pak…Assalamu’alaikum.”
Pasien : “Waalaikumsalam”

Anda mungkin juga menyukai