OLEH :
KELOMPOK 4
GOLONGAN I
2018
I. TUJUAN
1.1 Untuk mengetahui kadar protein dalam urine secara kualitatif
menggunakan metode tes rebus.
1.2 Untuk menguji kadar protein dalam urine secara kuantitatif dengan
metode Esbach.
1.3 Untuk melakukan pemeriksaan protein loss pada sampel urine dengan
metode Esbach.
II. METODE
2.1 Uji Kualitatif Protein dalam Urine dengan Metode Tes Rebus
Untuk menguji secara kualitatif protein dalam urine dilakukan dengan
merebus urine dalam suasana asam menggunakan asam asetat 6 %, positif
jika muncul endapan atau kekeruhan pada larutan uji.
2.2 Uji Kuantitatif Protein dalam Urine dengan Metode Esbach
Uji Esbach merupakan pemeriksaan untuk menilai kadar protein
dalam urine (proteinuria). Pada uji ini, pemeriksaan urine dengan cara
mencampurkan larutan asam pikrat 1% dalam air dan larutan asam sitrat 2 %
dalam air dengan urine. Asam sitrat ini hanya untuk menjaga keasamaan
cairan. Hasil positif dilihat dengan adanya kekeruhan dan tingkat kekeruhan
sesuai dengan jumlah protein.
III. PRINSIP
3.1 Uji Kualitatif Protein dalam Urine Dengan Metode Tes Rebus
Protein dalam susunan asam lemah bila dipanaskan akan mengalami
denaturasi dan akan terjadi endapan. Adanya sedikit protein dalam urine
tidaklah menunjukkan keadaan patologis.
2
3.2 Uji Kuantitatif Protein dalam Urine Metode Esbah dan
Pemeriksaan protein Loss
Asam pikrat dapat mengendapkan protein dan endapan ini dapat diukur
secara kuantitatif. Hasil kali dari tinggi endapan yang diperoleh dengan
volume urine akan memberikan hasil protein loss.
V. CARA KERJA
5.1 Uji Kualitatif Protein (Tes Rebus)
3
Bila terbentuk endapan, maka disebabkan oleh fosfat
Jika diketahui urine sudah bersifat asam (kertas lakmus merah tidak
berubah warna) maka tidak perlu penambahan asam asetat 6 %
Diisi tabung esbach diuji dengan urine hingga tanda U dan ditambahkan
reagen esbach hingga tanda R
4
5.3 Uji Kuantitatif Protein Loss
Jika diketahui urine sudah bersifat asam (kertas lakmus merah tidak
berubah warna) maka tidak perlu penambahan asam asetat 6 %
Tabung diisi urine hingga tanda U dan ditambah reagen esbach hingga
tanda R
5
Proteinuria merupakan suatu keadaan dimana urine manusia yang mengandung
protein melebihi nilai normalnya, yaitu lebih dari 150 mg/ 24 jam pada orang
dewasa atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m2.
VII. HASIL
7.1 Uji Kualitatif Protein dalam Urine : Tes Rebus
Tabel 2. Perbedaan Warna Urin Sebelum dan Setelah Pemanasan
Sampel Warna Urin Sebelum Warna Urin Setelah
Pemanasan Pemanasan
3 Kuning jernih Kuning keruh
2 Kuning jernih Kuning keruh
5 Kuning jernih Kuning keruh
IX. KESIMPULAN
1. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan metode tes rebus, dua sampel urin
menunjukkan +2 dan satu sampel +3.
2. Pada uji secara kuantitatif menggunakan metode Esbach, diperoleh bahwa sampel
urin 24 jam menunjukkan adanya endapan dengan tinggi endapan 0,35 g/L
3. Perhitungan kadar protein loss dari sampel urin 24 jam adalah 0,875 g/24 jam. Hal
ini menunjukkan bahwa kadar protein dalam urin melebihi batas normal yaitu 0,15
g/24 jam (proteinuria).
9
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, D.A.P; Dharma Santhi; Santa AP. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Klinik.
Denpasar: bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Prodjosudjadi, W. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat Penerbitan Departemen
ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Rosenfeld, L. 1982. Origins of Clinical Chemistry: The Evolution of Protein Analysis. New
York: Academic Press.
Santhi, D.G.D.D. 2018. Diktat Praktikum Kimia Klinik Farmasi. Denpasar: Bagian
Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Wirawan, R., S. Immanuel, R. Dharma. 1983. Penilaian Hasil Pemeriksaan Urin 1983.
Jakarta: Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM.
10
LAMPIRAN
Pra Perlakuan
11