Nomor :
Nomor :
1. Prof. Dr. F.X. Adji Samekto, S.H., M.Hum : Deputi Pengkajian dan
Materi, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Deputi Bidang Pengkajian dan Materi, Badan
Pembinaan Ideologi Pancasila, beralamat di Jalan Veteran 3 No. 2,
Jakarta Pusat, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nata Irawan, S.H., M.Si : Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa,
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Ketua Umum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh
Indonesia, beralamat di Jalan Proklamasi Raya No. 44, Jakarta Pusat,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
2
Pasal 1
(1) Maksud dari Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai landasan bagi
PARA PIHAK dalam pelaksanan dukungan program dan pembinaan
Ideologi Pancasila bagi para Anggota DPRD Kabupaten seluruh
Indonesia.
(2) Tujuan dari Kerja Sama ini adalah untuk memanfaatkan dan
mensinergikan kemampuan dan sumber daya PARA PIHAK untuk
3
Pasal 2
Pasal 3
PROGRAM DAN KEGIATAN
Pasal 5
HAK PARA PIHAK
Pasal 6
JANGKA WAKTU
(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun
terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang atas
kesepakatan PARA PIHAK dengan memberitahukan maksud tersebut
secara tertulis kepada Pihak lainnya, selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sebelum Perjanjian Kerja Sama ini berakhir.
6
(2) Dalam hal salah satu Pihak berkehendak untuk mengakhiri Perjanjian
Kerja Sama ini sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), maka Pihak tersebut wajib memberitahukan maksud tersebut
secara tertulis dan mendapatkan persetujuan dari Pihak lainnya,
selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum diakhirinya
Perjanjian Kerja Sama ini.
(3) Dalam hal Perjanjian Kerja Sama ini tidak diperpanjang lagi, tidak
akan mempengaruhi hak dan kewajiban PARA PIHAK yang harus
diselesaikan terlebih dahulu sebagai akibat pelaksanaan sebelum
berakhirnya Perjanjian Kerja Sama ini.
(4) Perjanjian Kerja Sama ini batal demi hukum apabila terdapat
peraturan perundang-undangan dan/atau kebijakan Pemerintah yang
menyebabkan Perjanjian Kerja Sama ini tidak dapat dilaksanakan.
Pasal 7
PEMBIAYAAN
Segala bentuk biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian
Kerja Sama ini dibebankan kepada anggaran PARA PIHAK
Pasal 9
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Dalam hal terjadi Force Majeure dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja
Sama ini, PARA PIHAK dapat dibebaskan dari kewajiban.
(2) Force Majeure sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dapat berupa
terjadinya kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam atau
gangguan lainnya yang mengakibatkan tidak dapat dilaksanakan
Perjanjian Kerja Sama ini.
7
(1) Keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak
secara langsung membatalkan Perjanjian Kerja Sama ini oleh karena
itu PARA PIHAK berkewajiban melakukan upaya untuk memulihkan
kembali keadaan, kecuali ditentukan lain oleh PARA PIHAK.
Pasal 10
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 12
Pasal 13
PENUTUP
(1) Perjanjian Kerja Sama ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani.
(2) Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani pada hari,
tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut pada awal Perjanjian
Kerja Sama dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan memiliki
kekuatan hukum yang sama.
Prof. Dr. F.X. Adji Samekto, S.H., M.Hum Nata Irawan, S.H., M.Si