ETIKA PROFESIONAL
ETIKA UMUM
Dikarenakan tidak adanya seperangkat pinsip universal yang dapat menunjukkan pilihan perilaku yang
benar untuk segala situasi, maka para ahli etika mengembangkan suatu kerangka pengambilan
keputusan etika umum kerangka tersebut adalah :
- Dapatkah fakta-fakta yang relevan dengan keputusan.
- Identifikasi masalah etis dari fakta-fakta tersebut.
- Tentukan siapa yang terpengaruh oleh keputusan tersebut dan bagaimana pengaruhnya.
- Identifikasi alternatif-alternatif pengambil keputusan.
- Identifikasi konsekuensi dari setiap alternatif.
- Tetapkan pilihan etika.
ETIKA PROFESIONAL
Etika profesional lebih luas dari prinsip-prinsip moral. Etika tersebut mencakup prinsip perilaku untuk
orang-orang profesional yang dirancang baik untuk tujuan praktis maupun untuk tujuan idealistis. Etika
profesional ditetapkan oleh organisasi profesi bagi para anggotanya yang secara sukarela menerima
prinsip perilaku profesional lebih keras daripada yang dimiinta oleh undang-undang. Kode etik
mempunyai pengaruh besar terhadap reputasi serta kepercayaan masyarakat pada profesi yang
bersangkutan, kode etik ini terus berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan dalam
praktik yang dijalankan oleh akuntan publik.
Mukadimah kode etik IAI menekankan pentingnya prinsip etika bagi para akuntan.
Keanggotaan dalam IAI bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunuyai
kewajiban untuk menjaga disiplin diri atas dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum dan peraturan.
Prinsip Etikak Profesi dalam Kode Etik IAI menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya
kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhhi
tanggungjawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku
profesionalnya. Prinsip inin meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan
pengorbanan keuntungan pribadi.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia memuat delapan etika sbb:
1. Tanggungjawab profesi
2. Kepentingan publik
3. Integritas
4. Obyektivitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku profesional
8. Standar teknis
Masing-masing prinsip dan penjelasannya akan dijelaskan di bawah ini :
- Tanggungjawab profesi
Dalam melakasanakan tanggungjawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moraldan profesional dalam semua kegiatan yg
dilakukannya.
- Kepentingan publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada
publik, menghornati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
- Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi
tanggungjawab profesioanlnya dengan integritas setinggi miungkin.
- Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya.
- Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi
dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat yg diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau
pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesionalnya yg kompeten berdasarkan
perkembangan praktik, legislasi dan teknik yg paling mutakhir.
- Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yg diperoleh selama melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum mengungkapkannya.
- Perilaku profesional
Setiap anggota harus berperilaku yg konsisten dengan reputasi profesi ygh baik dan menjauhi
tindakan yg dapat mendiskreditkan profesi.
- Standar teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yg relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip intergritas dan obyektivitas.