Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salsabilla Faradita Johari Matkul : APS

Nim : 20170610240/ H Dosen : Fadia Fitriyanti.,S.H.,M.Hum

PERBEDAAN ARBITRASE NASIONAL DENGAN ARBITRASE


INTERNASIONAL

1. Pengakuan

 Arbitrase Nasional
pengakuan lembaga arbitrase nasional adalah lembaga arbitrase yang
resmi diakui oleh negara tanpa harus adanya pengakuan dari negara lain.
 Arbitrase Internasional
Putusan arbitrase internasional baru akan dianggap sah atau diakui oleh
Indonesia bilamana menjalin suatu perjanjian baik bilateral maupun
multilateral mengenai pengakuan dan pelaksanaan putusan
arbitraseinternasional. Jadi yang tidak memiliki perjanjian tersebut maka
putusan tersebut tidak diakui oleh Indonesia, seperti yang termuat dalam
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Alternatif Penyelesaian
Sengketa dan Arbitrase.
2. Teritorial
 Arbitrase Nasional

Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang


Alternatif Penyelesaian Sengketa dan Arbitrase menganut asas teritorial.
Yang berarti dimana putusan arbitrase itu berada di wilayah Indonesia maka
arbitrase tersebut merupakan arbitrase nasional walaupun para pihaknya
berbeda kewarganegaraan. Dalam hal ini yang menjadi obyeknya adalah
teritorial/tempat bukan subyek. Arbitrase nasional adalah putusan arbutrase
yang berada di wilayah Indonesia.

 Arbirase Internasional

Arbitrase internasional adalah putusan arbitrase yang berada diluar


wilayah Indonesia berdasarkan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 30
Tahun 1999 tentang Alternatif Penyelesaian Sengketa dan Arbitrase.
“Putusan Arbitrase Internasional adalah putusan yang dijatuhkan oleh
suatu lembaga arbitrase atau arbiter perorangan di luar wilayah hukum
Republik Indonesia, atau putusan suatu lembaga arbitrase atau arbiter
perorangan yang menurut ketentuan hukum Republik Indonesia dianggap
sebagai suatu putusan arbitrase internasiona”.
3. Putusan
 Arbitrase Nasional
Putusan yang dilakukan oleh arbitrase nasional mencakup seluruh
permasalahan di Indonesia yang tetap berpedoman pada hierarki norma
hukum. Para pihak yang telah memilih dengan jalur arbitrase maka
pengadilan negeri tidak memiliki kewenangan untuk mengadilinya, serta
putusan arbitrase tersebut mengikat para pihak dan memiliki kekuatan hukum
tetap.
 Arbitrase Internasional
Putusannya terbatasi dengan ketertiban umum. Ketertiban umum yang
dimaksud adalah ketertiban umum yang berlaku di Indonesia. Jadi
putusannya harus memperhatikan ketertiban umum di Indonesia. Putusannya
dapat dilaksanakan setelah diakui oleh Mahkamah Agung yang selanjutnya
diserahkan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan tidak dapat
mengajukan banding ataupun kasasi.
Dasar hukum Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Alternatif
Penyelesaian Sengketa dan Arbitrase. Pasal 66 huruf (a), huruf (d), dan Pasal
68 ayat (1).

Anda mungkin juga menyukai