A. Pengertian Mediasi
dimana pihak luar yang tidak memihak (impartial) bekerjasama dengan pihak
berwenang untuk memutus sengketa, tetapi hanya membantu para pihak untuk
terhadap suatu sengketa atau negosiasi oleh pihak ketiga yang dapat
dimana para pihak dengan bantuan seseorang atau beberapa orang, secara
1
Ketua Mahkamah Agung RI, PERMA RI. No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi
di Pengadilan.
2
Khotibul Umam, Penyelesaian Sengketa diluar Pengadilan, (Yogyakarta: Penerbit
Pustaka Yustisia, 2010), hlm. 10.
3
Bambang Sutiyoso, Hukum Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
(Yogyakarta: Gama Media, 2008), hlm. 57.
20
21
kebutuhan mereka.
yang disengketakan.4
bersama melalui mediator yang bersikap netral dan tidak membuat keputusan
4
Susanti Adi Nugroho, Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa, (Jakarta: PT.
Telaga Ilmu Indonesia, 2009), hlm. 24- 25.
22
1. Adanya pihak ketiga yang netral dan imparsial, artinya tidak terlibat atau
terkait dengan masalah yang dipertikaikan. Netral dan imparsial dalam arti
2. Dalam kasus yang bersifat individual, mestinya pihak yang bertikai yang
pihak yang bertikai harus setuju terhadap tawaran itu. Pihak ketiga harus
3. Penyelesaian dibuat oleh pihak yang bertikai, dan harus dapat diterima
kepentingan dari pihak yang bertikai. Dengan kata lain peran mediator
5
Musahadi, Mediasi dan Resolusi Konflik di Indonesia, (Semarang: Walisongo
Mediation Center, 2007), hlm. 84.
6
Abdul Manan, Op. Cit., hlm. 176.
23
independen) yang bersifat netral dan tidak memihak, yang akan berfungsi
memihak dan ditunjuk oleh para pihak secara langsung maupun melalui
yang tidak netral, tidak hanya menyulitkan kegiatan mediasi tetapi dapat
membawa kegagalan.
yang saling terkait satu sama lain. Ketiga unsur tersebut berupa; ciri mediasi,
7
Gunawan Widjaja, Alternatif Penyelesaian Sengketa, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2001), hlm. 91.
24
8
Syahrial Abbas, Mediasi Dalam Perspektif Hukum Syari’ah, Hukum Adat, dan Hukum
Nasional, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 6-7.
25
litigasi. Dengan mediasi para pihak lebih sedikit menderita kerugian, hal ini
akan sangat terasa oleh pihak yang dikalahkan jika para pihak menggunakan
proses litigasi. Para pihak juga dapat memilih sendiri mediator yang akan
membantu mereka dalam penyelesaian masalah, hal ini terkait dengan faktor
psikologis para pihak, yaitu jika mereka sama- sama dapat menerima
memaksa, bercirikan pertentangan, dan berdasarkan hak. Hal ini berarti jika
berdasarkan perundingan.
9
http: //hukumonline.com.
26
2. Mediator terlibat dan diterima oleh para pihak yang bersengketa di dalam
perundingan.
penyelesaian.
kesepakatan.
perundingan berlangsung.
sengketa.
adalah:
perdamaian atau melalui wasit tetap diperbolehkan”. Selain itu pasal 2 ayat
Rbg.
28
maksud itu dapat disimpulkan sebagai akibat mutlak satu-satunya dari apa
yang dituliskan”.
29
pihak suatu kekuatan seperti suatu putusan hakim dalam tingkat yang
kekhilafan mengenai hukum atau dengan alasan bahwa salah satu pihak
dirugikan.
Penyelesaian Sengketa.
tetapi, Undang-Undang ini tidak mengatur dan memberikan definisi lebih rinci
Arbitrase.10
kalangan umat manusia adalah suatu realitas. Manusia sebagai khalifah Allah
10
Susanti Adi Nugroho, Op. Cit., hlm. 164-165.
30
merujuk pada sejumlah ayat Al Qur’an, hadist Nabi, praktik adat dan berbagai
kearifan lokal.
11
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Penerbit
Diponegoro, 2003), hlm. 846.
31
orang yang cinta damai. Padahal esensi ayat ini mendukung konsep mediasi
atau arbitrase dalam penyelesaian sengketa secara fair dengan intervensi pihak
ketiga. Misi Islam dalam ayat ini adalah menghindari agresi, dan setiap
dikenal dalam praktek hukum Islam. Mediasi sebenarnya adalah istilah baru
melalui mediasi (tahkim) juga telah disebutkan dalam Al Qur’an surat An-
12
Ibid., hlm. 140.
32
ِ ِ
َ ﺎق ﺑَـْﻴﻨِ ِﻬ َﻤﺎ ﻓَﺎﺑْـ َﻌﺜُﻮا َﺣ َﻜﻤﺎً ِﻣ ْﻦ أ َْﻫﻠ ِﻪ َو َﺣ َﻜﻤﺎً ِﻣ ْﻦ أ َْﻫﻠ َﻬﺎ إِ ْن ﻳُِﺮ
ﻳﺪا َ َوإِ ْن ِﺧ ْﻔﺘُ ْﻢ ِﺷ َﻘ
(35 : )اﻟﻨﺴﺂء.ًﻪَ َﻛﺎ َن َﻋﻠِﻴﻤﺎً َﺧﺒِﲑان اﻟﻠ ِﻪُ ﺑَـْﻴـﻨَـ ُﻬ َﻤﺎ إ ِﻖ اﻟﻠﺻﻼﺣﺎً ﻳـُ َﻮﻓ ْ ِإ
Artinya: “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya,
maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang
hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu
bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik
kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.”(QS. An-Nisa’: 35).13
terjadinya konflik.14
C. Prinsip-Prinsip Mediasi
mediasi tunduk pada kesepakatan para pihak. Hal ini dapat dilihat dari
13
Ibid., hlm. 123.
14
Syahrial Abbas, op.cit, hlm. 138.
33
tersebut.
3. Proses Sederhana
melalui mediasi lebih singkat, karena tidak terdapat banding atau bentuk
lainnya. Putusan bersifat final and binding yang artinya putusan tersebut
para pihak yang bersengketa pada dasarnya tidak suka jika persoalan yang
tugas mediator yang secara aktif membantu para pihak dalam memberikan
tersebut.15
D. Prosedur Mediasi
yang dihadiri kedua belah pihak, hakim mewajibkan para pihak untuk
menempuh mediasi.16
Tahap pra mediasi merupakan tahap yang amat penting, karena akan
15
Susanti Adi Nugroho, Op. Cit., hlm. 44.
16
PERMA No. 1 tahun 2008 pasal 7 ayat 1
35
menciptakan rasa yang aman bagi kedua belah pihak untuk bertemu dan
tahun 2008 ini, kepada para pihak yang bersengketa atau kuasanya, dan
mendorong para pihak untuk berperan langsung atau aktif dalam proses
mediasi. Dalam praktek selama ini sebelum berlakunya Perma No. 1 tahun
2008, sidang ditunda selama satu atau dua minggu saja, namun dalam
lama 40 hari kerja, sejak mediator dipilih oleh para pihak atau ditunjuk
dipercepat apabila tercapai kesepakatan secara dini atau mediasi gagal, dan
Kemudian pada hari sidang tersebut, atau dalam waktu paling lama
dua hari kerja berikutnya, para pihak atau kuasa hukumnya wajib
17
Syahrial Abbas, Op. Cit., hlm. 37.
36
berunding untuk memilih mediator dari daftar mediator yang dimiliki oleh
Pengadilan. Dan jika dalam waktu dua hari kerja para pihak atau kuasa
pihak wajib melaporkan kepada ketua majelis hakim, dan ketua majelis
tugas. Demikian pula sebaliknya, jika dalam waktu yang sama, para pihak
situasi dan kenyataan, dan mengakhiri proses mediasi bila sudah tidak
produktif lagi.19
18
Susanti Adi Nugroho, Op. Cit., hlm. 188.
19
Abdul Manan, Op. Cit., hlm. 177.
37
dalam proses mediasi. Upaya mediasi oleh para pihak ini diperbolehkan
individual.
mediasi.
yang diusulkan.
menerima penyelesaian.20
satu sama lain, dan memulai proses mediasi. Dalam tahap ini, terdapat
penutup mediasi.
mediasi diatur dalam pasal 1 butir 11 dan pasal 14 Perma No. 1 tahun
pertemuan:
pasal 14 ayat (1) yang berbunyi: ”proses mediasi pada asasnya tidak
20
Buku Tanya Jawab Perma RI No. 1 tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan, (kerjasama atas Mahkamah Agung RI, JICA, IICT 2008).
39
umum. Cara ini ditegaskan dalam pasal 14 ayat (2) yang berbunyi:
yang dicapai dan ditandatangani oleh para pihak dan mediator. Dan jika
dalam proses mediasi tersebut para pihak diwakili oleh kuasa hukum, para
dilaksanakan atau yang memuat i’tikad tidak baik. Para pihak dapat
2008 lebih membuka sarana dan peran mediator non hakim di luar
21
M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 265.
40
berikut:
d. Dapat dieksekusi
sendiri, tetapi tidak tertutup kemungkinan juga ada bantuan pihak lain
22
Susanti Adi Nugroho, Op. Cit., hlm. 196.
41
yang ditetapkan dalam pasal 13 ayat (3), para pihak tidak mampu
E. Mediator
netral yang membantu para pihak dalam proses perundingan guna mencari
23
Syahrial Abbas, Op. Cit., hlm. 53-54.
24
Moch. Faisal Salam, Penyelesaian Sengketa Bisnis Secara Nasional Dan Internasional,
(Bandung: Mandar Maju, 2007), hlm. 221.
42
pihak ketiga yang membantu penyelesaian sengketa para pihak, yang mana ia
akhir tetap berada di tangan para pihak yang bersengketa. Mediator hanyalah
membantu mencari jalan keluar, agar para pihak bersedia duduk bersama
pihak dan permasalahan yang dipersengketakan oleh mereka yaitu antara lain:
3. Tidak memiliki hubungan kerja dengan salah satu pihak yang bersengketa
hasilnya.26
25
PERMA No. 1 tahun 2008 Pasal 1.
26
Syahrial Abbas, Op. Cit., hlm. 64-65.
43
Adapun sisi peran kuat mediator jika ia melakukan hal- hal berikut
dalam perundingan :
masalah.27
sengketa diantara kedua belah pihak. Seorang mediator haruslah netral dan
juga tidak boleh ikut campur untuk memutuskan dan menetapkan suatu hasil
substantif, para pihak sendiri yang akan memutuskan dan menetapkan apakah
mereka akan setuju atau tidak terhadap isi keputusan dari mediasi.
27
Muhammad Saifullah, Mediasi Dalam Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif di
Indonesia, (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 79.
44
penyelesaian sengketa tersebut. Sebab , jika pihak ketiga yang netral tidak
ikut terlibat, maka di antara para pihak akan terjadi saling mencurigai, salah
ketua majelis maupun sebagai anggota majelis. Hakim yang bertindak sebagai
mediator dan pihak luar yang memiliki sertifikat mediator diangkat oleh ketua
daftar mediator beserta riwayat hidup dan pengalaman kerja mediator dan
yang bersangkutan tidak ada mediator yang bersertifikat, semua hakim pada
Dalam Perma No. 1 tahun 2008 pasal 5 ayat (3) berbunyi: untuk
lain:
Indonesia.
28
Munir Fuady, Arbitrase Nasional (Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis), (Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2000), hlm. 47.
45
pertemuan antara mediator dengan salah satu pihak tanpa dihadiri oleh
pihak lainnya.
29
PERMA No. 1 tahun 2008 Pasal 15.
46
pihak dengan melibatkan pihak ketiga yang netral dan imparsial. Penyelesaian
30
Syahrial Abbas, Op. Cit., hlm. 83-84.
47
secara adil dan saling menguntungkan. Bahkan dalam mediasi yang gagal pun,
sengketa adalah keinginan dan itikad baik para pihak dalam mengakhiri
mereka secara nyata dan pada kebutuhan emosi atau psikologis mereka,
31
Ibid, hlm. 25-26.
48
5. Mediasi dapat mengubah hasil yang dalam litigasi dan arbitrase sulit
6. Mediasi memberikan hasil yang tahan uji dan akan mampu menciptakan
saling pengertian yang lebih baik di antara para pihak yang bersengketa
selalu mengiri setiap putusan yang bersifat memaksa yang dijatuhkan oleh
hakim.
peraturan yang dulu tentang adanya pelembagaan perdamaian yang selama ini
belah pihak pernah bersengketa. Dan hubungan pertemanan itu masih akan
2. Penyelesaian mediasi lebih murah, cepat, dan efisien meski hal tersebut
sengketa atau konflik antara perusahaan iklan rokok atau media cetak,
32
Moch. Faisal Salam, Op. Cit., hlm. 237.