Kami mengucapkan Puji syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan
nikmat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga dalam peran
keikutsertaan kami dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Dasar-dasar Teori Dakwah kali
ini, maka kami menyusun tugas secara tertulis ini dalam bentuk sebuah makalah.
Dan kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari yang namanya kata
sempurna dan masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam makalah kami.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalah pada makalah kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga bermanfaat bukan hanya untuk kami saja, akan tetapi juga
bermanfaat bagi banyak orang lain. Terima kasih.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................................................III
BAB I ...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................................................1
BAB II ...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
B. Pengertian Pidato.....................................................................................................4
BAB III..............................................................................................................................................15
PENUTUP...........................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................15
B. SARAN...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Presentasi Ilmiah?
2. Bagaimana cara melaksanakan Presentasi Ilmah dengan baik dan benar?
3. Apa Pengertian dari Pidato?
4. Bagaimana kriteria berpidato dengan baik?
5. Apa saha tata cara Berpidato?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu Presentasi Ilmiah.
2. Untuk mengetahui cara melaksanakan Presentasi Ilmiah dengan baik dan benar.
3. Untuk mengetahui apa itu Pidato.
4. Untuk mengetahui bagaimana kriteria dalam berpidato dengan baik.
5. Untuk mengetahui apa saja tata cara dalam berpidato.
BAB II
PEMBAHASAN
b) Melaksanakan Presentasi
Dalam pelaksanaan presentasi perlu diperhatikan hal-hal yang
dibawah agar presentasi berjalan seperti yang diharapkan.
Datanglah lebih awal,kenali latar belakang peserta,serta periksalah apakah
alat bantu berfungsi dengan baik
Prediksilah pemahaman awal dan tanggapan peserta tentang materi yang
akan disampaikan ,apakah peserta sudah mengetahui banyak atau
menyanggah opini anda
Lebih baik tidak membagikan materi sebelum presentasi karena peserta
akan terfokus untuk membacanya dari pada mendengarkan
presentasi.materi dapat dibagikan setelah forum berakhir
Bersikaplah tenang dan alihkan perhatian peserta apabila peserta berbicara
sendiri,tidak peduli,acuh tak acuh,keluar masuk ruangan.
Gunakan bahasa mudah dipahami
Jika penyaji lebih dari satu orang ,setiap penyaji memperoleh kesempatan
berbicara untuk satu atau beberapa bagian dari materi yang dipresentasikan
c) Aspek non verbal
Presentasi bukan hanya melibatkan unsur verbal(mengunakan
kata-kata yang jelas dan santun),melainkan juga (berkomunikasi tanpa
kata-kata).kedua ini saling mendukung presentasi
Penampilan
Pakaian yang dikenakan sesuai dengan suasana.jika suasana
formal,gunakan pakaian formal pula.jangan berdandan dengan mengunakan
aksesoris yang berlebihan.
Sikap tubuh
Saat presentasi gerakan yang sewajarnya tubuh anda ke
tengah,kiri,kanan,depan,atau belakang agar tidak bosan dilihat oleh
peserta.sikap yang bergerak seperti ini dapat menimbulkan energy tersendiri
bagi peserta
Bahasa tubuh
Gunakan bahasa tubuh secara efektif,,misalnya membelalakan mata
ketika heran. Beberapa bahasa tubuh yang harus dihindari saat melakukan
presentasi sebagai berikut:
c. Menyisipkan rumor
2. Isi
Sesudah membangkitkan minat,presentasi dapat dimulai dengan
menjelaskan secara singkat poin-poin besar apa yang akan
dibahas.kemudian,diikuti dengan penjelasan detail dari masing-masing poin
tersebut.disamping itu presentasi akan sangat efektif apabila disampaikan
dengan menampilkan gambar,grafik,atau diagram untuk menyampaikan
pokok-pokok penting pembahasan.
3. Penutup
6 Teknik presentasi
Menurut Sri Hapsari Wijayanti, Presentasi perlu perencanaan yang
strategi.selain ada perlu mengetahui siapa peserta,mempersiapkan media
pendukung presentasi ,mempersiapkan materi yang efektif,perlu juga memiliki
teknik presentasi yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan presentasi.teknik
presentasi ada tiga yaitu:
a.Menghafal
b.Membaca
c.Mencatat
Teknik ini paling efektif karena penyaji tampil hanya dengan catatan
mengenai pokok–pokok pikiran dari presentasi.
B. Pengerian Pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada
orang banyak. Pidato juga berarti kegiatan seseorang yang dilakukan di hadapan orang
banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya.
Berpidato pada dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran dalam bentuk
kata-kata (lisan) yang ditujukan kepada orang banyak dalam sebuah forum. Seperti
pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato
sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Menurut Emha Abdurrahman dalam bukunya tehnik dan pedoman berpidato, pidato
adalah penyampaian uraian secara lisan tentang sesuatu hal (masalah) dengan
mengutarakan keterangan sejelas-jelasnya di hadapan massa atau orang yang banyak
pada suatu waktu tertentu.
Namun, dalam abad modern ini saluran-saluran berpidato tidak terbatas kepada pidato
secara langsung di depan massa melainkan bisa menggunakan saluran-saluran lain,
misalnya pidato di saluran radio, saluran televisi, atau rekaman pada kaset.
C. Kriteria Berpidato Dengan Baik
1. Saklik
Pidato dikatakan saklik apabila memiliki objektifitas dan unsur-unsur yang
mengandung kebenaran. Saklik juga berarti ada hubungan yang berarti antara pidato
dan formulasinya.
2. Jelas
Ucapan adalah kata-kata dalam kalimat yang dilisankan (KBBI:1997,1995)
seorang pembicara diwajibkan menggucapkan kata-kat adengan cepat dan jelas agar
tidak mengalihkan perhatian pendengar. Akakn tetapi, bila perbedaan pengucapan
mencolok maka akan terjadi penyimpangan sehingga keefektifan komunikasi akan
terganggu. Pembicara harus menyadari bahwa pendengar mempunyai latar belakang
yang berbeda. Selain itu bunyi-bunyi bahasa yang tidak tepat akan menimbulkan
kebosanan,kurang menyenangkan atau dapat mengalihkan perhatian pendengar.
Sehingga perhatian kejelasan ucapan harus diperhatikan.
3. Hidup
Sebuah pidato harus hidup,untuk menghidupkan pidato harus dipergunakan
gambar,cerita pendek,atau kejadian. Kejadian yang relefan dengan topik pidato
sehingga memancing perhatian pendengar.
4. Memiliki tujuan
Setiap pidato harus mempunyai tujuan,yaitu apa yang mau dicapai. Dalam
membawakna pidato tujuan itu sebaiknya diulang dengan rumusan yang berbeda
supaya pendengar tidak kehilangan benang merah selama mendengar pidato.
5. Memiliki klimaks
Pidato yang membeberkan suatu kejadian akan sangat membosankan. Oleh
karena itu sebaiknya kenyataan atau kejadian-kejadian dikemukakan dalam gaya
bahasa klimaks. Selama persiapan, titik puncak harus dirumuskan dengan baik dan
jelas. Hal yang perlu.
6. Memiliki pengulangan
Pengulangan itu penting karena dapat memperkuat isi pidato dan memperjelas
pengertian pendengar.pengulangan ini dapat menyebabkan pidato ini tidak mudah
dilupakan. Pengalaman yang dirumuskan secara baik akan memberi efek yang besar
dalam ingatan para pendengar.
7. Berisi hal yang mengejutkan
Mengejutkan berarti menimbulkan ketegangan bagi pendengar/pembaca
karena belum pernah terjadi sebelumnya. Memunculkan hal-hal yang mengejutkan
dapat menciptakan hubungan yang baru dan menarik antar kenyataan kenyataan
yang dalam situasi biasa tidak dapat dilihat. Ketegangan itu akan menimbulkan rasa
ingin tahu dan kemenarikan yang besar.
8. Dibatasi
Orang tidak boleh membeberkan segala masalah atau soal dalam 1 pidato saja.
Pidato harus dibatasi pada 1 atau 2 masalah yang tertentu saja.
9. Mengandung humor
Humor dalam pidato itu perlu hanya saja tidak boleh terlalu banyak sehingga
memberi kesan bahwa pembicara tidak bersungguh-sungguh. Humor itu dapat
menghidupkan pidato dan memberi kesan yang tak terlupakan pada para pendengar.
1) Kesatuan
Artinya setiap isi pidato harus merupakan kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Komposisi yang baik harus merupakan kesatuan yang utuh, baik isi
maupun tujuannya.
2) Pertautan
Pertautan menunjukkan urutan bagian uraian yang berkaitan satu sama lain.
Pertautan menyebabkan perpindahan dari bahasa satu ke bahasa lain berjalan
lancar. Biasanya kata yang digunakan antara lain : karena itu, walaupun, selain itu,
sebaliknya, misalnya, dan lain-lain.
3) Titik berat
Titik berat merupakan bagian yang penting yang patut diperhatikan. Titik bera
dalam tulisan dapat dinyatakan dengan tanda huruf besar, garis bawah, atau huruf
miring. Sedangkan dalam pidato (uraian lisan), titik berat dapat dinyatakan dengan
tekanan suara yang dinaikakan, perubahan nada, isyarat, hentian, dan sebagainya.
4. Memilih Kata-Kata
Setiap oarng yang berpidato harus pandai memilih kata-kata. Kata-kata dapat
berfungsi untuk mengungkapaka, memperhalus, dan menyembunyikan kenyataa. Ada
beberapa ketentuan dalam memilih kata, yaitu :
a. Kata-kata harus jelas
Artinya dalam memilih kata tidak perlu berbelit-belit dan harus dipilih kata-
kata yang sederhana.
b. Kata-kata harus tepat
Artinya, kata-kata yang digunakan harus sesuai denga kepribadian, jenis
pesan,keadaan khalayak dan situasi komunikasi. Kata-kata dalam pertemuan
formal/resmi biasanya lebih kaku daripada pertemuan tidak resmi. Selain itu juga
hindari katakata yang tidak sopan atau vulgar, karena dapat mempengaruhi
khalayak untuk menganggap juru pidato sebagai orang yang memiliki sifat jelek,
dan akhirnya pendengar menolak isi pesan/pidato yang disampaikan.
c. Kata-kata harus menarik
Artinya kata-kata harus menimbulkan kesan yang kuat, hidup dan menarik
perhatian bagi orang yang mendengar. Misalnya, istilah Saudara lebih baik
daripada manusia.
5. Tahap-tahap penyampaian Pidato
Sikap dan Kepribadian dalam Berpidato
Sikap dan kepribadian sangat penting selama berpidato. Sikap dan kepribadian
dapat mempengaruhi serta menarik perhatian pendengar untuk mengikuti jalanya
pidota. Lalu apakah yang dimaksud dengan sikap dan kepribadian ? Sikap adalah
gerak gerik atau tingkah laku manusia. Sedangkan kepribadian adalah rangkuman
semua yang ada pada manusia, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, serta
sikap termasuk di dalamnya. Kepribadian adalah sifat-sifat keturunan yang
dipengaruhi oleh gagasan, perasaan, agama, serta lingkungan sekitarnya. Kemudian
sikap dan kepribadian yang bagaimana yang harus dilakukan dalam berpidato ?
Menurut Rachman Hakim (2004 : 15) ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
antara lain :
1. Berpikir yang rapi, bersih, dan terasa nyaman dipakai. Warna pakaian juga sangat
berpengaruh sehingga harus dipilih warna yang tidak mencolak. Pemilihan warna
yang mencolok hanya akan membuat perhatian pandangan lebih fokus pada
penampilan juru pidato. Selain itu perlu diperhatikan hal-hal kecil seperti kancing
baju, dasi, kerudung maupun assesoris lainnya.
2. Apa bila melakukan pidato dalam posisi duduk, maka sebelum duduk juru pidato
harus berdiri tegak tanpa gerak. Kemudian kuasai dan pandanglah pendengar dari
baris depan sampai belakang dengan penuh phu perhatian. Sebelum
pendengar/khalayak tenang, jangan mengucapkan kata-kata. Beri salam terlebih dulu
baru kemudian duduk dengan posisi dada tegap, angkat kepala dan tarik bahu ke
belakang. Posisi seperti tersebut dilakukan dengan wajar dan tidak kaku.
3. Apabila berpidato dalam posisi berdiri, kedua tangan dibiarkan menggantung di sisi
badan dan jangan mempermainkan jari. Bila dengan cara tersebut dirasakan kurang
nyaman dan masih gugup, maka tarik kedua tagan ke belakang dan dalam batas
kewajaran.
4. Jangan sering menggerakkan tangan dengan gerakan yang sama. Sesekali lakukan
gerakan yang istimewa untuk member penekanan terhadap kata-kata yang dianggap
penting.
5. Perkataan harus sopan, tidak berkata jorok dan hindari mengulang kata-kata.
B. SARAN
Apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami harapkan kritikan dari teman-teman
serta dosen agar makalah ini menuju pada proses kesempurnaan dan dapat bermanfaat
bagi semua pembaca.
DAFTAR PUSTAKA