Anda di halaman 1dari 12

KELIPING

GEOGRAFI : ANGIN TOPAN

DISUSUN OLEH :
1. Sukma Wati

2. Syafitri
KELAS : X MIA

MAN 1 PANGKALPINANG
TAHUN AJARAN 2017-2018
Daftar Isi
Halaman Judul:....................................................................................................................
Kata Pengantar :...................................................................................................................
Daftar Isi ;............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.   Latar Belakang :.............................................................................................................
2.   Rumusan Masalah :.......................................................................................................
3.   Tujuan Penelitian :.........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Angin Topan :.............................................................................................
B. Penyebab Angin Topan :..............................................................................................
C. Tanda-Tanda Angin Topan...........................................................................................
D. Proses Terjadinya Angin Topan :.................................................................................
E. Dampak Angin Topan..................................................................................................
F. Cara Menagatasi Angin Topan.....................................................................................
BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan :..................................................................................................................
B.  Saran :............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan limpahan
rahmat serta karunianya sehingga Tugas keliping Geografi ini dapat terselesaikan.
Keliping ini di susun berdasarkan tugas yang di berikan kepada kelompok kami,yaitu
tentang Angin Topan, ini berisikan tentang definisi Angin Topan ,proses terjadinya Angin
Topan, penyebab terjadinya Angin Topan dan cara mengatasi / penanggulangan Angin Topan
Makalah ini di susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang kelompok kami
terima, maka untuk menyelesaikan tugas ini,kelompok kami harus benar-benar dalam
mengerjakan nya.
Penyusun sadar bahwa keliping ini masih belum sempurna.oleh karena itu kritik dan
saran yang konstruktif sangat diperlukan dari semua pihak untuk kesempurnaan keliping ini,
untuk itu secara khusus kami selaku tim penyusun menyampaikan terima kasih, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kitta semua. amin.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik,
seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: “bencana
muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan”. Dengan demikian, aktivitas
alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan
manusia, misalnya angin topan di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian
istilah “alam” juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka
tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk
bahayanya sendiri, mulai dari angin yang mengancam bangunan individual yang berpotensi
mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi serta memiliki
kerentanan/kerawanan yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika
manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana. Konsep ketahanan
bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk
mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan
demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika
diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian angin topan?
2. Apa penyebab terjadinya angin topan?
3. Apa saja tanda-tanda angin topan?
4. Bagaimana terjadinya angin topan?
5. Apa dampak dari angin topan?
6. Bagaimana cara mengatasi dampak angin topan?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu angin topan
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya angin topan
3. Untuk mengetahui tanda-tanda akan terjadinya angin topan
4. Untuk mengetahui proses terjadinya angin topan
5. Untuk mengetahui dampak dari angin topan
6. Untuk mengetahui cara mengatasi dampak angin topan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Angin Topan
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau
lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di
daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.

B. Penyebab Angin Topan


Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin
paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan
kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20
Km/jam. Di Indoesia dikenal dengan sebutan angin badai.
C. Tanda-tanda Angin Topan
Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut
terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau melalui
satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui arah angin topan sehingga
cukup waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan sistem
cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.
Gejala awal terjadinya angin topan, antara lain:
 Suhu udara terasa meningkat
 Terjadi guntur/ petir yang keras
 Burung-burung mengumpul atau terbang menjauhi pantai dan daerah terbuka
 Angin terasa kencang dan panas, serta tubuh terasa tidak nyaman
 Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang
berlapis lapis).
 Diantara awan tersebut ada satu jenis awan mempunyai batas tepinya sangat jelas
bewarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.
 Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat
(awan Cumulonimbus).
 Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin kencang
sudah menjelang.
 Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama
sekitar 1 jam.
D. Proses Terjadinya Angin Topan
 Proses Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada
suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari
yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima
energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan
tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan
terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang
lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada
wilayah tersebut.
 2.4.2 Proses Terjadinya Angin Topan
Angin topan terjadi karena banyak udara yang bersuhu tinggi naik, maka tekanan udara
di atas tinggi dan tekanan udara di bawah rendah. Udara yang naik lama-kelamaan
mendingin, lalu turun. Sementara udara yang menghangat naik ke atas. Proses naik
turunya udara dingin dan hangat ini terjadi berulang-ulang, dan tekanan uap yang
membawa energi sangat besar dan suhu udara menjadi sangat rendah, sehingga
menghasilkan gumpalan udara yang berputar yang sangat membahayakan. Gumpalan
udara inilah yang disebut angin topan.
Angin topan sering terjadi di laut di sekitar daerah katulistiwa, kira-kira pada 5 º LU. Di
sana suhu air laut sangat hangat sampai melebihi 27 º C.
E. Dampak Angin Topan
Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan angin akan berpengaruh pada banyak hal.
Berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi sebagai akibat pengaruh kecepatan angin:
 Bidang Perhubungan
Kecepatan angin sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain
kecepatan angin, faktor cuaca dan iklim juga berperan dalam bidang perhubungan
terutama untuk transportasi. Selain mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan,
kecepatan angin juga sangta berpengaruh pada transportasi laut.
 Bidang Telekomunikasi
Selain faktor iklim dan cuaca, kecepatan angin juga berpengaruh pada bidang
telekomunikasi. Kecepatan angin yang merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di
atmosfer atau lapisan udara bisa mempengaruhi lapisan ionosfer yang mengandung
partikel-partikel ionisasi dan bermuatan listrik dimana dengan adanya lapisan ionosfer ini
kita bisa mendengarkan siaran radio/menonton televisi.
 Bidang Pariwisata
Kecepatan angin, banyaknya cahaya matahari, cuaca cerah, serta udara yang
sejuk/panas/kering sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun
laut. Dengan cuaca dan iklim yang bersahabat serta kecepatan angin yang sedang maka
pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.
 Bidang Pertanian
Kecepatan angin yang ideal adalah 19-35 km/jam. Pada keadaan kecepatan angin
yang tidak kencang, serangga penyerbuk bisa lebih aktif membantu terjadinya
penyerbukan bunga. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran
serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan
penangkaran benih.
 Bidang Pembangunan
Akibat yang timbul pada bangunan, antara lain:
1) Bangunan terangkat
2) Bangunan bergeser dari pondasinya
3) Robohnya bangunan
4) Atap terangkat
5) Bangunan rusak
F. Cara Mengatasi Angin Topan
1. Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan
terhadap gaya angin.
2. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin
khususnya di daerah yang rawan angin topan
3. Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung
dari serangan angin topan.
4. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin.
5. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat
penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan.
6. Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat
membahayakan diri atau orang lain disekitarnya.
7. Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui bagaimana cara
penyelamatan diri.
8. Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat
sehingga tidak diterbangkan angina
9. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya.
Selain mengatasi, kita juga dapat melakukan tindakan persiapan dan pencegahan, antara lain:
 Menyadari resiko dan membuat rencana pengungsian
 Mengetahui resiko dan cara mengungsi yang cepat dan tepat adalah kunci dari tindakan
persiapan dan pencegahan ini.
 Melakukan latihan dengan menelusuri jalur-jalur pengungsian akan mempercepat dan
memudahkan proses pengungsian apabila diperlukan nanti.
 Menyelamatkan kebutuhan yang diperlukan pada saat peringatan akan adanya badai,
setiap keluarga perlu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti lilin atau lampu
senter dengan persediaan baterainya, dan makanan paling sedikit untuk tiga hari.
 Pencegahan di rumah-rumah dengan menutup jendela dan pintu kaca dengan papan.
Menurut penelitian terhadap angin disimpulkan bahwa bangunan akan lebih bisa
bertahan apabila tidak ada angin yang masuk.
Pada saat badai dan angin topan kita mesti tetap berada di dalam rumah, kecuali apabila
dianjurkan untuk mengungsi. Walaupun tidak ada anjuran, masyarakat harus tetap
bersiap untuk mengungsi. Apabila dianjurkan untuk tinggal di dalam rumah:
• Bawa semua persediaan yang sudah disiapkan
• Jika diperlukan, tinggal di suatu ruangan yang paling aman di dalam rumah
• Terus mendengarkan radio agar mengetahui perubahan kondisi Setelah Badai Berlalu
• Usahakan untuk tidak segera memasuki daerah sampai dinyatakan aman. Banyak
kegiatan berlangsung untuk membenahi daerah yang baru dilanda bencana ini. Untuk
memperlancar proses ini sebaiknya orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
• Gunakan senter untuk memeriksa kerusakan. Jangan menyalakan aliran listrik sebelum
dinyatakan aman.
• Jauhi kabel-kabel listrik yang terjatuh di tanah. Untuk menghindari kecelakaan, jalan
yang terbaik adalah menjauhi kabel-kabel ini.
• Matikan gas dan aliran listrik. Untuk menghindari kebakaran, apabila tercium bau gas
segera matikan aliran gas dan apabila ada kerusakan listrik segera matikan aliran dengan
mencabut sekeringnya.
• Pergunakan telepon hanya untuk keadaan darurat. Jaringan telepon akan menjadi sangat
sibuk pada saat seperti ini. Kepentingan untuk meminta bantuan harus diutamakan.
• Mendengarkan radio untuk mengetahui perubahan kondisi.
• Menghubungi instansi terkait karena keberadaan pihak-pihak ini adalah untuk
mendampingi masyarakat dalam usaha penanggulangan bencana. Hubungan di antara
pihak-pihak ini sebaiknya dirintis dalam tahap persiapan sebelum bencana. Untuk
memperkuat kesiap-siagaan, masyarakat bisa mendapatkan pelatihan-pelatihan dari
instansi terkait.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau
lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utaradan selatan, kecuali di
daerah-daerah yang sangat berdekatan Dengan khatulistiwa.Angin topan disebabkan oleh
perbedaan tekanan dalam suatusistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah
tropis iniumumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerahsistem tekanan
rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.Di Indoesia dikenal dengan
sebutan angin badai. Gejala dan peringatan angin topan tropis dapat terjadi secara mendadak,
tetapi sebagian besar badai tersebut terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau
hari yang dapat dipantau melalui satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk
mengetahui arah angin topan sehingga cukup waktu untuk memberikan peringatan dini.
Meskipun demikian perubahan sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi
secara cepat dan akurat.

3.2 Saran
Di akhir tulisan ini penulis mengajak kita semua agar menjaga lingkungan yang kita
tempati dan selalu waspada akan musibah angin topan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai