Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEBIDANAN IV (PATOLOGI )

HAND OUT IX

AKADEMI KEBIDANAN AL-ISHLAH CILEGON

FIKY ROFIQOH E. F., SKM


2013 – 2014
HAND OUT

Topik : Sistem Rujukan


Sub Pokok : Melaksanakan rujukan berdasarkan standar praktek kebidanan dan protsedur tetap
Objektif : Setelah Mengikuti pelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat :
Perilaku 1. Menjelaskan Sistem Rujukan Kesehatan meliputi :
Mahasiswa a. Pengertian sistem rujukan
b. Bentuk pelayanan kesehatan di Indonesia
c. Klasifikasi dari sistem rujukan
d. Skema sistem rujukan
e. Tata laksana rujukan
f. Rujukan kebidanan
Referensi : 1. Syaifudin, 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta, YBPSP
2. Buku Panduan Praktis Materna dan Neonatal, 2001.
3. Mthai, Mathews, dkk, 2000, Impac Managing Complication In Pregnancy
and Childbirth, Departemen of Reproductive Health and Research.
4. Mayes, Midwifery, 12th Edition, 2000
5. Varneyer s H, 1997, Midwefery, UK, J Ones and Barlet Publisher
6. Mochtar R, 1998, Sinopsis Obstetri Jilid I, Jakarta
7. Manuaba, I.B.G., 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit /kandungan dan Keluarga
Berencana, Jakarta, EGC
8. Hanifa, dkk, 1999, Ilmu Kebidanan, Jakarta, YBPSP
9. Arias, Fernando, 1992, Practical Guide to High risk Pregnancy and Delivery,
Second Edition, Boston, Mosby Year Book
10. Benette VR, Brown LK, 1993, Midwefery Vol. , Cape Town : Creda Press
Solar road
11. Pusdiknakes – JHPIEGO, Modul 2, Pedoman Mengajar Dosen AKBID, 1999
12. Pusdiknakes – JHPIEGO, Modul 3, Pedoman Mengajar Dosen AKBID, 1999
13. Pusdiknakes – JHPIEGO, Modul 4, Pedoman Mengajar Dosen AKBID, 1999
14. Linda V, Walsh, Midwefery, 2001
15. Debora Bick, 2002, Postnatal Care, Evidence and Guide Lines for
Management.
16. Rukiyah, Ai Yeyeh., 2012. Asuhan Kebidanan IV Patologi Bagian 2, Jakarta,
TIM.
1. Pengertian
a. Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehata
yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu
kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih
mampu menangani) atau secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat
kemampuanya).
b. Sistem Rujukan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan
yg memungkinkan terjadinya penyerahan Tanggung Jawab secara timbal-
balik atas masalah yg timbul, baik secara vertikal maupun horizontal ke
fasilitas yg lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh
wilayah administrasi.

2. Tujuan
a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
b. Meningkatkan cakupan dan efisiensi playanan kesehatan secara terpadu

3. Bentuk pelayanan kesehatan di Indonesia


a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)
1) Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit
ringan dan masyarakat yang sehat atau untuk promosi kesehatan.
2) Pelayanan jenis ini bersifat pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan
kesehatan primer atau utama.
3) Bentuk pelayanan di Indonesia adalah puskesmas, puskesmas keliling
dan balkesmas.
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health service)
1) Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat
yang memerlukan perawatan inap dan tidak bisa ditangani oleh pelayanan
kesehatan primer.
2) Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit type C dan D yang telah
tersedia tenaga-tenaga spesialis.
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health service)
1) Pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh masyarakat atau pasien yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan skunder.
2) Pelayanan sudah kompleks dan memerlukan tenaga-tenaga super
spesialis.
3) Bentuk pelayanan ; rumah sakit type A dan B.
Sistem pelayanan diatas tidak berdiri sendiri namun berada didalam suatu sistem
dan saling berhubungan. Apabila pelayanan kesehatan primer tidak dapat
melakukan pelayanan maka akan diserahkan ke pelayanan kesehatan diatasnya
yang disebut dengan rujukan.
4. Jenis Rujukan
Secara garis besar rujukan dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Rujukan Medik
Rujukan ini berkaitan dengan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan pasien. Disamping itu juga mencangkup rujukan pengetahuan
(konsultasi medis) dan bahan-bahan pemeriksaan.
Rujukan medik dibagi menjadi :
1) Transfer of patient
2) Transfer of specimen
3) Transfer of knowledge / personal
a) Pengiriman tenaga-tenaga ahli ke daerah untuk memberikan
pengetahuan & keterampilan melalui ceramah, konsultasi penderita,
diskusi kasus, dan demonstrasi operasi
b) Pengiriman petugas pelayanan kesehatan daerah untuk menambah
pengetahuan & keterampilan mereka ke rumah sakit pendidikan, juga
dengan mengundang tenaga medis dalam kegiatan ilmiah yang
diselenggarakan tingkat provinsi atau institusi pendidikan
b. Rujukan Kesehatan Masyarakat
Rujukan ini berkaitan dengan upaya pencegahan penyakit (preventif) dan
peningkatan kesehatan (promosi). Rujukan ini mencakup rujukan teknologi,
sarana dan operasional.

5. Tata Laksanan Rujukan


a. Internal antar petugas di satu instansi
b. Antara puskesmas pembantu dan puskesmas
c. Antara masyarakat dan puskesmas
d. Antara satu puskesmas dan puskesmas lainnya
e. Antara puskesmas dan RS, laboratorium/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
f. Internal antar bagian/unit pelayanan di dalam satu RS
g. Antara RS, laboratorium/fasilitas pelayanan lain dari RS
6. Skema sistem rujukan pelayanan kesehatan di Indonesia

RUMAH SAKIT TIPE A

Provinsi RUMAH SAKIT TIPE B

Kabupaten RUMAH SAKIT TIPE C & D

Kecamatan PUSKESMAS / BALKESMAS

Kelurahan PUSKESMAS PEMBANTU

DOKTER & BIDAN


PRAKTEK SWASTA

POSYANDU POSYANDU POSYANDU

MASYARAKAT
7. Rujukan Kebidanan
a. Sistem rujukan dalam mekanisme pelayanan obstetri adalah suatu pelimpahan
tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul
baik secara vertikal maupun horizontal.
b. Tujuan :
1) Mendapat perawatan & pertolongan yang sebaik-baiknya
2) Menjalin kerja sama
3) Menjalin pelimpahan pengetahuan dan keterampilan (transfer of
knowledge and skill)
c. Kegiatan Rujukan & Pelayanan Kebidanan
1) Penerimaan orang sakit dari unit kesehatan kurang lengkap ke unit yang
lebih lengkap
2) Rujukan kasus patologis pada kehamilan, persalinan & nifas
3) Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya, seperti kasus
ginekologi/kontrasepsi yg memerlukan penanganan spesialis
4) Pengiriman bahan laboratorium
5) Jika penderita telah sembuh & hasil laboratorium telah selesai,
kembalikan & kirimkan ke unit semula, jika perlu disertai dengan
keterangan yang lengkap (surat balasan)

8. Rujukan Informasi Medis


a. Membalas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim dan advis
rehabilitas kepada unit yang mengirim
b. Menjalin kerja sama dalam sistem pelaporan data-data parameter pelayanan
kebidanan, terutama mengenai kematian maternal dan pranatal. Hal ini
sangat berguna untuk memperoleh angka-angka secara regional dan nasional

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kasus rujukan gawat darurat:
1. Stabilitas penderita
2. Pemberian oksigen
3. Pemberian cairan infus intravena & transfusi darah
4. Pemberian obat-obatan (antibiotik, analgetik, & toksoid tetanus).
Prinsip umum dlm merujuk : pasien harus didampingi oleh tenaga terlatih sehingga
cairan intravena & oksigen dapat terus diberikan.

9. Langkah Dalam Rujukan


a. Kaji kebutuhan klien
b. Dapatkan pesanan yg dibutuhkan untuk rujukan
c. Jelaskan pada klien bahwa ahli terapi dari departemen lain akan berkunjung
d. Konsultasikan dengan pelayana rujukan tentang implikasi perawatan yang
berhubungan dengan tindakan yang diharuskan
e. Tentukan luasnya kebutuhan klien yang akan dipenuhi oleh pelayanan
rujukan
f. Catat informasi tentang tipe rujukan dan frekuensi kunjungan dalam
Kardeks dan rencana asuhan

10. Petugas Obstetri


a. Merupakan orang yang biasa memeriksa wanita hamil atau memberi
pertolongan selama persalinan dan masa nifas
b. Jenis : Orang yg mendapat pendidikan formal (ahli obstretik, dokter umum,
atau bidan) dan Orang yg mendapat keterampilannya dari orang tuanya
secara tradisional (paraji)

11. Persiapan Rujukan


a. Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarganya
b. Jika perlu dirujuk, siapkan dan sertakan dokumentasi tertulis
c. Jika ibu tidak siap dengan rujukan, lakukan konseling terhadap ibu dan
kelaurganya tentang rencana tersebut. Bantu mereka membuat rencana
rujukan pada saat awal persalinan.
d. Jika bayi dilahirkan dengan kelainan bawaan, jelaskan masalahnya kepada
ibu dan keluarganya, serta bantu mereka untuk merujuk bayi ke fasilitas
rujukan yang sesuai

12. Indikasi Ibu Yang Dirujuk


a. Riwayat SC
b. Perdarahan per vaginam
c. Persalinan kurang bulan (< 37 mgg)
d. Ketuban pecah dg mekonium yg kental
e. Ketuban pecah lama (< 24 jam)
f. Ketuban pecah pd persalinan kurang bulan (< 37 mgg)
g. Ikterus
h. Anemia berat
i. tanda/gejala infeksi
j. Preeklamsia/hipertensi dlm kehamilan
k. Tinggi fundus 40 cm/lebih
l. Gawat janin
m. Primipara (fase aktif) dg palpilasi kepala janin masih 5/5
n. Presentasi bukan belakang kepala
o. kehamilan gemeli
p. Presentasi majemuk
q. Tali pusat menumbung
r. Syok

Anda mungkin juga menyukai