Menengah
“Ekuitas”
Kelas E
Kelompok 1:
1. Yanuar Setya Nugraha (1613010028)
2. Arrum Imanto (1613010286)
3. Ardiantho Sumodiharjo (1613010296)
4. Titahayu Ramadhanti (17013010263)
5. Sita Ayu Ningrum (18013010013)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN”
JAWA TIMUR
2020
RANGKUMAN PSAK 21
EKUITAS
Sistem Saham
Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar unit atau
lembar saham. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaaan tertentu yang hanya dapat dibatasi
oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus meneliti anggaran dasar
perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum Negara bagian untuk meyakinkan
pembatasan atas atau variasi dari hak dan keitimewaan standar. Jika tidak ada ketentuan yang
membatasi, maka
Hak preemptive adalah hak Istimewa untuk melindungi seorang pemegang saham dari
kehilangan kepentingan kepemilikan di luar kemauannya. Tanpa hak ini, pemegang saham yang
memiliki persentase kepentingan tertentu akan merasa dirugikan akibat penerbitan saham
tambahan tanpa sepengetahuannya pada tingkat harga yang tidak menguntungkan mereka.
Namun banyak perseroan yang menghapus hak istimewa ini. Mengapa ? karena hak istimewa ini
melekat pada saham yang akan membuat perusahaan tidak dapat menerbitkan lebih banyak
saham tambahan, seperti yang sering dilakukan ketika mengakuisisi perusahaan lain.
Berbagai Kepentingan Kepemilikan
Dalam setiap perseroan ada kelompok saham yang mewakili kepemilikan dasar, yaitu saham
biasa dan saham preferen. Saham Biasa adalah hak residu perseroan yang menanggung ririko
besar bila terjadi kerugian dan menerima manfaat bila terjadi keuntungan. Pegeang saham ini
tidak dijamin akan menerima dividen tetapi mereka ikut dalam manajemen perusahaan.
Sedangkan shama preferen adalah sebagai pengganti atas setiap preferensi khusus, pemegang
saham preferen menjadi prioritas untuk mengklaim laba. Mereka dijaminkan untuk memperoleh
laba dan biasanya pada tingkat yang telah ditetapkan dan didahuukan pembayarannya daripada
pemegang saham biasa, namun mereka tidak memilik hak suara dalam manajemen perusahaan.
EKUITAS
Tiga kategori ini biasanya muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham :
1. Modal Saham
2. Tambahan Modal Disetor
3. Laba Ditahan
Penerbitan Saham
Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham akan dibahas dalam topic berikut :
1. Akuntansi untuk saham dengan nilai pari
2. Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari
3. Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya
(penjualan lump sum)
4. Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas
5. Akuntansi untuk biaya penerbitan saham
Metode Proporsional adalah jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk
menentukan nilai relative setiap kelompok sekuritas tersedia, maka nilai lump sum yang diterima
dialokasikan antara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional.
Metode Inkremental adalah jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat
ditentukan, maka metode incremental dapat digunakam. Nilai pasar sekuritas itu digunakan
sebagai dasar untuk kelompok-kelompok yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum
dialokasikan ke kelompok di mana nilai pasar tidak diketahui.
SAHAM PREFEREN
Saham dengan kelas khusus yang memiliki kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki saham biasa.
Karakteristik saham preferen :
1. Preferensi ats dividen
2. Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi
3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa
4. Dapat ditebus pada opsi perseron
5. Tidak mempunyai hak suara
KEBIJAKAN DIVIDEN
Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan laba ditahan
yang tersedia secara legal. Alasan utamanya adalah Sebagai berikut :
1. Persetujuan (kontrak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau
sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap
kemungkinan kerugian
2. Beberapa hukum perseroan Negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang ekuivalen
dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai dividen
3. Kerugian untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna membiayai
pertumbuhan atau ekspansi
4. Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan
mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan
akumulasi itu sebagai dasar untuk membayar dividen tahun-tahun yang buruk
5. Keinginan untuk membentuk perlindungan atau penyangga terhadap kemungkinan
kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.
Pemecahan Saham
Manajemen dari banyak perusahaan merasa yakin bahwa untuk menjalin hubungan dengan
masyarakat yang lebih baik, kepemilikan yang lebih luas sangat diperlukan. Karena itu, mereka
ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam batas kemampuan
mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai pasar saham, cara yang biasa dilakukan adalah
dengan melakukan pemecahan saham.
Dari sudu pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal untuk mencatat pemecahan saham. Namun
suatu catatn memorandum dibuat untuk menunjukkan bahwa nilai pari saham telah berubah, dan
jumlah saham telah bertambah.
ANALISIS
Tiga rasio yang digunakan yaitu :
1. Tingkat Pengembalian atas ekuitas saham biasa
2. Rasio pembayaran
3. Nilai buku per saham