Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kematian bayi

2.1.1 Definisi kematian Bayi

World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa yang dimaksud

dengan kematian bayi adalah kematian seorang anak kurang dari satu tahun.

Hal ini diukur sebagai angka kematian bayi (AKB), yang merupakan jumlah

kematian anak di bawah usia satu tahun per 1000 kelahiran hidup.1

Kematian neonatal menurut ICD10 adalah kematian yang terjadi selama dua

puluh delapan hari pertama kehidupan setelah bayi dilahirkan. Kematian

neonatal dibagi menjadi dua yaitu kematian neonatal dini dan kematian

neonatal lanjut. Kematian neonatal dini adalah kematian bayi pada usia 0-6

hari pertama kehidupan. Ini menyumbang 40-60% dari kematian bayi di

negara-negara berkembang. Sedangkan Kematian neonatal lanjut adalah

kematian bayi setelah 7 hari sampai sebelum 28 hari kehidupan. Kontributor

utama kematian postneonatal adalah kekurangan gizi, penyakit menular, dan

masalah dengan lingkungan rumah. Kematian neonatal merupakan

penyumbang kematian terbesar pada bayi.

(WHO 2006 Neonatal and perinatal mortality country, regional and global

estimates. Geneva: WHO Library Cataloguing-In-Publivation Area.),


ICD10. WHO. Global Health Observatory (GHO) data: infant mortality.

2016 [Diakses Tanggal 2 Maret 2016]; Tersedia Dari

http://www.who.int/gho/urban_health/outcomes/infant_mortality_text/e

n/

Kematian anak adalah kematian anak sebelum ulang tahun anak yang

kelima,hal ini diukur sebagai Angka Kematian Anak. Secara global, sepuluh

juta bayi dan anak-anak meninggal setiap tahun sebelum ulang tahun kelima

mereka; 99% dari kematian tersebut terjadi di negara-negara berkembang. 1

2.1.2 Angka Kematian Bayi

Angka kematian bayi adalah salah satu dari tiga indikator yang digunakan

untuk memantau prestasi menuju Goal Keempat dari delapan pencapaian

Millennium Development Goals. nilai target tujuan ini adalah untuk

"Mengurangi dua pertiga, antara 1990 dan 2015, angka kematian balita".

Pada tahun 2015ini MDGs telah berakhir, dunia sudah mencanangkan

kembali Suistainable Develompent Goals (SDGs) pada tahun 2030 yaitu

dengan target menurunkan kematian bayi hingga 12/1000 kelahiran hidup

pada tahun 2030.1 dan SDGS

Daerah di perkotaan pada negara-negara berkembang, angka kematian bayi

di Negara Afrika masih sangat tinggi yaitu sekitar 61 kematian per 1.000

kelahiran hidup. Di daerah perkotaan Afrika, Amerika dan Asia pada tahun

2000-2011, angka kematian bayi telah menurun sekitar 20%, 39% dan 25%.

Sekitar 20% anak-anak yang berasal dari keluarga dengan kondisi sosial
ekonomi rendah di daerah perkotaan mengalami 1,7-2,2 kali lebih mungkin

meninggal sebelum ulang tahun pertama mereka daripada 20% dari anak

yang berasal dari keluarga dengan keadaan ekonomi yang lebih baik.1

Angka Kematian Bayi Indonesia berdasarkan Survey Demografi Kesehatan

Indonesia (SDKI) periode 2008-2012 sebesar 32 per seribu kelahiran hidup.

Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Barat berdasarkan Profil Kesehatan

Provinsi Jawa Barat Angka Kematan Bayi sebesar 5 per seribu kelahiran

hidup, Angka ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan angka

nasional. Namun jika dibandingkan dengan jumlah kasus kematian bayi

pada tahun 2014. Provinsi Jawa Barat merupakan lima besar kasus kematian

bayi yaitu sebesar 4650 kasus. Empat propinsi lainnya yaitu Provinsi Jawa

Tengah sebesar 6235 kasus, Provinsi Jawa Timur 5905 kasus, Provinsi

Sumatera Utara sebesar 1970 kasus dan Provinsi Nusa Tenggara Timur

sebesar 1450 kasus. Sementara itu, Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014

pada kasus kematian bayi terdapat tiga kabupaten tertinggi yaitu: Kabupaten

Sukabumi sebesar 712 kasus, Kabupaten Garut sebesar 541 kasus dan

Kabupaten Tasikmalaya sebesar 525 kasus.

2.1.4 Penyebab Kematian Bayi

World Health Organizations (WHO) memaparkan bahwa penyebab utama

kematian bayi di negara maju adalah kelainan kongenital, sindrom kematian

bayi mendadak (SIDS), komplikasi ibu selama kehamilan, dan

kecelakaan/cidera. Sedangkan sekitar 99% kematian bayi terjadi di negara


berkembang dan 86% kematian ini disebabkan oleh infeksi, kelahiran

prematur, komplikasi saat persalinan, asfiksia serta cidera pada saat

persalinan.

Indonesia

2.1.3 Determinan Kematian Bayi

Anda mungkin juga menyukai