PADA LANSIA
DISUSUN OLEH:
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Program Kegiatan Pada Lansia” dengan
baik tanpa ada halangan.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan baik berkat kerjasama. Oleh karena
itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi secara
maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku
penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
Penyusun
Pendahuluan
Batasan umur mengenai masa lansia masih diperdebatkan oleh para ahli yang
banyak meneliti masa ini. Ada yang mengatakan bahwa usia lanjut dimulai sejak
seseorang dipensiun dari pekerjaannya. Padahal masa pensiun orang Indonesia
dimulai ketika ia berumur 55, kecuali untuk orang dengan fungsi tertentu seperti
profesor, ahli hukum, dokter atau professional lain yang biasanya pensiun ketika ia
berumur 65 tabun. Banyak orang di Indonesia beranggapan bahwa ia telah tua
karena ia telah mempunyai eueu meskipun ia belurn pensiun. Saya eenderung
membatasi masa lansia dari umur 65 sampai mati, karena saya beranggapan bahwa
usia 55 masih merupakan masa usia tengah baya.
Semakin maju sebuah negara, berarti semakin makmur penduduknya dan
semakin tinggi pula barapan hidup mereka. Saat ini Indonesia telah memenuhi
kebutuhan pokok penduduknya seperti kebutuhan sandang dan pangan.. Usia
harapan hidup adalah 70 tahun bagi wanita dan 68 tabun bagi pria. Hal ini
mendekati harapan hidup orang Amerika yang hanya lebih tua dua tabun saja.
Situasi demikian ini tentu mempunyai dampak tertentu, misalnya negara ini akan
dipenuhi oleh masyarakat yang konsumtif dan kurang produktif. Untuk itu perlu
langkah-langkah kongkrit untuk mempersiapkan manusia lansia supaya mereka
dapat sehat fisik maupun mentalnya. Diharapkan bahwa meskipun mereka telah
mengalami lansia. mereka tetap dapat berkarya dan produktif sebingga mereka
mempunyai perasaan positif terhadap diri mereka sendiri.
1. Program Senam Bagi Lansia
Senam lansia dapat meningkatkan kelenturan dan kebugaran fisik sehingga
menyebabkan lansia dapat melakukan aktivitas fisik dan kinerja sehari-hari, hal
ini dapat terjadi karena ketika otot sedang berkontraksi, sintesa protein kontraktil
otot berlangsung jauh lebih cepat daripada kecepatan penghancurannya, sehingga
menghasilkan filamen aktin dan miosin yang bertambah banyak secara progresif di
dalam miofibril, kemudian miofibril itu sendiri akan memecah di dalam setiap
serat otot untuk membentuk miofibril yang baru. Peningkatan jumlah miofibril
tambahan yang menyebabkan serat otot menjadi hipertropi. Dalam serat otot yang
mengalami hipertropi terjadi peningkatan komponen sistem metabolisme fosfagen,
termasuk ATP dan fosfokreatin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kemampuan
sistem metabolik aerob dan anaerob yang dapat meningkatkan energi dan kekuatan
otot. Peningkatan kekuatan otot inilah yang membuat lansia semakin kuat dalam
menopang tubuh.
Model senam ini sesuai untuk mendukung kebugaran jasmani dan fungsi otak
lansia. Hasil yang menyatakan bahwa model senam lansia sesuai, serta aman
dilakukan oleh para lansia adalah validator. Pada saat penyelesaian tahap
pengembangan model senam lansia dilakukan tahap validasi oleh para ahli. Ahli
materi yang ditunjuk adalah seorang praktisi kesehatan lansia dan seorang
akademisi sekaligus praktisi senam lansia. Ahli materi (Praktisi Kesehatan Lansia)
menilai tentang aktivitas senam harus sesuai dengan prinsip-prinsip senam dan
latihan. Ahli materi (Akademisi dan Praktisi senam lansia) menilai tentang
gerakan-gerakan yang sesuai bagi lansia dan sistematika penyusunan sebuah
senam. Model senam lansia yang dikembangkan sudah sesuai dengan prinsip-
prinsip senam dan latihan.
Pada senam ini terdapat 25 gerakan yang bervariasi dan berkategorikan “low
impact” yang terdiri atas, gerakan sikap sempurna sebagai awalan, gerakan
pemanasan, gerakan peralihan sebanyak 9 gerakan, gerakan inti kebugaran jasmani
sebanyak 8 gerakan, gerakan inti untuk fungsi otak, gerakan pendinginan, dan
ditutup oleh gerakan sikap sempurna di akhir. Senam lansia ini berdurasi 30 menit
dengan intensitas latihan 70% - 80% denyut nadi maksimum, sehingga dapat
dilakukan 3 kali dalam seminggu bagi lansia yang belum terlatih. Bagi para lansia
yang sudah terlatih, bisa melakukan senam ini dengan frekuensi latihan 3-5 kali
per minggu dengan penambahan power di setiap gerakan. Olahraga pada lansia
sebaiknya terdiri dari latihan aerobik untuk kesehatan jantung dan paru, latihan
kekuatan, dan latihan keseimbangan dan kelenturan dengan memperhatikan durasi
latihan, intensitas latihan dan frekuensi latihan. Durasi latihan bagi lanjut usia
untuk latihan daya tahan adalah 20-30 menit/ hari merata bertahap dalam 1
minggu. Frekuensi latihan 4 kali dalam seminggu dengan intesitas latihan 50-75%
dari denyut nadi maksimum.
Perlu digalangkan untuk manusia lansia. Keterlibatan mereka di bidang ini akan
membuat mereka aktif dan merasa dibutuhkan. lni akan menyeimbangkan mentalnya
dan menambah harga dirinya. Perpaduan kegiatan sosial dan spiritual akan
menyiapkan mereka pada masa lansia yang bahagia.
Perlu diberikan pula cara-cara untuk mengatasi stress, seperti relaksasi. meditasi,
yoga. ampun strategi kognitif. Pengelolaan stress dapat diberikan da1am bentuk
kursus-kursus dan latihan-latihan untuk umum. Dapat pula ditawarkan pelatihan-
pelatihan ini bagi pegawai yang menjelang pensiun di instansi swasta manpun
pemerintah.
Pusat kesehatan mental masyarakat perlu didirikan untuk lebih dapat memberikan
pengabdian pada masyarakat, paraprofesional dapat digunakan di pusat ini. Untuk itu
perlu didirikan kursus-kursus kesehatan mental masyarakat yang lebih menekankan
pada prevensi dan pengatasan masalah di saat krisis. Dapat pula pusat ini bekerja
sarna dengan PKK atau Dharma Wanita, ataupun organisasi sosial lainnya.
Nampaknya kerja sama ini telah dilakukan akhir-akhir ini dengan adanya posyandu
untuk lansia.
DAFTAR PUSTAKA