Cerita Wayang
Kumpulan Soal
Daftar Isi
Kontak
Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali
dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem
reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.
a. Penis (zakar) adalah alat kelamin luar pada pria. Penis berfungsi untuk memasukkan sperma
ke dalam alat kelamin wanita melalui pertemuan keduanya (Kopulasi). Penis merupakan organ
yang tersusun atas otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit tipis. Proses tegangnya
penis disebut Ereksi, hal ini dikarenakan adanya rangsangan yang membuat pembuluh darah
pada penis terisi. Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) yang melapisi glan penis akan
dipotong.
Penis Juga memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu mengeluarkan sperma melalui uretra (saluran
dalam penis), selama ejakulasi otot-otot pada kandung kemih akan mengkerut, untuk mencegah
sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing sambil ejakulasi. Penis
Glan Penis, bagian kepala yang apabila telah dikhitan tidak dilapisi kulit
Batang (corpus) Penis
Pangkal Penis
b. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat
bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot
polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat
mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan
testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas,
maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum. Testis
berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan
hormon seks testosteron. Testis terletak di dalam skrotum yang merupakan organ berugae
(memiliki lipatan kulit), berfungsu untuk menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat tetap
berlangsung. Jika Suhu rendah (dingin) maka skrotum akan berkerut dan mendekat ke arah
tubuh, sedangkan jika suhu tinggi, maka skrotum akan mengendur, menjauh dari tubuh.
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian terdapat
pintalan-pintalan tubulus seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis yang disebut lobulus
b. Epididimis
Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok – kelok yang terletak di
dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf C. Epididimis berfungsi dalam
pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki epididimis, sperma
tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan belum subur, namun setelah epididimis
menjalankan fungsinya, sperma sudah subur dan mampu bergerak walaupun belum sempurna.
Setelah dari epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu disalurkan menuju
vesikula seminalis.
Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke
vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Dalam proses pematangan dan
penyimpanan sperma, duktus deferens ini mendorong sperma dengan gerak peristaltik lambat
menuju vesikula seminalis. Sedangkan saat ejakulasi, gerakan yang dilakukan cepat dan kuat
d. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ – organ kelamin dalam pria yang berfungsi untuk menghasilkan
cairan tempat berenangnya sperma, dan cairan ini akan menjaga sperma tetap hidup dengan cara
menetralisir asam, karena cairan itu bersifat basa. Dalam bahasa sehari – hari cairan ini kita
kenal dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama semen. Dalam 1 ml
air mani, terdapat sekitar 60 – 100 juta sel sperma. Normalnya semen memiliki pH 7,2 dengan
volume 3-5 ml, dan berwarna putih susu sampai kekuning – kuningan serta sedikit kental.
Vesikula Seminalis (Kantung air mani), yaitu organ berupa saluran berbentuk tabung
berjumlah sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis memiliki panjang sekitar
5 – 10 cm. Vesikula Seminalis berfungsi untuk mensekresikan cairan bersifat basa y (pH
7,3) mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim, dan
prostaglandin. Cairan dari vesikula seminalis ini merupakan 60% dari seluruh volume
semen. Vesikula Seminalis akan menyatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk
membentuk saluran ejakulasi.
Kelenjar Prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang berfungsi
untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan ini
disekresikan ke dalam saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% dari seluruh
volume semen. Cairan kelenjar prostat akan bersatu dengan cairan dari vesikula seminalis
dan akan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan yang disekresikan organ
ini terdiri atas fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan juga antikoagulan.
Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang berfungsi
untuk menghasilkan cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran ejakulasi. Kelenjar ini
terletak di bawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar Bulbouretra ini
keluar sebelum ejakulasi, dan dalam agama islam disebut mazi yang merupakan najis dan
cara mensucikannya sama seperti mencucui kencing.
Proses Spermatogenesis
sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus
seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium.
seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang
haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk
menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi
Secara garis besar alat reproduksi wanita terbagi kedalam dua kelompok, yaitu Alat Reproduksi
(simfisis pubis). Bagian ini disusun oleh jaringan lemak dengan sedikit jaringan ikat. Mons
Veneris juga sering dikenal dengan nama gunung venus, ketika dewasa bagian mons veneris
akan ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan dan membentuk pola seperti segitiga terbalik.
Seperti namanya, Bagian ini berbentuk seperti bibir. Labia Mayora merupakan bagian lanjutan
dari mons veneris yang berbentuk lonjok, menuju ke bawah dan bersatu membentuk perineum.
Bagian Luar dari Labia Mayor disusun oleh jaringan lemak, kelenjar keringat, dan saat dewasa
biasanya ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan yang merupakan rambut dari mons veneris.
Sedangkan selaput lemak yang tidak berambut, namun memiliki banyak ujung – ujung saraf
Labia Minora merupakan organ berbentuk lipatan yang terdapat di dalam Labia Mayora. Alat ini
tidak memiliki rambut, tersusun atas jaringan lemak, dan memiliki banyak pembuluh darah
sehingga dapat membesar saat gairah seks bertambah. Bibir Kecil Kemaluan ini mengelilingi
Orifisium Vagina (lubang Kemaluan). Labia Minora analog dengan Kulit Skrotum pada Alat
Reproduksi Pria.
d. Klitoris
Klitoris adalah organ bersifat erektil yang sangat sensitif terhadap rangsangan saat hubungan
seksual. Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan terdapat banyak ujung saraf padanya,
oleh karena itu Organ ini sangat sensitif dan bersifat erektil. Klitoris Analog dengan Penis pada
e. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan
kanan, dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora pada
Masing – Masing Dua Lubang Saluran Kelenjar Bartholini dan Skene (Kelenjar ini
mengeluarkan cairan seperti lendir saat pendahuluan hubungan untuk memudahkan masuknya
penis)
Himen merupakan selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen ini mudah robek
sehingga dapat dijadikan salah satu aspek untuk menilai keperawanan. Normalnya Himen
memiliki satu lubang agak besar yang berbentuk seperti lingkaran. Himen merupakan tempat
keluarnya cairan atau darah saat menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk pertama
kalinya himen biasanya akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya akan
tertinggal sisa – sisa himen yang disebut caruncula Hymenalis (caruncula mirtiformis).
luar. Vagina memiliki panjang sekitar 8 – 10 cm, terletak antara kandung kemih dan rektum,
memiliki dinding yang berlipat – lipat, lapisan terluarnya merupakan selaput lendir, lapisan
tengahnya tersusun atas otot-otot, dan lapisan paling dalam berupa jaringan ikat yang berserat.
Vagina berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai sarana dalam hubungan seksual dan sebagai saluran
Otot pada vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (Otot
anus/dubur), sehingga otot ini dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak mempunyai kelenjar
yang dapat menghasilkan cairan, tetapi cairan yang selalu membasahinya berasal dari kelenjar
b. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram, dan
tersusun atas lapisan – lapisan otot. Ruang pada rahim (Uterus) ini berbentuk segitiga dengan
bagian atas yang lebih lebar. Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya
janin. Otot pada uterus bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan menjaga janin ketika
Pada bagian uterus terdapat Endometrium ( dinding rahim) yang terdiri dari sel –sel epitel dan
membatasi uterus. Lapisan endometrium ini akan menebal pada saat ovulasi dan akan meluruh
pada saat menstruasi. Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga oleh ligamentum dan
jaringan ikat.
Korpus Uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti segitiga pada bagian atas
Serviks uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti silinder
Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi
Pada saat persalinan, rahim merupakan jalan lahir yang penting karena ototnya mampu
mendorong janin untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupi pembuluh darah untuk mencegah
terjadinya perdarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim akan kembali ke bentuk
Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubungkan Uterus (Rahim) dengan Indung Telur
(Ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) juga sering disebut saluran telur karena bentuknya seperti
saluran. Organ ini berjumlah dua buah dengan panjang 8 – 20 cm. Tuba Fallopi berfungsi untuk :
Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita yang berfungsi untuk menghasilkan
ovum (Sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Ovarium berbentuk oval, dengan panjang 2,5
– 4 cm. Terdapat sepasang Ovarium yang terletak di kanan dan kiri, dan dihubungkan dengan
rahim oleh tuba fallopi. Umumnya setiap Ovarium pada wanita yang telah pubertas memiliki
300.000-an, dan sebagian besar sel telus ini mengalami kegagalan pematangan, rusak atau mati,
sehingga benih sehat yang ada sekitar 300 - 400-an benih telur dan 1 ovum dikeluarkan setiap 28
hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses menstruasi, sehingga saat
benih telur habis, terjadilah menopause . Ovarium juga menghasilkan hormon estrogen dan
Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali
dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid.
Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer. Ketika
folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan
badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-
rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum
yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak
dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah
banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan.
Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan
Perkembangan embrio: