Anda di halaman 1dari 14

 Home

 Cerita Wayang
 Kumpulan Soal
 Daftar Isi
 Kontak

Home » Biologi » IPA » Sistem Reproduksi Pada Manusia (Materi Lengkap)

Sistem Reproduksi Pada Manusia (Materi


Lengkap)
Diposting oleh Cah Samin di 4:27 PM
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya
kali ini dapat kami bagikan artikel tentang materi lengkap IPA Biologi Bab Sistem Reproduksi
pada Manusia. Berikut materi selengkapnya...

Peta Konsep Sistem Reproduksi Manusia

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali
dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem
reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan.

A. Organ Reproduksi Pria / Laki-laki

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.

1. Alat Reproduksi Pria Luar

a. Penis (zakar) adalah alat kelamin luar pada pria. Penis berfungsi untuk memasukkan sperma
ke dalam alat kelamin wanita melalui pertemuan keduanya (Kopulasi). Penis merupakan organ
yang tersusun atas otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit tipis. Proses tegangnya
penis disebut Ereksi, hal ini dikarenakan adanya rangsangan yang membuat pembuluh darah
pada penis terisi. Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) yang melapisi glan penis akan
dipotong.

Penis Juga memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu mengeluarkan sperma melalui uretra (saluran

dalam penis), selama ejakulasi otot-otot pada kandung kemih akan mengkerut, untuk mencegah

sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing sambil ejakulasi. Penis

terdiri atas beberapa bagian yaitu :

 Glan Penis, bagian kepala yang apabila telah dikhitan tidak dilapisi kulit
 Batang (corpus) Penis
 Pangkal Penis

b. Skrotum
 
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat
bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot
polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat
mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan
testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas,
maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.

2. Alat Reproduksi Pria Dalam 


SUMBER GAMBAR KLIK DISINI
a. Testis

Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum. Testis

berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan

hormon seks testosteron. Testis terletak di dalam skrotum yang merupakan organ berugae

(memiliki lipatan kulit), berfungsu untuk menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat tetap

berlangsung. Jika Suhu rendah (dingin) maka skrotum akan berkerut dan mendekat ke arah

tubuh, sedangkan jika suhu tinggi, maka skrotum akan mengendur, menjauh dari tubuh.

Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian terdapat

pintalan-pintalan tubulus seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis yang disebut lobulus

testis, satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.

b. Epididimis

Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok – kelok yang terletak di

dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf C. Epididimis berfungsi dalam
pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki epididimis, sperma

tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan belum subur, namun setelah epididimis

menjalankan fungsinya, sperma sudah subur dan mampu bergerak walaupun belum sempurna.

Setelah dari epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu disalurkan menuju

vesikula seminalis.

c. Vas (duktus) Deferens

Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke

vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Dalam proses pematangan dan

penyimpanan sperma, duktus deferens ini mendorong sperma dengan gerak peristaltik lambat

menuju vesikula seminalis. Sedangkan saat ejakulasi, gerakan yang dilakukan cepat dan kuat

sehingga sperma yang keluar dapat muncrat.

d. Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin adalah organ – organ kelamin dalam pria yang berfungsi untuk menghasilkan

cairan tempat berenangnya sperma, dan cairan ini akan menjaga sperma tetap hidup dengan cara

menetralisir asam, karena cairan itu bersifat basa. Dalam bahasa sehari – hari cairan ini kita

kenal dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama semen. Dalam 1 ml

air mani, terdapat sekitar 60 – 100 juta sel sperma. Normalnya semen memiliki pH 7,2 dengan

volume 3-5 ml, dan berwarna putih susu sampai kekuning – kuningan serta sedikit kental.

Berikut adalah organ yang termasuk ke dalam kelenjar kelamin :

 Vesikula Seminalis (Kantung air mani), yaitu organ berupa saluran berbentuk tabung
berjumlah sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis memiliki panjang sekitar
5 – 10 cm. Vesikula Seminalis berfungsi untuk mensekresikan cairan bersifat basa y (pH
7,3) mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim, dan
prostaglandin. Cairan dari vesikula seminalis ini merupakan 60% dari seluruh volume
semen. Vesikula Seminalis akan menyatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk
membentuk saluran ejakulasi.
 Kelenjar Prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang berfungsi
untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan ini
disekresikan ke dalam saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% dari seluruh
volume semen. Cairan kelenjar prostat akan bersatu dengan cairan dari vesikula seminalis
dan akan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan yang disekresikan organ
ini terdiri atas fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan juga antikoagulan.
 Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang berfungsi
untuk menghasilkan cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran ejakulasi. Kelenjar ini
terletak di bawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar Bulbouretra ini
keluar sebelum ejakulasi, dan dalam agama islam disebut mazi yang merupakan najis dan
cara mensucikannya sama seperti mencucui kencing.

e. Uretra (Saluran Ejakulasi)


Uretra adalah saluran yang terletak di dalam penis, berfungsi untuk tempat keluarnya sperma dan

juga sebagai tempat keluarnya urin. 

Proses Spermatogenesis

Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan

sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus

seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium.

Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang

haploid (Lihat gambar di bawah).


Spermatogenesis

Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer

seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang
haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk

menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi

spermatozoa atau sperma.

B. Organ Reproduksi Wanita

Secara garis besar alat reproduksi wanita terbagi kedalam dua kelompok, yaitu Alat Reproduksi

(Genetalia) luar dan Alat Reproduksi (Genetalia) dalam. 

1. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) LUAR

SUMBER GAMBAR KLIK DISINI


a. Mons Veneris
Mons veneris adalah bagian yang sedikit menonjol dan bagian yang menutupi tulang kemaluan

(simfisis pubis). Bagian ini disusun oleh jaringan lemak dengan sedikit jaringan ikat. Mons
Veneris juga sering dikenal dengan nama gunung venus, ketika dewasa bagian mons veneris

akan ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan dan membentuk pola seperti segitiga terbalik.

b. Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)

Seperti namanya, Bagian ini berbentuk seperti bibir. Labia Mayora merupakan bagian lanjutan

dari mons veneris yang berbentuk lonjok, menuju ke bawah dan bersatu membentuk perineum.

Bagian Luar dari Labia Mayor disusun oleh jaringan lemak, kelenjar keringat, dan saat dewasa

biasanya ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan yang merupakan rambut dari mons veneris.

Sedangkan selaput lemak yang tidak berambut, namun memiliki banyak ujung – ujung saraf

sehingga sensitif saat melakukan hubungan seksual.

c. Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)

Labia Minora merupakan organ berbentuk lipatan yang terdapat di dalam Labia Mayora. Alat ini

tidak memiliki rambut, tersusun atas jaringan lemak, dan memiliki banyak pembuluh darah

sehingga dapat membesar saat gairah seks bertambah. Bibir Kecil Kemaluan ini mengelilingi

Orifisium Vagina (lubang Kemaluan). Labia Minora analog dengan Kulit Skrotum pada Alat

Reproduksi Pria.

d. Klitoris

Klitoris adalah organ bersifat erektil yang sangat sensitif terhadap rangsangan saat hubungan

seksual. Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan terdapat banyak ujung saraf padanya,

oleh karena itu Organ ini sangat sensitif dan bersifat erektil. Klitoris Analog dengan Penis pada

Alat Reproduksi Pria.

e. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan

kanan, dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora pada

bagian belakang (bawah) nya.

 Vestibulum merupakan tempat bermuaranya :


 Uretra (saluran kencing)
 Muara Vagina (liang Senggama)

Masing – Masing Dua Lubang Saluran Kelenjar Bartholini dan Skene (Kelenjar ini

mengeluarkan cairan seperti lendir saat pendahuluan hubungan untuk memudahkan masuknya

penis)

f. Himen (Selaput Dara)

Himen merupakan selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen ini mudah robek

sehingga dapat dijadikan salah satu aspek untuk menilai keperawanan. Normalnya Himen

memiliki satu lubang agak besar yang berbentuk seperti lingkaran. Himen merupakan tempat

keluarnya cairan atau darah saat menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk pertama

kalinya himen biasanya akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya akan

tertinggal sisa – sisa himen yang disebut caruncula Hymenalis (caruncula mirtiformis).

2. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) DALAM


SUMBER GAMBAR KLIK DISINI
a. Vagina
Vagina adalah muskulo membranasea (Otot-Selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia

luar. Vagina memiliki panjang sekitar 8 – 10 cm, terletak antara kandung kemih dan rektum,

memiliki dinding yang berlipat – lipat, lapisan terluarnya merupakan selaput lendir, lapisan

tengahnya tersusun atas otot-otot, dan lapisan paling dalam berupa jaringan ikat yang berserat.

Vagina berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai sarana dalam hubungan seksual dan sebagai saluran

untuk mengalirkan darah dan lendir saat menstruasi.

Otot pada vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (Otot

anus/dubur), sehingga otot ini dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak mempunyai kelenjar

yang dapat menghasilkan cairan, tetapi cairan yang selalu membasahinya berasal dari kelenjar

yang terdapat pada rahim.

b. Uterus (Rahim)

Uterus adalah organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram, dan

tersusun atas lapisan – lapisan otot. Ruang pada rahim (Uterus) ini berbentuk segitiga dengan

bagian atas yang lebih lebar. Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya
janin. Otot pada uterus bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan menjaga janin ketika

proses kehamilan selama 9 bulan.

Pada bagian uterus terdapat Endometrium ( dinding rahim) yang terdiri dari sel –sel epitel dan

membatasi uterus. Lapisan endometrium ini akan menebal pada saat ovulasi dan akan meluruh

pada saat menstruasi. Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga oleh ligamentum dan

jaringan ikat.

Uterus memiliki beberapa bagian :

 Korpus Uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti segitiga pada bagian atas
 Serviks uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti silinder
 Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi

Pada saat persalinan, rahim merupakan jalan lahir yang penting karena ototnya mampu

mendorong janin untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupi pembuluh darah untuk mencegah

terjadinya perdarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim akan kembali ke bentuk

semula dalam waktu sekitar 6 minggu.

c. Tuba Fallopi (Oviduk)

Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubungkan Uterus (Rahim) dengan Indung Telur

(Ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) juga sering disebut saluran telur karena bentuknya seperti

saluran. Organ ini berjumlah dua buah dengan panjang 8 – 20 cm. Tuba Fallopi berfungsi untuk :

 Sebagai saluran spermatozoa dan ovum


 Penangkap ovum
 Bisa menjadi tempat pembuahan (fertilisasi)
 Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu masuk ke bagian dalam
Uterus (Rahim).

Tuba Fallopi (Oviduk)  terdiri atas 4 bagian :


1. Infundibulum, yaitu bagian berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan
memiliki Fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum
2. Pars ampularis, yaitu bagian agak lebar yang merupakan tempat bertemunya ovum
dengan sperma (Pembuahan/fertilisasi)
3. Pars Ismika, yaitu bagian tengah tuba yang sempit
4. Pars Interstitialis, yaitu bagian tuba yang letaknya dekat dengan uterus.

d. Ovarium (Indung Telur)

Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita yang berfungsi untuk menghasilkan

ovum (Sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Ovarium berbentuk oval, dengan panjang 2,5

– 4 cm.  Terdapat sepasang Ovarium yang terletak di kanan dan kiri, dan dihubungkan dengan

rahim oleh tuba fallopi. Umumnya setiap Ovarium pada wanita yang telah pubertas memiliki

300.000-an, dan sebagian besar sel telus ini mengalami kegagalan pematangan, rusak atau mati,

sehingga benih sehat yang ada sekitar 300 - 400-an benih telur dan 1 ovum dikeluarkan setiap 28

hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses menstruasi, sehingga saat

benih telur habis, terjadilah menopause . Ovarium juga menghasilkan hormon estrogen dan

progesteron yang berperan dalam proses Menstruasi. 

Proses Oogenesis

Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali

dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid.

Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer. Ketika

folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan

badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk

dibuahi oleh sperma.


Oogenesis

C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-

rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum

yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak

dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah

akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.


Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan

banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan.

Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan

progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.

Perkembangan embrio:

1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

Anda mungkin juga menyukai