Anda di halaman 1dari 4

Glukosa (cairan benedict)

1. Masukkan 5 ml reagens benedict ke dalam tabung reaksi


2. Teteskan sebanyak 5-8 ml tetes urin ke dalam tabung tersebut
3. Masukkan tabung tersebut ke dalam air mendidih selama 5 menit
4. Angkat tabung dan kocok isinya
5. Baca hasil reaksi (cara semikuantitatif) :
a) Negatif bila tetap biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan dan agak keruh
b) Posoitf (+) bila hijau kekuning-kuningan dan keruh (0,5-1% glukosa)
Positif (++) bila kuning keruh ( sesuai dengan 1-1,5% glukosa)
Positif (+++) bila jingga atau warna lumpur (2-3,5% glukosa)
Positif (++++) bila merah keruh (lebih dari 3,5% glukosa)

Zat-zat keton
Cara rothera
1. Masukkan 5ml urin ke dalam tabung reaksi
2. Tambahkan 1 gram garam (seujung pisau) reagens rothera (natrium nitroprusida 5g
dan amonium sulfat 200 mg) dan kocok sampai larut
3. Pegang tabung dalam posisi miring dan berhati-hati alirkan atau tetskan sebanyak
1-2 ml amonium hidroksida pekat (28%) melalui dinding hingga meyusun lapisan atas
dari cairan dalm tabung
4. Letakkan tabung dalm posisi tegak dan diamkan selama 3 menit
5. Baca hasilnya : warna ungu kemerah-merahan pada perbatasan kedua lapisan
enandakan adanya zat-zat keton. Makin cepat dan makin tua warna nya berarti
semakin banyak jumlah zat keton. Hasil dinyatakan dengan positif atau negatif saja

Cara gerhardt
1. Masukkan 5 ml urin ke dalam tabung raksi
2. Teteskan larutan feliklorida 10% ke dalam tabung itu sambil mengocok isinya
3. Saringlah cairan itu, bila terbentuknya presipitat putih ferifosfat berhenti
4. Pada filtrat diberikan beberapa tetes larutan feliklorida lagi dan perhatikan adanya
warna merah coklat yang menandakan tes ini positif
Pemeriksaan cairan otak
Pemeriksaan terhadap protein
Nonne
1. Siapkan ½-1 ml reagen nonne (amonium sulfat 80 g dan akudes 100 ml, saring
sebelum memakainya) dalam tabung yang berdiameter ±7 mm
2. Masukkan dengan hati-hati cairan otak ke dalam tabung tersebut sehingga kedua
macam cairan tinggi terpisah menyusun dua lapisan.
3. Diamkan selama 3 menit
4. Lihat perbatasan kedua cairan tersebut
A. Bila tidak terjadi kekeruhan di perbatasan kedua cairan maka hasil tes negatif
B. Jika terjadi keruhan berupa cincin keruh maka hasil tes positif (semakin tinggi
kadar globulin semakin tebal cincin keruh yang terjadi).
Pandy
1. Siapkan 1 ml reagens pandy (phenolum liquefactum 10 ml dan akuades 90 ml,
simpan beberapa hari dalam lemari pengeram 37̊C dan sering dikocok-kocok) dalam
tabung yang berdiameter ±7mm.
2. Teteskan satu tetes cairan otak tanpa sedimen ke dalam tabung tersebut.
3. Segera baca hasil tes itu dengan melihat derajat kekeruhan yang terjadi
A. Tak ada kekeruhan atau kekeruhan yang sangat halus berupa kabut
menandakan hasil reaksi yang negatif.
B. Adanya kekeruhan berarti hasil tes positif (terhadap albumin dan globulin)

Pemeriksaan tinja
Pemeriksaan terhadap infeksi cacing
Cara langsung
1. Letakkan setets air diatas kaca benda
2. Dengan lidi diambil sedikit tinja (1-2mm³).
3. Hancurkan tinja dalam air diatas kaca benda sehingga terdapat suspensi yang
homogen. Keluarkan bahan yang kasar,sisa makan,pasir.
4. Tutuplah dengan kaca tutup.
5. Periksa dengan pembesaran lemah (obyektif 10x) dengan kondensor direndahkan
atau diafragma kecil.

Pemeriksaan sediaan tinja basah hapus


1. Letakkan setetes air diatas kaca benda
2. Degan lidi ambil sedikit tinja (1-2 mm³), kemudian dihancurkan didalm air diatas
kaca benda
3. Sebarkan suspensi tinja itu diatas kaca benda sehingga terdapat lapisan yang tipis
tetapi tetap basah
4. Periksa dengan pembesaran lemah (obyektif 10x)

Anda mungkin juga menyukai