Anda di halaman 1dari 2

Galau di Social Media

Galau bukan lagi merupakan hal yang baru di social media. Galau sangat terkenal
di kalangan remaja terutama dalam hal cinta. Ketika para remaja galau, seringkali
mereka akan membuat status di social media yang menunjukkan keadaan yang
sedang mereka alami, misalnya :
“jangan pernah mencoba melupakan orang yang pernah
menyakitimu...karna semakin kamu berusaha melupakan,, rasanya
akan semakin sakit...biarkan mengalir...dan tanpa terasa dia sudah
berada sangat jauh dari jangkauan ingatanmu...”
Suka · Komentari · Bagikan

Seperti contoh diatas, status tersebut menunjukkan bagaimana kondisi si pemilik


akun yang sedang galau. Galau sering di definisikan sebagai keadaan seseorang
yang sedang dalam pikiran kacau, gundah gulana, atau perasaan tidak nyaman
akan suatu kejadian.
Dalam keadaan galau, seseorang cenderung berwajah muram, memiliki emosi
yang labil, sering resah dan mengeluh, sering melamun, cenderung menutup diri
atau banyak diam, orientasi yang berlebihan terhadap dirinya sendiri, kurang
semangat dalam melaksanakan aktivitas dan sering aktif di social media.
Mengapa galau di media social?

Galau dalam KBBI memiliki persamaan kata dengan kacau pikiran, bimbang,
bingung, cemas dan gelisah. Kata galau akan lebih tepat bila disebut bimbang,
namun pengertiannya lebih pada arah bentuk kecemasan seseorang. Kecemasan
adalah perasaan tak nyaman berupa rasa gelisah, takut, atau khawatir yang
merupakan manifestasi dari faktor psikologis dan fisiologis. Kecemasan dalam
kadar normal merupakan reaksi atas stress yang muncul guna membantu
seseorang dalam merespon situasi yang sulit.

Kecemasan dapat dimasukkan dalam teori psikoanalisis. Freud mengatakan


kecemasan berkembang dari konflik antara sistem id, ego dan superego tentang
sistem kontrol atas energi psikis yang ada.
 Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia
luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada
besarnya ancaman.
 Kecemasan neurotik adalah rasa takut bila instink atau keinginan pribadi
akan keluar jalur dan menyebabkan sesorang berbuat sesuatu yang tidak
diinginkan.
 Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang
yang hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila
berbuat sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.

Galau adalah bentuk kecemasan, sedangkan status FB dan Tweet yang mereka
ketik adalah bentuk perilakunya. Terutama pada remaja, perilaku atau yang sudah
menjadi kebiasaan ini adalah mengkomunikasikan keadaan yang dialaminya
dituangkan ke media social.

Bila kita perhatikan, kasus galau di media social memang meresahkan, namun
orang-orang memiliki alasan tersendiri mengapa mereka menuangkannya dalam
sebuah status di media social, beberapa diantaranya yakni :

1. Karena merasa nyaman dan mendapat perhatian


Membuat status galau di media social membuat seseorang lebih nyaman
berekspresi karena kebanyakan respon yang didapatkan dalam pertemanan
secara offline adalah bentuk perhatian atau keprihatinan pada statusnya.
Misalnya, seseorang menulis tentang keadaaanya yang baru putus dengan
pacarnya, dan di komentari oleh teman FB nya dengan kalimat
menyemangati.
2. Tidak memiliki teman dekat di dunia nyata
Ya, alasan ini untuk beberapa orang yang memiliki kepribadian introvert
atau tertutup. Orang dengan kepribadian ini tidak memiliki banyak teman
dan susah mengungkapkan apa yang ia alami sehingga biasanya mereka
memilih social media sebagai tempat curhatan hatinya.
3. Ingin menunjukkan kepada seseorang.
Terkadang orang secara sengaja membuat status galau di media social
untuk memberitahukan kepada seseorang bahwa dirinya sedang galau.

Dan masih banyak alasan lain mengapa orang sering galau di social media.
Karena di era sekarang, berkomunikasi dengan social media pelan-pelan menjadi
sebuah kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seseorang.

Anda mungkin juga menyukai