Anda di halaman 1dari 2

1.

Komunikasi merupakan suatau hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah
hubungan atau dapat diartikan sebaagai saling tukar-menukar pendapat serta dapat diartikan hubungan
kontak antara manusia baik individu maupun kelompok. (Widjaja, 1986 : 13) Komunikasi adalah elemen
dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan, dan
meningkatkan kontak dengan orang lain. (Potter & Perry, 2005 : 301). Komunikasi yang biasa dilakukan
pada lansia bukan hanya sebatas tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dan
hubungan intim yang terapeutik.

2. Pengertian Pasien Berkebutuhan Khusus

Pasien berkebutuhan khusus adalah seseorang dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan orang
pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang
termasuk kedalam paien berkebutuhan khusus antara lain: tunanetra, tunarungu , tunagrahita ,
tunadaksa ,tunalaras , kesulitan belajar , gangguan prilaku , anak berbakat , anak dengan gangguan
kesehatan. Istilah lain bagi pasin berkebutuhan khusus adalah orang luar biasa dan orang cacat . Karena
karakteristik dan hambatan yang dimilki, mereka memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus
yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka
memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan
bahasa isyarat.

3.Komunikasi pada klien dengan mobilisasi

Komunikasi Terapeutik Dalam Pemenuhan Mobilitas PadaPasien StrokeA. Fase PrainteraksiPada fase
ini perawat harus mempersiapkan dirinya, baik itupersiapan fisik maupun mental. Lalu di tahap ini
perawat mengumpulkandata tentang klien meliputi identitas klien, Riwayat
Keperawatan/kesehatanyang di dalamnya beerisikan tentang keluhan utama,
riwayatkesehatan/keperawatan sekarang, riwayat kesehatan masa lalu, riwayatkesehatan keluarga,
riwayat kesehatan lingkungan dan riwayat kesehatanpsikososial. Selain itu juga di kumpulkan juga data
mengenai pemeriksaanfisik seperti keadaan umum, pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan kulit,rambut,
kelenjar getah bening, pemeriksaan keoala dan leher,pemeriksaan dada, pemeriksaan
abdomen, serta pemeriksaan anggotagerak dan neurologis, sebagai dasar dalam membuat rencana
interaksi.Dan pada tahap ini pula perawat membuat perencanaan tindakan yangakan di
implementasikan saat bertemu dengan klien

4. Tahap Terminasi

Pada tahap ini perawat menanyakan atau mengevaluasi bagaimanaperasaan klien setelah berinteraksi
atau setelah melakukan tindakan.Perawat : “ibu, bagaimana perasaannya setelah
melakukanpelatihan pergerakan tadi?”Klien : “saya merasa agak enakan sus, tangan saya sudahtidak
terlalu kaku seperti tadi sus. Sudah mulainyaman untuk di gerakkan.”
Perawat : “ia syukurlah kalau begitu. Ibu lebih sering berlatihsaja.”Klien : “ ia baik sus.”Setelah itu
perawat dan klien menyepakati tindak lanjut terhadapinteraksi yang telah di berikan. Tibdak
lanjut yang diberikan harusrelevan dengan interaksi yang baru di lakukan pada
pertemuanberikutnya. Dengan tindak lanjut, klien tidak akan pernah kosongmenerima proses
keperawatan selama 24 jam.Perawat : “ibu, pertemuan selanjutnya kita akan melakukanpelatihan
pergerakan pada sendi pinggul dan kakiibu. Apakah ibu bersedia?”Klien : “ia sus, saya
bersedia.”Selanjutnya perawat dan klien membuat kontrak waktu untukpertemuan berikutnya
dan terakhir ucapkan salam.Perawat : “ibu, pertemuan selanjutnya akan di laksanakanbesok
dengan waktu yang sama. Jika besok sayatidak dapat hadir, maka perawat lain akanmenggantikan
saya.”Klien : “ia baik sus.”Perawat : “baiklah ibu, hari ini cukup sampai di sini saja,saya
permisi untuk kembali ke ruangan. Jika ibumemerlukan sesuatu, ibu bisa memanggil saya
atauperawat lain di ruang perawat.”Klien : “ia baik sus.”

prev

Anda mungkin juga menyukai