Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Keperawatan Profesional, dengan judul:
“Organisasi Profesi Keperawatan”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................................2
1. Tujuan umum............................................................................................................................2
2. Tujuan khusus...............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................................3
1. Kebijakansanaan Keperawatan....................................................................................................3
2. Jenis dan Jenjang Pendidikan Keperawatan...............................................................................4
3. Kurikulum Pendidikan Keperawatan..........................................................................................6
4. Kerangka Konsep Pendidikan Keperawatan..............................................................................6
5. Program Pendidikan dan latihan keperawatan...........................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keperawatan merupakan bentuk pelayanan professional kepada klien yang
diberikan secara manusiawi komprehensif dan individualistik, berkesinambungan sejak
klien membutuhkan pelayanan sampai saat klien mampu melakukan kegiatan sehari- hari
secara produktif untuk diri sendiri dan orang lain. Pelayanan keperawatan profesional
hanya dapat diberikan oleh tenaga keperawatan profesional yang telah memiliki izin dan
kewenangan untuk melakukan tindakan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien. Praktik
keperawatan profesional adalah tindakan mandiri perawat Ahli Madia Keperawatan,
Ners, Ners Spesialis dan Ners Konsultan melalui kerjasama bersifat kolaboratif dengan
klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya. Praktik keperawatan di Indonesia seringkali
diasumsikan sama dengan praktik kedokteran, baik oleh masyarakat atau perawat sendiri.
Salah satu penyebab hal ini adalah kurangnya pengetahuan tentang praktik keperawatan
profesional, di lain pihak hukum masih dianggap suatu hal yang menakutkan yang sering
dikaitkan dengan sanksi atau hukuman.
Untuk memperjelas tentang praktik keperawatan profesional, akan dibahas
tentang lingkup praktik keperawatan sehingga diharapkan dapat memperjelas pemahaman
tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan keperawatan serta dapat melindungi
masyarakat dari malpraktik keperawatan. Sebagai suatu profesi, perawat bertanggung
jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan  sesuai dengan wewenang yang dimiliki
secara mandiri dan atau berkolaborasi. Hal tersebut dimungkinkan karena perawat
memiliki ilmu dan kiat keperawatan yang mendasari praktik profesionalnya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana kebijakan pendidikan kesehatan?
2. Apa saja jenis dan jenjang Pendidikan keperawatan ?
3. Bagaimana kurikulum Pendidikan keperawatan ?
4. Bagaimana kerangka konsep Pendidikan keperawatan ?
5. Bagaimana program Pendidikan dan latihan keperawatan ?

1
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa memahami dan mengetahui tentang organisasi profesi
keperawatan.

2. Tujuan khusus
a. Mengetahui jenis-jenis dan jenjang Pendidikan keperawatan
b. Mengetahui kurikulum Pendidikan keperawatan
c. Mengetaui kerangka konsep Pendidikan keperawatan
d. Mengetahui program Pendidikan dan latihan keperawatan

2
BAB II

TINJAUAN TEORI
1. Kebijakansanaan Keperawatan
Kebijakan adalah suatu sistem pelayanan kesehatan yang penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Kebijakan kesehatan tergantung dari berbagai
komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantara perawat dokter atau tim
kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang.
Pendidikan sangat penting bagi berlangsungan hidup sebuah keperawatan. Proses
pendidikan yang baik bukan hanya menjadi tanggungjawab lembaga penyelenggaraan
pendidikan. Kebijakan merupakan bagian kebijakan publik atau kebijakan pendidikan
sebagai kebijakan publik.
a. Health promotion ( promosi kesehatan )
Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan
pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini bertujuan untuk
meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak terjadi
gangguan kesehatan. Tingkat pelayanan ini dapat meliputi, kebersihan perseorangan,
perbaikan sanitasi lingkungan, pemeriksaan kesehatan berkala, penigkatan status gizi,
kebiasaan hidup sehat, layanan prenatal, layanan lansia, dan semua kegiatan yang
berhubungan dengan peningkatan status kesehatan.
b. Specific protection ( perlindungan khusus )
Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya
yang akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan
terhadap penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam
tingkat pelayanan kesehatan ini adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk
perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, campak
dan lain-lain. Pelayanan perlindungan keselamatan kerja dimana pelayanan kesehatan
yang diberikan pada seseorang yang bekerja di tempat risiko kecelakaan tinggi seperti
kerja di bagian produksi bahan kimia, bentuk perlindungan khusus berupa pelayanan
pemakaian alat pelindung diri dan lain sebagainya.

3
c. Early diagnosis and prompt treatment ( diagnosis dini dan pengobatan segera )
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau
timbulnya gejala dari suatu penyakit. Tingkat pelayanan ini dilaksanakan dalam
mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari timbulnya
penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini
dapat berupa kegiatan dalam rangka survei pencarian kasus baik secara individu
maupun masyarakat, survei penyaringan kasus serta pencegahan terhadap meluasnya
kasus.
d. Disability limitation ( pembatasan cacat )
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat
tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan. Tingkat ini
dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang memiliki potensi kecacatan. Bentuk
kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa perawatan untuk menghentikan penyakit,
mencegah komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas untuk mengatasi
kecacatan dan mencegah kematian.
e. Rehabilitation ( rehabilitasi )
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh. Sering
pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan sebagaimana
program latihan-latihan yang diberikan pada pasien, kemudian memberikan fasilitas
agar pasien memiliki keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat
dan masyarakat mau menerima dengan senang hati karena kesadaran yang
dimilikinya.
2. Jenis dan Jenjang Pendidikan Keperawatan
Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup:
a. Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia:
a) Pendidikan Vokasi; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan
penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat.
b) Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada
penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang mengcakup
program sarjana, magister, doctor

4
c) Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi
profesi perawat.
b. Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia:
a) Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
Program Pendidikan Diploma III (D-III) Keperawatan ini menghasilkan perawat
generalis sebagai perawat professional pemula/vokasional (ahli madya
keperawatan) yang dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan
landasan keprofesian yang kokoh. Lulusannya diharapkan mampu melaksanakan
asuhan keperawatan professional dengan berpedoman kepada standar asuhan
keperawatan dan dengan etika keperawatan sebagai tuntunan.
b) Program Pendidikan Ners
Program Pendidikan Ners ini menghasilkan perawat ilmuwan (Sarjana
Keperawatan) dan Profesional (Ners=“First Professional Degree”)dengan sikap,
tingkah laku, dan kemampuan professional, serta akuntabel untuk melaksanakan
asuhan/praktik keperawatan dasar (sampai dengan tingkat kerumitan tertentu)
secara mandiri.
c) Program Pascasarjana Keperawatan
Program magister keperawatan ini menghasilkan perawat ilmuwan dengan sikap
tingkah laku dan kemampuan sebagai ilmuwan keperawatan. Sebagai perawat
ilmuwan diharapkan mempunyai kemampuan berikut ini:
1) Meningkatkan pelayanan profesi dengan jalan penelitian dan pengembangan.
Berpartisipasi dalam pengembangan bidang ilmunya.
2) Mengembangkan penampilannya dalam spectrum yang lebih luas dengan
mengkaitkan ilmu/profesi serupa.
3) Merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai masalah masyarakat dengan
cara penalaran ilmiah (Keputusan Mendikbud No.056/U/1994-pasal 2 ayat 3).
Tujuan program pascasarjana ini adalah menghasilkan lulusan yang mampu:
1) Mengembangkan.dan menerapkan ilmu dan teknologi keperawatan sesuai
bidang spesialisasi melalui kegiatan penelitian.

5
2) Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan
profesional melalui upaya peningkatan kemampuan lulusan sesuai bidang
spesialisasi.
3) Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, dan terbuka
untuk menerima perubahan, sehingga dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh guna meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat
3. Kurikulum Pendidikan Keperawatan
Kurikulum pendidikan adalah seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Secara umum
kurikulum pendidikan keperawatan berdasarkan hal – hal sebagai berikut :
a. Peraturan perundang – undangan yang berlaku.
b. Kebutuhan masyarakat akan kesehatan dan keperawatan.
c. Landasan profesi keperawatan.
d. Jenis dan jenjang keperawatan.
e. Kemajuan IPTEK serta orientasi masyarakat dengan tetap memperhatikan kaidah
profesi keperawatan.

Pendidikan keperawatan harus tumbuh dan berkembang berdasarkan kepada paradigma


keperawatan yang menjujung tinggi fungsi harkat dan martabat manusia serta nilai – nilai
kemanusiaan yang terdiri dari manusia, lingkungan, dan keperawatan.

Kurikulum dan kriteria standar pendidikan keperawatan dibuat berdasarkan jenis dan
jenjang pendidikan keperawatan yang sesuai. Keperawatan sebagai suatu profesi dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawab pengembangannya harus mampu mandiri. Untuk
itu memerlukan suatu wadah yang mempunyai fungsi utama untuk menetapkan, mengatur
serta mengendalikan berbagai hal yang berkaitan dengan profesi seperti : pengaturan hak
dan batas kewenangan, standar praktek, standar pendidikan, kode etik profesi, dan
peraturan lain yang berkaitan dengan profesi keperawatan.

4. Kerangka Konsep Pendidikan Keperawatan

6
Sesuai dengan hakikatnya sebagai pendidikan profesi, maka kurikulum pendidikan tinggi
keperawatan disusun berlandaskan pada kerangka yang kokoh, mencakup:
a. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Keperawatan
Program pendidikan keperawatan harus dilaksanakan sesuai dengan
perkembangan Zaman serta dunia keperawatan sehingga memungkinkan peserta didik
memahami dan menguasai IPTEK keperawatan sesuai dengan tuntutan profesi
keperawatan (standar professional) dan mengembangkan IPTEK keperawatan.
Peserta didik diharuskan menguasai body of knowledge yang diperlukan oleh
seorang perawatan professional dan menguasai berbagai metode dan teknik
keperawatan yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan.
b. Menyelesaikan Masalah Secara Ilmiah
Pengalaman belajar pada pendidikan tinggi keperawatan, terintegrasi sepenuhnya
dalam penumbuhan dan binaan peserta didik untuk memecahkan masalah secara
ilmiah, dan penalaran ilmiah seperti studi kasus. Penumbuhan dan pembinaan
kemampuan ini juga dikaitkan dengan tercapainya proses keperawatan oleh peserta
didik yang merupakan pendekatan dan penyelesaian masalah keperawatan secara
ilmiah dan termasuk didalamnya pembinaan keputusan klinik.
c. Sikap dan Tingkah Laku Profesional
Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara
pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau
dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion yang
bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran
atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987). Sebagai perawat
professional maka perawat harus memiliki kemampuan:
1) Berdasarkan intelektual, pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh dari
berbagai ilmu dasar serta ilmu keperawatan sebagai landasan untuk
melakukan pengkajian, menegakkan diagnostik, menyusun perencanaan dan
memberikan asuhan keperawatan yang lainnya.
2) Teknikal, melaksanakan ASKEP dengan memperhatikan perkembangan
pelayanan dan program pembangunan kesehatan seiring dengan

7
perkembangan IPTEK bidang kesehatan/keperawatan serta diperlukan proses
pembelajaran baik institusi pendidikan maupun pengalaman belajar klinik di
rumah sakit dan komunitas.
3) Interpersonal dan moral, Pelayanan kesehatan dihadapkan pada suatu dilema,
di satu sisi harus mengepankan kepedulian terhadap sesama serta
meningkatkan mutu asuhan kesehatan disertai dengan sikap ramah tamah,
murah senyum, empati dan sebagainya.
4) Bertanggungjawab, meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas,
mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten
serta tepat dalam bertindak
5. Program Pendidikan dan latihan keperawatan
Jenis Program Pendidika Keperawatan:
a. ASISTEN PERAWAT KESEHATAN
Dalam perkembangan Ilmu Keperawatan di tanah air, perawat merupakan pelaku
utama yang sangat menentukan. Dengan semakin majunya Ilmu Keperawatan,
spesialisasi di bidang ini pun semakin berkembang. Kehadiran seorang asisten
perawat kesehatan, sebagai konsekuensinya akan semakin diperlukan. Seorang asisten
perawat kesehatan akan bertugas untuk melakukan berbagai tindakan tertentu
dibawah bimbingan seorang perawat.
b. HOME CARE (PERAWAT KESEHATAN KELUARGA/RUMAH TANGGA)
Home Care adalah perawatan kesehatan atau perawatan suportif yang diberikan di
rumah pasien oleh para profesional kesehatan (sering disebut sebagai perawatan
kesehatan rumah tangga). Perawatan di rumah adalah perawatan yang memungkinkan
seseorang dengan kebutuhan khusus tinggal di rumah mereka. Mungkin untuk orang
yang semakin tua, yang sakit kronis, pulih dari operasi atau pasien stroke. Tujuan
home care antara lain Meningkatkan, mempertahankan dan memulihkan kondisi
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit untuk mencapai kemampuan individu secara optimal.
Kenapa Memilih Homecare?
Dengan trend baru di masyarakat perkotaan tentang gaya hidup sehat yang
mengedepankan efektifitas waktu dan meminimalkan biaya perawatan maka bekerja

8
sebagai seorang perawat Home Care adalah peluang yang sangat bagus mengingat
bidang ini belum begitu banyak peminatnya sedangkan permintaan masyarakat akan
tenaga kesehatan Home Care cukup besar saat ini.
c. CAREGIVER (PERAWAT LANSIA/MANULA)
Istilah caregiver, (banyak juga istilah lain yang sering dipakai seperti careworker,
perawat lansia, perawat jompo, dan di jepang kaigofukushishi) secara bahasa bisa
diartikan sebagai "pemberi perhatian". Khusus dalam konteks keperawatan, caregiver
adalah orang yang memberi perhatian, merawat, dan menjaga orang lanjut usia
(lansia/manula). Saat ini dengan peningkatan standar kehidupan yang lebih baik,
maka orang yang memiliki harapan usia panjang semakin meningkat, namun hal ini
diimbangi dengan menurunnya kemampuan fisik seseorang yang sudah menginjak di
usia lanjut. Oleh sebab itu peran caregiver sangat penting untuk membantu merawat
para manula/lansia.
d. GOVERNESS
Governess / Pendidik anak di rumah bertugas mendidik, merawat, dan mengasuh
anak di rumah, mengajari cara bergaul, memberi pelajaran seperti di sekolah dan
bertanggung jawab terhadap kesehatan anak yang dididik / diasuh.
Berbeda dengan pengasuh (sebelumnya disebut perawat) atau babysitter, governess
selain sebagai seorang pengasuh juga berkonsentrasi pada mengajar anak-anak atau
sebagai pembimbing les pribadi anak anak di rumah. Biasanya adalah anak usia
sekolah (playgroup/TK/SD), bukan bayi
Peran penting seorang Governess adalah memberikan pendidikan yang baik
sesuai dengan usia anak dan bakat anak melalui berbagai permainan yang ditujukan
untuk merangsang berbagai kecerdasan sang buah hati.
e. NANNY
Nanny adalah perawat balita yang sudah melalui pendidikan khusus / formal
training dengan standart tertentu, yang bertugas merawat, mendidik, dan mengasuh
bayi baru lahir sampai dengan balita.
Nanny / Perawat balita berperan dalam merawat, mendidik dan mengasuh bayi atau
anak di rumah. Di luar negeri pendidikan formalnya SLTA kemudian dilatih merawat

9
anak selama 3 bulan. Sedangkan di Indonesia, pendidikan formalnya minimal
SMA/SMP plus (D1 Kesehatan) dan dilatih merawat anak selama 3 bulan.
Jenis Pelatihan Keperawatan :
a. Pelatihan Pertolongan Pertama Penderita Gawat Darurat ( PPGD)
Sertifikat Pelatihan PPGD merupakan syarat penting dimiliki setiap Perawat
dimanapun ia bekerja ilmu PPGD sangat berguna dan akan terpakai. Sertifikat
pelatihan PPGD mayoritas dimiliki setiap Perawat, merupakan sebuah keharusan
untuk menunjang prestasi kerja di tempat pelayanan kesehatan.
Pelatihan PPGD juga sangat diminati oleh Perawat yang baru tamat, karena saat
mendaftar pekerjaan di sebuah rumah sakit, jika pelamar memiliki sertifikat PPGD
akan mendapatkan nilai tambah dan prioritas. Demikian juga bagi yang sudah bekerja
akan mendapatkan nilai plus jika ingin jadi tenaga TKHI ( Tenaga Kesehatan Haji
Indonesia).
b. Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support ( BTCLS)
Pelatihan BTCLS merupakan lanjutan dari pelatihan PPGD, sertifikatnya lebih
bergengsi daripada pelatihan PPGD. Mayoritas yang telah mengikuti pelatihan PPGD
akan berminat untuk mengikuti pelatihan BTCLS.
Perawat yang telah mengikuti pelatihan BTCLS juga memiliki nilai tambah untuk
prioritas diterima bekerja di Rumah Sakit atau di sebuah perusahaan asing atau untuk
tenaga TKHI.
c. Pelatihan Intensive Care Unit (ICU)
Pelatihan ICU juga diminati oleh Perawat. Karena untuk Perawat yang ingin bekerja
di ruang ICU butuh ketrampilan khusus yang menguasai di bidang ICU, seperti
menguasai EKG, fisiologi jantung, keseimbangan cairan tubuh, pengoperasionalan
monitor tanda-tanda alat vital, dan lain-lain.
Perawat mahir ICU biasanya juga akan melakukan pelatihan lanjutan di bidang yang
sama.
d. Pelatihan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
Sama halnya dengan pelatihan ICU, yang membedakan pelatihan ini adalah khusus
menangani bayi yang bermasalah dengan pernafasan, berat badan lahir rendah, infeksi
dan lain-lain.
e. Pelatihan lainnya yang diminati Perawat
Sesungguhnya masih banyak jenis pelatihan lainnya yang diminati oleh perawat.
Diantaranya: pelatihan haemodialisa, pelatihan perawatan luka modern, pelatihan
hipnotherapy, pelatihan membaca EKG dan pelatihan bantuan hidup dasar.(AW)

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tingkat pelayanan kesehatan merupakan tingkat pertama dalam memberikan
pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini bertujuan untuk meningkatkan
status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan Jenis-
jenis Pendidikan dan jenjang keperawatan dibagi menjadi 3 yaitu : Pendidikan vokasi ,
Pendidikan akademik, dan Pendidikan profesi.
B. Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis
dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahira Annie. (2012). Konsep dan Implementasi Analisis Kbijakan Kesehatan .


Juanita. (2012). Dasar-dasar Analisis Kebijakan Kesehatan.
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press.
Setiawati, D. (2008). Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.
Surya Utama. (2012). Kesehatan dan Pembangunan Nasional.

12

Anda mungkin juga menyukai