Anda di halaman 1dari 9

A.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipotensi

Sub Pokok Bahasan : cara mengenali gejala Hipotensi

Sasaran : Ny. Susan

Tempat : Rumah sakit karya husada

Waktu : 25 Menit

Tanggal : 11 juli 2017

1. Tujuan Insruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu dapat mengetahui tanda – tanda bahaya
dalam Hipotensi dan dapat melaksanakan apa yang harus dilakukan apabila mengalami tanda –
tanda tersebut.

2. Tujuan instruksi Khusus

Setelah mendapat penyuluhan di harapkan dapat :

a) Mengetahui dan menjelaskan pengertian dari hipotensi


b) mengetahui dan menjelaskan jenis-jenis hipotensi
c) mengetahui dan menjelaskan gejala dari hipotensi
d) mengetahui dan menjelaskan penyebab dari hipotensi
e) mengetahui dan menjelaskan cara mencegah penyakit hipotensi
f) mengetahui dan menjelaskan pengobatan farmakologis untuk hipotensi

3. Materi
a. Pengertian Hipotensi

b. Jenis-jenis hipotensi

c. Gejala hipotensi

d. Penyebab hipotensi

e. Cara mencegah penyakit hipotensi

f. Pengobatan farkologis untuk hipotensi

1
4. Metode
a. Ceramah

b. Tanya Jawab

5. Media / Alat
a. LCD

b. Laptop

c. Leaflet

2
6. Kegiatan

Waktu Kegiatan
No Tahap Penyuluhan Peserta
(menit)
Perkenalan memberi salam Menjawab salam
1. dan 5 menit memperkenalkan Mendengarkan
pembukaan diri
menjelaskan tujuan

Menjelaskan tentang :
2. Materi Inti 15 menit - Pengertian tentang Menyimak
Hipotensi Mendengarkan atau
- Jenis-jenis hipotensi memperhatikan
- Gejala hipotensi
- Penyebab hipotensi

-Cara mengeah penyakit


hipotensi

-Pengobatan farkologis
untuk hipotensi

3. Penutup 5 menit Tanya jawab Bertanya


Menyimpulkan Menjawab pertanyaan
Evaluasi Menjawab salam
Memberi salam

3
7. Evaluasi
a. Cara : Lisan
b. Jenis : Pertanyaan Terbuka
c. Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
d. Soal :
a) Apa pengertian dari hipotensi?
b) Apa saja jenis-jenis hipotensi?
c) Apa gejala dari hipotensi?
d) Apa penyebab dari hipotensi?
e) Bagaimana cara mencegah penyakit hipotensi?
f) Bagaimana pengobatan farmakologis untuk hipotensi?

4
B. MATERI PENYULUHAN

HIPOTENSI

1. Pengertian Hipotensi

Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) merupakan suatu keadaan


dimana tekanan darah seseorang turun di bawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah
90/60 mmHg. Adapun nilai normal tekanan darah seseorang secara umum adalah 120/80
mmHG. Namun beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar
110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg, tapi mereka tidak/belum atau jarang
menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas
kesehariannya.
Tekanan darah rendah berarti kondisi dimana kurangnya hantaran nutrisi dan oksigen ke
dalam sel-sel tubuh.
Untuk mengetahui seseorang dalam kondisi tekanan darah rendah maupun tekanan darah
tinggi seorang harus melakukan pemeriksaan tensi darah dengan menggunakan alat pengukur
tekanan darah dengan memperlihatkan angka systolic (bagian atas) dan angka bawah
diastolic.
Tekanan darah systolic (angka bagian atas) mewakili tekanan diarteri-arteri ketika otot
jantung berkontraksi dan memompa darah keseluruh bagian tubuh sedangkan tekanan darah
diastolic (angka bagian bawah) mewakili tekanan diarteri-arteri ketika otot jantung
mengendur (relax) dan menerima kmbali darah dari seluruh tubuh setelah berkontraksi.
2. Jenis-jenis hipotensi

Ada tiga jenis utama hipotensi:


a) Hipotensi Ortostatik : Hipotensi ortostatik disebabkan oleh perubahan tiba-tiba
posisi tubuh, biasanya ketika beralih dari berbaring ke berdiri, dan biasanya hanya
berlangsung beberapa detik atau menit. Hipotensi jenis ini juga dapat terjadi setelah
makan dan sering diderita oleh orang tua, orang dengan tekanan darah tinggi dan
orang dengan penyakit Parkinson.
b) Hipotensi Dimediasi Neural (NMH dalam singkatan bahasa Inggris) : NMH paling
sering mempengaruhi orang dewasa muda dan anak-anak dan terjadi ketika
seseorang telah berdiri untuk waktu yang lama.
c) Hipotensi Akut : Penyebab hipotensi akut adalah turunnya tekanan darah secara tiba-
tiba yang disebabkan antara lain: perdarahan berat akibat kecelakaan atau trauma,
dehidarsi akibat diare atau muntah yang hebat, pengaruh obat tertentu sampai infeksi
sistemik hebat (sepsis). Hipotensi ini biasanya berlanjut menjadi syok akibat
kurangnya aliran darah menuju ke otak, jantung, ginjal maupun kulit.
Penanganannya sesuai dengan penyebabnya masing-masing.

5
3.   Gejala hipotensi

Gejala tekanan darah rendah antara lain:

a) Penglihatan kabur, mata sering berkunang-kunang terutama setelah duduk lama dan
berjalan
b) Kebingungan
c) Pingsan
d) Pusing dan keringat dingin
e) Mudah merasakan kantuk dan sering menguap
f) Lemas
g) wajah terlihat pucat karena suplay darah ke seluruh jaringan tubuh tidak maksimal.

4.   Penyebab hipotensi

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tensi darah :


a) Dehidrasi.
b) Melemahnya otot jantung yang berakibat volume darah yang dipompa oleh jantung
sedikit sehingga tekanan darah menurun.
c) Terjadinya peradangan pada kantong yang mengelilingi jantung (pericardium) yang
biasa dikenal sebagai pericarditis yang menyebabkan cairan menumpuk didalam
pericardium yang menekan jantung sehingga membatasi kemampuan jantung untuk
mengisi dan memompa darah keseluruh tubuh.
d) Adanya pembekuan darah dalam pembuluh vena (pulmory embolism) dimana bekuan
darah ini dapat menghalangi aliran darah kedalam bilik kiri dari paru-paru dan
akibatnya akan mengurangi darah yang kembali ke jantung untuk dipompa.
e) Denyut jantung yang lambat dapat mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh
jantung. Angka detak jantung istirahat untuk seorang dewasa sehat adalah 60-100
detak/menit.
f) Tegangan kekakuan pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku akan berefek pada
semakin tingginya tekanan darah, begitu juga sebaliknya.
g) Pelebaran pembuluh darah juga mampu menyebabkan turunnya tekanan darah. Situasi
ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-
obatan vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
h) Efek samping obat  seperti alkohol, anxiolytic, beberapa antidepresan, diuretik, obat-
obatan untuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner, analgesik.
i) Kejutan emosional, misalnya syok yang disebabkan oleh infeksi yang parah, stroke,
anafilaksis (reaksi alergi yang mengancam nyawa dan trauma hebat.
j) Diabetes tingkat lanjut
k) Hormonal, misalnya pada hipotiroid dan hipertiroid adrenal insufisiensi (Penyakit
Addison

6
5.   Cara mencegah penyakit hipotensi

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda
(hipotensi), diantaranya :
a) Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari,
sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah
akan meningkat.
b) Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam.
c) Makan porsi kecil dan konsumsi makanan rendah karbohidrat. Untuk mencegah
penurunan tekanan darah drastis setelah makan, konsumsilah makanan dalam porsi
kecil beberapa kali sehari. Selain itu, batasi makanan tinggi karbohidrat seperti
kentang, nasi, pasta dan roti.  Perbanyak sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, dan biji-
bijian di dalam menu Anda.
d) Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu
dapat membantu mengurangi timbulnya gejala.
e) Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastic. Stocking elastis
yang umum digunakan untuk meredakan rasa sakit dan pembengkakan pembuluh
darah vena bisa membantu mengurangi penumpukan darah di kaki Anda.
f) Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala
hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu
dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang
dapat dilakukan bagi penderita.

6.   Pengobatan farmakologis untuk hipotensi

Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa
jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal
anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin

7
C. KESIMPULAN
1. Kesimpulan

Penyakit hipotensi sangat berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat melemahkan tubuhnya,
sering pingsan, dan ada kemungkinan tubuhnya sulit difungsikan dikarenakan jangtung
memompa darah ke seluruh tubuh dengan sangat lemah. Ironisnya, untuk penyakit hipotensi
ini nyaris tidak ada obatnya.
Cara mencegah atau menangani penyakit hipotensi, selain belajar untuk melaksanakan pola
hidup sehat, kita harus senantiasa mengecek tensi darah kita agar senantiasa terkontrol.
2. SARAN
Ada baiknya kalau mulai sekarang kita menjaga pola hidup yang sehat, agar terhindar dari
segala penyakit seperti hipotensi di atas. Karena pepatah lama memeng benar “lebih baik
mencegah daripada mengobati, karna kesehatan itu mahal”. Semoga makalah ini dapat
menjadi wahana pengetahuan yang dapat diamalkan di kehidupan sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://msyukri02.blogspot.com/2013/04/makalah-hipotensi.html
http://www.medicastore.com
Pearce, C Evelyn .2010. “ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK
PARAMEDIS”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Zuhdi, L Hakim (2009) “PEMBULUH DARAH”, Tanggerang Selatan : Laras
adv

Anda mungkin juga menyukai