Anda di halaman 1dari 10

PELATIHAN EKONOMI TERPADU BIDANG PETERNAKAN

NINDYA PRAJA ANGKATAN XXVIII


TAHUN AKADEMIK 2019/2020

MATERI LATIHAN : 1. MATERI PERENCANAAN USAHA PETERNAKAN


2. CONTOH PERENCANAAN USAHA PETERNAKAN

NAMA PELATIH : Dr. Ir. DEDI SUGANDI, MP.


TAEMI FAHMI, S,Pt.

METODE :  STUDI FROM HOME (SFH) DAN MENJAWAB SOAL LATIHAN


PELATIHAN
 JAWABAN SOAL BERSIFAT “TUGAS PERORANGAN”

 DIKUMPULKAN MELALUI PETUGAS OPERASIONAL


PELATIHAN PADA TANGGAL 24 APRIL 2020
Contoh.
KONSEP PERENCANAAN USAHA TERNAK SAPI PERAH
Nama Perusahaan : Berkah Mandiri
Alamat : Mekarbakti, Kecamatan Pangalengan,
Kabupaten Bandung
Nama Pemilik : Ujang Ruhimat
No. Surat Ijin Pendirian Usaha : -

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mendorong meningkatnya


taraf hidup masyarakat yang ditandai dengan peningkatan kesadaran akan pemenuhan gizi.
Pemenuhan gizi dilakaukan dengan lebih memperhatikan kualitas serta kandungan nutrisi yang
terkandung dalam  makan tersebut. Makanan yang berkualitas tentu mengandung bermacam-
macam gizi. Salah satu gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh adalah protein khususnya
protein hewani.

Susu merupakan sumber protein hewani. Dibandingkan minuman lain susu mengandung


nutrisi yang lebih lengkap. Nutrisi yang terkandung dalam susu antara lain laktosa, vitamin
serta mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu susu mengandung asam lemak
gliserol yaitu asam lemak yang mudah dicerna oleh tubuh. Sebagai sumber protein yang baik.
Sebagai sumber protein  susu memiliki banyak manfaat untuk tubuh.Untuk umur produktif,
susu membantu pertumbuhan. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu
menopang tulang agar tidak keropos. Oleh kerena itu permintaan susu setiap tahun selalu
meningkat.

Peningkatan permintaan susu  disebabkan juga oleh berkembangnya berbagai ragam industri
pengolahan susu yang memerlukan bahan baku susu. Salah satu industri pengolahan susu
adalah industri pembuatan Karamel susu serta kerupuk susu.

Salah satu daerah yang terkenal akan karamel dan kerupuk susu adalah di Kecamatan
Pangalengan Kabupaten Bandung. Kecamatan ini dikenal juga sebagai sentra produksi sayuran,
dan juga merupakan salah satu lokasi objek wisata.
2. Maksud dan Tujuan

Tujuan penyusunan rencana usaha peternakan sapi perah ini adalah untuk membuat
pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumen
susu segar berupa industri pembuatan Karamel dan Kerupuk Susu, serta konsumen primer susu
segar.

RENCANA PENDIRIAN USAHA

Lokasi Perusahaan

Usaha peternakan sapi perah Berkah Mandiri, terletak di  Desa Mekarbakti  Kecamatan
Pangalengan Kabupaten Bandung Povinsi Jawa Barat. Lahan yang tersedia untuk
peternakan adalah seluas 150 m2.

Penggunaan Lahan

Luasan lahan yang dimiliki peternakan seluruhnya adalah 100 m 2  dan seluruhnya
digunakan untuk kandang serta sarana dan prasarana peternakan. Total kebutuhan lahan untuk
kandang Berikut adalah rincian penggunaam lahan :

a. Kebutuhan lahan untuk kandang sapi dewasa adalah 3 m 2 per ST (Satuan Ternak) , Luas
lahan yang dibutuhkan untuk 25 ekor sapi dewasa (sapi laktasi dan Kering) adalah : 25
ekor x 3 m2    =  75 m2

b.  Kebutuhan lahan untuk kandang sapi Dara adalah setengan dari kebutuhan sapi dewasa
yaitu 1.5 m2 per ekor sapi Dara, maka luas lahan yang dibutuhkan untuk 8 ekor sapi dara
adalah adalah : 8  x 1.5 m2    = 12 m2

c.  Kebutuhan lahan untuk kandang Pedet adalah seperempat dari kebutuhan sapi dewasa
yaitu 0.25 m2 per ekor pedet, makaluas lahan untuk 12 ekor pedet adalah : 12 x 0.25 m 2    =
3 m2

Maka total kebutuhan lahan untuk kandang sapi perah sebanyak 45 ekor sapi setara
dengan 32 ST adalah seluas  91 m2. Sementara luas lahan yang akan digunakan untuk sarana
pendukung seperti gudang pakan dan peralatan dialokasikan seluas 20 m 2, selebihnya sekitar
19 m2 akan digunakan untuk pengembangan usaha pada kemudian hari.
Kelayakan Lokasi

Penetapkan lokasi sebagai tempat usaha peternakan telah dilakukan berdasarkan hasil uji
kelayakan terhadap :

Faktor Alam (Klimatologi)

a. Faktor Iklim

Zona termonetral suhu nyaman untuk sapi perah berkisar 13 – 18 0C, akan tetapi masih
toleran dilakukan pada suhu udara 27 – 290C, kelembaban udara antara 60 – 70% dan curah
hujan rata- rata diatas 1800 mm pertahun. Sementara kondisi iklim di lokasi usaha peternakan
menunjukan gambaran sebagai berikut :

 Ketinggian tempat : + 1.400 meter di atas permukaan laut


 Temperatur udara : + 20oC
 Suhu  lingkungan : 12ºC - 24ºC
 Kelembaban : 70 – 78 %

b. Faktor Ekologi (Lingkungan)

Gambaran kondisi lingkungan di sekitar lokasi Perusahaan menunjukan bahwa kondisi


tanah di daerah ini subur dengan ketersediaan air yang melimpah, kondisi seperti ini sangat
cocok untuk pengembangan usaha peternakan sapi perah, dan cocok pula sebagai lokasi
penanaman rumput kultur sepeti rumput Gajah yang cocok untuk pakan ternak sapi perah.

c. Faktor Teknologi

Teknologi yang akan diterapkan dalam menunjang usaha peternakan adalah penerapan
teknologi pemerahan menggunakan mesin perah portable, penerapan sistem recording(kartu
ternak) bagi masing-masing ternak,serta penggunaan alat untuk kegiatan sanitasi dan
pembersihan, dan pengangkutan pakan.

Lingkungan Sosial Budaya

Mayoritas mata pencaharian masyarakat di sekitar lokasi perusahaan adalah petani dan


peternak sapi perah.  Pola Tanam masyarakat umunyapertanian sayuran sehingga untuk
memenuhi kebutuhan pakan sapi perah tidak bisa bergantung pada limbah hasil pertanian
tersebut. Pemenuhan kebutuhan pakan sapi perah dilakukan dengan membeli pakan dari
koperasi yang ada disekitar lokasi usaha.Sedangkan untuk memenuhi tenaga kerja dapat
merekrut masyarakat setempat.

Perijinan Lokasi

Perusahaan peternakan sapi perah telah mendaftar pendirian perusahaan pada Dinas


peternakan Kabupaten, Kantor pelayanan pajak, dan Kantor perdagangan Kabupaten, Serta
telah memiliki surat keteramgan telah memenuhi syarat AMDAL.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan, meliputi Pemilikperusahaan merangkap sebagai manajer


perusahaan, bendahara, dan pemasar produk, sementara tenaga pelaksana kandang dilakukan
oleh tiga orang karyawan yang bertugas sebagai tenaga pelaksana kandang yang bertanggung
jawab terhadap jaminan kebersihan dan sanitasi kandang, penyediaan pakan, dan pemerahani
susu. Sementara petugan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan IB (inseminasi
buatan) dilakukanoleh petugas Inseminatot koperasi KPBS.

RENCANA PRODUKSI DAN PEMASARAN HASIL

Permodalan

Pendirian Usaha Peternakan sapi perah  menggunakan modal dari pinjaman bank dan
modal sendiri

Struktur Populasi

Struktur populasi merupakan aspek sangat penting untuk diperhatikan karena sangat
menentukan bagi keberlanjutan suatu usaha. Struktur populasi ternak sapi perah yang
direncanakan pada perusahaan adalah sebagai berikut;

Struktur populasi ternak sapi perah pada Perusahaan adalah sebagi berikut :

Jenis Ternak Jumlah Satuan Ternak (ST)


Sapi Laktasi 20 Ekor 20
Sapi Kering 5 ekor 5
Dara 8 ekor 4
Pedet Betina 10 Ekor 2.5
Pedet Jantan 2 Ekor 0.5
Dara 8 Ekor 4
Total 45 ekor 32 ST
Komponen Produksi

Usaha peternakan merupakan suatu proses produksi melelui pemanfaatan input produksi
berupa bibit, pakan, dan obat-obatan, serta sarana pendukung (kandang dan tenaga kerja)
untuk memperoleh output produksi berupa produk utama (air susu murni), dan produk ikutan
(anak sapi/pedet jantan), sapi afkir, dan pupuk kandang. Secara terinci sebagai berikut :

1. Input Produksi

a) Pakan ternak :

 Hijauan : 35kg/ST/hari (segar)

 Konsentrat : 4kg/ST/hari

 Mineral : 2% / jumlah ransum

b) Kebutuhan Kandang : 1 ST = 3 m²

c) kebutuhan Tenaga Kerja : 1 ST = 12,6 HK/Tahun

d) Pengobatan : 1 ST = 1 Unit/Tahun

e) Breeding : 1 ST = 2 Unit/Tahun

2. Output Produksi

 Pedet jantan, Sapi afkir, Pupuk

 Produksi Susu

Pengadaan Pakan

Dikarenakan Peternakan ini tidak mempunyai lahan rumput sendiri sehingga pemenuhan


pakan ternak akan dipenuhi dari pakan komersial produk Kopersi KPBS dicampur dengan
hijauan berupa rumput kultur seperti rumput Gajah. Adapun harga satuan per kg pakan adalah
Rp. 400,- sehingga kebutuhan biaya harian yang harus dikeluarkan untuk pakan sebanyak 52
ekor (32 ST) adalah 32 ST x 3x Rp 1100 = Rp 105.600.

Selain pakan berupa mkonsentrat dan hijauan pakan, diberikan pula pakan tambahan lain
berupa ampas tahu sebanyak 3 kg per St. adapun harga per kg ampas tahun adalah Rp. 1500.
Toatal biaya untuk pengadaan ampas tahu adalah 32 ST x 2 x Rp 1500 = Rp.96.000/ hari.
Dengan demikian total biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan pakan ternak setiap hari
adalah Rp 105.600 + Rp.96.000 = Rp.201.600.

Tipe dan perlengkapan Kandang

Bangunan kandang dibuat dengan tipe kandang individu untuk sapi masa laktasi dan
kandang koloni untuk pedet dimana letak pemberian pakan head to head dengan kandang
lainnya. Atap yang digunakan adalah atap monitor yang disesuaikan dengan klimatologi yang
ada di Indonesia khususnya di Kecamatan Pangalengan.

Peralatan kandang disiapkan antaa lain : gerobak untuk mengangkut pakan,dan


peralatan pembersihan kandang manual. Peralatan pemerahan menggunakan alat pemerah
portable otomatis sebanyak 2 unit.

Proses Produksi

Proses produksi dilakukan dengan cara pemeliharaan ternak sapi perah jenis FH (Fresian
Holdstein) secara intensif dalam kandang individu, dilakukan penangan ternak dengan cara
dimandikan setiap hari pada saat sebelum dilakukan pemerahan, pemerahan dilakukan dua kali,
kemudian diberi pakan berupa hijauan, konsentrat dan ampas tahu.

Produk utama dari usaha ternak sapi perah adalah air susu murni yang selanjutnya
disebut susu. Kapasitas produksi perusahaan adalah sekitar 1500 lt susu murni setiap hari. 

Susu murni merupakan bahan makan yang memiliki kandungan nutrisi lengkap dan
sangat berguna bagi manusia, namun bahan makanan ini jika tidak segera ditangani dengan
baik maka akan sangat mudah rusak. Oleh karena itu produk usaha tersebut
akandidistribusikan kepada industri pengolahan. Kelebihan produksi akan segera ditangani
dengan cara di Pasteurisasi dan selanjutnya dijual ke pasaran setempat.

Produk ikutan adalah produk yang diperoleh dari hasil proses produksi selain susu murni
sebagai produk utama. Jenis produk ikutan dari usaha peternakan sapi dapat berupa pedet
jantan, sapi afkir, pakan sisa, dan pupuk kandang yang akan dipasarkan kepada konsumen
yang berada disekitar perusahaan maupun di luar wilalayah lokasi perusahaan.

Produktivitas Ternak

Produktivitas sapi perah adalah jumlah air susu yang dihasilkan oleh ternak dalam satu
kurun masa laktasi (lt/ekor/laktas). Produksi susu rata-rata dari sapi yang dipelihara adalah 15
lt/ekor/hari, maka total produksi susu dari 20 ekor sapi laktasi adalah 300liter/hari. Sementara
susu yang dapat dijual ke industri pengolahan Karamel diprediksi hanya 250 liter/hari sehingga
ada sisa 50 lt, sebagian digunakan untuk pedet, selebihnya dipasarkan langsung ke konsumen
primer.  Susu yang dihasilkan akan dijual dengan harga Rp.5000/liter.

Untuk keberlanjutan usaha, perusahaan menargetkan produktivitas reproduksi melalui


rasio Service per Conception  (S/C) adalah 1,75. dengan biaya yang dikeluarkan per conception
(kawin suntik/IB) senilai Rp 50.000,-

Pemasaran Produk

Hasil utama usaha peternakan sapi perah adalah berupa air susu murni yang akan
dipasarkan dalam bentuk susu segar langsung kepada konsumen, serta memenuhi kebutuhan
industri pengolah caramel dan kerupuk susu di Kecamatan Pangalengan.

Selain susu sebagai usaha utama, Anak sapi merupakan hasil sampingan usaha sangat
penting diperhatikan karena dapat digunakan sebagai replacement stock (bibit pengganti), atau
sumber tamabahan pendapatan perusahaan. 

Penetapan Harga

Harga jual produk ditetapkan berdasarkan harga yang berlaku di pasar dengan
mempertimbangkan harga pokok berdasarkan biaya yang digunakan untuk proses
produksi.Harga susu yang di tetapkan pada saat perhitungan ini sebesar Rp 5.000,00 per liter.
Sedangkan produk sampingan berupa Anak Sapi (pedet jantan) baru lahir dipatok dengan
harga jual senilai Rp 1.500.000,00 – Rp 2.500.000,00 per ekor. Sisa pakan dihargai Rp 300,00
per kg. Kotoran ternak dihargai Rp 100,00 per kg. Sapi betina dan jantan afkir dihargai
Rp 50.000,- per kg bobot hidup.
RANCANGAN ANALISIS USAHA

Analisa Input-Output Usaha


Tabel 1. Analisa Nilai Pengeluaran tidak tetap ( Variable Output) Usaha Ternak Sapi Perah per
Tahun

Jenis Penerimaan Satuan Jumlah Nilai (Rp) Total (Rp)


Pakan Ternak :
- konsentrat kg 35.040 1100           38.544.000
- ampas Tahu kg 23.360 1.500            35.040.000
listrik dan air paket 12 50.000           600.000
Tenaga Kerja orang 3     1,500.000   54.000.000
biaya distribusi produk paket 12 50.000           600.000
conseptio
Inseminasi Buatan n 35 50.000       1.750.000
Perawatan kandang (unit) unit 1         100.000           100.000
Total   130.634.000

Tabel 2.Analisis Nilai Pengeluaran Tetap (Investasi) Usaha Ternak Sapi Perah per tahun

Jenis Investasi Satuan Jumlah Nilai (Rp) Total (Rp)


Lahan m2 150 150.000 22.500.000
Mesin perah) unit 2 30.000.000 60.000.000
Alat kebersihan unit 1 5.000.000 5.000.000
Kandang unit 1 400.000.000 400.000.000
Bibit Sapi ST 32 15.000.000 480.000.000
Tosa unit 1 20.000.000 20.000.000
Total Investasi Rp 987.500.000
Penyusutan/tahun Rp 1/8 122.812.500

Tabel 3. Analisa Nilai Penerimaan (input) Usaha Ternak Sapi Perah per Tahun.

Jenis Pengeluaran Satuan Jumlah Nilai (Rp) Total (Rp)


Susu liter 91.250 5.000 456.250.000
Pedet Jantan ekor 4 2.000.000 8.000.000
Ternak Afkir ekor - - -
Total - - 464.250.000

Tabel 4. Analisis Nilai input-output Usaha Ternak Sapi Perah per tahun

Parameterinput/output usaha Nilai (Rp)

Nilai Pengeluaran tdk Tetap (variable Cost) 130.634.000

Nilai Pengeluaran Tetap (Investasi) 122.812.500

Total Nilai Pengeluaran Usaha 253.446.500

Nilai Penerimaan 464.250.000

Nilai Pendapatan (Keuntungan) Usaha per tahun 210.803.500

Nilai Pendapatan (Keuntungan) Usaha per bulan 17.566.958

Anda mungkin juga menyukai