PEMBAHASAN
Tn.U dengan kasus ST elevation myocardial infarction (STEMI) dan Acut Lung Oedem
(ALO) yang dimulai dari tanggal 3 – 5 Maret 2020 di ICCU RSAM Bukittinggi tahun 2020.
Penulis membagi pembahasan menjadi lima sub bahasan yaitu pengkajian, diagnosa
yang muncul padaasuhan keperawatan antara teoritis dengankasus yang penulis kelola.
A. Pengkajian
membandingkan data yang diperoleh dari pengkajian pada pasien dengan yang ada dalam
diagnosa keperawatan berdasarkan tanda dan gejala khas yang ada dalam teoritis. Hal ini
didukung oleh teori yang menyatakan tanda dan gejala pada kasus Stemi dan Alo.
Penulis menemukan semua tanda dan gejala khas tersebut pada pasien. Sehingga
tegaknya diagnosa keperawatan penulis berdasarkan ilmu teoritis dan keadaan pasien yang
B. Diagnosa Keperawatan
1
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon actual atau
potensial klien terhadap masalah kesehatan dan perawat mempunyai izin dan berkompeten
untuk mengatasinya. Respon actual dan potensial klien di dapatkan dari data dasar
pengkajian, tinjauann literature yang berkaitan, catatan medis klien dimasa lalu yang
Secara teoritis diagnosa keperawatan yang muncul dengan klien Stemi dan Alo
miokardial (penurunan).
2
5. Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari sehubungan dengan
Dari diagnosa keperawatan yang ada pada studi kepustakaan hanya tiga yang muncul
diagnosa yang sama dari studi kasus selama pengkajian. Sehingga diagnosa-diagnosa yang
e. Resiko Infeksi
3. Intervensi
Dalam menyusun renacana tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan yang sesuai
dengan tujuan dan kriteria hasilnya, maka penyusun membuat rencana berdasarkan acuan
pada tinjauan teori. Rencana tindakan dibuat selama 3 hari perawatan. Dari 5 diagnosa
keperawatan ini, intervensi dapat ditetapkan pada kasus karena berkat kerjasama yang baik
antara perawat, klien dan keluarga klien. Dalam menyusun tindakan yang akan dilakukan ini
diinginkan.
4. Implementasi
3
Implementasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih
Salah satu bentuk implementasi keperawatan yang dilakukan sesuai dengan rencana
tindakan keperawatan yang telah disusun. Selama melaksanakan implementasi penulis tidak
menemukan kesulitan karena klien dan keluarga klien sangat kooperatif. Dan implementasi
keperawatan yang telah disusun dan disesuaikan dengan kondisi Tn.U pada masalah ST
elevation myocardial infarction yaitu masalah penurunan curah jantung telah dilakukan
hepatomegali, distensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit
nyeri dada; memonitor EKG 12 sadapan), Monitor aritmia, Monitor nilai laboratorium
jantung (mis. Elektrolit, enzim jantung, BNP, NTpro-BNP), Posisikan pasien semi-
Masalah keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif telah dilakukan tindakan
jalan nafas; memposisikan semi fowler atau fowler; melakukan fisioterapi dada, jika
4
Masalah Keperawatan Pola nafas tidak efektif telah dilakukan tindakan
memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas; memonitor pola nafas;
memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas; memonitor pola nafas;
Masalah keperawatan Resiko infeksi telah dilakukan tindakan memonitor tanda dan
gejala infeksi lokal dan sistemik; membatasi jumlah pengunjung; mencuci tangan
sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien; mempertahankan
teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi; menjelaskan tanda dan gejala infeksi;
mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar; mengajarkan etika batuk; menganjurkan
4. Evaluasi
5
Dari lima diagnosa yang dapat ditegakkan selama study kasus diruangan ICCU
selama 3 hari, Masalah diagnose keperawatan penurunan curah jantung, bersihan jalan
nafas, pola nafas tidak efektif dan resiko infeksi masih belum teratasi dan intervensi tetap
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
6
Setelah melakukan Asuhan Keperawatan ini penulis sudah mampu untuk menerapkan
asuhan keperawatan pada Tn. U dengan diagnosa medisnya yaitu ST elevation myocardial
1) Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, penulis dapat mengumpulkan data pada klien dengan
2) Diagnosa Keparawatan
e. Resiko Infeksi
3) Perencanaan
Pada tahap perencanaan dapat disusun rencana tindakan dengan prioritas masalah.
maka disusun intervensi keperawatan berdasarkan tujuan dan kriteria hasil SIKI dan SLKI
4) Implementasi
7
Pada tahap ini merupakan realisasi mandiri dan kolaborasi dari perencanaan yang
sudah disusun. Implementasi dilakukan selama 3 hari yaitu dari tgl 03/03/2020 –
5) Evaluasi
Pada tahap evaluasi dari lima masalah yang ditemukan pada kasus terdapat satu
masalah teratasi yaitu gangguan pertukaran gas. Sedangkan empat masalah lainnya
Pada umumnya tujuan tercapai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Terlaksananya asuhan keperawatan ini tidak terlepas dari dukungan dari tim medis, staf
B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
mengenai Asuhan keperawatan pada kasus Stemi dan Alo karena dengan adanya
pengetahuan dan wawasan yang luas mahasiswa akan mmampu mengembangkan diri
dalam masyarakat.
2. Tenaga Perawat
Agar asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik, perlu adanya perencanaan yang
8
matang. Dan diharapkan adanya kerjasama yang baik dengan klien, keluarag klien
Peningkatan kualitas dan pengembangan ilmu mahasiswa melalui studi kasus agar