Anda di halaman 1dari 26

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. IDENTITAS
Inisial : Meso
Umur : 33
Informa : Keluarga
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Tgl Pengkajian : 04 Desemeber-2019
No RM : 09539
Ruangan Rawat: Kampar
Tgl Dirawat : 20/11/2019

B. ALASAN MASUK
Pasien masuk keruangan IGD 5 bulan yang lalu pasien baru pindah dari nias kekampar
dan tinggal kekebun karet tempat pasien berkerja sejak saat itu pasien sangat cemburu
kepada seorang laki-laki , jika sudah cemburu maka anak dan istrinya dipukul. 4 minngu
yang lalu pasien mengejar ngejar istri dan adek kandungnya pakai parang karena istri
pasien mengadu kepada adik pasien kalau dirinya sering dipukuli akhirnya sejak saat itu
istri dan anaknya tidak mau lagi 1 rumah dengan pasien, akhirnya keluarga pasien
mengantarkan pasien ke IGD RSJ , selama di IGD sampai 2 minggu kemudian asien
tidak tidur, pasien membaca Al-kitab dengan teriak-teriak.

Berdasarkan hasil observasi kelompok pada hari rabu tanggal 4 desember 2019 pasien
terlihat mondar mandir, pandangan terlihat tajam, muka merah, mata merah dan melotot,
suara keras dan bernada tinggi. Sementara itu dari hasil wawancara pada tanggal yang
sama, pasien mengatakan bahwa tidak bisa mengontrol marah dan terdapat keinginan
untuk memukul orang yang menyebabkan pasien emosi. Pada hari sabtu tanggal 7
Desember 2019, kelompok mengobservasi kembali pasien, didapatkan data bahwa pasien
lebih banyak menunduk dan berdiam diri, wajah terlihat murung dan sedih dan kontak
mata kurang. Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien pada hari yang sama, pasien
mengatakan orang lain menghindarinya, klien mengatakan merasa tidak dihargai orang
lain.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya , kemudian
didalam keluarga pasien juga tidak ada yang pernah mengalami gangguan jiwa, pasien
mengatakan tidak pernah menjadi korban aniya fisik sewaktu duduk disekolah dasar
,saat berusia 14 tahun ,didalam kelurga pasien melakukan kekerasan fisik didalam
rumah tangga , pasien memukul istri dan anak –anaknya.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan.

D. FISIK
1. TTV : TD : 130/70 N : 80x/i S : 36,5O C P : 21x/i
2. Ukur : TB : 165 CM BB : 65 kg.
3. Keluhan Fisik : Pasien tidak ada mengeluh keluhan fisik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah.
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

KETERANGAN :

= Meninggal = Pasien / Klien = Satu Rumah

= Perempuan = Keluarga Dekat

= Laki –Laki = Keturunan

a. Penjelasan :
1. Pasien anak ke 4 dari ber 6 saudara , 1 perempuan dan 5 laki-laki.
2. Pasien sudah menikah dan mempunyai 5 orang anak laki laki, pasien tinggal bersama
istri dan 4 orang anaknya sedangkan anak no 3 tinggal dikampung.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep Diri

a. Gambaran Diri :
Pasien mensyukuri dan suka terhadap apa yang diberikan pada anggota tubuhnya.
b. Identitas Diri
Pasien berkerja sebagai petani dan merasa kurang puas terhadap pekerjaannya
c. Peran Diri
Klien berperan sebagai kepala keluarga dan sebagai seorang ayah didalam
keluarganya serta menafkahi keluarganya
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan bahwa ia berharap agar keluarga pasien mau menerima pasien
kembali dan memaafkan pasien. Pasien juga berharap masyarakat tidak mencemooh,
meremehkan dan mengucilkan pasien.
e. Harga Diri
Klien mengatakan tidak berhubungan baik dengan masyarakat karena sering
diremehkan dan selalu dikatakan tidak sehat oleh tetangganya

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti :


Kelurga terutama istri dan anak – anaknya
b. Peran serta dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien kurang mengikuti kegiatan masyarakat karena orang lain sering meremehkan
dirinya. Mayarakat selalu mengatakan kalau klien itu sakit.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain karena klien sering
diremehkan oleh orang – orang disekitarnya.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : Kristen
b. Kegiatan Ibadah : Kadang –kadan pasien pergi kegereja, 1x seminggu , kadang – 
kadang pasien pergi dan kadang kadang tidak.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan pasien rapi dan sesuai, pakaian yang digunakan sesuai dengan
semestinya, postur tubuh pasien tegak, pandangan pasien tajam saat bercerita, cara
berjalan baik.
2. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan keras dan bernada tinggi
3. Aktivitas Motorik
Pasien tampak tegang dan gelisah
4. Alam Perasaan
Klien mengatakan sedih dengan keadaannya sekarang, klien sedih dan bertanya –
tanya kenapa dia diantar ke rumah Sakit Jiwa oleh Keluarganya. Pasien sedih dan
menyesal sudah memukul istrinya.
5. Afek
Pasien tampak labil saat sedang diwawancarai, hal ini ditunjukkan dari emosi pasien
yang cepat berubah-ubah saat diwawancarai.
6. Interaksi Selama wawancara
Pasien kooperatif dalam berkomunikasi , dan mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh perawat. pasien cendrung suka mengalihkan pandangan saat
diwawancarai. Kontak mata (+)
7. Persepsi
Pasien tidak ada mendengar suara palsu dan juga bayangan palsu

8. Proses Pikir
Pasien proses piker sirkumstansial yaitu pembicaraan yang berbelit –beli tetapi
sampai dengan tujuan pembicaraan
9. Isi Pikir
Pasien mengatakan tidak ada yang mengendalikan pikirannya, pasien tidak memiliki
pikiran yang aneh-aneh.
10. Tingkat Kesadaran
Pasien mengatakan bahwa dirinya sadar sekarang berada di RSJ, Pasien ingat dengan
nama-nama perawat yang berada dirumah sakit, pasien mampu menyebutkan waktu,
tempat dan orang dengan jelas.
11. Memori
Pasien mampu mengingat kembali kejadian pada sebulan terakhir dan seminggu
terakhir. Pasien tidak mempunyai gangguan daya ingat jangka panjang dan jangka
pendek
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Data yang diperoleh dari hasil wawancara tingkat konsentrasi pasien bagus dan tidak
mudah dialihkan , serta pasien mampu berhitung dan dapat melakukan penambahan
dan pengurangan dengan baik
13. Kemampuan Penilaian
Pasien tidak memiliki gangguan kemampuan penilaian ringan dan kemampuan
penilian yang bermakna.
14. Daya Titik Diri
Pasien menyangkal bahwa dirinya sedang sakit, pasien mengatakan sudah sembuh
dan segera ingin pulang

Masalah Keperawatan : Tidak Ada masalah keperawatan

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Selama dirawat dirumah sakit , makan pasien disiapkan oleh petugas rumah sakit ,
pasien makan 3x sehari, ditambah snak , pasien makan habis 1 porsi, pasien dapat
makan sendiri.
2. BAB/BAK
Pasien BAB 1x dalam 2 hari , BAK 4-5x dalam sehari, dan dapat dilakukan sendiri
3. Mandi
Pasien mengatakan mandi 2x sehari pada waktu pagi dan sore hari memakai sabun
dan tidak memakai sampo, pasien ada menggosok gigi 2x sehari pagi dan sore hari
dengan memakai pepsoden.
4. Berpakaian atau berhias
Pasien ganti pakaian 1x2 hari dan mampu berpakaian sendiri
5. Istirahat dan tidur
Pasien tidur malam mulai dari jam 21.00 wib dan sering twrbangun malam hari
karena gelisah dan teringat akan kesalahan terhadap istrinya dan melanjutkan tidur
sampai jam 06.00 pagi
6. Penggunaan Obat
Pasien mengatakan minum obat 2x sehari dan dimonitor oleh perawat
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan Ingin segera pulang, pasien mengatakan kalau sudah pulang akan
ingin minum obat yang akan diberikan oelh rumah sakit, pasien mengatakan bila
sudah keluar dari rumah sakit pasien tidak mau dibawa ke RSJ.
8. Kegiatan didalam Rumah
Pasien mengatakan saat dirumah tidak ada melakukan kegiatan atau perkerjaan
rumah.yang melakukan semuamya adalah istri.
9. Kegiatan Diluar Rumah
Pasien berkerja sebagai seorang petani, yang berbelanja kebutuhan rumah adalah istri.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada masalah keperawatan

H. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan , bila ada masalah dia tidak mampu mengatasinya , bila ada masalah
biasanya pasien membanting – banting barang yang ada disekitarnya , pasien lebih suka
menyendiri.
I. MASALAH PSIKOSOIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah Dukungan Kelompok/ Keluarga
Pasien mengatakan belum ada keluarga datang untuk menjenguk pasien , semenjak
pasien sakit.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan ,
Pasien mengatakan kurang suka berbaur dengan lingkungannya , karena pasien sering
diremehkan dan dikatakan sakit oleh dilingkungan sekitarnya
c. Masalah Pendidikan
Pasien Tamat SMA
d. Masalah dengan perkerjaan
Pasien mengatakan sebelum masuk RSJ pasien berkerja sebagai seorang petani.
e. Masalah dengan Perumahan
Pasien mengatakan sering bertengkar dengan istrinya pasien cemburu karena curiga
istrinya berselingkuh. Pasien kerap mengancam istrinya dengan parang dan
melakukan kekerasan dalam rumah tangga kepada istri dan anaknya.
f. Masalah dengan Ekonomi
Pasien mengatakan ia selalu meminta uang kepada sanak saudaranya.
g. Masalah dengan Pelayanan Kesehatan
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan kesehatannya , dan tidak pernah masuk
rumah sakit jiwa sebelumnya
h. Masalah lainnya
Pasien mengatakan cemburu dengan istrinya karena curiga istrinya berselingkuh
dengan laki-laki lain.kalau pasien sudah mulai cemburu pasien mulai
melampiaskannya dengan mengancam dan kekerasan.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan


J. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Dari hasil wawancara Paien kurang mengetahui dalam penyakit jiwa , hal ini ditandai
dengan pasien bingung kenapa berada disini , pasien merasa dia baik –baik saja.

K. ASPEK MEDIK
Terapi Medik : Nama dan Dosis Obat
1. Haloperadol ½ mg 2x1
2. Heximer 2 mg 1x1
3. Clozapin 25 mg 1x1/2

L. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
DS : - Klien mengatakan pernah memukul
istri dan anaknya.
-Klien mengatakan pernah
marah-            marah dengan istrinya Resiko Perilaku Kekerasan
-Klien mengatakan tidak bisa
mengontrol marah dan terdapat
keinginan untuk memukul orang lain
1
DO : - Klien tampak kooperatif
-Klien tampak melotot dan mata merah
- Suara klien keras dan bernada tinggi
- Wajah klien tampak merah
- Pandangan terlihat tajam

DS  :  -  Klien mengatakan orang lain


menghindari dirinya
2. -  Klien mengatakan sering tidak Harga Diri Rendah
dihargai orang lain
DO :  - Klien tampak sedih. dan murung
          -Kontak mata kurang
-Klien tampak lebih banyak
menunduk

M. DAFTAR MASALAH
1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Harga Diri Rendah
N. POHON MASALAH

Mencederai orang lain dan diri sendiri     Effect

Resiko perilaku kekerasan Core problem

Harga Diri Rendah Causa

Coping Tidak Efektif

Faktor Predisposisi dan Presitasi


(Sumber : Keliat,B.A.,2009)
O. Rencana Keperawatan (NCP)

NO Diagnosis Perencanaan Implementasi


Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil
1 Resiko TUM:
mencederai Klien tidak     1.1 Klien mau membalas
1.1.1    1.1.1 Beri salam atau anggil nama
orang lain b.d mencederai diri sendiri salam 1.1.2    1.1.2 Sebutkan nama perawat sambil jabat
perilaku TUK:     1.2 KLien mau menjabat tangan
kekerasan      1. Klien dapat tangan 1.1.3    1.1.3 Jelaskan maksud hubungan interaksi
membina hubungan     1.3 Klien mau 1.1.4    1.1.4 Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
saling percaya menyebutkan nama 1.1.5    1.1.5 Beri rasa aman dan sikap empati
    1.4 Klien mau tersenyum
1.1.6    1.1.6 Lakukan kontak singkat tapi sering
    1.5 Klien mau kontak mata
    1.6 Klien mau mengetahui
nama perawat
2. Klien dapat 2.1    Klien 2.1.1 Beri kesempatan untuk mengungkapkan
mengidentifikasi mengungkapkan perasaannya
penyebab perilaku perasaannya 2.1.2 Bantu klien mengungkapkan penyebab
kekerasan 2.2    Klien dapat perasaan jengkel atau kesal
mengungkapkan perasaan
jengkel ataupun kesal

3.   
3. 3. Klien dapat 3.1    Klien dapat 3.1.1 Anjurkan klien mengungkapkan apa yang
mengidentifikasi tanda mengungkapkan perasaan dialami dan dirasakannya saat jengkel atau
dan gejala perilaku saat marah atau jengkel marah
kekerasan 3.2    Klien dapat 3.1.2 Observasi tanda dan gejala perilaku
menyimpulkan tanda dan kekerasan pada klien
gejala jengkel atau kesal 3.2.1 Simpulkan bersama klien yanda dan gejala
yang dialaminya jengkel atau kesal yang dialami klien

4.   4. Klien dapat 4.1    Klien dapat 4.1.1 Anjurkan klien untuk mengungkapkan
mengidentifikasi mengungkapkan perilaku perilaku kekeraan yang biasa dilakukan klien
perilaku kekerasan kekerasan yang biasa 4.2.1 Bantu klien bermain peran sesuai perilaku
yang biasa dilakukan dilakukan kekerasan yang biasa dilakukan
4.3.1 Bicarakan dengan klien apakah dengan
4.2    Klien dapatbermain cara klien lakukan masalahnya selesai
peran sesuai perilaku
kekerasan yang biasa
dilakukan
4.3    Klien dapat
menngetahui cara yang
biasa dilakukan untuk
menyelesaikan masalah
5.   
5. 5. Klien dapat 5.1 Klien dapat 5.1.1 Bicarakan akibat atau kerugian dari cara
mengidentifikasi menjelaskan akibat dari yang dilakukan klien
akibat perilaku cara yang digunakan klien: 5.1.2 bersama klien menyimpulkan akibat dari
kekerasan akibat pada klien sendiri, cara yang dilakukan klien
akibat pada orang lain, dan 5.1.3 Tanyakan pada klien apakah dia ingin
akibat pada lingkungan mempelajari cara baru yang sehat
6.   
6. 6. Klien dapat 6.1    klien dapat 6.1.1  diskusikan kegiatan fisik yang biasa
mendemonstrasikan menyebutkan contoh dilakukan klien
cara fisik untuk me pencegahan perilaku 6.1.2  beri pujian atas kegiatan fisik yang biasa
N cegah perilaku kkrasn kekerasan secara fisik: tarik dilakukan klien
napas dalam, pukul kasur, 6.1.3  diskusikan dua cara fisik yang paling
dan bantal mudah untuk mencegah perilaku kekerasan
6.2    klien dapat 6.2.1 Diskusikan cara melakukan tarik napas
mendemonstrasikan cara dalam dengan klien
fisik untuk mencegah 6.2.2  Beri contoh klien cara menarik napas
perilaku kekerasan dalam.

6.3    Klien mempunyai 6.2.3  Minta klien untuk mengikuti contoh yang


jadwak untuk  melatih cara diberikan sebanyak 5 kali
pencegahan fisik yang telah 6.2.4  Beri pujian positif atas kemampuan klien
dipelajari sebelumnya mendemonstrasikan cara menarik napas dalam
6.4    Klien mengevaluasi 6.2.5  Tanyakan perasaan klien setelah selesai
kemampuannya dalam 6.3.1 diskusikan dengan klien mengenai
melakukan cara fisik sesuai frekuensi latihan yang akan dilakukan sendiri
jadwal yang disusun oleh klien
6.3.2 susun jadwal kegiatan untuk melatih cara
yang dipelajari
 6.4.1 klien mengevaluasi peaksanaan latihan
6.4.2 validasi kemampuan klien dalam
melaksanakan latihan
6.4.3 beikan pujian atas keberhasilan klien
6.4.4 Tanyakan pada klien apakah kegiatan cara
pencegahan perilaku kekerasan dapat
mengurangi perasaan marah

7.   7. Klien dapat 7.1    Klien dapat 7.1.1. diskusikan cara bicara yang baik dengan
mendemonstrasikan menyebutkan cara bicara klien
cara social untuk yang baik dalam mencegah 7.1.2. Beri contoh cara bicara yang baik :
mencegah perilaku perilaku kekerasan          Meminta dengan baik
kekerasan          Meminta dengan baik          Menolak dengan baik
         Menolak dengan baik          Mengungkapkan perasaan dengan baik
         Mengungkapkan 7.2.1. Minta klien mengikuti contoh cara bicara
perasaan dengan baik yang baik
7.2    Klien dapat          Meminta dengan baik : “Saya minta uang
mendemonstrasikan cara untuk beli makanan”
verbal yang baik          Menolak dengan baik : “ Maaf, saya tidak
7.3    Klien mumpunyai dapat melakukannya karena ada kegiatan lain.
jadwal untuk melatih cara          Mengungkapkan perasaan dengan baik :
bicara yang baik “Saya kesal karena permintaan saya tidak
7.4    Klien melakukan dikabulkan” disertai nada suara yang rendah.
evaluasi terhadap 7.2.2. Minta klien mengulang sendiri
kemampuan cara bicara 7.2.3. Beri pujian atas keberhasilan klien
yang sesuai dengan jadwal 7.3.1. Diskusikan dengan klien tentang waktu
yang telah disusun dan kondisi cara bicara yang dapat dilatih di
ruangan, misalnya : meminta obat, baju, dll,
menolak ajakan merokok, tidur tidak pada
waktunya; menceritakan kekesalan pada perawat
7.3.2. Susun jadwaj kegiatan untuk melatih cara
yang telah dipelajari.
7.4.1. Klien mengevaluasi pelaksanaa latihan
cara bicara yang baik dengan mengisi dengan
kegiatan jadwal kegiatan ( self-evaluation )
7.4.2. Validasi kemampuan klien dalam
melaksanakan latihan
7.4.3 Berikan pujian atas keberhasilan klien
7.4.4 Tanyakan kepada klien : “ Bagaimana
perasaan Budi setelah latihan bicara yang baik?
Apakah keinginan marah berkurang?”

8.   8. Klien dapat 8.1    Klien dapat 8.1.1. Diskusikan dengan klien kegiatan ibadah
mendemonstrasikan menyebutkan kegiatan yang yang pernah dilakukan
cara spiritual untuk biasa dilakukan 8.2.1. Bantu klien menilai kegiatan ibadah yang
mencegah perilaku 8.2    Klien dapat dapat dilakukan di ruang rawat
kekerasan mendemonstrasikan cara 8.2.2. Bantu klien memilih kegiatan ibadah yang
ibadah yang dipilih akan dilakukan
8.3    Klien mempunyai 8.2.3. Minta klien mendemonstrasikan kegiatan
jadwal untuk melatih ibadah yang dipilih
kegiatan ibadah 8.2.4. Beri pujian atas keberhasilan klien
8.4    Klien melakukan 8.3.1 Diskusikan dengan klien tentang waktu
evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan ibadah
kemampuan melakukan 8.3.2. Susun jadwal kegiatan untuk melatih
kegiatan ibadah kegiatan ibadah
8.4.1. Klien mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
ibadah dengan mengisi jadwal kegiatan harian
(self-evaluation)
8.4.2. Validasi kemampuan klien dalam
melaksanakan latihan
8.4.3. Berikan pujian atas keberhasilan klien
8.4.4 Tanyakan kepada klien : “Bagaimana
perasaan Budi setelah teratur melakukan ibadah?
Apakah keinginan marah berkurang
9.   9. Klien dapat 9.1    Klien dapat 9.1.1 Diskusikan dengan klien tentang jenis obat
mendemonstrasikan menyebutkan jenis, dosis, yang diminumnya (nama, warna, besarnya);
kepatuhan minum obat dan waktu minum obat waktu minum obat (jika 3x : pukul 07.00, 13.00,
untuk mencegah serta manfaat dari obat itu 19.00); cara minum obat.
perilaku kekerasan (prinsip 5 benar: benar 9.1.2 Diskusikan dengan klien tentang manfaat
orang, obat, dosis, waktu minum obat secara teratur :
dan cara pemberian)          Beda perasaan sebelum minum obat dan
9.2    Klien sesudah minum obat
mendemonstrasikan          Jelaskan bahwa dosis hanya boleh diubah
kepatuhan minum obat oleh dokter
sesuai jadwal yang          Jelaskan mengenai akibat minum obat yang
ditetapkan tidak teratur, misalnya, penyakit kambuh
9.3    Klien mengevaluasi 9.2.1 Diskusikan tentang proses minum obat :
kemampuannya dalam          Klien meminat obat kepada perawat ( jika di
mematuhi minum obat rumah sakit), kepada keluarga (jika di rumah)
         Klien memeriksa obat susuai dosis
         Klien meminum obat pada waktu yang tepat.
9.2.2. Susun jadwal minum obat bersama klien
9.3.1 Klien mengevaluasi pelaksanaan minum
obat dengan mengisi jadwal kegiatan harian
(self-evaluation)
9.3.2 Validasi pelaksanaan minum obat klien
9.3.3 Beri pujian atas keberhasilan klien
9.3.4 Tanyakan kepada klien : “Bagaiman
perasaan Budi setelah minum obat secara
teratur? Apakah keinginan untuk marah
berkurang?”
10. Klien dapat mengikuti 10.1 Klien mengikuti 10.1.1 Anjurkan klien untuk mengikuti TAK :
TAK : stimulasi TAK : stimulasi persepsi stimulasi persepsi pencegahan perilaku
persepsi pencegahan pencegahan perilaku kekerasan
perilaku kekerasan kekerasan 10.1.2 Klien mengikuti TAK : stimulasi persepsi
10.2 Klien mempunyai pencegahan perilaku kekerasan (kegiatan
jadwal TAK : stimulasi tersendiri)
persepsi pencegahan 10.1.3 Diskusikan dengan klien tentang kegiatan
perilaku kekerasan selama TAK
10.3 Klien melakukan
evaluasi terhadap 10.1.4 Fasilitasi klien untuk mempraktikan hasil
pelaksanaan TAK kegiatan TAK da beri pujian atas
keberhasilannya
10.2.1 Diskusikan dengan klien tentang jadwal
TAK
10.2.2 Masukkan jadwak TAK ke dalam jadwal
kegiatan harian (self- evaluation).
10.3.2 Validasi kemampuan klien dalam
mengikuti TAK
10.3.3 Beri pujian atas kemampuan mengikuti
TAK
10.3.4 Tanyakan pada klien: “Bagaimana
perasaan Ibu setelah mengikuti TAK?”
11. Klien mendapatkan 11.1 Keluarga dapat 11.1.1 Identifikasi kemampuan keluarga dalam
dukungan keluarga mendemonstrasikan cara merawat klien sesuai dengan yang telah
dalam melakukan cara merawat klien dilakukan keluarga terhadap klien selama ini
pencegahan perilaku 11.1.2 Jelaskan keuntungan peran serta keluarga
kekerasan dalam merawat klien
11.1.3 Jelaskan cara- cara merawat klien :
         Terkait dengan cara mengontrol perilaku
marah secara konstruktif
         Sikap dan cara bicara
         Membantu klien mengenal penyebab marah
dan pelaksanaan cara pencegahan perilaku
kekerasan
11.1.4 Bantu keluarga mendemonstrasikan cara
merawat klien
11.1.5 Bantu keluarga mengngkapkan
perasaannya setelah melakukan demonstrasi
11.1.6 Anjurkan keluarga mempraktikannya
pada klien selama di rumah sakit dan
melanjutkannya setelah pulang  ke rumah.
P. TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Haru/tgl : selasa ,03 desember 2019-

KONDISI PASIEN : S : klien mengatakan ingat dengan latihan


sp 1 yang telah diajarkan
DS : - Klien mengatakan pernah memukul
istri dan anaknya.
O : Klien tampak kooperatif , klien
- Klien mengatakan pernah mampu menyebutkan sp 1 RPK ,
klien tampak melakukan sp 1 dengan
marah-            marah dengan istrinya
baik
DO : - Klien tampak kooperatif
A : Resiko Perilaku Kekerasan
- Klien tampak melotot
- Suara Klien keras dan jelas P : Latihan sp 1 padan Tn.M , 1x sehari

Diagnosis Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan

Tindakan :
Membina hubungan saling  percaya
,identifikasi penyebab marah , tanda dan
gejala yang dirasakan , perilaku kekerasan
yang dilakukan, akibat serta cara mengontrol
secara fisik : Tarik nafas dalam

Rencana Tindakan lanjut :


Meriview sp 1 dan melatih sp 2, latihan
mengontrol perilaku kekerasan secara fisik.
Haru/tgl : rabu ,04 desember 2019- S : klien mengatakan ingat dengan latihan
sp 1 dan sp 2 yang telah diajarkan
KONDISI PASIEN :

DS : - Klien mengatakan pernah memukul O : Klien tampak kooperatif , klien


mampu menyebutkan sp 2 RPK ,
istri dan anaknya.
klien tampak melakukan sp 2 dengan
- Klien mengatakan pernah baik
marah-            marah dengan istrinya
A : Resiko Perilaku Kekerasan
DO : - Klien tampak kooperatif
P : Latihan sp 2 padan Tn.M , 1x sehari
- Klien tampak melotot
- Suara Klien keras dan jelas

Diagnosis Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan

Tindakan :
Mengevaluasi sp 1 latihan nafas dalam,
latihan sp 2 pukul kasur dan bantal

Rencana Tindakan lanjut :


Meriview sp 1 dan melatih sp 2, latihan
mengontrol perilaku kekerasan secara fisik.
Haru/tgl : kamis ,05 desember 2019-
S : klien mengatakan ingat dengan latihan
KONDISI PASIEN : sp 1,2 dan 3 yang telah diajarkan

DS : - Klien mengatakan pernah memukul


O : Klien tampak kooperatif , klien
istri dan anaknya.
mampu menyebutkan sp 3 RPK ,       klien
- Klien mengatakan pernah tampak melakukan sp 3 dengan       baik
marah-            marah dengan istrinya
A : Resiko Perilaku Kekerasan
DO : - Klien tampak kooperatif
P : Latihan sp 3 padan Tn.M , 1x sehari
- Klien tampak melotot
- Suara Klien keras dan jelas

Diagnosis Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan

Tindakan :
Mengevaluasi sp 1 latihan nafas dalam, dan
sp 2 pukul kasur dan bantal , latihan sp 3 ,
melatih mengungkapkan rasa marah secara
verbal , menolak dengan baik , meminta
dengan baik , mengungkapkan perasaan
dengan baik.

Rencana Tindakan lanjut :


Meriview sp 1 tarik nafas dalam dan dan sp
2, latihan mengontrol perilaku kekerasan
secara fisik. Memukul kasur, dan sp 3
melatih mengungkapkan perasaan secara
verbal dan melanjutkan latihan sp 4 , latihan
mengontrol secara spiritual
Haru/tgl : jumat ,06 desember 2019- S : klien mengatakan ingat dengan latihan
sp 1,2, 3 dan 4 yang telah diajarkan
KONDISI PASIEN :

DS : - Klien mengatakan pernah memukul O : Klien tampak kooperatif , klien


mampu menyebutkan sp 4 RPK ,       klien
istri dan anaknya.
tampak melakukan sp 4 dengan       baik
- Klien mengatakan pernah
A : Resiko Perilaku Kekerasan
marah-            marah dengan istrinya
DO : - Klien tampak kooperatif P : Latihan sp 4 padan Tn.M , 1x sehari
- Klien tampak melotot
- Suara Klien keras dan jelas

Diagnosis Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan

Tindakan :
Mengevaluasi sp 1 latihan nafas dalam, dan
sp 2 pukul kasur dan bantal , sp 3 , melatih
mengungkapkan rasa marah secara verbal ,
menolak dengan baik , meminta dengan
baik , mengungkapkan perasaan dengan
baik. Dan melatih sp 4 : latihan cara berdoa
menurut agama pasien

Rencana Tindakan lanjut :


Meriview sp 1 tarik nafas dalam dan dan sp
2 : latihan mengontrol perilaku kekerasan
secara fisik. Memukul kasur, sp 3 :
mengungkapkan perasaan secara verbal,
melatih sp 4 : latihan cara berdoa menurut
agama pasien dan melatih sp 5 : melatih
dengan minum obat.
Haru/tgl : sabtu ,07 desember 2019- S : klien mengatakan ingat dengan latihan
sp 1,2,3,4 yang telah diajarkan
KONDISI PASIEN :

DS : - Klien mengatakan pernah memukul O : Klien tampak kooperatif , klien


mampu menyebutkan sp 5 RPK ,       klien
istri dan anaknya.
tampak melakukan sp 5 dengan       baik
- Klien mengatakan pernah
A : Resiko Perilaku Kekerasan
marah-            marah dengan istrinya
DO : - Klien tampak kooperatif P : Latihan sp 5 padan Tn.M , 1x sehari
- Klien tampak melotot
- Suara Klien keras dan jelas

Diagnosis Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan

Tindakan :
Mengevaluasi sp 1 latihan nafas dalam, dan
sp 2 pukul kasur dan bantal , sp 3 , melatih
mengungkapkan rasa marah secara verbal ,
menolak dengan baik , meminta dengan
baik , mengungkapkan perasaan dengan
baik. sp 4 : latihan cara berdoa menurut
agama pasien dan melatih sp 5 : melatih
dengan minum obat.

Rencana Tindakan lanjut :


Meriview sp 1 tarik nafas dalam dan dan sp
2 : latihan mengontrol perilaku kekerasan
secara fisik. Memukul kasur, sp 3 :
mengungkapkan perasaan secara verbal,
melatih sp 4 : latihan cara berdoa menurut
agama pasien ,sp 5 : melatih dengan minum
obat. Dan merivew ulang dari sp 1 – 5 RPK

Anda mungkin juga menyukai