Anda di halaman 1dari 10

NAMA :NITA LIMBONG

NIM :7172144016

KELAS :ADP-A

M.,KULIAH :KEWIRAUSAHAAN

1.Konsep dasar Kewirausahaan

7. Konsep Dasar Kewirausahaan Menurut Para Ahli

Konsep Dasar Kewirausahaan – Sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu


usaha, haruslah memiliki konsep dasar tentang kewirausahaan agar usaha yang akan dirintis
berjalan lancar dan dapat mengatasi problematika yang terjadi sekarang ini. kreatif, dan inovatif
agar usahanya dapat diterima di masyarakat. Berikut 7 konsep dasar dalam berwirausaha.

1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks bisnis,
menurut Thomas W. Zimmerer (1996), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses
sistematis penerapan krativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di
pasar. Sejalan dengan tuntutan perubahan yang cepat pada paradigma pertumbuhan yang wajar
dan perubahan ke arah globalisasi yang menuntut adanya keunggulan, pemerataan, dan
persaingan, maka dewasa sedang terjadi perubahan paradigma pendidikan. Pendidikan
kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen. Hal itu
menurut Soeharto Prawirokusumo (1997), dikarenakan:

1. Kewirausahaan berisi “body of knowledge” yang utuh dan nyata (distinctive), yaitu ada
teori, konsep, dan metode ilmiah lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi “venture-growth“, ini tidak jelas masuk
dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan
kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri.
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk mendiptakan pemerataan berusaha dan pemerataan
pendapatan.

Disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang pesat, yaitu
berkembang bukan hanya pada dunia usaha semata melainkan juga pada berbagai bidang seperti
bidang industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan institusi-institusi lainnya, misalnya
birokrasi pemerintahan, perguruan tinggi, dan swadaya lainnya. Pada mulanya, kewirausahaan
berkembang dalam bidang perdagangan. Dalam bidang-bidang tertentu, kewirausahaan telah
dijadikan kompetensi inti dalam menciptakan perubahan, pembaharuan, dan kemajuan.

2. Objek Studi Kewirausahaan

Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soemahamidjaja (1997:14-15), kemampuan
seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi:

1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.


2. Kemampuan memotovasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-
nyala.
3. Kemampuan untuk berisiniatif.
4. Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah dibiasakan
berulang-ulang akan melahirkan motivasi.
5. Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu tepat waktu
dalam segala tindakan melalui kebiasaan yang selalu tidak menunda pekerjaan.
6. Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama.
7. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang
baik maupun menyakitkan.

3. Hakikat Kewirausahaan

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil
resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Ada dua pendapat tentang pengertian kewirausahaan, yaitu
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang
wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.

Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan


kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (usaha). Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.
Berwirausaha dapat dilakukan dengan cara:

1. Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola.


2. Menyetor modal dan pengelolaan ditangan pihak mitra.
3. Hanya menyerahkan tenaga umum dikonversikan ke dalam bentuk saham sebagai bukti
kepemilikan usaha.
Dari beberapa konsep kewirasuahaan, ada enam hakikat penting kewirausahaan, yaitu:

1. Kewirausahaan adalah suatu hasil yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan suatuyang baru dan berbeda
(Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha)
(Zimmerer, 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up
phase) dan perkembangan usaha (verture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan suatu yang baru (creative), dan
sesuatu yang berbeda (innovative) yang bermanfaat memberikan nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk untuk memenangkan
persaingan.

Berdasarkan keenam konsep di atas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan


sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses,
dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan
keberanian untuk menghadapi resiko.

4. Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan

a. Karakteristik kewirausahaan

Banyak para ahli yang mengemukakan kerakteristik kewirausahaan dengan berbagai konsep
yang berbeda-beda. Karakteristik wirausaha antara lain:

1. Syukur.
2. Jujur.
3. Semangat bekerja.
4. Toleransi.
5. Berzakat dan berinfaq.

b. Nilai-nilai hakiki kewirausahaan

Masing-masing karakteristik kewirausahaan memiliki makna dan perangai tersendiri yang


disebut nilai. Nilai-nilai kewirausahaan identik dengan sistem nilai yang melekat pada sistem
nilai manager. Ada empat nilai dengan orientasi dan ciri-ciri masing-masing sebagai berikut:

1. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirnya


pengambilan resiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.
2. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi.
Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif,
dan kreativitas.
3. Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah
ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap ke arah
tertentu (aliran fengshui) supaya berhasil.
4. Wirausaha yang berorientasi pada non-materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan,
wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan
menggunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.

5. Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan.

Menurut Zimmerer tujuh langkah proses kreatif yaitu dengan menggunakan otak sebelah kiri,
yaitu:

1. Persiapan (preparation), yaitu menyangkut kesiapan kita untuk berpikir kreatif.


2. Penyelidikan (investigation) dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat
mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang masalah atau keputusan.
3. Transformasi (transformation), yaitu menyangkut kesamaan dan perbedaan pandangan
diantara informasi yang terkumpul.
4. Penetasan (incubation), yaitu ketika ada pemecahan spontan yang menyebabkan adanya
titi terang yang terus-menerus.
5. Penerangan (illimination), yaitu ketika ada pemecahan spontan yang menyebabkan
adanya titik terang yang terus-menerus.
6. Pengujian (verivication), yaitu menyangkut ketepatan ide-ide seakurat mungkin dan
semanfaat mungkin.
7. Implementasi (implementation), yaitu mentransformasikan ide-ide ke dalam praktek
bisnis.

6. Sikap dan Kepribadian Wirausaha

Alex Inkeles dan David H. Smith (1974:19-24) adalah salah satu diantara ahli yang
mengemukakan tentang kualitas dan sikap orang modern. Menurut Inkeles (1974:24) kualitas
manusia modern yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap, nilai, dan tingkah laku dalam
kehidupan sosial. Ciri-cirinya meliputi keterbukaan terhadap pengalaman baru, selalu membaca
perubahan sosial, lebih realistis terhadap fakta dan pendapat, berorientasi pada masa kini dan
masa yang akan datang bukan pada masa lalu, berencana, percaya diri, memiliki aspirasi,
berpendidikan dan mempunyai keahlian, respek, hati-hati, dan memahami produksi.

Ciri-ciri orang modern tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Gunar Myrdal,
yaitu:

1. Kesiapan diri dan keterbukaan terhadap inovasi.


2. Kebebasan yang besar dari tokoh-tokoh tradisional.
3. Selalu berencana dalam segala kegiatan.
4. Berorientasi pada masa sekarang dan yang akan datang.
5. Sadar dan menghormati orang lain (Siagian, 1972)
6. Menurut Harsojo (1978:5), modernisasi sebagai sikap yang menggambarkan:
7. Sikap terbuka bagi pembaharuan dan perubahan.
8. Menyakini kemampuan sendiri.
9. Berorientasi pada masa kini dan masa depan.
10. Menyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
11. Kesanggupan membentuk pendapat secara demokratis.

Wirausaha merupakan inovator yang dapat menggunakan kemampuan untuk mencari kreasi-
kreasi baru. Dalam perusahaan, wirausaha adalah seorang inisiator atau organisator penting suatu
perusahaan. Menurut Dusselman (1989:16), seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan
ditandai oleh pola tingkah laku sebagai berikut:

1. Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan, dan menerima ide-ide baru.
2. Keberanian untuk menghadapi resiko, yaitu usaha untuk menimbang dan menerima risiko
dalam pengambilan keputusan dan dalam menghadapi ketidakpastian.
3. Kemampuan menajerial, yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen, meliputi: usaha perencanaan, usaha untuk mengkoordinir, usaha
untuk menjaga kelancaran usaha, usaha mengawasi mengevaluasi usaha.
4. Kemepimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan tujuan usaha.

7. Motif Berprestasi Kewirausahaan

Menurut Lerry Farel, untuk maju atau prestatif seorang pengusaha harus memiliki motivasi yang
tinggi, inovatif, dan memiliki ambisi untuk maju/berkembang. Syarat lain untuk maju (prestatif)
antara lain:

1. Memiliki komitmen dan tanggungjawab yang tinggi terhadap karir.


2. Bersemangat terhadap masukkan dari berbagai pihak.
3. Memiliki orientasi kedepan.
4. Memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi superior.
5. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat.

Untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi (Gede Anggan Suhandana,
1980:55). Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan
sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibanding sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif
berprestasi tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Mengatasi sendiri kesulitan yang terjadi pada dirinya.


2. Selalu memerlukan umpan balik yangs segera.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi risiko dan penuh perhitungan.
5. Menyukai tantangan.

Nah, itulah 7 konsep dasar kewirausahaan lengkap beserta pengertian, contoh, dan pendapat dari
beberapa para ahli. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai kewirausahaan, dan
semoga bermanfaat.

2. kewirausahaan diera industri

Industri 4.0 untuk Pengusaha Jaman Now

Lompatan besar terjadi di dunia wirausaha khususnya sektor industri, di mana teknologi
informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Tak cuma pada proses produksi, juga pada
seluruh rantai nilai industri agar menumbuhkan model bisnis yang kontemporer berbasis digital
agar meraih efisiensi yang tinggi dan kualitas produk lebih baik. Ada 4 hal menarik yang perlu
diketahui dan dioptimalkan oleh para wirausahawan berhubungan dengan industri 4.0 (5), yaitu:

1. Mesin lama + konektivitas cepat = manfaat baru

Mesin skala industri adalah investasi besar bagi wirausahawan dan produsen. Maka jaman now
memaksimalkan mesin dengan menghubungkan ke internet adalah langkah maju. Namun dalam
kenyataannya, banyak mesin yang dipakai dalam operasional wirausaha atau manufaktur masih
belum terhubung dengan internet. Berinvestasi dengan memperbarui mesin baru tidak harus
menjadi satu-satunya solusi. Mesin lama dapat di permak dengan solusi berupa pemberian
sensor, perangkat lunak dan koneksi internet, sehingga dapat membawa mesin lama tersebut
memasuki era industri baru. Hal ini memberikan kesempatan pemeliharaan prediktif, mengurangi
downtime sambil meningkatkan produktivitas. Investasi yang lebih masuk akal dibandingkan
dengan membeli mesin baru.

2. Standar terbuka = ekonomi terbuka

Diperlukan inisiatif dan adaptasi dengan standar industri baru yang terbuka dan dikembangkan
sendiri untuk pertukaran data dalam industri yang terhubung. Ini akan memungkinkan interaksi
antara berbagai mitra dalam internet of things (IoT) dan dalam Industry 4.0. Standar baru ini
berpotensi mendukung transfer data yang cepat, mudah, dan aman dari sensor yang disuplai oleh
UKM kepada produsen ke sistem produksi perusahaan besar.

3. Otomatisasi= peluang kerja baru


Ada kemungkinan terjadi redistribusi tenaga kerja yaitu membuka jalan bagi peluang kerja baru.
Industri 4.0 membuka pintu untuk tenaga kerja baru terampil di bidang-bidang seperti teknik
mekatronika, mekanik industri, dan teknik elektro untuk teknologi otomasi. Untuk generasi
muda, sekarang adalah waktu untuk mempertimbangkan memilih bidang studi STEM;
kemungkinan karir tidak terbatas karena Industry 4.0 meluas di semua sektor.

4. Teknologi terhubung = kemudahan dan efisiensi bagi konsumen

Inovasi dalam Industri 4.0 berarti kualitas layanan dan produk yang lebih baik, penggunaan
bahan yang lebih efisien dan standar keamanan yang lebih baik. Inovasi ini bukan barang fiksi
ilmiah; mereka adalah realitas manufaktur modern saat ini, terlepas dari skala dan ukurannya.

3.membangun karakter wirausaha

Dengan kualitas wirausaha yang baik, kemajuan bangsa Indonesia melalui aspek kewirausahaan
(ekonomi-bisnis) akan tercapai dengan cepat. Berikut ada beberapa karakter wirausaha yang baik
untuk diterapkan bagi Anda yang ingin berwirausaha. Beberapa karakter di bawah ini merupakan
hasil evaluasi kinerja kewirausahaan saya selama kuliah. Walaupun beberapa usaha yang saya
lakukan selama kuliah bisa dikatakan belum ada yang berhasil tetapi saya berhasil mengevaluasi
beberapa karakter yang seharusnya dilakukan oleh seorang wirausaha.

1. Kepemimpinan

Seorang wirausaha yang baik, harus mempunyai kekuatan kepemimpinan yang baik.
Keteladanan dan ketegasan dalam bertindak harus bisa ia tampilkan dihadapan para staffnya.
Kecekatan, kecerdasan dan mampu membaca serta mengambil peluang harus menjadi jiwa
seorang wirausaha yang baik. Dengan kepemimpinan yang baik, semua peluang dapat
ditransformasikan menjadi sebuah produk yang berkualitas untuk bersaing di pasar.

2. Manajerial

Kepemimpinan yang kuat, tentu harus dibarengi dengan manajerial yang baik. Banyak pemimpin
yang menjadi pemimpin suatu perusahaan tetapi lemah dalam manajerial. Karena kepemimpinan
yang mereka ambil bukanlah dari suatu proses pembelajaran, tetapi hanya sebuah alih tongkat
kepemimpinan dari ayah ke anak. Manajerial merupakan suatu ilmu yang bisa dipelajari baik
secara teoritis maupun secara praktik di lapangan. Memanajerial sekian banyak orang dalam
sebuah instansi perusahaan dibutuhkan kualitas manajerial yang baik. Salah satu cara yaitu
dengan memberdayakan semua sumber daya yang ada. Sehingga semua sumber daya tadi
mampu bahu-membahu mendukungnya untuk menacapai tujuan perusahaan.
3. Komunikasi

Membuka jalur komunikasi yang baik antara pimpinan dengan staff, maupun perusahaan dengan
kons3umen merupakan suatu kunci kesuksesan dalam sebuah perusahaan. Komunikasi yang baik
membuka suatu keterbukaan dalam rangka memajukan perusahaan. Komunikasi yang baik
merupakan hasil dari kepemimpinan dan manajerial yang baik dari pimpinan perusahaan.
Komunikasi menjadi salah satu ujung tombak untuk membenahi kekurangan-kekurangan
manajerial dalam sebuah perusahaan. Sehingga bisa dikatakan dengan adanya komunikasi yang
baik maka proses evaluasi bisa berjalan dengan baik pula.

4. Keyakinan/Optimisme

Dalam setiap tinadakan dibutuhkan optimisme yang tinggi. Kita tidak bisa melangkah dengan
tegap selama kita masih ragu dalam langkah kita. Keyakinan dan optimisme dilandasi sebuah
pemikiran yang baik tentang goal dari sebuah tujuan perusahaan. Langkah-langkah strategis
dapat dibuat dan dilakukan selama kita yakin dengan hasil yang ingin kita peroleh. Maka dari
itu, dari setiap rencana yang akan kita lakukan mesti diawali dengan optimisme yang tinggi
untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.

5. Berani Mengambil Resiko

Optimisme tinggi seakan menjadi sebuah bayang-bayang masa lalu, apabila dalam proses
perjalanan yang kita lakukan tidak berani mengambil langkah strategis. Keberanian mengambil
langkah inilah yang kita sebut dengan berani mengambil resiko.Pengambilan resiko bukan
berarti sekadar nekat dan berani tetapi semua sudah dipertimbangkan dengan matang apa yang
harus kita lakukan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan harus dipakai dalam
mengambil resiko yang ada. Karena dalam keadaan berproses biasanya waktu sangat mendesak,
sehingga kecepatan dan ketepatan mempengaruhi keberanian sesorang dalam mengambil resiko.

6. Berorientasi hasil

Setiap usaha tidak bisa berjalan dengan baik kalau tidak berorientasi hasil. Semua usaha tentu
harus ada hasil. Dengan logika seperti itu, sikap berorientasi hasil bukan sesuatu yang bernilai
negatif. Tetapi sikap ini adalah sebuah sikap profesional dari seorang wirausaha. Hanya saja
dalam mencari suatu hasil, harus dibarengi dengan langkah-langkah yang baik dan sesuai etika
moral yang baik. Jangan sampai hanya ingin mencari hasil yang baik, kita menghalalkan segala
cara. Tentu hal ini bukanlah suatu sikap yang bijak.

7. Inovatif
8. Daya inovasi dan kreasi menjadi suatu hal yang sangat penting untuk bersaing dengan
pesaing. Tanpa inovasi produk yang kita buat tentu akan ditinggalkan oleh konsumen.
Inovasi memegang peranan sebagai daya tarik produk kita. Semakin inovatif dan kreatif
tentu semakin mudah menjaring ketertarikan konsumen. Hal ini berimbas pada kuantitas
penjualan produk yang semakin meningkat.

4.tokoh yang terkenal dan karakter yang dimiliki

Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti via wordpress.com


Perempuan kelahiran 1965 yang sekarang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan RI di bawah Presiden Jokowi ini adalah seorang pengusaha yang terkenal tegas. Ia
merintis bisnisnya di bidang perikanan dan kemudian maskapai penerbangan dari nol.
Setelah memilih untuk berhenti sekolah sebelum lulus SMA, ia memulai usahanya sebagai
pedagang pakaian dan bed cover. Setelah melihat potensi wilayah tempat tinggalnya,
Pangandaran, sebagai penghasil ikan, Susi lantas memanfaatkannya sebagai peluang bisnis dan
beralih ke usaha perikanan.
Dengan modal hanya Rp750 ribu hasil dari menjual perhiasannya, ia mulai membeli ikan dari
tempat pelelangan dan memasarkannya ke sejumlah restoran. Setelah sempat tersendat, bisnis
Susi akhirnya berhasil menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran dan bahkan kemudian
merambah ke ekspor ikan dan lobster.
Bisnis maskapai penerbangannya juga berawal dari bisnis perikanan tersebut. Untuk mengatasi
masalah pengiriman ikan yang lambat apabila lewat darat atau laut, Susi membeli sebuah
pesawat dari pinjaman bank untuk pengangkutan produk lautnya, yang kemudian berkembang
menjadi armada maskapai penerbangan Susi Air yang melayani rute pedalaman dan carter.
Tugas

1. Saya 3 tahun kedepan menjadi seorang lulusann sarjana dan setelah lulus saya bekerja
baik menjadi seorang guru maupun seorang pegawai disebuah instansi
2. Saya 8 tahun kedepan membuka usaha sampingan diluar pekerjaan saya sebagai seorang
guru/pegawai yaitu usaha peternakan ayam karena lokasi rantau saya nantinya
dikalimantan,lokasi ini cocok untuk mebuka usaha peternakan
3. Saya 13 tahun kedepan menjadi pengusaha peternaakan yang memperbesar usaha
peternakan ,mengembangkan dan lebih focus supaya dapat menambah produksi hasil
daging dan telur ayam dan menjadi pemasok daging dan telur untuk rumah makan
,restoran yang bahan nya dari ayamj
4. Saya 18 tahun kedepan menjadi seorang yang membuka usaha restoran yang bahan
makananya daging ayam dan telur, saya menjadi pemasok bahan dasar untuk usaha saya
sendiri
5. Saya 23 tahun kedepan menjadi seorang pengusaha yang bertekun dalam usaha dan lebih
focus untuk mengembangkan..

Anda mungkin juga menyukai