Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

STRUKTUR HEWAN

Buku 1:Biologi
Buku 2: Vertebrates comparative,Anatomi,fungsion,evolution

Oleh :

JUNRI I.T NAINGGOLAN

KELAS : PSB B 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Tugas Critical Book Review ini dapat di
selesaikan dengan baik. Tugas Critical Book Review ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah struktur hewan..

Penulis review berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini. Terakhir penulis berharap Critical Book Review ini dapat
bermanfaat dan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi semua pembaca. Penulis mohon
maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, Penulis sangat
mengharapkan tanggapan, kritik, dan saran dari pembaca.

Medan, 12 Maret 2020

Junri I.T Nainggolan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Critical Book Report............................................................................................1
1.4 Manfaat Critical Book Report..........................................................................................1
BAB II IDENTITAS BUKU......................................................................................................2
2.1 Identitas Buku I................................................................................................................2
2.2 Identitas Buku II...............................................................................................................2
BAB III RINGKASAN BUKU..................................................................................................3
3.1 Ringkasan Buku................................................................................................................3
3.2 Ringkasan Buku 2.............................................................................................................6
BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU..............................................................9
4.1 Kelebihan dan kelemahan Buku 1....................................................................................9
4.2 Kelebihan buku dan kekurangan buku 2.......................................................................9
BAB V......................................................................................................................................10
IMPLIKASI BUKU.................................................................................................................10
5.1 Teori Baru Yang Ditemukan..........................................................................................10
BAB VI....................................................................................................................................11
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................11
6.1 kesimpulan......................................................................................................................11
6.2 saran................................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya semua buku yang telah ditulis oleh para penulis memiliki keunikan
masing-masing, namun ada juga diantara mereka yang masih memilki kekurangan, hingga
buku tersebut belum begitu sempurna untuk dipelajari, sehingga dibutuhkan buku lain untuk
melengkapi kekurangan buku tersebut. Tapi seharusnya, kita harus sangat berterimakasih
kepada penulis buku, karena mereka telah memberikan ilmu mereka untuk kita sehingga
dapat belajar dari buku-buku tersebut.
Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku
itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya, suatu buku dengan kelebihan yang lebih
dominan dibandingkan dengan kekurangan yang artinya buku ini sudah layak untuk dipakai
dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa isi ringkasan materi buku pertama dan kedua?
2. Apa kekurangan dan kelebihan dari kedua buku tersebut?

1.3 Tujuan Critical Book Report


1. Untuk memperdalam pemahaman tentang hewan
2. Untuk memenuhi tagihan tugas.

1.4 Manfaat Critical Book Report


1. Dapat memenuhi tugas mahasiswa
2. Dapat menambah pengetahuan para pembaca
3. Untuk melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku.

1
BAB II
IDENTITAS BUKU

2.1 Identitas Buku I

Judul buku : Biologi


Penulis : Prof DR.Ir.H. Siti Soetarmi T. dan Prof. DR.
Nawangsari Sugiri I
Penerbit : Erlangga
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 1991
Tebal halaman :417
ISBN : 979-456-095-2.

2.2 Identitas Buku II

Judul buku : Vertebrates xompqrative Anatomi Fungtion Evolution


Penulis : Kenneth V.Kardong,Ph.D.
Penerbit :Wm.C.Brown Publishers
Kota Terbit : USA
Tahun Terbit : 1995
Tebal halaman : 777
ISBN : 0-069-21991-7

2
BAB III
RINGKASAN BUKU

3.1 Ringkasan Buku 1

 Sub Bab 1:SISTEM SARAF


Sistem saraf pada sebagian besar hewan dapat dibedakan dalam dua bagian utama.
Sistem saraf pusat dari berbagai bentuk seperti planaria, cacing tanah, dan belalang
terdiri atas kelompok-kelompok badan sel, yaitu ganglia. Pada umumnya ganglia ada
di bagian-bagian tubuh yang menerima banyak sekali informasi sensori (umpamanya
kepala) atau yang dibutuhkan untuk mengendalikan otot yang tepat (umpamanya di
dekat bagian-ha) mulut). Ganglia ini diterjemahkan sesamanya oleh satu atau lebih
tali saraf yang lebih besar pada ta bahan pada sebuah tali sp bentul Pa terdiri atas
serabut-serabut (akson) interneuron (Gambar 29-1). Akson sensori dan motor menuju
ke dan dari ganglia. Dapat membantu sesaat dalam kabel (saranon yang membuat
sistem saraf tepi. Karena sebagian besar saraf itu mengandung akson sensor pada
akson motor, maka dinamakan saraf campuran.
Pemisahan akson sensori dan akson motor di dalam akar dapat diperagakan dengan
mudah jika akson-akson ini tidak dapat dilakukan. Rusak dan akar menyebabkan
sensori pada bagian tubuh ini dan menyimpakan sensor untuk akar-akar yang rusak,
Tali spinal melakukan dua fungsi utama pada koordinasi saraf. Pertama, tali tulang
belakang menghubungkan sistem saraf tepi ke otak , Fungsi kedua tali tulang
belakang sebagai pusat koordinasi itu sendiri yang kurang penting. Respons refleks
yang sederhana, seperti refleks menarik diri, dapat terjadi melalui aksi tunggal dari
tali tulang belakang tersebut.

 Sub Bab 2: OTAK


Kegiatan otak yang jarang dibandingkan dengan kegiatan yang dilakukan dengan tali
spinal. Pada dasarnya, otak menerima impuls saraf dari tulang belakang dan dari
saraf kranial yang langsung menuju ke situ dari mata, telinga bagian dalam, dan
sebagainya. Otak mengorganisasikan impuls-impuls ini. Proses organisasi ini
mewakili kunci untuk fungsi kembung (perasaan) sadar, memori (ingatan), asosiasi
satu stimulus dengan stimulus r atau dengan memori, dan gerakan tubuh yang
terkoordinasi yang diperlukan untuk respons yang sesuai. Otak manusia terdiri atas
dua belahan (hemisfer) yang besar. Karena pindah silang jalur-tulang belakang, otak
kiri yang dikendalikan sisi kanan tubuh dan sebaliknya. Baik otak maupun tulang
belakang dibungkus dengan tiga membran pelindung, yaitu meninges (Gambar 29.3).
Di antara dua membran sebelah dalam ada cairan serebrospinal yang bekerja sebagai
bantalan untuk otak terhadap pukulan pada tengkorak. Di dalam otak ada empat
kamar, yaitu ventrikel, yang juga terisi oleh cairan serebrospinal. Di antara dua di
antara ventrikel ini ada kapiler yang luas, sehingga memudahkan bahan antara darah
dan cairan serebrospinal. Meskipun ukuran- nya kecil, namun teramat penting bagi

3
kehidupan. Impuls saraf yang menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan
diafragma, dan dengan demikian memudahkan untuk bernas, diaktifkan dari dalam
medula. Saraf yang mengatur detak jantung, diameter arteriola, dan fungsi-fungsi
penting lainnya juga berawal, Tidaklah mengherankan bahwa ru- saknya medula
berakibat kematian langsung

 Sub Bab 3: OTAK BELAKANG


Kedua bagian utama pada otak belakang adalah medula oblongata dan serebelum
(serebelum), Medula oblongata tampak seperti ujung bengkak pada tali tulang
belakang. . Kita tidak memiliki kesadaran sadar yang terkait dengan fungsi-fungsi
medula sebagaimana kita bisa lebih suka bertindak-nya melalui pusat-pusat otak
lainnya.

 Sub Bab 4:OTAK TENGAH


Otak tengah manusia tidak cukup dan tidak menarik. Fungsinya adalah penggerak
otak dan otak depan serta otak depan dan otak. Jalur sensori tali spinal adalah menuju
otak depan dan formasi retikular, jaringan otak dapat digunakan untuk melawan
impuls yang datang dari jalur sen- sori silakan jika mula-mula dibangunkan oleh
retikular formasi, Dari pengalaman kita dapat diterka formasi retikular itu selektif
dalam aksinya. Formasi retikular tidak akan membangunkan otak depan bilamana
diterima stimulus yang besar belum dikenal (misalnya bunyi lalu lintas).

 Sub Bab 5: OTAK DEPAN


Bagian yang paling menonjol dari otak manusia adalah serebrum (otak besar).
Adanya banyak liku-liku yang dalam pada korteks serebrum menyediakan daerah per
tambahan untuk badan sel untuk menempatinya. Lebih sedikit dari 1% neuron dalam
serebrum mengirimkan serabut saraf dari serebrum ke bagian-bagian lain dalam otak.
Sampai saat ini, sampai saat ini Kita memang tahu banyak sekali kegiatan listrik yang
berlangsung di dalam serebrum. Dengan menggunakan elektroensefalograf, suatu alat
yang membantah dan membicarakan "gelombang" otak, kita mengetahui bahwa
aktivitas listrik berubah selama tidur, mempersiapkan, gembira, dan lain-lain. Alat itu
digunakan untuk mendiagnosis kerusakan otak, misalnya, pertanggungan terhadap
serangan penyakit ayan (epilepsi).

 Sub Bab 6:PEMROSESAN INFORMASI PENGLIHATAN

bagaimana otak melakukan penanganan informasi yang sampai keluar dari mata.
Sebenarnya, serius itu dimulat dari dalam mata. (Hal ini tidak mengherankan karena
retina itu sebenarmya merupakan per- panjangan dari otak). Strategi yang disarankan

4
menggunakan elektroda yang kecil sekali yang dibahas dalam bab yang disarankan
untuk mencari impuls dalam neuron yang diterima. Cahaya yang tersebar yang
terjadi pada retina sedikit pengaruhnya pada laju ini. Akan tetapi titik kecil cahaya
dapat meningkatkan atau menurunkan laju tembak. Beberapa sel ganglion tertentu
dapat (a) mening- katkan kegiatannya ketika cahaya jatuh pada daerah bulat yang
kecil pada retina dan men-runkannya bila cahaya jatuh pada daerah retina yang
konsentrik dengan daerah pertama atau mengubah kebalikannya.

 Sub Bab 7:SISTEM SENSORI SOMATIK


Sistem ini terdiri atas 12 pasang saraf kranial, tidak semuanya dilengkapi saraf, dan
31 pasang saraf tulang belakang, semuanya merupakan saraf campuran. Saraf-saraf
ini terus-menerus impuls dari reseptor kita (te rutama stimulus luar) ke sistem saraf
pusat, Juga terus menerus impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot pertahanan
tubuh, Seluruh kesadaran kita terhadap Lingkungan luar dan semua kegiatan motor
kita untuk menguasainya bekerja melalui bagian sensori somatik dari sistem saraf tepi

 Sub Bab 8:SISTEM SARAF AUTONOM


Sistem saraf otonom terdiri darl neuron sensori dan neuron motor yang terdepat di
antar sistem saraf pusat (chusuenys hipotalanus) dan berbagal organ dalam jantung,
jerosn, dan banyak lagi, baik sksokrin omaupun endokrin, jadi bertanggong mende
fekai khusus dalam lingkungan dalam dan mengatur perubahan-perubahan yang
sesual diimplementasikan. Aksi sistem saraf otonom berlawanan dengan sistem
senuoi soma tik, sebagian besar adalah tanpal sengaja. Perbedaan lain antara sistem
kedua ilu jalah digunakannya dua kelompok motor neuron dan pertimbangan
keselamatan kelompok untuk menstL mulasi efektor.

 Sub Bab 9: SISTEM SARAF SIMPATIK


Neuron motor praganglion pada sistem saraf simpatik berasal dari tali tulang
belakang. Keluar dari tali spinal melalui akar ventral suatu saraf spinal dan terus ke
dalam ganglion simpatik (Gambar 29.11). Ganglia ini terorganisasi ke dalam dua
rantai yang berjalan sejajar dengan dan di salah satu sisi tali tulang belakang.

 Sub Bab 10:SISTEM SARAF PARASIMPATIK


sistem saraf parasimpatik berfungsi mengendalikan tubuh kita jadi normal setelah
diubah oleh stimulasi simpatik. Dalam keadaan bahaya, sistem saraf sederhana kita
untuk kegiatan fisik yang keras seperti berkelahi atau diselesaikan sendiri.
Perubahan-perubahan ini dapat dilakukan jika tidak didukung, dan sistem
parasimpatik membalikkan kegagalan yang telah berialu. Karena itu kita harus
memindahkan ke cabang kedua yang berlawanan (antagonis) ini dari sistem saraf
otonomi di antisipasi-transisi tubuh yang paling penting untuk mempertahankan
homeostasis. Penemuan itu adalah zat kimia yang khusus dilepaskan kompilasi
cabang mana pun dari sistem saraf otonom distimulasi.

5
 Sub Bab 11:SARAF OBAT-OBATAN DAN SISTEM
sistem aktivitas saraf yang sesuai dengan aktivitas biokimia yang diatur. Selain itu,
melepaskan energi karena respirasi selular, hampir menyiarkan yang ada di tempat-
tempat lain di dalam tubuh. Yang lain, seperti sintesis, pelepasan, dan kegiatan
pengiriman zat, sangat khusus untuk sistem saraf. Dalam masalah lain, banyak
peluang untuk mengubah sistem saraf dengan memasukkan bahan kimia yang
dimasukkan atau memblok, atau dengan cara mengubah lain, satu atau lebih aktivi-
tas biokimianya.

 Sub Bab 12:PEPTIDA SEPERTI OPIÁT DI DALAM OTAK


neuron yang sesuai dengan morfin dan opiat lain, terkait dengan rasa sakit, dapat kita
pahami jika kita menggunakan obat-obatan ini hanya dapat digunakan untuk
menggantikan kelompok neuron tertentu di dalam sistem saraf pusat Diperlihatkan
oleh neuron yang mengatur opiat memiliki reseptor, pada membran selnya, yang
mengikat obat dalam cara yang sama dengan cara reseptor untuk hormon peptida
mengikat hormonnya Adanya sistem menghilangkan rasa sakit yang hakiki
menerangkan beberapa sifat penggaan naan opiat. Dengan mengikatkan diri pada
reseptor enkefalin, maka dapat meningkatkan neuron yang meningkatkan neuron.
Fenomena dapat diterima dengan respons homeostatis yang mengurangi kepekaan
sistem untuk mengimbangi transparansi yang berkelanjutan terhadap kualitas morfin
atau heroin yang tinggi. Kemudian ketika menggunakan obat itu berhenti, sistem itu
tidak lagi menggunakan neuron enkefalin yang menyejukkan dan terbentuklah
penurunan gejala-gejala rasa tersebut. Sistem mengurangi rasa sakit di dalam ini
dapat juga merupakan efek anestesi pada akupunktur.

3.2 Ringkasan Buku 2

 Sub bab 1:Pendahuluan

Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP), yang meliputi otak dan sumsum
tulang belakang, dan sistem saraf tepi (PNS), yang terdiri dari semua jaringan saraf di
luar SSP. Sistem saraf menerima rangsangan dari satu atau lebih reseptor dan
mentransmisikan informasi ke satu atau lebih efektor yang merespons stimulasi.
Jenis Sel dalam Sistem Saraf Ada dua jenis sel dalam sistem saraf - neuron dan sel
neuroglial, atau glia. Neuroglia Neuroglial (saraf dan lem) sel tidak mengirimkan
impuls. Neuron Neuron khusus untuk transmisi rangsangan listrik jarak jauh ke
seluruh tubuh. Neuron adalah unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Ini
terdiri dari perikaryon, tubuh atau soma dari neuron,: pue proses sel tipis yang
disebut serabut saraf jika mereka panjang (gambar 16.2). Prosesnya dari dua jenis.
Biasanya ada satu.Transmisi Informasi Informasi perjalanan melalui sistem saraf

6
dipasok dalam bentuk sinyal listrik dan kimia. Sinyal listrik adalah impuls saraf yang
berjalan di dalam membran plasma neuron dan memiliki dua potensial bertingkat dan
potensial aksi. Potensi bergradasi adalah gelombang eksitasi listrik sebanding
dengan besarnya stimulus yang memicu itu. Potensi bertingkat menurun dalam
besarnya saat bergerak sepanjang serat saraf.

 Sub bab 2:Sistem saraf pheriperal


Istilah yang digunakan untuk menggambarkan komponen sistem saraf periferal
mengacu pada sifat anatomis atau fungsional saraf. Saraf perifer berfungsi baik
jaringan somatik atau visceral dan membawa informasi sensorik atau motorik. Saraf
somatik berpindah ke atau dari jaringan somatik - otot rangka, kulit, dan turunannya.
Saraf viseral melewati atau dari otot dan kelenjar viscera-involuntary. Saraf yang
membawa informasi dari jaringan ke sistem saraf pusat adalah aferen, atau sensorik,
saraf Dari kriteria anatomi, motor sistem saraf perifer dapat dibagi menjadi saraf
tulang belakang yang berasal dari sumsum tulang belakang dan saraf kranial yang
berasal dari otak. Saraf tulang belakang diatur secara berurutan dan diberi nomor (C-
1, T-1, L-1, S-1) sesuai hubungannya dengan daerah-daerah kolom tulang belakang
(serviks, dada, dada, lumbar, sakral). Saraf kranial Saraf kranial memiliki akar yang
tertutup dalam tempurung otak. Ini dinamai dan diberi nomor dengan angka romawi
dari anterior ke posterior. Sistem konvensional untuk penomoran saraf ini terkadang
tidak konsisten. anamniotes dikatakan memiliki sepuluh saraf kranial. Beberapa
anamniotes dan semua amniotes dikatakan memiliki 12. Faktanya, ada saraf terminal
tambahan pada awal seri ini. Jika dihitung sama sekali, itu diberi nomor 0 untuk
menghindari penomoran ulang urutan yang dinomori secara konvensional. Lebih
jauh, saraf kranial kedua (II) sama sekali bukan saraf, melainkan perpanjangan otak.
Fungsi Sistem Saraf Periferal Refleks Spinal Refleks spinal menunjukkan tingkat
kontrol paling sederhana dalam sistem saraf. Meskipun refleks dapat menyebar
informasi ke pusat yang lebih tinggi, semua komponen yang diperlukan dan
fungsionalnya berada atau berakar pada sumsum tulang belakang. Refleks tulang
belakang adalah sirkuit neuron dari reseptor ke sumsum tulang belakang dan keluar
ke efektor. Informasi motorik sensorik dan de- parting bergerak di sirkuit yang
ditetapkan oleh neuron di saraf tulang belakang. Dalam sumsum tulang belakang,
neuron asosiasi (interneuron, neuron internuncial) menghubungkan neuron sensorik
dan motorik ini untuk melengkapi sirkuit di antara mereka. Ada dua jenis busur
refleks tulang belakang, somatik dan visceral (gambar 16.17). Siaran neuronal untuk
masing-masing jenis berbeda, setidaknya pada mamalia yang paling banyak diteliti
(tabel 16.3). Peran sistem saraf pusat dalam memodifikasi refleks tulang belakang
dibahas nanti dalam bab ini. Kebanyakan busur refleks somatik pada tingkat medula
spinalis meliputi tiga neuron, somatik sensorik, dan somatik
Anatomi Sistem Saraf Autonomis Awal memperhatikan bahwa aktivitas visceral
tidak tampak berada di bawah kendali sukarela. Saraf perifer dan ganglia yang
terkait dengan aktivitas visceral tampaknya otonom, atau independen dari sisa sistem
saraf.

7
 Sub bab 3: Sistem saraf tengah
Pangkal batang saraf pusat mengkoordinasikan kegiatan yang disebabkan karena
WU AITS Lnown sebagai informasi interocepters gther dan menanggapi sensasi
prmeral organ dalam intermal envin ment. Proprioceptors adalah jenis mteroceptor
yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat tentang posisi lnbs. dan sejauh mana
persendian dibengkokkan dan lendir diregangkan. Komponen pemrosesan informasi
ini dari sistem nervoun disebut sebagai sistem somatosensori, yang meliputi
proprioseptor dan reseptor permukaan dengan kulit. Sensasi yang dikumpulkan oleh
sistem somatosensori sangat penting dalam mengoordinasi posisi anggota tubuh dan
tubuh selama penggerak
Asosiasi Fungsional Bagian Sistem Saraf Pusat.Telencephalon Pallium menerima
sensor langsung, terutama informasi auditori, visual, dan somatosensor, dari
thalamus, memproses informasi ini, dan mentransmisikan respons ke striatum,
hipotalamus, dan batang otak. . Dengan demikian, secara tidak langsung
mengendalikan gerak.

8
BAB IV
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

4.1 Kelebihan dan kelemahan Buku 1

4.1.1 Kelebihan Buku

9
 Buku 1 memaparkan materi dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak terlalu
banyak bertele-tele
 Tataletak penulisan atau pemaparan materi pada buku ini sangat bagus dan terstruktur
dan setiap subbab-subbab nya jelas

4.1.2 Kelemahan Buku

 Kelemahan buku 1 adalah kurangnya penyertaan gambar-gambar atau bagan-bagan


yang seharusnya dapat membuat pembaca lebih paham

4.2 Kelebihan buku dan kekurangan buku 2

4.2.2 kelebihan

 Buku 2 memiliki tampilan yang sangat menarik seseorang untuk membacanya karena
materi dilengkapi dengan gambar-gambar yang sangat membantu pembaca untuk
lebih paham isi buku
.

4.2.2 Kelemahan

 Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup sulit dipahami karena banyak
mengandung istilah-istilah yang cukup jarang di dengar .
 Tataletak penulisan atau pemaparan materi pada buku ini kurang bagus karena
pemaparan materi tidak dijelaskan persubbab sehingga untuk mencari materi yang di
perlukan pembaca harus membaca keseluruhan bab

10
BAB V

IMPLIKASI BUKU

5.1 Teori Baru Yang Ditemukan

 Kedua bagian utama pada otak belakang adalah medula oblongata dan serebelum
(serebelum), Medula oblongata tampak seperti ujung bengkak pada tali tulang
belakang.
 neuron yang sesuai dengan morfin dan opiat lain, terkait dengan rasa sakit, dapat kita
pahami jika kita menggunakan obat-obatan ini hanya dapat digunakan untuk
menggantikan kelompok neuron tertentu di dalam sistem saraf pusat
 retina itu sebenarmya merupakan per- panjangan dari otak.
 Meskipun ukuran- nya kecil, namun medula teramat penting bagi kehidupan. Impuls
saraf yang menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan diafragma, dan dengan
demikian memudahkan untuk bernas, diaktifkan dari dalam medula. Saraf yang
mengatur detak jantung, diameter arteriola, dan fungsi-fungsi penting lainnya juga
berawal, Tidaklah mengherankan rusaknya medula berakibat kematian langsung.

5.2 Manfaat Topik review Bagibpembangunan Indonesia

 Setelah mengetahui sistemnsaraf,fungsi cara kerja dan akibat yang terjadi bila terjadi
pada gangguan saraf seharusnya pembaca dapat memahami cara merawat dan lebih
hati-hati dengan saraf sehingga mengurangi resiko gangguan saraf yang kemudian
akan berdampak bagi pembangunan bangsa indonesia dimana bila sistem saraf
masyarakat indonesia baik kemungkinan melahirkan generasi yang cerdas cukup
besar
 Dengan memahami konsep kerja saraf maka indonesia harus mampu menyadari kalau
sistem pemerintahan kita juga saling berhubungan kompinen satu sama lain sehingga
pembangunan indonesia dapat lebih maju.

11
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 kesimpulan
Dari hasil mengkritisi buku, saya dapat menyimpulkan bahwa buku yang dijadikan objek
CBR. secara keseluruhan buku ini layak untuk dijadikan buku pembelajaran biologi bagi
mahasiswa/i program biologi tapi untuk lebih mudah di pahami tapi buku pertama lebih
mudah dimengerti
6.2 saran
Saya sebagai Pereview buku menyarankan supaya gambar-gambar pada buku 1 lebih
di perbanyak dan lebih rinci dan pada buku 2 gambarnya sudah bagus dan cukup lengkap tapi
sebaiknya materinya diterangkan persub bab sehingga pembaca dapat dengan mudah mencari
materi yang diperlukan ,dan kepada pembaca buku supaya lebih bijak untuk memilih buku
yang akan di baca atau yang akan digunakan sebagai referensi untuk membuat sebuah tulisan
dan juga harus memperhatikan buku mana yang penyajian materinya lebih mudah di pahami
oleh pembaca karena meskipun isi suatu buku sama dengan buku yang lain tapi sedikit
berbeda dalam penyajian mungkin daya tangkap pembaca untuk memahami isi buku berbeda.

12
DAFTAR PUSTAKA
Kardong,akenneth V. 1992. Vertebrates comparative Anatomi Fungtion Evolution.
Wm.C.Brown Pubishers: Melbourne.
Sugiri I,Nawangsari dan Siti Soetarmi T. 1991. Biologi. Erlangga: Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai